Pernahkah memperhatikan gaya belajar teman sekelas atau mungkin membandingkannya dengan diri sendiri? Jika diperhatikan dengan seksama, dalam satu kelas baik kamu sendiri maupun teman yang lain memiliki gaya yang khas dalam belajar.
Gaya dalam belajar ini bisa disebut juga sebagai metode belajar, yang mana setiap orang bisa sama bisa juga berbeda satu sama lain. Paling sering terjadi adalah setiap orang memiliki gaya yang berbeda dalam belajar.
Misalnya, ada yang lebih mudah memahami jika dijelaskan dengan melakukan analogi. Ada juga yang lebih cepat paham dan ingat apabila belajar lewat deretan gambar, atau ada ilustrasi pada materi.
Bahkan ada juga yang lebih enak belajar ketika teks materi dibaca orang lain secara lantang. Bicara mengenai gaya dalam belajar, ternyata ada gaya VAK yang dicetuskan oleh Walter Burke Barbe dan terus berkembang sampai sekarang.
Seperti apa gaya belajar tersebut?
Gaya Belajar
Gaya belajar adalah cara yang digunakan untuk menerjemahkan, memahami, dan menyimpan informasi tertentu. Dimana proses ini dilakukan seumur hidup yakni sejak lahir ke dunia sampai nanti di akhir hayat.
Sebab sejatinya proses belajar memang terjadi seumur hidup yang memberikan banyak ilmu pengetahuan dan keterampilan. Semua ini kemudian bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup yang dimiliki.
Dalam prosesnya, kegiatan belajar lebih identik dilakukan oleh kalangan akademik baik pelajar dan mahasiswa. Padahal setiap orang melakukannya dengan media yang mereka sukai dan untuk materi yang mereka butuhkan.
Namun, harus diakui bahwa pelajar dan mahasiswa memiliki satu kewajiban. Yakni belajar. Mereka kemudian akan terus mencari metode belajar yang dirasa paling tepat, supaya bisa menerjemahkan, memahami, dan menyimpan informasi dari media yang sedang dipelajari.
Proses belajar memerlukan metode tertentu, apakah menggunakan teks, menggunakan gambar, video, atau yang lainnya. Masing-masing orang kemudian memiliki ciri khas dalam metode belajar yang digunakan.
Jadi, tidak bisa dipukul rata. Ibarat seorang anak kecil yang diminta belajar sendiri dengan membaca buku. Beberapa anak bisa memahami isi buku tersebut dengan baik, sementara anak dengan usia sama dan diberi buku yang sama menunjukan tanda sebaliknya.
Menentukan gaya, teknik atau metode belajar perlu memperhatikan karakter khas dari kepribadian. Biasanya orang yang pendiam atau introvert menyukai suasana tenang dan lebih menyukai gaya kinestetik.
Bicara mengenai gaya dalam belajar, dalam dunia pendidikan dikenal gaya VAK (Visual, Auditori, dan juga Kinestetik). Ketiganya memiliki perbedaan dalam proses pembelajaran yang dilakukan setiap orang.
Macam-Macam Gaya Belajar
Setiap orang memiliki kemampuan dan keterampilan yang berbeda, atau memiliki bakat yang berbeda. Bahkan memiliki takdir yang berbeda juga. Perbedaan ini ternyata juga dijumpai pada proses belajar, dimana setiap orang memiliki teknik yang khas.
Metode atau gaya dalam belajar ini ternyata memiliki banyak jenis. Salah satunya adalah gaya belajar VAK (Visual, Auditori, dan Kinestetik).
Gaya VAK diperkenalkan oleh Walter Burke Barbe yang kemudian dikembangkan oleh Neil Fleming. Berikut penjelasannya:
1. Gaya Belajar Kinestetik
Jenis gaya dalam belajar pertama menurut Barbe adalah gaya belajar kinestetik. Gaya ini kinestetik adalah gaya belajar yang menuntut pelakunya untuk mempraktekan langsung materi pembelajaran tersebut.
Jadi, saat membaca atau mempelajari suatu materi maka pelakunya perlu melihat secara langsung atau bahkan melakukan isi materi tersebut secara langsung juga. Sekedar membaca teori dan mengerjakan tugas saja bagi mereka masih kurang cukup.
Karakter seperti ini biasanya memiliki kecakapan dalam kegiatan praktek atau praktikum. Misalnya piawai dalam menggambar, menulis, kegiatan olahraga, komputer, dan lain sebagainya.
Mereka yang cocok dengan metode kinestetik seringkali memiliki nilai maksimal untuk mata pelajaran dan mata kuliah praktek. Seperti ilmu komputer yang praktek langsung menggunakan komputer, begitu juga dengan pelajaran lainnya.
Ciri-Ciri Gaya Belajar Kinestetik
Seseorang yang cocok dengan metode kinestetik dalam belajar kemudian memiliki sejumlah ciri khas. Diantaranya adalah:
- Cenderung lebih mudah paham materi dengan gerakan, sehingga belajar melalui gerakan langsung atau praktik langsung.
- Menyukai pembelajaran dengan praktik langsung sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.
- Menyukai dan menikmati aktivitas apapun yang melibatkan gerak tubuh, termasuk dalam pembelajaran. Sehingga menyukai pelajaran yang langsung praktek seperti olahraga, komputer, seni tari, dan lain-lain.
- Menyukai kegiatan eksperimen, seperti melakukan percobaan di laboratorium maupun percobaan di lapangan secara langsung.
- Kebanyakan suka berjalan-jalan saat menghafalkan suatu materi pembelajaran.
Apabila menjumpai teman sekelas atau mungkin diri sendiri yang memiliki ciri-ciri di atas. Maka bisa disimpulkan terbilang cocok untuk belajar dengan gaya kinestetik.
Sehingga perlu memperbanyak gerak tubuh, praktek langsung, dan belajar di lapangan secara langsung. Pribadi kinestetik biasanya memiliki prestasi yang baik di pelajaran praktek langsung.
Contoh Gaya Belajar Kinestetik
Supaya lebih paham apa itu gaya belajar jenis kinestetik, maka berikut beberapa contohnya:
- Belajar menghafalkan dan memahami suatu materi dengan jalan-jalan sambil membaca buku.
- Belajar ilmu komputer dengan praktek langsung mengoperasikan komputer.
- Belajar ilmu olahraga dengan cara praktek langsung melakukan jenis olahraga tertentu yang sedang dipelajari.
Gaya belajar jenis kinestetik membuat seseorang terlihat aktif, dan kemudian mampu memiliki banyak keterampilan. Sebab pribadi mereka lebih sering praktek langsung di lapangan, sehingga tidak hanya tahu teori tapi penerapannya secara langsung.
Hanya saja, orang kinestetik sifatnya tidak bisa tenang, dalam artian tidak bisa diminta duduk dengan tenang di kelas sambil membaca buku. Sifatnya lebih suka keluar dan tidak hanya duduk diam saja.
2. Gaya Belajar Auditori
Kedua, gaya belajar auditori, yaitu gaya pembelajaran yang menggunakan pendengaran. Kinestetik menggunakan gerakan, semenyara auditori menggunakan pendengaran.
Artinya, orang dengan gaya pembelajaran ini akan memahami suatu hal dan mengingatnya ketika mendengar tentang penjelasannya. Apapun yang didengar kemudian cenderung mudah untuk diingat dan mudah untuk dipahami.
Kebanyakan dari mereka kemudian menyukai pembelajaran yang membutuhkan konsentrasi dalam mendengarkan. Baik di kelas ketika guru dan dosen menjelaskan suatu materi, maupun melalui seminar, pidato, dan lain sebagainya.
Ciri-Ciri Gaya Belajar Auditori
Orang dengan gaya pembelajaran auditori biasanya akan menggumamkan apa yang didengar agar bisa diingat dengan mudah oleh otak. Selain itu, mereka juga memiliki ciri-ciri berikut ini:
- Cenderung lebih menyukai mendengarkan penjelasan suatu materi dibandingkan membaca atau menulis materi tersebut.
- Suka bicara dengan diri sendiri saat belajar agar mudah diingat, jadi mereka cenderung membaca keras apa yang dipelajari.
- Saat membaca biasanya sambil mengeluarkan suara, sehingga tidak pernah atau sangat jarang membaca dalam hati.
- Memiliki kemampuan verbal yang baik, sehingga saat menjelaskan sesuatu secara lisan cara mereka menjelaskan bisa dikatakan sangat baik.
- Ingatan mereka lebih tajam jika mendengar suatu informasi.
Orang yang belajar dengan cara auditori biasanya terkesan sangat berani karena mereka tidak segan untuk menyampaikan apa yang dipikirkan dan dirasakan secara langsung.
Jika suatu materi dijelaskan secara lisan oleh teman, guru, dan dosen maka mereka dengan mudah menangkap, memahami, dan mengingatnya. Namun, jika belajar mereka disuruh membaca maka cenderung lambat.
Selain itu, mereka juga cenderung berisik setiap kali belajar. Pernah memiliki teman yang menjelang ulangan selalu membaca keras-keras buku paket dan LKS? Maka mereka termasuk pribadi auditori.
Contoh Gaya belajar Auditori
Penjelasan di atas mungkin sudah membuat kamu memahami apa itu gaya belajar auditori. Namun jika terasa kurang jelas, maka berikut beberapa contohnya:
- Mendengarkan guru atau dosen di kelas saat menjelaskan materi pembelajaran.
- Merekam apa yang dijelaskan oleh guru dan dosen, kemudian memutar rekaman saat belajar.
- Jika membaca cenderung dibaca dengan lantang secara lisan.
3. Gaya Belajar Visual
Jenis gaya belajar yang terakhir adalah gaya belajar visual, yaitu gaya pembelajaran yang menggunakan indra penglihatan atau berfokus pada penglihatan. Sehingga mereka lebih mudah paham dan mengingat materi jika melihat visual materinya.
Misalnya lebih menyukai teks materi yang disertai garis-garis dengan aneka warna. Baik dalam bentuk diagram, bagan, gambar ilustrasi, foto contoh objek, foto lingkungan dan kondisi, dan lain sebagainya.
Ciri-Ciri Belajar Secara Visual
Sama seperti gaya pembelajaran jenis lainnya, seseorang dengan gaya visual memiliki sejumlah ciri khas. Ciri-cirinya antara lain:
- Lebih suka melihat atau membaca teks yang berisi gambar, diagram, bagan, grafik, foto, dan sejenisnya.
- Sering mencatat dengan menggunakan pensil, pulpen, maupun spidol aneka warna. Sebab mereka cenderung lebih mudah mengingat sesuatu jika tampil dengan warna-warna yang beragam.
- Apa yang mereka lihat cenderung lebih mudah diingat, jadi kejadian apapun yang bisa mereka lihat maka mereka akan mengingatnya seketika itu juga.
- Lebih menyukai materi pembelajaran yang didemonstrasikan. Baik secara langsung maupun menonton video demo.
Contoh Belajar Secara Visual
Supaya lebih paham seperti apa gaya belajar visual dalam keseharian dan dari lingkungan sekitar. Berikut beberapa contohnya:
- Belajar lewat video pembelajaran yang dibuat kreatif dan menarik.
- Belajar dari buku atau membaca buku yang disertai dengan gambar ilustrasi.
- Lebih suka membuat catatan doodle untuk menulis kembali apa yang disampaikan guru, dosen, maupun teman.
- Mencatat menggunakan pulpen aneka warna, sebab mereka bisa lebih mudah mengingat dan memahami materi jika ditulis dengan warna yang beragam. Sehingga catatan mereka terlihat menarik secara visual.
Biasanya cara belajar visual ini banyak digunakan di Fisika maupun Biologi, sebab harus langsung menyentuh atau mengamati secara langsung untuk bidang IPA. Apa manfaat belajar biologi? Silakan perhatikan pada artikel manfaat belajar biologi.
Seseorang dengan gaya pembelajaran visual cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna informasi. Sebab mereka membutuhkan sesuatu yang bisa dilihat untuk bisa memahaminya dengan baik.
Sekedar mendengar dan membaca teks dengan warna tinta hitam secara keseluruhan. Membuat mereka susah untuk memahami apalagi mengingat materi pembelajaran.
Inilah alasan kenapa seseorang dengan gaya belajar visual selalu punya waktu ekstra untuk mempercantik catatan mereka. Jika orang lain mencatat dengan cepat dan ala kadarnya. Mereka harus menyalin catatan teman dan dibuat semenarik mungkin.
Bukan karena mereka kurang kerjaan, melainkan memang karakter mereka yang bisa paham suatu materi. Jika catatan mereka penuh dengan warna dan hiasan lain, sehingga mereka mudah mengingatnya.
Gaya belajar VAK yang dijelaskan di atas menjadi gaya pembelajaran yang perlu dipahami oleh siapa saja. Bukan sekedar memahami karakter belajar setiap orang, akan tetapi juga memahami karakter belajar diri sendiri.
Jika menyadari masuk jenis yang mana maka akan lebih mudah menyiapkan catatan, memilih buku, dan lain-lain yang sesuai agar belajar terasa lebih mudah dan menyenangkan (Pujiati).
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari