Contoh Kata KPTS Luluh dan Tidak Luluh Setelah Diberi Imbuhan

Pernahkah kamu membaca kata imbuhan dalam sebuah teks? Sebenarnya, ada beberapa aturan yang perlu diketahui dalam penulisan kata berimbuhan. Kamu bisa menambahkan imbuhan me- dan pe- pada kata dasar.

Dalam KPTS, ada kata yang luluh dan tidak luluh. Kata KPTS yang tidak luluh tidak akan berubah meskipun ditambahkan imbuhan. Artikel kali ini akan menjelaskan pengertian dan contoh kata KPTS luluh dan tidak luluh setelah diberi imbuhan.

Pengertian KPTS

Apakah kamu pernah mendengar istilah KPTS? Istilah ini cukup lazim dalam Bahasa Indonesia. KPTS mengacu pada kata dasar yang huruf awalnya adalah huruf K, P, T, dan S. Kata dasar biasanya diikuti dengan imbuhan. Penambahan imbuhan pada kata dasar dapat mengubah bentuknya.

Namun, ada juga yang tidak berubah bentuk meskipun sudah diberi imbuhan. Khusus untuk kata dasar yang huruf awalnya adalah K, P, T, S tidak akan luluh atau melebur.

5 Hukum KPTS Beserta Contohnya

Kalau membahas tentang KPTS, maka kita perlu membahas hukum penggunaannya dalam Bahasa Indonesia. Hukum yang dimaksud adalah aturan tentang kata yang luluh dan yang tidak setelah diberi imbuhan. Berikut ini adalah contoh kata KPTS luluh dan tidak luluh berdasarkan hukumnya.

1. Kata Dasar KPTS Tidak Luluh Apabila Huruf Keduanya adalah Huruf Konsonan

Ada kata KPTS yang tidak luluh meskipun diberi imbuhan. Misalnya, jika huruf kedua dalam kata KPTS adalah huruf konsonan, kata tersebut tidak akan luluh atau melebur. Huruf konsonan yaitu huruf selain huruf vokal (a, i, u, e, dan o). Kata dasar KPTS yang huruf keduanya adalah konsonan tidak akan melebur. Berikut ini adalah beberapa contohnya.

  1. Mona mengkritik gaya berpakaian adiknya. (Kata dasarnya adalah kritik. Kata ini diawali dengan huruf k dan diikuti huruf r yang merupakan huruf konsonan. Sehingga, kata dasar tersebut tidak luluh. Ketika diberi imbuhan me-, katanya menjadi mengkritik).
  2. Tim marketing di kantor Rayhan sedang mempromosikan jasanya di media sosial. (Kata dasarnya adalah promosi. Kata ini diawali dengan huruf p dan diikuti dengan huruf r yang merupakan konsonan. Sehingga, kata dasar tersebut tidak luluh. Saat diberi imbuhan me-, katanya menjadi mempromosikan).
  3. Pak Surya telah mentransfer gaji semua karyawannya. (Kata dasarnya adalah transfer. Kata ini diawali dengan huruf t dan diikuti dengan huruf r yang merupakan huruf konsonan. Sehingga, kata dasar tersebut tidak luluh. Setelah diberi imbuhan me-, katanya menjadi mentransfer).
  4. Penduduk sekitar memprotes pembangunan pabrik yang dianggap telah mencemari lingkungan. (Kata dasarnya adalah protes. Kata ini diawali dengan huruf p dan diikuti dengan huruf r yang merupakan huruf konsonan. Maka, kata dasar tersebut tidak luluh. Setelah mendapat imbuhan me-, katanya menjadi memprotes).
  5. Programmer yang berpengalaman dapat memprogram aplikasi dengan cepat. (Kata dasarnya adalah program. Kata ini diawali dengan huruf p dan diikuti dengan huruf r yang merupakan huruf konsonan. Sehingga, kata ini tidak lulus meskipun diberi imbuhan. Setelah diberi imbuhan me-, katanya menjadi memprogram).

2. Kata Dasar KPTS Luluh Apabila Huruf Keduanya adalah Huruf Vokal

Meskipun diberi imbuhan me-, kata dasar KPTS akan melebur kalau huruf keduanya adalah huruf vokal. Berikut ini adalah contoh kata dasar KPTS yang luluh karena huruf keduanya adalah huruf vokal.

  1. Ibu sedang menyapu halaman rumah. (Kata dasarnya adalah sapu. Kata ini diawali dengan huruf k dan diikuti dengan huruf u yang merupakan huruf vokal. Kata dasar tersebut melebur setelah mendapat imbuhan me-. Katanya menjadi menyapu, bukan mensapu).
  2. Adik perempuan Sandra memakai topi berwarna kuning. (Kata dasarnya adalah pakai. Huruf awal pada kata ini adalah huruf p. Kata keduanya adalah huruf a yang merupakan huruf vokal. Kata tersebut melebur setelah mendapat imbuhan me-. Katanya berubah menjadi memakai, bukan mempakai).
  3. Raditya Dika telah menulis banyak novel. (Kata dasarnya adalah tulis. Kata ini diawali dengan huruf t dan diikuti dengan huruf u yang merupakan huruf vokal. Kata tersebut melebur setelah diberi imbuhan me-. Katanya berubah menjadi menulis, bukan mentulis).
  4. Karina sedang memasang gorden di jendela kamarnya. (Kata dasarnya adalah pasang. Kata ini memiliki huruf awal p. Huruf keduanya adalah huruf a yang merupakan huruf vokal. Setelah diberi imbuhan, kata ini luluh. Katanya menjadi memasang, bukan mempasang).
  5. Winda menyukai makanan khas Indonesia. (Kata dasarnya adalah suka. Kata ini diawali dengan huruf s dan diikuti dengan huruf u yang adalah huruf vokal. Setelah mendapat imbuhan, kata ini luluh dan berubah menjadi menyukai, bukan mensukai).

3. Kata Dasar KPTS Tidak Luluh Apabila Diberi Imbuhan Bertingkat me- dan pe-

Aturan lainnya adalah kata dasar KPTS tidak luluh apabila diberi imbuhan bertingkat, yaitu imbuhan me- dan pe- sekaligus. Berikut ini adalah beberapa contohnya.

  1. Murid-murid di kelas 6 SD Negeri 203 Jakarta sedang memperhatikan keterangan guru di kelas. (Kata dasarnya adalah hati. Setelah mendapat imbuhan bertingkat, kata ini tidak melebur. Katanya menjadi memperhatikan).
  2. Ibu sedang mempersiapkan sarapan di dapur. (Kata dasarnya adalah siap. Setelah mendapat imbuhan bertingkat, kata tersebut tidak luluh dan menjadi mempersiapkan).
  3. Perusahaan yang baru dibangun itu berusaha memperbaiki kinerjanya. (Kata dasarnya adalah baik. Setelah mendapat imbuhan bertingkat, kata dasar ini tidak luluh atau melebur. Setelah diberi imbuhan bertingkat, katanya menjadi memperbaiki).
  4. Bendi tidak mempercayai kabar yang baru didengarnya. (Kata dasarnya adalah percaya. Setelah diberi imbuhan, kata ini tidak luluh. Katanya menjadi mempercayai).
  5. Teknologi mempermudah kita untuk memperoleh informasi. (Kata dasarnya adalah mudah. Setelah diberi imbuhan, kata tersebut tidak luluh. Setelah mendapat imbuhan, katanya menjadi mempermudah).

Baca Juga: Penelitian Deskriptif Adalah: Pengertian, Jenis dan Metode

4. Kata Dasar KPTS Luluh Apabila Huruf Keduanya adalah Konsonan dan Mendapat Imbuhan pe-

Sebuah kata akan luluh apabila huruf keduanya adalah konsonan dan mendapatkan imbuhan pe-. Berikut ini adalah beberapa contohnya.

  1. Pemrogram yang berpengalam mempunyai banyak pengetahuan tentang berbagai bahasa pemrograman. (Kata dasarnya adalah program. Kata dasar ini diawali dengan huruf p dan diikuti dengan huruf r yang merupakan konsonan, sehingga mengalami peleburan. Katanya berubah menjadi pemrogram, bukan pemprogram).
  2. Pemroses makanan di pabrik ini memanfaatkan teknologi modern. (Kata dasarnya adalah proses. Kata dasar ini diawali dengan huruf p dan diikuti dengan huruf r yang adalah konsonan, sehingga kata tersebut luluh. Katanya menjadi pemroses, bukan pemproses).
  3. Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemrotes dapat dikenai sanksi. (Kata dasarnya adalah protes. Kata ini diawali dengan huruf p dan diikuti dengan huruf r (konsonan). Setelah diberi imbuhan pe-, kata ini tidak luluh dan menjadi pemrotes, bukan pemprotes).
  4. Beliau adalah pemrakarsa kegiatan sosial di desa ini. (Kata dasarnya adalah prakarsa. Kata ini diawali dengan huruf p dan diikuti dengan huruf r (konsonan). Setelah diberi imbuhan pe-, kata ini tidak melebur dan menjadi pemrakarsa, bukan pemprakarsa)
  5. Pemrotokol memiliki tugas mengatur jalannya acara supaya berjalan dengan lancar. Kata dasarnya adalah protokol. Kata ini diawali dengan huruf p dan diikuti dengan huruf r (konsonan). Setelah mendapat imbuhan pe-, kata ini menjadi pemrotokol, bukan pemprotokol. Kata ini tidak luluh).

5. Aturan KPTS Tidak Berlaku untuk Dua Kata Khusus

Dalam Bahasa Indonesia, terdapat dua kata khusus yang tidak luluh walaupun huruf keduanya adalah huruf vokal. Dua kata tersebut adalah punya dan kaji. Berikut adalah contoh kalimatnya.

  1. Para peneliti sedang mengkaji pengaruh perubahan iklim terhadap ekosistem laut. (Kata dasarnya adalah kaji. Setelah diberi imbuhan, katanya menjadi mengkaji. Kata tersebut tidak luluh).
  2. Saskia mempunyai rambut yang hitam dan tebal. (Kata dasarnya adalah punya. Setelah mendapat imbuhan, katanya menjadi mempunyai. Kata tersebut tidak luluh meskipun diberi imbuhan).

Dari berbagai contoh ini, maka dapat disimpulkan bahwa kebanyakan kata dasar KPTS akan luluh setelah diberi imbuhan. Namun, tidak semuanya akan luluh setelah diberi imbuhan.

Kesimpulan

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang sedang melakukan penelitian. Kamu juga bisa membeli Buku Penelitian di Deepublish Store dengan harga yang terjangkau dan promo yang berlipat.

Sumber:

Program Afiliasi

Penerbit Deepublish. https://penerbitdeepublish.com/contoh-kata-kpts-luluh-dan-tidak-luluh/ diakses pada 3 November 2024/

Tinggalkan komentar