Pengertian Pasar: Tujuan, Fungsi dan Jenisnya

Apa itu pasar? Sepertinya hampir semua orang tahu tentang apa itu pasar. Yap, betul sekali, pasar dapat diartikan sebagai tempat berkumpulnya para penjual dan pembeli. Dapat pula diartikan sebagai ceruk yang menawarkan barang ataupun jasa. 

Mengingat pengertian pasar memiliki banyak definisi yang berbeda-beda, nanti akan kita intip pengertian para ahli, fungsi dan klasifikasinya. Oh iya, tidak boleh ketinggalan, di sini juga akan di ulas tentang jenis pasar berdasarkan struktur organisasi. Agar tidak berlama-lama langsung saja kita bahas satu persatu yuks.

Pengertian Pasar Dari Beberapa Ahli

Setiap orang pasti memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Maka tidak heran jika misal kita mempelajari pengertian pasar menurut para ahli, mereka pun juga memiliki pengertian yang berbeda-beda pula. Diantarannya pendapat-pendapat di bawah ini.

1. Cyril Belshaw 

Cyril Belshaw mengartikan pasar dari perpsktif kajian ilmu ekonomi, yang mengartikan pasar sebagai tempat atau proses intraksi antara penjual dan pembeli. Interaksi kedua belah pihak inilah yang nantinya akan melahirkan ketetapan harga pasar terhadap jumlah yang tersedia. 

2. William J. Stanton

Pendapat lain diungkapkan oleh William yang mendefinisikan bahwa pengertian pasar merupakan sekumpulan orang yang ingin memuaskan diri, baik dengan cara memiliki uang dan membelanjakannya sesuai dengan kemauan dan keinginannya. 

Program Afiliasi

3. Kotler dan Amstrong

Pasar dari perspektif yang lain, pengertian pasar memiliki definisi sebagai seperangkat pembeli potensial dari jasa dan produk. Dimana pemasar melihat calon pembeli atau calon konsumen sebagai pasar. 

4. Handri Ma’aruf 

Sementara menurut Handri Ma’aruf pasar memiliki tiga perspektif makna. Pertama sebagai tempat bertemu antara penjual dan pembeli. kedua, pasar sebagai tempat untuk melakukan transaksi jual beli ataupun tawar menawar. Terakhir, pasar sebagai tempat berkumpul masyarakat yang memiliki kebutuhan dan menawarkan kebutuhan.

Dari beberapa pendapat di atas, maka pasar dapat disimpulkan sebagai tempat jual beli barang dan jasa. Apabila jumlah penjual ada banyak, maka pasar tersebut dapat dikatakan sebagai pusat perbelanjaan, mall, pasar tradisional dan plaza.

Fungsi Pasar

Kehadiran pasar tidak sekedar sebagai tempat jual beli barang dan jasa. Tetapi juga memiliki banyak fungsi seperti halnya untuk bisnis.

Dikatakan memiliki fungsi pasar apabila pasar tersebut dapat dijadikan sebagai tempat melakukan transaksi konsumen dan produsen. Dimana keduanya sebagai unsur penting dalam mewadahi kebutuhan demand dan suplai.

Ada 2 fungsi pasar, yaitu fungsi dari segi sosial budaya dan pasar dari segi arsitektur.

1. Segi Sosial Budaya 

Sementara manfaat segi sosial budaya adalah tradisi yang berupa interaksi baik itu interaksi antara konsumen dan penjual ataupun antar komunitas di sektor formal maupun non formal. 

2. Segi Arsitektur 

Program Afiliasi

Ternyata pasar juga memiliki fungsi arsitektur loh. DIkatakan memiliki fungsi arsitektur karena pasar dibuat berdasarkan kekhasan daerahnya masing-masing. Contoh, pasar di kota Jogja akan beda bangunannya dengan pasar yang ada di Sulawesi ataupun di Kalimantan. 

Dari tiga fungsi di atas, maka fungsi pasar tetaplah menjadi sebagai sarana untuk bertemunya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tentu kebutuhan manusia ada banyak hal yang tidak dapat disebutkan satu-satu yang sifatnya pun tidak terbatas.

Rekomendasi Buku Ekonomi

Buku Belajar Microsoft Office (Word, Excel, Powerpoint) 2019 Buku Ajar Dasar Dasar Akuntansi Buku Cara Mudah menyusun business plan

Klasifikasi dan Jenis- Jenis Pasar

Dilihat dari klasifikasinya, pasar dibagi menjadi dua macam yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Saya yakin, kamu pun sebenarnya sudah tahu perbedaan dari keduanya. 

1. Pasar Tradisional

Pasar tradisional sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli. Pertemuan keduanya akan menimbulkan transaksi jual beli barang ataupun jasa. Menariknya, di pasar tradisional, ada kebiasaan masyarakat untuk menawar dagangan mereka. 

A. Pengertian Pasar Tradisional 

Pasar tradisional salah satu pasar yang menawarkan banyak sekali makanan khas daerahnya masing-masing, menjual makanan pokok, hingga menjual pakaian ataupun sayur mayur. Sebenarnya di pasar tradisional ada banyak dan lengkap yang ditawarkan. Hanya saja, setiap pasar memiliki karakternya sendiri-sendiri. 

Ada pasar trasional yang ramai penjual dan pembeli setiap pasaran tertentu. Misal di Yogyakarta Ada pasar Pon dan Pasar Wage. Maka pasar tersebut akan ramai di pasaran Pon saja, diluar pasaran pon, terasa lebih sepi. 

Ada juga tipe pasar tradisional yang hanya buka di pagi hari saja. Ketika siang menjelang sore, maka akan pada tutup. Uniknya dari pasar tradisional, ada juga yang buka ketika sore hari atau malam hari. Hanya saja. Nah, pasar mana nih di daerah rumah kamu yang ada pasar buka saat sore atau malam hari? boleh tulis di kolom komentar. 

B. Fungsi Pasar tradisional 

Pasar tradisional salah satu pencetus awal lahirnya pasar modern.  Pasar tradisional tidak hanya memudahkan pihak masyarakat lokal, tetapi masyarakat manca yang penasaran dengan kekhasan pasar tiap daerah. Berikut fungsi dari pasar tradisional. 

  • Sebagai sarana mengembangkan perekonomian rakyat itu sendiri 
  • Sebagai retribusi daerah
  • Sebagai tempat untuk pertukaran atau distribusi barang
  • Perputaran uang daerah 
  • Memberikan peluang mencari nafkah agar tidak menjadi pengangguran yang tidak memiliki pemasukan. 

C. Ciri Pasar Tradisional 

Dari beberapa fungsi pasar di atas, sebenarnya pasar tradisional memiliki ciri spesifik, sebagai berikut. 

  • Pasar tradisional dikelola oleh pemerintah daerah 
  • Jual beli boleh melakukan tawar menawar harga 
  • Barang yang dijual beragam dan dijual ditempat yang sama 
  • Barang yang dijualbelikan mayoritas hasil lokal dan hasil pertanian lokal

2. Pasar Modern

Pada dasarnya pasar modern sama seperti pasar tradisional. Jika pasar tradisional hadir dengan tampilan yang apa adanya dan sederhana, bahkan tidak ada outlet atau semacamnya. Mereka hanya menggelar tikar dan meletakan dagangan mereka. Nah, pada pasar modern umumnya ada outlet setiap penjual. 

Dari segi pembelian barang, pasar modern tidak mengenal tawar menawar. Umumnya mereka akan memberikan label harga tertentu. Jika mau dengan harga segitu, boleh langsung ambil dan bayar. Jika tidak ingin dengan harga tersebut, maka tidak perlu beli. 

Dari segi pembayarannya pun sudah mengandalkan teknologi. Misalnya, saat kita membeli barang, kita harus ke kasir. Di kasir ada barcode yang akan dicek oleh kasir. Kelebihan pasar modern, pembeli lebih mandiri. Meskipun ada juga yang ada pramuniaganya. 

Terkait dengan yang dijual belikan, pasar modern sebenarnya sama seperti pasar tradisional. Menjual banyak keperluan dan kelengkapan. Nah, adapun pasar yang termasuk pasar modern, yaitu minimarket, supermarket dan hypermarket.

Itulah dua klasifikasi pasar yang paling umum dan paling banyak kita temui. Bahkan kita menjadi bagian dari kedua pasar tersebut.

Rekomendasi Buku Ekonomi

Buku Ekonomi Pembangunan (Teori dan… Buku Ekonomi Lingkungan Buku Ekonomi Mikro Analisis dan Pendekatan Praktis

Jenis Pasar Berdasarkan Struktur Organisasi

Belum selesai sampai disini nih. Ternyata ada banyak jenis-jenis pasar. Nah, berikut jenis pasar berdasarkan struktur organisasi ada tiga bentuk. Langsung saja, yuks kita simak ulasannya. 

1. Pasar Persaingan Sempurna 

Jenis pasar berdasarkan struktur organisasi yang pertama adalah persaingan sempurna. Jadi pengertian pasar jenis ini memiliki banyak penjual dan pembeli, dan mereka sadar kondisi pasar itu sendiri. Buat kamu yang masih penasaran tentang pasar sempurna, kamu bisa lihat tabel di bawah ini.

Ciri-ciri Pasar Persaingan SempurnaKelebihanKelemahan
1. Produk barang dan jasa bersifat homogen
2. Ada banyak penjual dan banyak pembeli 
3. Apapun bentuk produksi bebas masuk dan keluar pasar 
4. Penjual dan pembeli memiliki informasi lengkap terhadap produk yang dijual ataupun yang akan dibeli. 
5. Harga tidak boleh ditawar karena sudah ditetapkan oleh pasar 
6. Pemerintah tidak ikut campur 
1. Pembeli bebas memilih keinginan mereka
2. Pembeli bebas mengunjungi penjual satu dengan yang lain
3. Lebih efisien 
4. Bebas memilih produk yang akan di beli 
1. Terkesan begitu-begitu saja, kurang dorongan untuk berinovasi 
2. Terkesan memberikan batasan kepada konsumen
3. Ongkos sosial lebih tinggi 
4. Terjadi ketidakmerataan distribusi pendapatan 

Dari ciri-ciri, kelebihan dan kelemahan di atas, sekarang kamu sudah tahu jenis pasar persaingan sempurna itu seperti apa bukan? Semoga bermanfaat.

2. Pasar Persaingan Monopolistik 

Selain persaingan sempurna, ada juga yang disebut dengan persaingan monopolistik. Saya yakin banyak yang asing dengan jenis pasar satu ini. Dikatakan sebagai pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang berisi banyak penjual berbagai jenis barang. 

Contoh persaingan monopolistik sebenarnya sudah sering kamu temukan dalam keseharian loh. Misalnya, ada jasa salon, toko obat, atau toko kelontong pun termasuk dalam persaingan monopolistic. Berikut ciri-ciri, kelemahan dan kelebihan dari persaingan monopolistik.

Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistik  KelebihanKelemahan
1. Terdapat banyak penjual dan banyak pembelinya
2. Barang yang ditawarkan sejenis, namun coraknya dengan yang lain berbeda-beda. Misal toko yang sama, jualnya berbagai macam produk. 
3. Jumlah penjual banyak, sehingga menimbulkan ketidak mampuan menguasai pasar 
4. Penjual tidak memiliki kekuatan untuk menentukan harga pasar 
5. Penjual mudah menawarkan barang ke pasar manapun 
6. Memiliki banyak peluang bersaing meskipun berbeda-beda 
1. Jumlah penjual tidak sebanyak di pasar persaingan sempurna
2. Peluang inovasi lebih tinggi dibandingkan pasar sempurna
3. Konsumen relative enggan pindah ke produk satu dengan yang lain
1. Membutuhkan biaya yang mahal, karena sebelum masuk ke pasar ini harus melakukan riset terlebih dahulu
2. Persaingan lebih berat karena pesaing adalah produk-produk yang sudah memiliki citra dan nama merek besar

3. Persaingan Tidak Sempurna

Jenis pasar yang terakhir adalah persaingan tidak sempurna. Sesuai dengan namanya, maka jenis pasar satu ini karena sedikit penjualnya, padahal pembelinya banyak. Di persaingan tidak sempurna, penjual ternyata dapat menentukan harga barangnya sendiri loh. Tentu saja jenis dan bentuknya pun berbeda-beda. 

Jadi di dalam persaingan tidak sempurna itu sendiri memiliki dua bentuk pasar, yang meliputi sebagai berikut.

A. Pasar monopoli 

Pengertian pasar monopoli adalah pasar yang terjadi akibat terjadi penawaran terhadap barang yang sudah dikuasai oleh salah satu penjual tertentu. Sehingga orang lain tidak memiliki peluang menguasai barang tersebut.  Berikut adalah ciri, kelemahan dan kelebihannya.

Ciri – Ciri Pasar Monopoli

  1. Hanya ada satu penjual yang berhak menentukan harga pasar 
  2. Penjual yang lain tidak dapat menyaingi
  3. Karena aturan undang-undang dank arena proses melibatkan hak paten, maka pedagang yang lainnya pun juga tidak dapat masuk 
  4. Barang yang ditawarkan tidak banyak macamnya 
  5. Penentuan harga tidak mengikut campurkan pemerintah

Kelebihan Pasar Monopoli

  • Keuntungan yang akan diperoleh lebih tinggi
  • Produk-produk yang memiliki tingkat kemanfaatan yang tinggi, mayoritas akan dikelola oleh pemerintah

Kelemahan Pasar Monopoli

  • Pembeli tidak ada pilihan lain, jadi harus membeli produk tersebut
  • Keuntungan hanya dirasakan oleh perusahaan saja
  • Terjadinya eksploitasi pembeli

Itulah ciri, kelemahan dan kelebihan dari pasar monopoli. Itu sebabnya pasar-pasar monopoli di era sekarang pasalnya dibatasi. Realitanya, masih ada juga pasar yang memonopoli. Buat kamu yang masih bingung contoh pasar monopoli, seperti PT Pertamina (persero) dan PT KAI adalah salah satu contohnya. Tentu saja masih ada banyak contoh yang lain.

B. Pasar Oligopoli

Berbeda dengan pasar oligopoli. Pasar ini hanya ada beberapa penjual saja, dalam artian sedikit yang menjual produk tertentu dan ceruknya pun kecil. Dari segi jumlah permintaan atau pembelinya pun juga terbilang kecil.

Contoh perusahaan yang menjual mobil, sepeda motor, industri telekomunikasi dan perusahaan rokok. Dimana mereka ada tetapi jumlahnya tidak banyak, dan konsumen yang beli pun terbilang tersegmen.  Berikut tabel ciri, kelemahan dan kelebihan oligopoli.

Ciri-ciri Pasar Oligopoli

  • Penjualnya sedikit
  • Harga jual yang ditentukan penjual akan mempengaruhi penjualan lainnya 
  • Produk yang dijual belikan terstandarisasi 
  • Peluang terbuka bagi yang ingin masuk di pasar ini 
  • Memiliki kekuatan marketing yang besar untuk menunjang penjualan produk

Kelebihan Pasar Oligopoli

  • Corak yang ditawarkan beragam 
  • efisien dalam memanfaatkan sumber daya 
  • Mendorong pengembangan inovasi dan kemutakhiran teknologi

Kelamahan Pasar Oligopoli

  • Persaingan harga lebih ketat 
  • Banyak persaingan dan kendala jika ingin masuk ke pasar oligopoli 
  • Mengeluarkan banyak modal dan tenaga untuk memulai pasar oligopoli

Dari ulasan di atas, setidaknya sudah tahu perbedaan oligopoli dan monopoli itu apa. masih ada ulasan lain yang penting kita tahu nih, yaitu tentang sifat pasar, yang akan kita intip di bawah.

Sifat-Sifat Pasar 

Selama ini setiap kali kita ke pasar, kita asal datang dan fokus pada apa yang kita cari bukan? Tahukah kamu ternyata jika kita mendalami ilmu pasar, ada banyak hal yang belum kita ketahui. Salah satunya adalah sifat pasar. 

Pasar pasar jika ditinjau dari klasifikasinya, dibagi menjadi pasar kelas satu, kelas dua hingga kelas lima. Tentu saja setiap kelasnya memiliki batasannya masing-masing. Yuks, simak satu persatu. 

1. Pasar Kelas Satu 

Pasar kelas satu adalah pasar yang dari segi komponen bangunannya sudah baik, lengkap dan memadai. Dari segi sistem arus barang yang masuk dan keluar pun juga sudah baik. Termasuk masalah sistem arus pelayanan perdagangan tingkat regional. 

2. Pasar Kelas Dua

Sementara pasar kelas dua dari segi bangunan juga sudah baik. Sementara untuk sistem arus barang yang keluar dan masuk cukup banyak, tingkatnya tingkat kota. Jika di Yogyakarta, pasar kelas dua ada pasar Beringharjo, pastinya kamu sudah tidak asing lagi bukan. 

3. Pasar Kelas Tiga

Pasar kelas tiga dari segi bangunan juga sudah ada. Hanya saja sistem arus barang dan orang yang masuk maupun keluar tingkat wilayah bagian kota saja. 

4. Pasar Kelas Empat 

Pasar kelas empat komponen bangunan juga pasti sudah ada. Hanya saja dari segi sistem arus barang dan pembeli yang datang hanya melayani pada tingkat lingkungan terkait saja. 

5. Pasar Kelas Lima 

Terakhir adalah kelas lima, hanya fokus melayani konsumen hanya lingkup lebih kecil, yaitu tingkat perdagangan blok saja.

Itulah lima sifat pasar yang mungkin kurang begitu diperhatikan oleh kita. Padahal dalam realitanya, kita sering mengunjungi semua sifat pasar tersebut. Apalagi pasar kelas lima, pasar yang lebih sering kita datangi karena paling dekat dengan rumah kita.

Penulis : Irukawa Elisa

Artikel terkait dengan Pasar dan Ekonomi

Tinggalkan komentar