Mengajukan pembiayaan modal adalah salah satu cara untuk mengembangkan bisnis. Pelaku bisnis bisa menawarkan proposal bisnis kepada investor. Di dalam proposal bisnis, kamu dapat menjelaskan kepada investor mengenai rencana bisnis yang akan kamu lakukan.
Penjelasan mengenai rencana bisnis ini disampaikan agar investor merasa dilibatkan dalam kolaborasi tersebut. Selain rencananya, kamu juga perlu memberikan informasi terkait waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis tersebut.
Proposal bisnis memiliki kerangka yang mempermudah proses penyusunannya. Kerangka proposal bisnis akan dibahas lebih lanjut dalam artikel berikut.
Daftar Isi
Pengertian Kerangka Proposal Bisnis
Apakah yang dimaksud dengan kerangka proposal bisnis? Kerangka proposal bisnis adalah struktur yang sistematis yang digunakan untuk membuat proposal usaha agar mudah dipahami oleh pembaca, seperti investor, mitra, lembaga keuangan, atau calon klien.
Kerangka ini meliputi bagian-bagian penting yang menjelaskan apa bisnis yang ditawarkan, bagaimana bisnis akan dijalankan, apa tujuan dan proyeksinya, berapa kebutuhan modalnya, dan bagaimana potensi keuntungannya.
Tujuan kerangka proposal bisnis adalah untuk memberikan informasi bisnis yang logis dan jelas, membantu pembaca menilai kelayakan usaha, menjadi pedoman dalam melaksanakan dan mengembangkan bisnis, serta memudahkan pemilik bisnis untuk memperoleh dukungan berupa moda, mitra, dan sebagainya.
8 Kerangka Proposal Bisnis
Proposal bisnis harus disusun dengan jelas. Di dalamnya, terdapat informasi-informasi yang penting. Proposal bisnis mempunyai kerangka sebagai pedoman dalam pembuatan. Berikut ini adalah kerangka proposal bisnis.
1. Tujuan, Visi, Misi, dan Target Bisnis
Di bagian pendahuluan dalam proposal bisnis, kamu bisa menjelaskan latar belakang, tujuan, visi, misi, dan target bisnis kamu. Tujuan tersebut harus sesuai dengan latar belakang pendirian usaha. Hal ini dicantumkan supaya investor tertarik dengan penawaran yang kamu buat.
2. Profil Perusahaan
Selain tujuannya, kamu juga perlu mencantumkan profil perusahaan. Bagian ini harus dijelaskan dengan menggunakan bahasa yang jelas dan lugas. Sehingga, investor dapat memahami potensi bisnis kamu. Bagian ini bisa dibuat singkat dengan mencantumkan jenis, nama, dan lokasi perusahaan.
3. Struktur Organisasi
Kamu juga perlu menjelaskan tentang struktur organisasi. Melalui struktur organisasi, dijelaskan bagaimana alur bisnis dalam memaksimalkan potensi yang ada. Nama pemilik perusahaan, manajer, HRD, dan lain-lain juga perlu dicantumkan.
4. Keunggulan Produk
Kamu perlu menambahkan informasi tentang keunggulan dari produk yang kamu tawarkan. Jelaskan produk kamu dengan lengkap supaya investor tertarik untuk menanamkan modal usaha, termasuk jenis produk dan pembuatan produk.
5. Analisis SWOT
Tuliskan juga hasil analisis SWOT yang meliputi strength, weakness, opportunity, dan threat. Cantumkan pula kekuatan dan kekurangan dari kondisi usaha kamu.
Di bagian opportunity, kamu bisa menjelaskan berbagai jenis kesempatan yang dapat kamu raih ketika mengembangkan usaha tersebut, termasuk kesempatan untuk memperoleh laba.
Di bagian threat, kamu perlu menjelaskan risiko dan ancaman yang dapat terjadi di masa mendatang beserta strategi mitigasinya. Dari analisis SWOT, dapat terlihat keseriusan kamu dalam mengembangkan bisnis.
6. Rencana dan Strategi Bisnis
Untuk mengembangkan bisnis, kamu bisa mulai dengan pembuatan rencana dan strategi. Hal tersebut dapat memberikan gambaran kepada investor bahwa kamu sudah mempunyai tujuan yang jelas. Kamu juga bisa menjelaskan strategi promosi dan pemasaran.
Biasanya, diperlukan budget yang besar untuk melakukan pemasaran. Melalui proposal bisnis ini, calon investor dapat mengetahui kebutuhan kamu untuk melakukan promosi dan pemasaran.
7. Laporan Keuangan
Dalam proposal bisnis, laporan keuangan juga perlu dilampirkan. Investor membutuhkan informasi ini sebelum menanamkan modal. Laporan keuangan yang disusun dengan baik dan rapi bisa membuat calon investor percaya dengan cara kamu mengelola uang.
Selain mencantumkan laporan keuangan yang terbaru, kamu juga bisa membuat bisnis plan. Hal ini dibuat supaya calon investor dapat mengetahui dengan jelas apa saja yang kamu perlukan untuk mengembangkan bisnis.
Buatlah skema perhitungan laba dan sistem perhitungan bagi hasil. Skema ini berguna sebagai target harian, bulanan, dan tahunan. Sedangkan, sistem perhitungan tersebut mencerminkan laba yang dapat diraih dari usaha tersebut.
8. Penutup dan Lampiran
Bagian terakhir dari kerangka proposal bisnis adalah penutup. Bagian ini berisi ringkasan mengenai tujuan dan nilai-nilai penting dari apa yang akan kamu tawarkan kepada investor. Kamu juga dapat menambahkan lampiran. Fungsinya sebagai data pendukung dari bisnis yang kamu jalani.
Pastikan bagian penutup dibuat dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan meyakinkan investor. Sehingga, investor tergerak untuk menanamkan modal. Jangan lupa untuk ucapkan rasa terima kasih kepada investor yang telah membaca proposal tersebut.
Selain itu, kamu juga bisa melampirkan informasi, seperti biodata pemilik usaha, surat izin usaha, dan sertifikat usaha.
Demikian pembahasan dari Deepublish Store tentang kerangka proposal bisnis. Jika ada pertanyaan dan komentar yang ingin diajukan, silahkan tulis di kolom komentar. Klik tombol share jika kamu ingin membagikan informasi ini kepada yang lain.
Referensi:
CIMB Niaga. https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/bisnis/8-kerangka-penting-dalam-contoh-contoh-proposal-usaha diakses pada 26 Juni 2025
Gramedia. https://www.gramedia.com/literasi/struktur-proposal-bisnis/?srsltid=AfmBOorG7BPGBUMXsAY4eBlPrDYYLbx_RPkU6qpKTyJ_evRGgBQfq3dF diakses pada 26 Juni 2025
Kumparan. https://kumparan.com/berita-bisnis/kerangka-proposal-bisnis-yang-lengkap-dan-cara-membuatnya-224zqqEsM51/full diakses pada 26 Juni 2025
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.