Dalam kegiatan menulis tentunya akan sering menggunakan kata hubung atau konjungsi, dan salah satu jenisnya adalah konjungsi temporal. Nah, kali ini kita akan membahas tentang contoh konjungsi temporal dan juga jenis-jenisnya.
Sesuai dengan namanya kata hubung berperan penting dalam menghubungkan kata, kalimat, termasuk juga antar paragraf. Sehingga dengan penambahannya pembaca bisa mengetahui jika tulisan tersebut masih saling berhubungan.
Penggunaannya tentu tidak bisa asal-asalan, sebab dalam Bahasa Indonesia penulisan dan pemilihan jenis konjungsi harus tepat. Tujuannya agar kalimat dan paragraf mudah dibaca dan dipahami.
Jadi, ketika pembaca menemukan tulisan yang penggunaan konjungsi temporal maupun konjungsi jenis lainnya terlihat asal-asalan. Maka bisa menyimpulkan bahwa tulisan tersebut punya kualitas yang buruk.
Daftar Isi
Pengertian Konjungsi Temporal
Apa itu konjungsi temporal? Konjungsi temporal adalah konjungsi atau kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua peristiwa yang berbeda dan memiliki kaitan dengan waktu.
Sehingga untuk kalimat yang menggunakan keterangan waktu, maka ketika dihubungkan dengan kalimat berikutnya akan memakai konjungsi temporal. Bentuk dari konjungsi temporal kemudian akan memaparkan mengenai waktu suatu kejadian atau peristiwa. Hal ii membantu pembaca memahami maksud kalimat.
Penggunaannya juga menjadi penting agar suatu tulisan mampu memaparkan kejadian atau peristiwa secara kronologis. Jenis konjungsi ini kemudian lumrah digunakan pada berbagai jenis pola pengembangan paragraf. Misalnya pada teks berita, teks narasi, dan lain-lain.
Jenis konjungsi temporal kemudian diketahui juga menjadi jenis konjungsi yang paling banyak digunakan. Sebab sangat sesuai untuk setiap pola pengembangan paragraf. Sehingga pembaca pun akan lebih familiar dengan konjungsi ini dibanding dengan konjungsi lain.
Ciri-Ciri Konjungsi Temporal
Kemudian, konjungsi jenis temporal juga memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan konjungsi jenis lain. Ciri-ciri yang dimilikinya antara lain:
- Berfungsi sebagai subjungtif (modus yang menegaskan kemungkinan objektif) dalam suatu kalimat. Penggunaannya akan membuat suatu kalimat memiliki makna yang lengkap, koheren, dan juga mudah untuk dipahami oleh para pembaca.
- Konjungsi jenis temporal pada umumnya bisa ditempatkan dimana saja, baik itu di awal kalimat maupun di tengah dan di akhir. Sehingga penempatannya fleksibel selama pemilihan bentuk konjungsinya sesuai dengan makna dari kalimat yang disusun.
- Konjungsi jenis temporal juga bisa bertindak sebagai tautan, yakni mengaitkan antara klausa dengan kalimat induk. Sehingga penggunaannya akan membantu pembaca mengetahui hubungan antara klausa dengan kalimat induk tersebut dengan sangat mudah.
- Menghubungkan kalimat yang memiliki unsur waktu, sehingga penggunaan konjungsi jenis ini tidak akan bisa digunakan pada kalimat yang tidak memiliki hubungan dari segi waktu.
Fungsi Konjungsi Temporal
Melalui penjelasan mengenai pengertian dan juga ciri-ciri dari konjungsi temporal di atas tentu bisa dipahami apa fungsi dari konjungsi jenis ini. Jadi, fungsi utamanya adalah untuk menghubungkan kata dan kalimat yang memiliki hubungan dalam hal waktu. Penggunaan atau penambahannya akan membuat setiap kalimat saling terhubung.
Sehingga membentuk paragraf yang memaparkan suatu kejadian, peristiwa, maupun proses secara urut dan kronologinya jelas. Hal ini penting untuk memastikan pembaca tidak merasa membaca tulisan yang urutannya acak dan melompat-lompat. Sehingga berfungsi penting dalam menjaga pembaca agar tetap paham tentang tulisan yang dibacanya.
Baca Juga:
- Pengertian Majas, Jenis, Manfaat dan Contoh
- Majas Personifikasi, Pengertian, Ciri dan Contoh
- Kata benda adalah: Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh
Jenis-Jenis Konjungsi Temporal
Konjungsi jenis temporal kemudian dibagi lagi menjadi beberapa jenis, beberapa diantaranya tentu sangat familiar digunakan atau ditemukan dalam tulisan. Berikut adalah jenis-jenis tersebut.
1. Konjungsi Temporal Sederajat
Jenis pertama dari konjungsi jenis temporal adalah konjungsi temporal sederajat. Yaitu kata hubung temporal yang digunakan pada kalimat majemuk setara yang menghubungkan kata dan kalimat yang sifatnya setara atau sederajat. Melalui pengertian ini maka bisa diketahui bahwa konjungsi ini hanya ditempatkan di tengah.
Jika hendak ditempatkan di awal maka tidak bisa menggunakan temporal sederajat. Perlu menggunakan kata hubung atau konjungsi lain selain dari jenis sederajat.
Contoh Konjungsi Temporal Sederajat
Adapun contoh konjungsi temporal sederajat adalah:
- kemudian
- lalu
- selanjutnya
- setelahnya
- sebelumnya
2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Jenis kedua dari konjungsi jenis temporal adalah konjungsi temporal tidak sederajat, dan memang kebalikan dari jenis sederajat yang dijelaskan di atas. Jenis konjungsi satu ini adalah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan kalimat yang bertingkat atau tidak sederajat.
Jika konjungsi jenis sederajat ditempatkan pada kalimat sederajat, maka konjungsi jenis tidak sederajat ini ditempatkan di kalimat majemuk. Sedangkan untuk penempatan, jenis tidak sederajat lebih fleksibel sebab bisa ditempatkan di awal kalimat, di tengah, termasuk juga di akhir kalimat.
Contoh Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Adapun contoh konjungsi temporal sederajat adalah:
- sambil
- bila
- apabila
- semenjak
- ketika
- demi
Rekomendasi Buku Bahasa Indonesia
Buku Ajar Apresiasi Prosa Indonesia | Buku Apresiasi Prosa Indonesia | Buku Bahasa Indonesia |
Contoh Kalimat yang Menggunakan Konjungsi Temporal
Berikut ini beberapa contoh konjungsi temporal, baik sederajat dan tidak sederajat yang perlu kamu ketahui:
Contoh Kalimat Konjungsi Temporal Sederajat
Berikut beberapa contoh kalimat konjungsi temporal sederajat, antara lain:
- Setelah mie sudah panas kemudian masukan bumbu campuran seperti kecap, saos, dan bumbu kering lainnya.
- Anita mampir sebentar ke rumah nana kemudian pergi lagi.
- Andre kehilangan buku lalu ia segera melaporkan kejadian itu kepada ketua kelas.
- Anjing itu berlari kencang lalu melompat tinggi melewati jalan raya.
- Kondisi tubuh andre sudah membaik selanjutnya akan dipindah ke ruangan perawatan umum
- Setelah mengerjakan tes tahap pertama, selanjutnya akan mengerjakan tes tahap kedua.
- Nana mengikuti lomba lari setelahnya ia berlatih renang bersama teman-temanya.
- Pergi ke pom bensin terlebih dahulu setelahnya pergi ke pasar.
- Dia mengerjakan tugas dengan bagus, lalu mengumpulkan ke guru
- Luqman menyelesaikan pekerjaan rumah, kemudian pergi mendaki gunung.
- Hakim membersihkan ruang keluarga, selanjutnya mengatur sofa dan meja.
Contoh Kalimat Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Berikut beberapa contoh kalimat konjungsi temporal tidak sederajat, antara lain:
- Ayah berangkat bekerja ketika adik sedang tidur.
- Ketika dunia membutuhkannya, dia menghilang
- Luqman sudah bersiap pergi sementara Hakim masih menonton TV.
- Sembari menunggu air matang, siapkan bahan-bahan seperti kecap, saus, dan minyak.
- Dia akan datang apabila kamu datang
- Saat sedang hujan, Sandy bermain di lapangan bersama teman-temanya.
- Ketika sudah sampai rumah, hujan semakin deras.
- Sejak pagi, aku sudah pergi ke pasar bersama ibu.
- Roby sudah tumbuh besar sejak terakhir kali kita bertemu.
- Saat aku sedang mendaki gunung, aku melihat bunga edelweis yang sedang mekar.
Penutup
Nah berikut artikel dari Deepublish Store tentang konjungsi temporal, diharapkan bisa semakin paham sehingga bisa menggunakannya dengan tepat. Supaya apa yang ditulis selalu bisa dipahami karena disampaikan dengan runtut dan menggunakan kata hubung yang sesuai.