Pendekatan Pembelajaran: Pengertian, Macam dan Contoh

Seorang guru dan dosen harus memahami mengenai metode pendekatan pembelajaran supaya lebih tercapai tujuan dalam pembelajarannya. Nah, kali ini kita akan mengulas materi khusus ini secara singkat tetapi tetap detail supaya mudah dipahami dan dipraktikkan.

Tugas seorang guru dan dosen memang sangat luas dan banyak. Di dunia guru, banyak sekali tugas-tugas laporan yang bahkan membuat guru tidak fokus dalam mengajar ataupun dosen yang malah banyak syarat seperti paper, jurnal, pengabdian dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, dengan memahami pendekatan pembelajaran ini kepada mahasiswa ataupun pelajar, proses pembelajaran bisa dilakukan secara efektif dan tersampaikan dengan baik. Mari, kenalan dahulu dengan pengertian umumnya.

Definisi Pendekatan Pembelajaran

Ternyata, banyak sekali para ahli yang mengutarakan pengertian dan definisi terkait dengan pendekatan pembelajaran ini sebab memang pendidikan ini merupakan hak bagi semua manusia yang ada di dunia. Namun, dalam artikel ini hanya dipaparkan sedikit saja ya.

A. Menurut Gulo

Menurut Gulo, pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang untuk mengundang seluruh masalah pada kegiatan belajar mengajar. Menurutnya, pendidik harus bisa menyelesaikan sebuah persoalan dalam kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan cara berpikir dan sikapnya.

Program Afiliasi

B. Menurut Sanjaya

Definisi kedua menurut sanjaya. Ia mengartikan sebagai bagaimana sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Sudut pandang ini yang penting bagi pengajar untuk bisa menerapkan pembelajaran yang efektif.

Contoh dan Jenis Pendekatan Pembelajaran

Ada banyak ahli yang membagi pendekatan ini. Pertama kita bahas dahulu mengenai Teacher Centered dan juga student Centered.

1. Teacher Centered

Pendekatan ini berfokus pada pengajarnya dimana seorang guru ataupun dosen sebagai pengontrol penuh dalam proses pembelajaran itu sendiri mulai dari manajemen waktu, manajemen materi dan aspek lainnya.

Dengan pendekatan ini, model pembelajaran ini guru ataupun dosen lebih pro aktif dan pelajar lebih mendengarkan saja. Pengajar akan memberikan semua ilmunya kepada pelajar sehingga pelajar yang mendengarkan dapat memahami apa yang disampaikan.

2. Student Centered

Kebalikan dari poin pertama, pada student centered hampir segala pembelajaran diarahkan untuk peran aktif dari siswa itu sendiri. Mudahnya adalah guru sebagai pengawas dan supervisi serta pemantik supaya siswa turut serta dalam pembelajaran dan selalu menanyakan apabila ada masalah yang bisa diselesaikan bersama nantinya.

Selain dua pendekatan diatas, ada juga beberapa pendekatan lainnya yang lebih luas lagi tidak sekedar di dalam kelas tetapi bisa diterapkan dimanapun juga. Apa saja, yuk kita pelajari juga ya.

1. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan ini menerapkan pada pengalaman. Seorang pengajar harus bisa mengajak dan menganalogikan sebuah permasalahan atau materi dengan kehidupan sehari-hari yang dekat dengan kehidupan sehingga pelajar bisa mudah memahaminya.

Dengan memberikan pengalaman, biasanya pelajar akan mudah sekali memahami dan ingatan juga akan lebih jangka panjang yang membuat siswa lebih peka terhadap lingkungan sekitar.

2. Pendekatan Konstruktivisme

Secara umum, pendekatan konstruktivisme merupakan pembelajaran yang menekankan pada pengembangan pelajar untuk berpikir kritis. Sebelumnya, sudah dibahas mengenai teori ini sangat panjang sampai contoh juga. Untuk itu, Kamu bisa baca pada artikel: Teori Konstruktivisme.

3. Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif merupakan pendekatan pembelajar dengan mengenalkannya mulai dari hal-hal atau materi yang generalis (umum) menuju ke materi yang spesifik. Biasanya, pengajar akan menjelaskan mulai dari dasar ilmu dan konsepnya dahulu baru disambung dengan contoh-contoh.

4. Pendekatan Induktif

Kebalikan dari deduktif, pendekatan ini dibalik yaitu pelajar dikenalkan dahulu dari masalah kecil atau materi kecil yang dekat dengan kita. Kemudian, materi tersebut dikombinasikan sehingga bisa mencapai materi yang generalis.

6. Pendekatan Problem-Solving

Pengajar sering mengadakan studi kasus untuk mengajak siswanya memahami dan mau berpikir kritis atas studi kasus yang diberikan. Nantinya, pola pemikiran dan pemahaman konsep bisa terbentuk sendiri dari hasil studi kasus dan diskusi. Seorang pengajar disini sangat penting sebagai fasilitatornya.

7. Pendekatan Saintifik

Pendekatan pembelajaran saintifik ini diterapkan di kurikulum 2013, yaitu siswa diharapkan dapat melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengomunikasikan dalam kelas.

Nah, itu penjelasan mengenai pendekatan pembelajaran beserta dengan jenis-jenis yang sangat banyak. Semoga dengan memahami pendekatan diatas, proses pembelajaran semakin membaik dan pendidikan Indonesia semakin baik juga.

Baca juga:

Tinggalkan komentar