Saat mempelajari hakikat ilmu fisika beberapa tentu sangat menyukainya, karena memang menjadi penyuka ilmu pengetahuan tersebut. Namun ada pula yang dijamin justru merasa sebaliknya, karena memang tidak suka dengan fisika. Fisika sendiri sebelas dua belas dengan matematika, yang tergolong ilmu yang sulit dipahami.
Meskipun sedikit yang menyukai ilmu fisika, namun pelajaran satu ini sebenarnya menarik untuk dipelajari. Setelah paham rumus dan cara perhitungan di setiap materinya maka dijamin proses menghitung menjadi lebih mudah dan begitu juga dengan proses memahami soal cerita.
Oleh sebab itu, tidak ada salahnya sedikit mengupas mengenai hakikat ilmu fisika yang merupakan salah satu pelajaran paling bermanfaat dalam keseharian. Artinya, ilmu fisika menjadi ilmu yang penting untuk dikuasai karena di ilmu inilah ada banyak hal bermanfaat bisa ditemukan.
Daftar Isi
Pengertian Hakikat Ilmu Fisika
Belajar mengenai hakikat ilmu fisika perlu dimulai dengan mengetahui pengertian dari ilmu fisika itu sendiri. Lantas apa itu hakikat ilmu fisika? Jadi, hakikat ilmu fisika adalah menjelaskan tentang fenomena alam melalui prinsip dasar yang masih berkaitan dengan energi, ruang dan waktu.
Dengan mempelajari hakikat ilmu fisika, kamu dapat mengetahui mengapa sesuatu terjadi di alam. Misal adanya gravitasi dan elektromagnetisme yang semuanya menjadi salah satu dasar untuk membuat teknologi modern.
Hakikat ini juga menjadikan ilmu fisika sebagai ilmu dasar yang menjadi pondasi bagi ilmu pengetahuan lain seperti kimia, biologi dan masih banyak lagi yang berkontribusi di bidang teknologi dan inovasi.
Hakikat Ilmu Fisika
Setelah mengetahui pengertiannya, berikut ini adalah tiga cabang ilmu fisika yang perlu kamu ketahui beserta penjelasan lengkapnya:
Hakikat Fisika Sebagai Produk
Hakikat fisika sebagai produk adalah ilmu pengetahuan mencakup kumpulan fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori, dan model. Meskipun berbagai eksperimen dilakukan untuk mendukung asumsi-asumsi dalam fisika, kebenaran mutlak dari hakikat ilmu fisika tetap tidak dapat dibuktikan sepenuhnya, melainkan hanya didekati melalui pemahaman yang semakin mendalam.
Hakikat Fisika Sebagai Sikap
Hakikat fisika sebagai sikap mencakup prinsip-prinsip tindakan yang mendorong penyelidikan ilmiah guna menghasilkan pengetahuan baru. Sikap ini meliputi rasa ingin tahu, objektivitas, dan kejujuran dalam penelitian.
Perlu kamu ketahui bahwa hakikat fisika sebagai sikap ini juga sering dimanfaatkan oleh para ahli psikologi, terutama dalam mengembangkan kreativitas dan pemikiran kritis di bidang fisika.
Hakikat Fisika Sebagai Proses
Hakikat fisika sebagai proses mencakup cara ilmuwan memperoleh dan menyusun pengetahuan. Dalam konteks ini, proses penyelidikan menjadi bagian penting dari hakikat fisika, yang menggambarkan cara berpikir ilmiah (a way of thinking) dalam mengungkap kebenaran.
Proses ini membutuhkan keterampilan khusus yang perlu dikembangkan, seperti observasi, eksperimen, dan analisis yang mendalam. Melalui keterampilan tersebut, pengetahuan fisika dapat diperoleh secara sistematis dan akurat.
Contoh hakikat fisika sebagai proses yaitu merumuskan urutan peristiwa, menentukan kriteria, memilih kelompok tertentu berdasarkan karakteristik yang ditemukan saat proses pengamatan.
Sifat-Sifat Ilmu Fisika
Poin selanjutnya yang akan dibahas adalah mengenai sifat-sifat dari ilmu fisika. Adapun yang dimaksud dengan sifat ilmu fisika ini adalah segala sifat materi yang kemudian bisa dilihat secara langsung oleh indra penglihatan, yakni mata. Selain itu sifat fisika juga bisa mengalami perubahan bentuk.
Misalnya perubahan bentuk dari padat menjadi cair, dari padat menjadi gas, dan cair menjadi gas, dan lain sebagainya. Segala perubahan ini menunjukan ada sifat fisika dari suatu benda yang sedang diperlakukan khusus. Baik itu dihangatkan dipanaskan, dan lain-lain untuk diamati hasilnya seperti apa.
Sedangkan untuk beberapa sifat dalam ilmu fisika sekaligus memahami lebih mendalam mengenai hakikat ilmu fisika. Adalah sebagai berikut:
1. Wujud Fisik Zat
Jenis sifat fisika yang pertama adalah wujud zat, yakni mempelajari mengenai segala wujud zat di alam. Wujud zat ini kemudian dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Padat: Wujud zat yang pertama dalam ilmu fisika adalah padat, yakni wujud zat yang memiliki bentuk dan volume yang tetap. Zat padat tersusun atas partikel yang saling berdekatan dan tersusun teratur, sehingga volume dan bentuknya selalu tetap.
- Cair: cair, yakni wujud suatu zat yang memiliki bentuk mudah berubah namun volumenya tetap. Partikel yang menyusun zat cair berdekatan namun renggang, tersusun teratur seperti zat padat, namun gaya tariknya lemah.
- Gas: Terakhir adalah gas, yang merupakan salah satu wujud zat dengan sifat bentuk maupun volume yang berubah-ubah. Partikel yang menyusun gas saling berjauhan, tidak teratur, dan gaya tarik antar partikel juga lemah.
2. Kekeruhan Zat
Sifat fisika yang kedua adalah kekeruhan, atau bisa dikatakan sebagai tingkat keruh tidaknya suatu zat cair. Sebab istilah kekeruhan hanya dimiliki oleh zat cair. Zat cair yang keruh mampu membelokan sinar atau cahaya yang ditembakan ke arahnya, sedangkan yang jernih akan diteruskan.
3. Titik Didih Zat
Dalam hakikat ilmu fisika juga terdapat sifat fisika bernama titik didih. Titik didih adalah suhu dari suatu zat cair ketika mendidih (dipanaskan). Beberapa orang mungkin setelah mengetahui definisi titik didih akan dibuat bingung mengenai perbedaannya dengan menguap.
Jadi, mendidih dan menguap adalah dua hal yang berbeda. Mendidih adalah suhu dimana suatu zat sampai di titik didih. Sedangkan menguap adalah suhu dimana suatu zat berada di bawah titik didih tersebut. Contohnya, baju yang dijemur maka air di dalam kain akan menguap bukan mendidih.
Namun ketika merebus air di atas kompor maka air tersebut mendidih bukannya menguap. Mendidih tidak mengubah struktur dan volume zat cair. Namun ketika menguap maka terjadi perubahan wujud, yakni dari cair menjadi uap atau gas.
4. Kelarutan Zat
Sifat berikutnya adalah kelarutan zat, sering juga disebut dengan istilah larutan. Larutan adalah kondisi dimana terbentuk campuran yang homogen antara dua komponen atau dua zat yang berbeda. Dua zat ini salah satunya berperan sebagai pelarut, dan satunya lagi sebagai zat yang terlarut.
Zat yang sifatnya pelarut umumnya memiliki jumlah lebih banyak, dan sebaliknya. Pada zat yang berperan sebagai zat terlarut memiliki jumlah yang lebih sedikit. Misalnya saja melarutkan deterjen di dalam seember air, maka jumlah deterjen mungkin hanya satu atau dua sendok makan sedangkan jumlah air bisa satu liter.
Proses kelarutan juga diketahui dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya:
- Suhu, sebab melarutkan zat dalam suhu tinggi lebih cepat dibanding dilarutkan pada zat bersuhu ruang. Contohnya mengaduk gula lebih cepat larut di air hangat dibanding di air dingin.
- Volume pelarut, semakin banyak jumlah atau volume zat pelarut maka proses kelarutan menjadi lebih cepat. Misalnya melarutkan satu sendok teh gula pasir ke dalam 100 ml air akan lebih lambat dibanding dilarutkan ke 500 ml air.
- Ukuran zat terlarut, sebab semakin besar ukuran zat maka akan semakin sulit untuk larut. Misalnya melarutkan gula pasir di dalam 100 ml air akan lebih cepat dibanding melarutkan gula batu dalam 100 ml air. Sebab ukuran gula batu lebih besar dibanding gula pasir.
- Jenis zat terlarut.
- Jenis pelarut.
5. Kekentalan
Sifat berikutnya di dalam hakikat ilmu fisika adalah kekentalan atau viskositas. Kekentalan sendiri merupakan ketahanan dari zat cair untuk mengalir, sehingga zat cair yang encer lebih cepat mengalir dibanding zat cair yang kental. Alat untuk mengukur kekentalan zat cair disebut viskometer.
Cabang Ilmu Fisika
Ilmu fisika termasuk ilmu dasar dari semua ilmu pengetahuan, dan kemudian memiliki banyak sekali cabang ilmu. Beberapa diantaranya adalah:
- Mekanika, merupakan cabang ilmu fisika yang secara khusus mempelajari mengenai gerak.
- Fisika Kuantum, merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari mengenai atom dan juga subatom.
- Elektronika, merupakan ilmu fisika yang mempelajari mengenai aliran elektron dalam suatu alat. Misalnya pada komputer dan berbagai peralatan elektronik.
- Termodinamika, merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari mengenai energi panas atau perpindahan suhu.
- Astronomi, merupakan cabang ilmu fisika yang secara khusus mempelajari mengenai perbintangan atau mengenai benda-benda yang ada di angkasa.
- Optika Geometris, merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang cahaya dan berbagai alat yang bisa digunakan untuk membantu penglihatan manusia.
- Fisika Medis, merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari bidang kedokteran. Pada fisika medis ini akan mempelajari beberapa hal terkait:
- Biomekanika, yaitu mempelajari mengenai gaya dan hukum fluida di dalam tubuh manusia.
- Biooptik, mempelajari tentang organ mata dan juga penggunaan dari berbagai alat optik misalnya kacamata dan lensa kontak.
- Biolistrik, mempelajari mengenai sel lurik pada sel-sel di dalam tubuh.
Baca juga: Hakikat Ilmu Kimia: Pengertian, Konsep dan Karakteristik
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas mengenai hakikat ilmu fisika di atas tentu diharapkan bisa lebih mengenal ilmu fisika yang merupakan dasar dari ilmu lain di dunia. Selama menikmati proses belajar fisika dan memahami betul ilmu dasarnya. Maka fisika tidak akan lagi terasa sulit untuk dipahami dan dikuasai.
Rekomendasi Buku Fisika Terbaik
Buku Program Pembelajaran IPA – Fisika | Buku Pembelajaran Fisika Inkuiri… | Buku Fisika Modern Teori, Soal,.. |
Dapatkan Buku-Buku Kuliah Fisika Lainnya di Buku Fisika