Komunikasi Efektif: Ciri, Syarat, Tujuan Dan Hambatan

Pengertian komunikasi efektif perlu dipahami.  Tujuannya agar  kita bisa tahu bagaimana membangun komunikasi secara tepat, efektif, dan efisien. Jadi kita berkomunikasi tidak terlalu “ngadi-ngadi” tidak terlalu panjang kali lebar, padahal intinya hanya satu kecap. Ternyata tidak semua orang mampu membangun komunikasi efektif. Karena sebagian besar kita menganggap komunikasi efektif kurang begitu penting, padahal jika diselami lebih dalam memiliki peranan jauh lebih penting. 

Pengertian Komunikasi Efektif Menurut Ahli

Lantas, apa sih pengertian komunikasi efektif menurut para ahli? Tentu saja ketika ditanya dari masing-masin ahli, jawabannya akan beragam. Berikut beberapa diantara pendapat para ahli. 

1. Effendi

Komunikasi efektif menurut Effendi (1989) adalah sebuah aktivitas interaksi yang mampu mengubah sikap, perilaku, dan pandangan lawan bicara sesuai dengan tujuan komunikator. 

2. Pindarto 

Tidak jauh berbeda dengan pendapat Pindarto (1988) yang mengartikan komunikasi efektif adalah komunikasi yang disampaikan menggunakan bahasa yang tepat dan efektif. Dimana pemberi pesan tetap memperhatikan kualitas informasi yang disampaikan.Sehingga penerima pesan bisa menerima informasi tanpa harus mengalami kesalahpahaman. 

3. Dharma 

Menurut Dharma (2000) komunikasi efektif adalah komunikasi yang terjadi antara komunikator dan komunikan yang disampaikan secara efektif,sehingga menciptakan pemahaman yang sama diantara keduanya.

4. Jalaludin Rahmat

Berbeda dengan Jalaluddin Rahmat (2008) komunikasi efektif memiliki ciri pada komunikan yang memiliki rasa senang. KOmunikasi efektif adalah hubungan sosial yang baik yang memberikan pengertian dan pengaruh yang dapat berdampak pada perubahan sikap dan tindakan sesuai yang diinginkan penyampai pesan.

Komunikasi efektif dapat disimpulkan sebagai upaya untuk menukar ide, informasi, dan menukar perasaan. Dari hasil pertukaran yang terjadi antara lebih dari satu atau lebih orang, maka akan menghasilkan sikap. Hingga pada akhirnya nantinya akan membangun interaksi, jalinan, hubungan antara pemberi pesan (komunikator) dan penerima pesan (komunikan).

Sementara, sebuah komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang dijalin mampu mencapai tujuan yang diinginkan dari masing-masing komunikator maupun komunikan. Selain 4 itu, ada pendapat lain mengenai komunikasi efektif, silakan perdalam dalam artikel “7 Teori Komunikasi Menurut Para Ahli“.

Tujuan Komunikasi Efektif

Pastinya ada diantara kamu yang penasaran, komunikasi efektif itu sendiri memiliki tujuan apa saja sih? Ada beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut. 

1. Meningkatkan Kepuasan Kerja 

Tujuan yang paling dirasakan, membantu dalam meningkatkan kepuasan kerja. Meskipun konteks komunikasi efektif ini luas, bisa untuk ruang lingkup usaha bisnis, sebagai karyawan ataupun untuk hal lain. Dari semua aktivitas, komunikasi efektif mampu meningkatkan kepuasan kerja. 

Paling tidak seseorang yang mampu berkomunikasi secara efektif, maka secara tidak langsung sudah membangun loyalitas dan kepercayaan terhadap lawan komunikasi kita. Ketika komunikasi efektif diimbangi dengan performa kerja, maka akan menghasilkan pada kepuasan kerja. 

Tahukah kamu, jika membangun komunikasi efektif dalam dunia kerja, mendorong kita lebih bisa asertif dan ada komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan. Sehingga kebutuhan atau keinginan atau kendala yang dihadapi dapat tersampaikan dengan baik, dan meminimalisir terjadinya kesalahpahaman dan keterlambatan kerja. 

2. Meningkatkan Produktivitas Kerja 

Seperti yang sudah disinggung di atas, jika komunikasi efektif sangat berperan besar untuk menghindari konflik. Baik itu konflik antar bawahan dan atasan. Dimana terjadinya konflik yang terjadi karena ketidakmampuan dalam mengkomunikasikan. Sehingga rentan terjadi kesalahpahaman. 

Sebaliknya, ketika komunikasi efektif sudah dibangun dengan baik. Maka semuanya akan terselesaikan sebagaimana yang diharapkan bersama. Sehingga bisa meminimalisir konflik, ataupun drama dalam dunia kerja. 

Program Afiliasi

3. Kemajuan Profesional 

Ketika intensitas atau jumlah konflik kerja mampu ditekan. Maka akan berdampak pada kinerja. Paling tidak kinerja karyawan menjadi lebih produktif dan semakin meningkatkan kemajuan keprofesionalitasan mereka. Pihak perusahaan pun juga merasakan dampak positif, yaitu pencapaian target sesuai yang diharapkan, berkat kerjasama tim yang solid.

Itulah ketiga tujuan komunikasi efektif yang paling umum kita rasakan. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama? Atau mungkin merasakan pengalaman yang berbeda, bisa ditulis di kolom komentar ya. 

Ciri-Ciri Komunikasi Efektif

Adapun ciri-ciri dari komunikasi efektif menurut joseph a. Devito. Berikut penjelasan singkatnya.

1. Opennesis 

Jadi yang dimaksud dengan opennesis adalah keterbukaan dalam menanggapi segala bentuk informasi.  Sifat keterbukaan ini tidak semua orang mampu menerimanya begitu saja. Karena ada tipe orang yang sifatnya tertutup terhadap informasi.

2. Empathy 

Ciri yang kedua adalah empati, yaitu kemampuan seseorang untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Orang yang memiliki empati tinggi umumnya memiliki sudut pandang sebagai orang lain juga loh. 

3. Supportiveness 

Supportiveness adalah dukungan yang kita berikan kepada orang lain, agar orang lain merasa nyaman saat bertukar informasi. Dimana orang tersebut tanpa merasa didiskriminasi, ataupun di interupsi. 

4. Positiveness 

Positiveness adalah rasa positif yang dimiliki seseorang terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Sehingga dalam berpartisipasi atau berinteraksi dengan orang lain bisa lebih mengalir.

5. Equality 

Equality atau kesetaraan adalah komunikasi yang perlu dibangun, agar tidak ada rasa rendah diri atau merasa rendah diri. Setidaknya untuk bisa berkomunikasi efektif yang baik, seseorang harus memiliki rasa kepercayaan diri dan rasa kesetaraan.

Syarat komunikasi efektif

Sering dianggap kurang penting, padahal komunikasi efektif tidak hanya bermanfaat untuk menyampaikan informasi. Tetapi juga memberikan banyak keuntungan untuk kita. Lalu apa sih syarat dari komunikasi efektif? Berikut adalah sedikit ulasannya.

1. Komunikasi Dua Arah 

Buat kamu yang ingin menciptakan komunikasi efektif dengan hasil yang baik, pastikan untuk berkomunikasi dua arah.yaitu komunikasi yang dilakukan secara langsung, dengan tujuan ketika terjadi ketidaksetujuan bisa langsung mendapatkan umpan balik. 

Ebook Bisnis

2. Asertif 

Asertif adalah kemampuan seseorang untuk menyampaikan pikiran dan perasaan mereka dengan baik, tanpa menyinggung dan tanya menyakiti oleh lawan komunikasi. 

3. Empati 

Empati adalah kemampuan seseorang untuk merasakan apa yang dirasakan dan apa yang dialami olehorang lain. Apa yang dirasakan inilah yang akhirnya membantu dalam memahami orang lain dan menghargai orang lain. 

4. Hidupkan Suasana 

Syarat yang tidak boleh diabaikan, jaga suasana. Suasana yang positif akan membantu dalam membangun komunikasi efektif, dan bertujuan pada hasil akhir yang sama-sama memuaskan.

Rekomendasi: 10 Rekomendasi Buku Komunikasi Terbaik Untuk Mahasiswa

Hambatan Komunikasi Efektif

Meskipun terasa sepele, ternyata membangun komunikasi efektif ini tidaklah mudah. Bahkan sulit rasanya untuk menjadikan sebagai kebiasaan sikap. Karena memang ada banyak faktor yang menghambat komunikasi efektif ini. Diantaranya sebagai berikut. 

1. Frasa Abstrak 

Faktor penghambat yang menjadikan komunikasi efektif sulit dipraktekan adalah, adanya frasa abstrak atau penggunaan kata yang kurang efektif. Kata abstrak ada kata yang sebenarnya tidak perlu digunakan, yang tidak memiliki arti atau manfaatnya. Jika kata tersebut tetap digunakan, justru malah menimbulkan kebingungan dan ambiguitas saat berkomunikasi. Sehingga rawan terjadinya multi tafsir yang endingnya bisa menimbulkan kesalahpahaman. 

2. Kesulitan Memilih Kata yang Spesifik 

Faktor umum yang sering ditemukan lainnya adalah masalah penggunaan kata-kata yang tidak spesifik. Umumnya, dalam menjalan komunikasi,kita terlalu berbicara panjang lebar. Padahal bisa saja kita menyampaikan secara ringkas, singkat dan padat. Sehingga tidak perlu menggunakan kata-kata “ngalor-ngidul” yang tidak perlu. 

3. Intonasi 

Tidak dapat dipungkiri, jika dalam berinteraksi dan berdialog dengan lawan bicara. Kita tidak hanya fokus pada pemilihan kata yang tepat. Tetapi juga perlunya memperhatikan intonasi suara. Meskipun kata-kata yang dipilih sudah efektif, namun jika salah intonasinya, dapat diartikan lain.  Karena intonasi yang salah, meski maksud hati benar, hasilnya bisa saja. Karena saat berkomunikasi kita tidak sekedar menggunakan logika dan efektifitas,tetapi juga soal rasa.

4. Repetisi 

Faktor yang menjadi penghambat komunikasi efektif yang umum ditemukan, terjadinya repetisi pembicaraan. Jika repetisi (pengulangan) dititikberatkan pada kata yang tidak memiliki kekuatan, tidak ada artinya, dan seringkali dipandang sebelah mata. Apalagi ketika berhadapan para atasan atau dengan klien. Karena bagi mereka repetisi kosakata yang tidak memiliki selling point akan semakin memperburuk kualitas informasi yang kita sampaikan. 

5. Tidak Fasih dalam Menyampaikan Pendapat

Ada tipe orang yang memang tidak memiliki skill berbicara di depan umum, dan lebih senang bekerja dibelakang layar. Itu sebabnya seorang pemimpin rata-rata dipilih mereka yang memiliki kemampuan kefasihan dalam berbicara. Karena apa yang akan disampaikan dengan atasan ataupun dengan klien akan menjadi penentu keberlangsungan dan menentukan nasib perusahaan.

Bagaimana? Dari beberapa hambatan di atas, apakah kamu juga merasakan hal yang sama seperti di atas? Atau ada faktor hambatan lain yang belum disebutkan di atas? Boleh tulis di kolom komentar untuk berbagi pengalaman kamu. (irukawa elisa)

Tinggalkan komentar