Apakah kamu akan melakukan penelitian yang berhubungan dengan sejarah? Jika iya, maka dijamin akan mulai berkenalan dengan istilah heuristik. Heuristik dalam sejarah dikenal sebagai salah satu metode untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan sejarah (peristiwa dan peninggalan masa lalu).
Jadi, misalnya mahasiswa di jurusan sejarah sedang menyusun skripsi dengan mengangkat topik perjalanan Kerajaan Majapahit. Maka tindakan ini disebut penelitian sejarah yang metode penelitiannya bisa memakai metode heuristik tadi.
Bagi mereka yang berkecimpung di dunia sejarah tentunya sangat akrab dengan istilah tersebut. Namun, lain halnya bagi mereka yang ternyata baru pertama kali mendengar istilah ini tentunya akan merasa penasaran.
Beberapa lagi sudah mendengar sejak lama namun belum paham. Apabila berada di salah satu dari dua kondisi terakhir ini. Maka silahkan menyimak penjelasan berikut.
Daftar Isi
Pengertian Heuristik
Secara harfiah, heuristik diambil dari bahasa Yunani yakni dari kata heuriskein yang artinya menemukan. Heuristik secara umum diartikan sebagai seni atau sebuah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan sebuah penemuan baru atau sebuah solusi untuk memecahkan suatu masalah.
Dalam sumber lain, heuristik didefinisikan sebagai cara untuk menunjukan pemikiran yang dimiliki oleh seseorang untuk bisa memecahkan suatu masalah agar bisa segera tuntas atau selesai.
Dalam ilmu sejarah, heuristik dikenal sebagai salah satu metode penelitian sejarah. Jadi, heuristik adalah serangkaian tahapan dalam pengumpulan sumber-sumber dari berbagai jenis data penelitian sejarah yang berkaitan dengan topik riset perihal adat istiadat, sosial budaya, stratifikasi sosial, dan pergaulan keseharian melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan lain sebagainya.
Secara sederhana, heuristik adalah aturan sederhana dan efisien yang umum digunakan manusia untuk membentuk penilaian terhadap suatu hal dan bisa juga digunakan untuk membuat keputusan.
Sementara dalam ilmu sejarah ada istilah teknik sejarah, teknik sejarah ini bisa disebut sebagai metode heuristik tadi. Melalui penerapan teknik heuristik maka seseorang bisa menemukan sesuatu, menyelesaikan suatu masalah, dan membuat keputusan.
Pengertian Heuristik Menurut Para Ahli
Supaya bisa lebih memahami lagi apa itu heuristik, maka berikut adalah sejumlah pendapat ahli yang menjelaskan tentang pengertiannya:
J. Rainer
Menurut J. Rainer. Rainer, heuristik merupakan sebagai sebuah teknik atau sebuah seni dan bukan bagian dari sebuah ilmu. Rainer menambahkan bahwa heuristik bisa diartikan sebagai sebuah keterampilan yang digunakan untuk menemukan sesuatu, mengulas bibliografi, dan bisa juga digunakan untuk mengoreksi kumpulan catatan.
Jadi, disimpulkan oleh J Rainer, heuristik merupakan salah satu cara yang diambil seseorang dengan melibatkan keterampilannya untuk menemukan suatu hal yang berhubungan dengan sejarah atau peristiwa yang sudah lewat dan dengank keterampilan ini membuat seseorang mampu melakukan ulasan pada sebuah bibliografi.
Carrad
Hal yang sama dijelaskan oleh Carrad, yang mengatakan bahwa heuristik adalah sebuah langkah awal yang digunakan untuk mendapatkan sumber atau asal, data, dan materi yang berkaitan dengan sejarah untuk digunakan dalam kegiatan yang akan atau sedang dilakukan.
Dudung Abdurahman
Menurut Dudung Abdurahman (1990), metode heuristik adalah teknik riset yang dipergunakan dalam historiografi melalui keterampilan dalam menemukan, merinci, dan mengenali terkait topik tertentu dengan mempergunakan catatan-catatan kecil.
Sjamsudin
Menurut Sjamsudin, heuristik adalah langkah pertama yang dipergunakan dalam penelitian sejarah untuk mendapatkan data penelitian.
Di masa sekarang, heuristik identik digunakan untuk kegiatan penelitian. Keterampilan ini membantu seseorang menemukan data-data penting tentang sejarah yang dinilai relevan dengan topik yang diangkat dalam penelitian.
Dalam mempelajari sejarah, diperlukan bukti-bukti yang kuat untuk bisa menarik kesimpulan. Sebab sejarah ini nantinya akan dikenal luas karena dipublikasikan, maka tidak bisa hanya berdasarkan perkiraan, pendapat, atau opini.
Harus ada dasar dan bukti yang konkrit. Proses menemukan bukti inilah yang kemudian melibatkan keterampilan dan teknik heuristik. Heuristik kemudian membantu menemukan data dengan baik dan akurat, sehingga hasil penelitian bisa dipertanggung jawabkan.
Rekomendasi Buku Metode Penelitian (PROMO)
Metode Penelitian | Buku Metode Penelitian Kuantitatif |
Buku Metodologi Penelitian Kuantitatif Skripsi |
Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian
Jenis Heuristik yang Perlu Diketahui
Heuristik kemudian bisa disebut sebagai sumber sejarah, sebab merupakan proses untuk menemukan bukti sejarah dan membentuk suatu rangkaian peristiwa yang konkrit dan pernah terjadi.
Heuristik Berdasarkan Sifatnya
Dalam penerapannya, heuristik berdasarkan sifatnya kemudian terbagi menjadi 2 jenis. Berikut penjelasan detailnya:
1. Sumber Primer
Jenis heuristik yang pertama adalah sumber primer, yaitu serangkaian sumber sejarah yang didapatkan langsung dari pelaku atau orang yang mengalami peristiwa sejarah tersebut.
Misalnya saja dalam menyusun biografi seorang tokoh maka bisa melakukan wawancara langsung dengan tokoh tersebut. Data yang didapatkan dari wawancara dengan tokoh langsung termasuk sumber primer.
Sumber primer tidak hanya bisa dari hasil wawancara dengan pelaku langsung. Melainkan bisa juga dari sumber valid seperti foto (ada bukti pernah datang ke suatu tempat), naskah, catatan harian (agenda, buku harian, dan sejenisnya), video, dan lain sebagainya.
2. Sumber Sekunder
Jenis yang kedua adalah sumber sekunder yaitu serangkaian sumber sejarang yang didapatkan bukan dari pelaku atau orang yang mengalami sejarah melainkan dari orang lain yang dekat, ikut langsung mengalami peristiwa, dan keluarga pelaku.
Segala sumber data yang disampaikan selain dari mereka yang mengalami sendiri sejarah tersebut masuk ke dalam sumber sekunder. Contohnya pada saat menulis biografi seorang tokoh.
Berhubung tokoh tersebut sudah meninggal maka tidak mungkin dilakukan wawancara langsung. Sebagai gantinya bisa melakukan wawancara pada keluarga yang ditinggalkan, sahabat dekat, dan sumber-sumber sejarah lain dari tokoh tersebut.
Sumber sekunder bisa juga dalam bentuk laporan hasil penelitian, ensiklopedia, catatan lapangan seorang peneliti, buku-buku, dan lain sebagainya. Sehingga bentuknya luas dan bisa dimanfaatkan jika memang terbukti valid.
Heuristik Berdasarkan Sumber Sejarahnya
Sedangkan jenis heuristik berdasarkan bentuk sumber sejarah, maka terbagi menjadi 3 jenis. Yaitu:
1. Sumber Tertulis
Merupakan sumber sejarah yang sifat tertulis atau dalam bentuk tulisan. Misalnya buku catatan harian dari seorang tokoh, naskah perjanjian, notulen, dan lain sebagainya.
2. Sumber Lisan
Merupakan sumber sejarah yang didapatkan secara lisan, bisa dari hasil wawancara dengan tokoh, kerabat tokoh, maupun mendengarkan cerita dari masyarakat yang tinggal di lokasi bersejarah yang sedang diteliti.
3. Benda Peninggalan
Merupakan sumber data sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah dalam bentuk dan jenis tertentu. Misalnya benda-benda kuno seperti keramik kuno, tulang belulang, artefak, dan lain sebagainya.
Strategi Heuristik dalam Sejarah
Heuristik kemudian tidak hanya digunakan untuk kegiatan penelitian saja. Keterampilan ini kemudian diterapkan pula dalam kegiatan pembelajaran. Saat digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran, maka guru atau dosen bisa memilih salah satu dari dua strategi heuristik. Yaitu:
1. Discovery (Penemuan)
Strategi yang pertama adalah discovery atau menemukan, yaitu suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, sebelum sampai pada generalisasi (Suryosubroto). Dalam metode ini, seorang pengajar akan fokus pada satu peserta didik untuk mengetahui masalah mereka dalam belajar. Sekaligus memastikan penyerapan materi pembelajaran bisa dilakukan dengan baik.
Sementara dalam kegiatan penelitian, metode discovery adalah proses menemukan sumber sejarah dengan mencari sumber-sumber tersebut. Misalnya mencari peninggalan sejarah di perpustakaan untuk sumber dalam bentuk naskah.
2. Inquiry (Penyelidikan)
Dalam metode pembelajaran, inquiry adalah metode pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa pada proses berpikir secara kritis dan analitis (Wina Sanjaya).
Sementara dalam kegiatan penelitian, metode inquiry adalah proses penyelidikan mendapatkan sumber-sumber yang valid. Bisa dengan mengumpulkan semua sumber data, melakukan wawancara, dan sebagainya.
Tahapan Penelitian Heuristik Dalam Sejarah
Bagi siapa saja yang saat ini atau dalam waktu dekat akan menjalani penelitian sejarah lalu menggunakan metode heuristik. Maka ada sejumlah tahapan penelitian heuristik perlu dilakukan dan tentunya perlu diketahui sejak awal.
Tahapan penelitian heuristik, yaitu menentukan tema atau judul, mencari sumber data sejarah, melakukan kunjungan langsung ke lokasi peristiwa, mengalisis sumber sejarah dan menyusun laporan hasil analisis.
1. Menentukan Tema atau Judul
Tahapan yang pertama adalah menentukan tema atau judul dari penelitian sejarah yang dilakukan. Tema yang diambil tentunya berhubungan dengan peristiwa bersejarah dan diketahui oleh publik secara luas.
Misalnya sejarah perkembangan kota Jakarta dari zaman penjajahan Belanda sampai sekarang. Atau mungkin memilih tema sejarah Kerajaan Majapahit di Indonesia.
Ada banyak peristiwa sejarah yang bisa dijadikan topik atau tema penelitian. Tinggal disesuaikan dengan referensi yang sekiranya paling banyak atau disesuaikan dengan keinginan dan penguasaan pokok bahasan.
2. Mencari Sumber Data Sejarah
Setelah tema sejarah ditentukan dalam kegiatan penelitian heuristik maka tahap selanjutnya adalah mencari sumber data sejarah. Dimana penentuan sumber sejarah heuristik ini bisa dari sumber lisan, tulisan, dan peninggalan sejarah seperti artefak.
Selain itu, bentuk sumber sejarah juga bisa dalam bentuk sumber primer maupun sumber sekunder. Semua jenis sumber bisa digunakan dan kemudian digabungkan untuk saling melengkapi.
Sebab bisa jadi suatu tema sejarah memiliki sumber sejarah dalam banyak bentuk dan bisa menguatkan data penelitian. Selain itu, sumber sejarah bisa didapatkan di sekitar lokasi sejarah terbentuk. Bisa juga di tempat lain dan bahkan berjauhan, misalnya mencari buku sejarah sesuai tema di perpustakaan.
3. Melakukan Kunjungan ke Lokasi Peristiwa
Dalam menemukan sumber sejarah lebih banyak dan kompleks, peneliti perlu mengunjungi lokasi sejarah. Misalnya saat meneliti sejarah Kerajaan Majapahit maka perlu datang ke Mojokerto, Jawa Timur yang diketahui dulunya menjadi lokasi kerajaan tersebut.
4. Mengkaji dan Menganalisis Sumber Sejarah
Tahap berikutnya adalah mengkaji dan menganalisis semua sumber sejarah yang didapatkan. Kemudian dibahas satu per satu secara sistematis, misalnya tanggal terjadinya peristiwa, penyebabnya, dan solusi yang menyelesaikannya saat kejadian berlangsung.
5. Menyusun Laporan Hasil Analisis Sumber Sejarah
Tahap akhir dari penelitian dengan metode heuristik tentu saja menyusun laporan hasil penelitian. Yakni dalam bentuk artikel ilmiah, jika menjadi skripsi maka disusun sebagaimana aturan penulisan skripsi secara umum.
Rekomendasi Buku Penunjang SKRIPSI (Spesial)
Buku Aplikasi Metodologi Penelitian | Buku Belajar Microsoft Office 2019 (Word, Excel, Powerpoint) |
Buku Teknik Penulisan Skripsi |
Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian
Contoh Heuristik
Adapun contoh dari penerapan heuristik dalam penelitian adalah menentukan tema penelitian berhubungan dengan sejarah. Misalnya sejarah pertumbuhan Kerajaan Majapahit di Indonesia yang merupakan kerajaan terbesar pada masanya.
Maka dalam proses penelitian, peneliti perlu mencari sumber-sumber yang menjelaskan lahirnya, keberadaannya, dan masa keruntuhan Kerajaan Majapahit. Semua proses ini sampai kemudian bisa menyusun laporan sejarah Kerajaan Majapahit sudah termasuk heuristik.
FAQ Mengenai Heuristik
Secara sederhana, heuristik adalah aturan sederhana dan efisien yang umum digunakan manusia untuk membentuk penilaian terhadap suatu hal dan bisa juga digunakan untuk membuat keputusan.
Jadi, heuristik merupakan langkah awal dalam penelitian sejarah dalam rangka untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya sumber data yang terkait dengan penelitian atau masalah yang sedeang diteliti sehingga bisa membantu penelitian yang ada.
Adapun contoh dari penerapan heuristik dalam penelitian adalah menentukan tema penelitian berhubungan dengan sejarah. Misalnya sejarah pertumbuhan Kerajaan Majapahit di Indonesia yang merupakan kerajaan terbesar pada masanya.
Baca juga artikel penting lainnya lainnya terkait dengan heuristik sebagai berikut.
- Ruang Lingkup Sejarah
- Rekomendasi Buku Sejarah
- Rekomendasi Buku Sejarah Islam
- Menyikapi Pluralitas di Indonesia
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari