Mahasiswa Kupu-kupu dan Peluang Diterima Kerja

Mahasiswa Kupu-kupu dan Peluang Diterima Kerja – Kamu pasti pernah mendengar berbagai julukan dibawah ini kan ya? Kecuali kamu adalah mahasiswa baru yang baru masuk kuliah :

  1. Mahasiswa kura-kura
  2. Mahasiswa kupu-kupu
  3. Mahasiswa kunang-kunang

Dari tiga julukan di atas, kamu termasuk yang mana?

Mahasiswa kura-kura adalah ia yang kerjaannya kuliah dan rapat. Julukan ini disematkan kepada mahasiswa yang aktif organisasi. Kegiatannya disibukkan dengan kegiatan kuliah dan rapat. Setelah kuliah, mereka biasanya langsung menuju sekretariat organisasinya dan melakukan aktivitas sesuai dengan agenda organisasi pada hari itu. Entah diskusi, rapat, atau sekadar berkumpul saja.

Mahasiswa kupu-kupu adalah singkatan dari mahasiswa kuliah-pulang. Kegiatannya sehari-hari hanya berkutat di dua tempat yakni kampus dan kos/rumah. Setelah selesai mengikuti kelas, mahasiswa tersebut langsung pulang. Ia tidak mengikuti berbagai jenis organisasi ataupun komunitas baik di dalam kampus atau di luar di kampus.

Sementara itu mahasiswa kunang-kunang alias kuliang-nongkrong. Mahasiswa tipe ini lebih banyak menghabiskan waktu luang dengan nongkrong. Usai kuliah, ia akan nongkrong bersama teman-temannya. Dikit-dikit nongkrong. Ia tidak mengikuti kegiatan lain seperti kursus bahasa asing, ikut organisasi/komunitas, wirausaha, dan sebagainya. Jadi ia selalu melewatkan hari-harinya setelah kuliah dengan nongkrong.

Terdapat satu anggapan tentang mahasiswa kupu-kupu. Banyak orang menyebut bahwa mahasiswa kupu-kupu susah cari kerja. Apakah ini benar?

Program Afiliasi

Anggapan ini bukanlah tanpa dasar yang jelas. Kebiasaan mahasiswa kupu-kupu mendatangkan dampak buruk. Mahasiswa kupu-kupu tidak punya pengalaman yang cukup karena hanya menjalani kegiatan yang terbatas di kampus saat ada kelas dan di rumah. Setelah mengikuti kelas, ia akan pulang ke rumah. Di sinilah kekurangannya.

Meskipun mahasiswa tersebut bisa menekuni hobinya di rumah tapi ia tidak punya pengalaman dalam berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, mahasiswa kupu-kupu tak punya pengalaman dalam kepemimpinan karena tidak mengikuti organisasi atau komunitas tertentu. Padahal kemampuan leadership menjadi poin penting dalam menjalani kehidupan setelah lulus nanti terutama dalam pekerjaan.

Kekurangan Menjadi Mahasiswa Kupu-kupu

Melansir ruangmahasiswa.com, berikut ini rangkuman dampak buruk menjadi mahasiswa kupu-kupu adalah:

1. Sedikit Teman

Jejaringmu sangat sedikit bila hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu. Lingkup pergaulanmu hanya itu-itu saja. Paling mentok adalah teman sesama mahasiswa di program studi yang sama. Peluangmu untuk berhubungan dengan mahasiswa lain semakin kecil.

Padahal bila kamu mengikuti kegiatan lain setelah kuliah, kamu bisa berkenalan dengan mahasiswa dari program studi lain, fakultas lain, atau universitas lain. Bahkan bisa jadi bukan hanya dari kalangan mahasiswa. Kamu pun bisa mengenal banyak orang dari kalangan manapun.

Seperti pengalaman Agus. Selain kuliah, ia dikenal aktif dalam komunitas Save Street Childern. Ia biasanya mengajar anak-anak jalanan. Dari komunitas tersebut, ia menjalin pertemanan dengan mahasiswa lain dari universitas lain. Ia juga mengenal orang-orang di sekitar pemukiman tempat tinggal anak-anak jalanan. Dari kenalan tersebut, bukan hanya jaringan pertemanannya saja yang kian luas tapi ia juga belajar untuk berkomunikasi dengan orang lain dari beragam latar belakang.

2. Bisa-Bisa Ketinggalan Informasi

Program Afiliasi

Lingkup pergaulan yang terbatas akhirnya berdampak pula terhadap informasi yang didapatkan. Bisa jadi kamu ketinggalan informasi atau kabar terbaru. Mahasiswa kupu-kupu tidak meluangkan waktu untuk berkumpul dengan teman-temannya. Ia segera pulang. Padahal dalam setiap obrolan terdapat informasi yang mungkin belum diketahui.

Kamu termasuk mahasiswa kupu-kupu? Wah, kemungkinan kamu sering terlambat mengetahui informasi karena terbatasnya ruang sosialmu. Kamu bisa saja melewatkan informasi beasiswa, informasi KRS-an, atau informasi kelas pengganti. 

3. Kesulitan dalam Menjalin Hubungan Sosial

Dampak buruk menjadi mahasiswa kupu-kupu tidak disepelekan begitu saja. Dampaknya cukup signifikan karena berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi. Mahasiswa kupu-kupu rentan memiliki kemampuan komunikasi yang buruk sebab ia tidak terbiasa berinteraksi dengan orang lain.

Kurangnya kemampuan komunikasi berpengaruh besar terhadap bagaimana nantinya mahasiswa menjalani kehidupan. Setelah lulus kuliah, ia benar-benar menjadi bagian dari masyarakat. Ia juga akan bekerja nantinya. Tanpa kemampuan komunikasi yang baik, ia akan kesulitan bersosialisasi dengan orang lain. 

Masalah komunikasi sangatlah krusial. Kemampuan komunikasi yang buruk akan berdampak buruk terhadap kualitas hubungan seseorang dengan orang lain. Ia tidak tahu caranya menghadapi orang lain yang berbeda dengan dirinya. Ia tidak bisa menanggapi perbedaan pendapat. 

Baca juga : Keuntungan Menjadi Mahasiswa Kupu Kupu

Mahasiswa Kupu-Kupu dan Peluang Diterima Kerja

Selama ini berkembang anggapan bahwa mahasiswa kura-kura lebih mudah mencari pekerjaan daripada mahasiswa kupu-kupu. Perusahaan lebih suka mahasiswa kura-kura yang aktif dalam organisasi ketimbang mahasiswa kupu-kupu yang hanya fokus kuliah dan belajar. Sehingga muncul pemahaman bahwa IPK tinggi tidak menjamin mahasiswa akan diterima kerja dengan mudah.

Faktanya memang perusahaan atau tempat kerja jarang sekali yang mensyaratkan IPK tinggi dalam proses perekrutan karyawan. Umumnya perusahaan hanya memberikan kriteria mahasiswa dengan minimal IPK 3.00. Nilai tambah yang cukup mendapatkan poin besar dan dijadikan pertimbangan dalam perekrutan karyawan adalah pengalaman organisasi dan skill yang dimiliki pelamar kerja.

Namun bukan berarti mahasiswa dengan predikat kupu-kupu ini tidak punya kesempatan dan peluang sama sekali. Tak sedikit perusahaan yang menerapkan strategi tertentu dalam menempatkan mahasiswa kupu-kupu dan mahasiswa kura-kura. Jadi perusahaan tetap merekrut dua tipe mahasiswa tersebut. Namun yang perlu di perhatikan adalah penempatan mereka nantinya harus sesuai.

Seperti yang dilakukan oleh pimpinan Baba Rafi Enterprise Indonesia, Hendy Setiono. Mengutip news.okezone.com. Perusahaan Baba Rafi tetap merekrut mahasiswa kupu-kupu dan mahasiswa kura-kura. Hanya saja mereka akan ditempatkan di posisi yang sesuai dengan pengalaman dan kemampuan masing-masing.

Mahasiswa kupu-kupu biasanya ditempatkan di divisi-divisi yang membutuhkan ketelitian. Contohnya bidang keuangan dan administrasi. Sementara itu mahasiswa kura-kura ditempatkan di posisi yang sering bertemu banyak orang atau berhubungan dengan orang lain. Entah itu secara langsung maupun tidak. Contoh bidangnya adalah marketing, digital marketing, sales, dan lainnya.

Mengapa penempatannya demikian? Mahasiswa kupu-kupu cenderung memiliki kemampuan untuk pekerjaan-pekerjaan yang detail. Selain itu mahasiswa kupu-kupu juga kurang mampu berpikir secara makro karena fokus pada satu hal saja.

Sedangkan mahasiswa kura-kura mempunyai pengalaman dalam berorganisasi. Artinya ia punya kemampuan lebih dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ia bisa menginspirasi orang lain dan cukup mahir dalam kerja tim.

Jadi, keduanya tipe mahasiswa mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang perlu dilakukan adalah menemukan tempat yang paling cocok dengan tipe mahasiswa tersebut.

Apakah Mahasiswa Kupu-kupu Susah Cari Kerja?

Mahasiswa kupu-kupu masih punya kesempatan yang sama. Meskipun dalam beberapa aspek mahasiswa kura-kura lebih unggul tapi hal tersebut juga berlaku sebaliknya. Mahasiswa kupu-kupu juga memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh mahasiswa kura-kura terutama dalam hal ketelitian dan pekerjaan detail.

Dalam pandangan Dirut Balai Pustaka yakni Saiful Bahri, keunggulan yang bisa dipakai oleh mahasiswa kupu-kupu adalah rajin dan berorientasi detail. Tipe mahasiswa ini dikenal pula sebagai mahasiswa yang tekun dan cukup menonjol dalam bidang akademik.

Mereka umumnya menguasai bidang atau mata kuliah tertentu. Nilai akademik yang diperoleh rata-rata tinggi. Bahkan tak sedikit yang jauh di atas rata-rata.

Jadi anggapan bahwa mahasiswa kupu-kupu susah cari kerja tak sepenuhnya benar karena kenyataanya setiap tipe mahasiswa punya keunggulannya masing-masing.

Baca juga : Apakah Mahasiswa Kupu-Kupu Bisa Sukses?

Demikian informasi tentang mahasiswa kupu-kupu dan peluang diterima kerja. Semoga bermanfaat.

Kontributor: Ana Widiawati

Tinggalkan komentar