Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Sosial [Eksternal & Internal]

Seperti yang dijelaskan pada artikel sebelumnya, integrasi sosial adalah gabungan dari dua istilah, yakni integrasi dan sosial. Integrasi memiliki makna kesempurnaan atau keseluruhan. Sedangkan, sosial adalah hubungan dan timbal balik dari tindakan yang dilakukan oleh masyarakat.

Setiap hubungan ini pasti akan selalu ada pemantik atau trigger supaya bisa mendorong terjadinya integrasi. Nah, kali ini kita bahas bersama dan belajar mendalami mengenai apa saja faktor pendorong dan penghambat dari intergrasi sosial di masyarakat khususnya di Indonesia itu sendiri.

Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Ada beberapa faktor pendorong terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat yang terbagi menjadi dua jenis, yakni faktor internal dan eksternal, antara lain sebagai berikut ini.

Faktor Internal

Integrasi sosial bisa didorong oleh beberapa faktor internal, meliputi:

a. Toleransi antar individu dan kelompok

Toleransi adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan. Bentuk dari sikap toleransi ini ketika seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.

Sikap toleransi antar individu dan kelompok ini sangat mendorong terbentuknya integrasi sosial. Artinya, setiap orang maupun kelompok yang berada dalam kehidupan bermasyarakat sakit menghargai kebudayaan yang dimiliki seseorang maupun kelompok lainnya. 

Seseorang maupun kelompok tidak boleh mengolok-olok atau mendiskriminasi individu atau kelompok lainnya. Selain itu, seseorang maupun kelompok tidak malu untuk mengakui kelebihan dan kekurangan masing-masing.

b. Sikap terbuka

Sikap terbuka adalah sikap ketika seseorang ingin mendengarkan dan menerima kritik maupun saran dari orang lain. Sikap terbuka dari individu maupun kelompok yang berkuasa juga bisa mendorong terjadinya integrasi sosial, termasuk sikap terbuka terhadap perubahan.

Contohnya, pemimpin yang memberikan kesempatan sama bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan fasilitas kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Dalam hal ini, masyarakat juga mendapatkan kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.

c. Kesadaran sebagai makhluk sosial

Manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang berhubungan secara timbal-balik dengan manusia lainnya. Artinya, manusia sebagai makhluk sosial akan selalu membutuhkan orang lain.

Kesadaran mengenai manusia sebagai makhluk sosial ini salah satu faktor yang mendorong integrasi sosial. Karena, ini merupakan sebuah konsep ideologis yang mana struktur sosial dipandang sebagai sebuah organisme hidup. Semua elemen organisme sosial memiliki fungsi untuk mempertahankan stabilitas dan keharmonisan dari organisme.

d. Kontak dengan kebudayaan lain

Kontak dengan kebudayaan lain merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Perubahan sosial adalah suatu perubahan nilai, norma atau tingkah laku yang terjadi di masyarakat.

Kontak dengan kebudayaan lain secara intensif termasuk faktor pendorong terbentuknya integrasi sosial. Contoh dari sikap ini termasuk mempelajari kebudayaan lain dan saling menghormati kebudayaan lain.

Faktor Eksternal

Ada beberapa faktor eksternal yang juga mendorong terjadinya integrasi sosial, seperti:

Program Afiliasi

a. Pertambahan Populasi penduduk

Pertambahan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan bisa dihitung sebagai perubahan jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan pengukuran per waktu unit.

Adanya pertambahan populasi penduduk yang heterogen atau beragam bisa mendorong terbentuknya integrasi sosial. Pertambahan populasi penduduk yang heterogen ini bisa melalui perkawinan campuran antar berbagai kelompok yang berbeda kebudayaan.

b. Sistem pendidikan yang maju

Sistem Pendidikan adalah himpunan gagasan atau prinsip-prinsip pendidikan yang saling bertautan dan tergabung sehingga menjadi satu keseluruhan. Sistem pendidikan yang maju bisa menjadi faktor pendorong terbentuknya integrasi sosial. 

Bentuk integrasi sosial dalam pendidikan adalh suatu upaya penyatuan, proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok untuk mendewasakan manusia melalui pembelajaran.  

c. Sikap terbuka dengan budaya asing

Sikap terbuka adalah sikap ketika seseorang ingin mendengarkan dan menerima kritik maupun saran dari orang lain. Dalam hal ini, sikap terbuka terhadap budaya asing termasuk faktor pendorong terbentuknya integrasi sosial.

Artinya, suatu kelompok masyarakat terbuka atau menghargai hadirnya kebudayaan lain maupun kebudayaan asing untuk menjaga keharmonisan. Sikap terbuka ini bisa berwujud pemberian kesempatan yang sama pada kelompok minoritas dalam berbagai bidang kehidupan sosial.

d. Menghadapi ancaman musuh bersama

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan dalam negeri maupun luar negeri yang dianggap membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa. Sikap saling bekerjasama menghadapi ancaman musuh dari luar kelompok juga salah satu faktor pendorong integrasi sosial.  

Karena, ancaman musuh dari luar kelompok-kelompok masyarakat tersebut menyebabkan kelompok-kelompok yang ada berkompromi untuk menghadapi musuh dari luar yang membahayakan masyarakat.

Faktor Penghambat Integrasi Sosial

Ada beberapa faktor yang bisa menghambat terbentuknya integrasi sosial, antara lain sebagai berikut.

1.  Faktor Internal

Faktor penghambat integrasi sosial juga bisa berasal dari faktor internal, meliputi:

a. Sikap Tradisional

Sikap individu atau kelompok yang masih sangat tradisional termasuk faktor internal yang menghambat terbentuknya integrasi sosial. Maksudnya, masyarakat tradisional adalah masyarakat yang memiliki sikap tertutup terhadap hal-hal yang dianggap di luar kebiasaan. Masyarakat tradisional ini juga cenderung memiliki sikap curiga pada hal-hal yang menyangkut kebudayaan asing.

b. Ikatan Sosial Rendah

Ikatan sosial biasanya diartikan sebagai kelembagaan budaya masyarakat dengan orang-orang yang saling mendukung, saling percaya dan kerjasama atas dasar prinsip sukarela. Karena itu, ikatan sosial bisa menjadi modal masyarakat untuk membangun komunitas yang kuat dari terpaan konflik kekerasan horizontal, gangguan kriminalitas dan memelihara lingkungan secara berkelanjutan.

Ikatan sosial yang kuat ini sangat berdampak pada terbentuknya integrasi sosial. Tapi, ikatan sosial yang rendah antar individu maupun kelompok bisa menjadi faktor penghambat integrasi sosial.

c. Berprasangka Buruk

Sikap curiga dan berprasangka buruk terhadap individu atau kelompok lain juga faktor penghambat integrasi sosial. Prasangka adalah sikap pengambilan keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai objek atau subjek tersebut. Contoh sikap berprasangka buruk adalah ketika seseorang menilai orang lain berdasarkan rasnya yang berbeda sebelum memiliki informasi yang relevan mengenai orang tersebut.

d. Sifat Primordial

Sikap primordialisme merupakan suatu pandangan yang menjunjung tinggi ikatan sosial nilai-nilai, norma, dan kebiasaan yang berdasarkan ras, etnik atau kebudayaan yang sudah diikutinya sejak seseorang dilahirkan. 

Dalam kata lain, sifat primordial ini adalah sifat seseorang ketika merasa kebudayaannya jauh lebih baik dari kebudayaan lain. Hal ini pastinya akan menghambat terbentuknya integrasi sosial. 

Karena, seseorang atau suatu kelompok akan cenderung meremehkan atau mendiskriminasi kelompok lain yang berbeda. Bentuk lain dari sikap tertutup juga ketika seseorang tidak menerima dengan kebudayaan asing.

2.  Faktor Eksternal

Beberapa faktor eksternal juga bisa menghambat terbentuknya integrasi sosial, antara lain”

a. Kesenjangan sosial

Kesenjangan sosial adalah suatu kondisi yang tidak seimbang dalam kehidupan masyarakat. Maksudnya, ada sebuah ketidakadilan dalam kehidupan masyarakat yang heterogen, baik dari segi ekonomi, bantuan hukum, sosial dan lainnya.

Akibatnya, kesenjangan sosial ini akan menimbulkan kecemburuan sosial antar kelompok sehingga mempengaruhi kehidupan dalam bermasyarakat. Adanya kesenjangan sosial ini juga akan menghambat terbentuknya integrasi sosial.

b. Ketidakadilan

Ketidakadilan adalah kondisi ketika suatu kelompok atau individu diperlakukan berbeda atau didiskriminasi oleh masyarakat maupun kelompok lainnya. Pembangunan wilayah yang tidak merata juga termasuk bentuk ketidakadilan. Hal ini bisa menghambat terbentuknya integrasi sosial

c. Minimnya ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Berbagai segi ini dibatasi untuk menghasilkan rumusan yang pasti. Tapi, minim dan lambatnya ilmu pengetahuan akan menghambat terbentuknya integrasi sosial.

Baca juga: Masalah Sosial dan Ciri-Ciri

Tinggalkan komentar