Kompetensi sosial bagi seorang guru atau tenaga pendidik itu penting. Ada banyak manfaat seorang pendidik memiliki kompetensi ini. Diantaranya, membangun kesan atau citra positif dari murid ke guru, memiliki banyak relasi dan bisa mencetak peserta didik terbaik.
Memang tidaklah mudah memiliki kompetensi sosial. Butuh proses dan pembiasaan diri. Nah, pada kesempatan kali ini kita pun akan mengulas apa itu yang disebut kompetensi sosial, dan apa saja bentuk kompetensi sosial emosional dan cara mengetahui indikasi kompetensi sosial. Di Bagian akhir juga akan diberikan contoh. Langsung saja kita simak ulasan dibawah.
Daftar Isi
Pengertian Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kompetensi yang memanajemen tentang hubungan kemasyarakatan. Dimana untuk membangun sebuah kompetensi sosial dibutuhkan keterampilan, kecakapan dan kemampuan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Khususnya ketika terjadi sebuah permasalahan dan hubungan antar pribadi.
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh ketika memiliki kompetensi sosial. Tidak hanya berpengaruh pada diri sendiri. Tetapi juga akan berpengaruh kepada orang lain dan lingkungan sekitar.
Jika konteksnya adalah seorang guru, maka kompetensi sosial memiliki tanggungjawab untuk memajukan siswa tidak sekedar di kalangan dunia pendidikan. Tetapi juga untuk interaksi sosial siswa.
Baca juga: Peran dan Tugas Seorang Guru
5 Kompetensi Sosial Emosional
Menjadi seorang guru atau tenaga pendidik tidaklah mudah. Ada banyak kualifikasi yang harus dipenuhi. Termasuk memenuhi kompetensi sosial emosional. Seorang tenaga pendidik setidaknya harus memiliki kompetensi sosial emosional ini. Berikut lima kompetensi tersebut.
1. Kesadaran Diri
Kompetensi sosial yang pertama seorang tenaga pendidik harus memiliki kesadaran diri yang memiliki perasaan tindakan dan pikiran. Tidak semua orang mampu mengenali diri sendiri, termasuk mengenali emosi dan pikirannya. Setidaknya ketika memiliki kesadaran diri yang baik, tujuannya dapat memahami kesadaran diri peserta didik.
Salah satu rahasia menjalin hubungan dan interaksi dengan orang lain secara baik, karena memiliki kemampuan kontrol diri. Kita bisa membandingkan dengan orang yang mengalami gangguan emosi, dalam menjalin interaksi sosial, sudah dapat dipastikan akan mengalami masalah.
2. Manajemen Diri
Kompetensi sosial yang wajib dimiliki oleh tenaga pendidik harus sadar betul bagaimana cara memanajemen diri. Bagaimana bisa memanajemen orang lain jika, tidak bisa memanajemen dirinya sendiri. Manajemen diri yang baik, tidak hanya pandai mengontrol emosinya, tetapi juga mampu mengontrol perilaku dan pikiran. Termasuk mengontrol hasrat, keinginan, mengelola stres dan bagaimana cara memotivasi diri sendiri.
3. Kesadaran Sosial
Salah satu unsur terpenting menjadi tenaga pendidik adalah, memiliki kesadaran sosial yang baik. Saat menjadi seorang guru, ada banyak permasalahan yang akan kita temukan. Ada banyak problem tentang peserta didik.
Salah satu guru yang baik adalah guru yang memiliki rasa empati dan kesadaran sosial terhadap peserta didik. Terkadang, ilmu yang kita transformasikan kepada mereka tidaklah berkesan. Tetapi, kesadaran sosial kita kepada peserta didik inilah, yang bisa menyentuh dan memberikan kesan bagi mereka.
Dimana kesan inilah yang akan selalu diingat saat sudah tidak sekolah lagi. Kesan yang baik, akan menentukan citra dan penilaian anak-anak terhadap kualitas diri kita sebagai guru.
Nah, untuk bisa memberi kesan yang baik, ada empat kemampuan yang harus dimiliki yang meliputi sudut pandang, apresiasi, saling menghormati dan rasa empati. Keempat kemampuan ini jika tulus kita terapkan. Maka peserta didik pun juga bisa merasakannya.
4. Kemampuan Berelasi
Dalam menjalankan sebuah bisnis, relasi itu penting. Sementara dalam dunia pendidikan, kompetensi sosial satu ini juga tidak kalah penting. Seorang guru juga butuh dan perlu kemampuan relasi yang baik. Sayangnya, untuk menciptakan kemampuan relasi ini butuh latihan dan pembiasaan.
Adapun beberapa kemampuan berelasi yang harus dilatih, yaitu membangun komunikasi secara baik dan jelas, memberikan respons yang baik, pandai mendengarkan, memiliki kemampuan menahan diri dari segala bentuk tekanan, mampu menjalin sebuah kerjasama, inisiatif dan kompromi.
5. Berani Membuat Keputusan
Poin terakhir kompetensi sosial yang harus dimiliki seorang tenaga pendidik. Pentingnya memiliki keberanian membuat sebuah keputusan,, dan bertanggung jawab atas keputusan yang sudah dibuat.
Ketika memutuskan menjadi seorang guru, secara tidak langsung kita menjadi role model bagi peserta didik. Jadi apapun keputusan kita, harus dipertanggungjawabkan di hadapan generasi bangsa. Maka dari itu, butuh pilihan yang benar, etis, dan keputusan juga perlu melihat normal sosial.
Adapun kemampuan yang harus dibentuk di setiap membuat keputusan agar atas dasar rasa tanggung jawab. Yaitu harus memiliki kemampuan untuk menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah, intropeksi diri, mempertimbangkan tanggung jawab dan mampu menghadapi masalah. Penting juga memiliki kemampuan untuk menganalisa situasi yang terjadi.
Indikator Kompetensi Sosial Guru
Kompetensi sosial seorang guru juga perlu dilakukan pengukuran. Nah, berikut adalah indikator kompetensi sosial merujuk pada Permendiknas nomor 16 tahun 2007.
1. Objektif dan Bersikap Inklusif
Indikator kompetensi sosial yang wajib dimiliki oleh tenaga pendidik mampu bersikap objektif kesemua murid-muridnya. Dilarang keras melakukan diskriminasi atau memberikan perlakuan berbeda atas dasar kondisi fisik, agama, status sosial, latar belakang keluarga, ataupun ras seseorang. Berikan perlakuan sama kepada semua peserta didik, agar tidak melukai hati mereka.
2. Menjalin Komunikasi
Alat ukur yang kedua dapat diukur dari bagaimana cara menjalin sebuah komunikasi yang efektif antar sesama tenaga pendidik, orangtua hingga ke peserta didik. Salah satu mewujudkan komunikasi yang baik, dibutuhkan sikap santun dan empati terhadap orang lain.
Jika ada jalur yang salah dan kurang tepat, boleh meneguh ataupun mengkritik. Jika harus melakukan hal ini, pastikan untuk memiliki diksi dan bahasa santun. Karena ranah kita berada di ranah dunia pendidikan, yang kental akan asas kesopanan dan cara yang elegan.
3. Membangun Komunikasi dengan Komunitas
Membangun komunikasi dengan komunitas juga termasuk kompetensi sosial yang perlu dirawat. Adapun bentuk komunikasi, yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tulisan.
Kemampuan membangun komunikasi yang baik dan efektif sebagai bentuk bahwasanya sudah memahami karakteristik sosial dan lingkungan masing-masing. Meskipun ada jarak antara guru dan murid, membangun komunikasi diantara keduanya juga dapat meningkatkan impresi dan membangun hubungan interpersonal yang baik.
4. Mudah Beradaptasi
Pengukuran kompetensi sosial juga dapat dilihat dari kemampuan tenaga pendidik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan asing ataupun lingkungan baru. Poin ini akan sangat terasa ketika guru mengikuti sebuah seminar atau workshop ditempat yang baru. Atau guru mendapatkan tugas ke luar wilayah.
Perpindahan inilah yang muncul masalah baru karena kita tahu bahwasanya Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak budaya, karakter dan adat-istiadat.
Menjadi seorang tenaga pendidik, harus mampu menyesuaikan diri mereka terhadap lingkungan baru, dengan tetap memperhatikan budaya yang berlaku di tempat sana, memperhatikan saat bergaul ataupun berkomunikasi.
Baca juga:
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari