Anda Gentle? Jangan Kabur dari Masalah dong! – Situasi yang tampaknya bagaikan sebuah ketidak-beruntungan dapat menimpa siapa saja. Namun, kita harus menyikapinya sebagai pengalaman hidup yang akan menempa ketangguhan jiwa dalam menghadapi masa depan yang jauh lebih menantang. Tegar, itulah satu kata yang mewakili semuanya.
Pelajaran penting:
Jika kita melarikan diri dari penderitaan, maka kita akan berlari sepanjang hidup dan tak pernah benar-benar matang sebagai manusia. Melarikan diri dari penderitaan dan kesulitan bagaikan melarikan diri dari bayangan tubuh kita sendiri. Menyadari situasi buruk dan bersedia menghadapinya akan mengantarkan kita menuju pintu kesuksesan. Siapapun yang telah keluar dari penderitaan, adalah lulusan terbaik dari ujian hidup.
Masalah ataupun penderitaan tidak boleh menjadi penghalang pandangan kita untuk menatap masa depan. Agar masa depan cerah, teruslah menimba ilmu tambahan, melahap setiap buku motivasi dan pengembangan diri. Jangan pernah membiarkan air mata menghalangi visi jauh ke depan. Saya sungguh yakin bahwa ketika kita menginginkan sesuatu yang mulia terjadi dalam hidup kita, sementara kita terpasung oleh berbagai kesulitan, kita harus mampu melihat tembus pembatas dan penghalang apapun.
Tidak mudah memang, merancang masa depan, melepaskan segala kekhawatiran sementara kita masih terbelit kesulitan, namun orang-orang sukses telah membuktikan kepada kita bahwa hal itu bisa dilakukan! Tekad yang bulat untuk mencapai masa depan apapun dengan cara apapun (halal) harus kita miliki. Jika kita menginginkan sesuatu, jangan pernah menyerah ditengah jalan, dan itulah mental pemenang sejati.
“Pemenang tak akan menyerah hingga tujuan-tujuannya tercapai.”
Jika kita memiliki keyakinan akan berhasil, maka tidak ada alasan apapun di dunia ini yang dapat menghentikan kita.
Pelajaran berharg (jANGAN KABUR DARI MASALAH)
1. Untuk mencapai tujuan-tujuan kita (desired state) kita tidak dapat sepenuhnya mengandalkan orang lain. Keluarga, teman, rekan kerja, perusahaan boleh jadi ingin sekali membantu, namun cara pandang dan cara memberikan bantuan mereka dapat saja berbeda dari yang diharapkan.
2. Sangat penting untuk tetap memiliki keyakinan, bahwa apa yang kita inginkan akan terwujud. Merisaukan keadaan saat ini sangat berbahaya karena dapat menurunkan kreativitas kita. Semuanya dapat dilakukan sepanjang tidak panik, dan tidak berputus asa.
3. Lakukan sesuatu hal (fokus) yang mendekatkan kita pada gol-gol. Memanfaatkan waktu luang yang berlimpah diakhir pekan dengan membaca buku dan bersilaturahmi kepada orang-orang yang dapat membantu gol-gol kita.
4. Peliharalah semangat dan motivasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Milikilah kelenturan berperilaku (behavior flexibility).
Baca juga : 7 Ciri-ciri Entrepreneur Yang Sukses dan Berhasil
Pembentukan mental juara dimulai dari tujuan akhir yang jelas
Pada saat saya menetapkan hati akan jalan dan pilihan hidup, saya juga menetapkan tujuan akhir saya.
Nasib baik (hoki) adalah produk dari bermental pemenang, akibat dari kesiapan kita untuk menerimanya, dan buah dari keyakinan yang kuat. Secara sederhana, nasib baik menyukai orang yang siap melakukan apapun demi mencapai impian-impiannya.
Di saat saya sedang dibawah, saya tetap mengarahkan pandangan saya ke arah tujuan akhir-pencapaian gol. Saya tidak pernah menyalahkan nasib buruk, orang lain, atau situasi yang sedang saya hadapi. Bagi saya semua itu hanya ujian dan bila saya lulus, saya mendapat hadiah-kesuksesan. Tetapi saya tidak dapat berlama-lama “menikmati” pencapaian saya, ketika saya tiba pada tujuan, saya bertanya pada diri sendiri: “What next?”
Dalam NLP (Neuro Linguistic Programming) terdapat benang merah antara mental pemenang-goal setting (tujuan-tujuan yang ingin dicapai)-nasib baik (hoki).
Jawablah pertanyaan ini:
“Apa yang aku inginkan?”
Kita harus sadar keadaan saat ini (Present State) dan harus tau keadaan seperti apa yang kita tuju (Desired Outcome)
Kabar Baik, Setiap Orang Bisa Menang! – Jangan Kabur dari Masalah
Setiap orang memiliki segala sumber daya yang dibutuhkan untuk menang, keputusan untuk memanfaatkannya atau tidak ada di atas tangan pribadi yang bersangkutan.
Contoh Cerita:
Sugeng S. mengguncang Indonesia dengan proyek 1.000 kaki palsu. Melihat ketegaran dan senyumnya yang optimis, orang tak akan mengira kalau pria ini telah kehilangan kaki kanannya sejak usia 19 tahun dalam suatu kecelakaan lalu lintas. Tidak puas dengan kaki buatan orang lain, ia membuat kaki buatannya sendiri. Setelah berhasil, ia juga membuatkan kaki-kaki untuk orang lain. Ia sekarang sangat sibuk menyelesaikan pesanan 1.000 kaki palsu yang datang dari seluruh Indonesia.
Apa yang dilakukan Sugeng tidaklah mudah, orang-orang yang membutuhkan kaki palsu umumnya tidak punya uang, maka Sugeng pun menerima pembayaran sekadarnya dan bahkan sering gratis. Tidak saja memberikan kaki palsu, ia juga memberikan motivasi kepada penyandang cacat kaki agar mereka bangkit kembali untuk menjalani hidup. Menurut Sugeng, orang bisa saja kehilangan kaki, tetapi tidak bisa kehilangan semangat juang.
Lain Sugeng lain Heru. Orang tua Heru adalah orang kaya. Ayahnya sanggup menyekolahkan anak-anaknya di sekolah favorit. Setelah lulus, Heru tidak berusaha mencari pekerjaan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat. Pada umumnya ia baru bangun tidur ketika matahari sudah menyengat ubun-ubun para pekerja lapangan. Setelah makan siang, ia “menyelinap” ke dalam kamar salah satu rumah untuk bermain kartu. Kalau tidak ada teman bermain kartu, ia terlihat duduk-duduk mengobrol dengan teman-temannya sambil ngopi dan merokok.
Jelas bukan, setiap orang bisa menang jika ia memutuskan untuk menang!? Dalam keterbatasannya Sugeng memilih untuk melakukan sesuatu yang berguna, bagi dirinya sendiri juga orang lain. Sebaliknya, Heru memiliki semua kelengkapan untuk berprestasi namun ia memutuskan untuk menyia-nyiakan hidupnya.
Perhatikanlah sekeliling anda, masih banyak Sugeng lainnya, begitu juga Heru lainnya. Anda bagaimana?
NB:
Kumpulan Sumber daya Pribadi yang dapat dimanfaatkan:
1. Tugas bervariasi
2. Keterampilan dan Peningkatan Keterampilan baru
3. Aset produktif maupun konsumtif yang dimiliki saat ini
4. Mengatur waktu luang dan waktu bersama keluarga
5. Gaya hidup sehat, olah raga, dan rekreasi
6. Berpandangan dan berpikiran positif
7. Dukungan, Silaturahmi, dan Networking
8. Ruang dan Waktu bekerja, & Proses Kreatif
9. Wheel of Life
Baca juga : Langkah mudah menghilangkan kebiasaan buruk