Pengertian bisnis syariah – Pasar syariah di Indonesia semakin bergeliat. Pasalnya sekarang masyarakat menyadari pentingnya syariah dalam dunia transaksi perekonomian, baik jual beli ataupun yang lain. Tentu saja ini memberikan angin segar bagi pelaku usaha. Maka tidak heran jika peluang bisnis syariah kini semakin bermunculan. Terlihat sekarang banyak bank-bank yang berbasis syariah.
Kemudian mengekor usaha bisnis lain yang ikut menjalankan dengan sistem syariah. Peluang dan antusiasme masyarakat terhadap syariah inilah yang kini menjadi daya tarik bagi para pelaku bisnis. Barangkali kamu salah satunya yang ingin mencoba peruntungan bisnis ini?
Maka dari itu, artikel kali ini tidak hanya mengulas tentang pengertian bisnis syariah, tetapi juga akan mengulas alasan kenapa harus bisnis syariah, dan prinsip saat menjalankan bisnis ini itu bagaimana. Langsung saja, berikut ulasannya.
Daftar Isi
Pengertian Bisnis Syariah Dari Beberapa Ahli
Apa itu Bisnis Syariah? Ingat bahwa tidak semua bisnis yang berlabel syariah itu sesuai syariah. Ada juga yang hanya menggunakan nama nya saja tetapi penerapannya tidak ada yang sesuai dengan pripsip-prinsip syariah. Lantas, pengertian bisnis syariah itu sendiri apa sih? berikut ini pengertian bisnis syariah dari berbagai ahli.
1. Amir Syarifuddin
Pengertian bisnis syariah diambil dari kata syariah. Menurut Amir Syarifuddin, kata syariah adalah titah Allah yang masih ada hubungannya dengan perilaku manusia di luar akhlak. Dapat pula diartikan bahwa syariah sebagai ketentuan Allah yang harus dipatuhi. Bentuk syariah itu sendiri bentuknya universal, bida diterapkan di bidang ekonomi yang tidak memandang keyakinan umat manusia muslim maupun non muslim.
2. Muhammad Syafi’i Antonio
Berbeda dengan pendapat Muhammad Syafi’i Antonio yang mendefinisikan bisnis syariah sebagai bisnis yang paling santun, penuh penghormatan terhadap hak masing-masing dan sarat akan kebersamaan.
3. Hermawan Kartajaya & Syakir Sula
Menurut Hermawan Kartajaya & Syakir Sula mengartikan bahwa bisnis syariah sebagai bisnis yang dianggap santun, santun terhadap penjual ataupun pembeli.
4. Steinhoff
Sementara jika dilihat dari makna non syariah, bisnis menurut Steinhoff adalah “Business is all those activities involved in providing the goods and service needed or desired by people”.
5. Skinner
Sementara Skinner mengartikan bahwa bisnis sebagai pertukaran barang, jasa yang saling memberi umpan balik.
Dari beberapa pengertian menurut beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bawah bisnis syariah adalah aktivitas dalam menjalankan usaha, yang bertujuan untuk mendapatkan penghasilan, pendapatan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup.
Bisnis syariah dari segi kepemilikan harta tidak ada batasannya. Hanya saja dari segi penggunaannya dibatasi. Pembatasan yang dimaksud adalah pembatasan adalah cara yang dilakukan tidak melanggar aturan syariah dan tidak didapatkan dengan cara yang haram.
Mengapa Bisnis Syariah Menjanjikan Di Indonesia
Pasalnya perkembangan bisnis syariah di Indonesia dengan di Malaysia cukup berbeda. Di malaysia yang jumlah penduduknya tidak seberapa dari jumlah penduduk di Indonesia, justru Malaysia bisnis syariahnya lebih berkembang daripada Indonesia.
Peluang Bisnis Syariah
Dari berita di atas, sebenarnya dapat dijadikan penggerak seharusnya Indonesia bisa lebih giat lagi. Bisa lebih semangat memperbanyak usaha bisnis syariah. Mengingat kita sebagai Negara yang mayoritas adalah muslim.
Harusnya bisnis-bisnis yang berlaber syariah di Indonesia lebih berkembang. Apabila masyarakat, terutama yang tidak menggunakan smartphone, dan gaptek mendapat edukasi tentang bisnis ini. Maka akan semakin banyak orang yang tahu apa itu syariah.
banyak masyarakat yang tinggal di pinggiran dan di desa yang tidak tahu betul apa sih bisnis syariah. Tidak semua orang tahu bahwa bisnis syariah adalah win win solution. Dimana tidak hanya penjual yang merasa diuntungkan, tetapi bagi pembeli atau konsumen juga merasa diuntungkan.
Apabila semua masyarakat melek akan hakikat bisnis syariah, Tidak hanya Malaysia yang bisa kita kalahkan secara perekonomian. Mengingat mayoritas masyarakat kita adalah orang muslim. Menariknya dari bisnis syariah tidak hanya berpihak pada konsumen muslim saja, tetapi bagi konsumen non muslim pun juga tetap diuntungkan dari prinsip win win solution.
Selama ini, setiap menyebutkan bisnis syariah, identik dengan usaha jual beli produk. Padahal, ada jenis bisnis lain, seperti menawarkan tempat wisata syariah. Dikatakan wisata syariah apabila wisata tersebut memberikan pelayanan seperti mushola dan tempat berwudhu, itu sudah termasuk dalam bisnis yang masuk dalam kategori syariah.
Bisnis Syariah Selama Pendemi Covid 19
Sayangnya, sementara covid-19 menyerang, pertumbuhan ekonomi bisnis syariah mengalami penurunan -1,72% di tahun 2020. Sementara di tahun yang sama, pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh -2,07%, angkanya jauh lebih buruk daripada ekonomi syariah. Semoga seusai covid-19 hilang, masih ada harapan besar pertumbuhan ekonomi syariah kembali bergeliat.
Akibat covid, banyak perusahaan yang gulung tikar. Mendorong masyarakat yang terkena PHK berpikir dua kali untuk tetap bertahan bekerja. Misalnya berdagang secara online. Satu sisi, memberikan peluang masyarakat untuk memulai bisnis secara mandiri. Meskipun dari segi hasil keuntungan belum begitu terlihat karena masih butuh waktu untuk melihat hasil dan dampak covid-19.
Prinsip Berbisnis Dengan Metode Syariah
Menjalankan sebuah bisnis setiap orang memiliki pandangannya sendiri-sendiri. Ada yang mengacu pada teori barat, ada juga yang mengacu pada teori keagamaan. Dari kedua teori tersebut tidak ada yang salah atau benar. Semuanya dikembalikan pada kenyamanan dari masing-masing pelaku bisnis dan tergantung dari keyakinan hati.
Bahkan saat membicarakan tentang prinsip berbisnis, masih memiliki pengertian bisnis syariah yang berbeda-beda. karena setiap orang memiliki persepsi dan teorinya masing-masing. Teori yang saya akui, belum tentu sama dengan teori yang kamu yakini.
Meskipun demikian, berikut ada beberapa prinsip berbisnis dengan metode syariah secara umum. Contohnya menjalankan bisnis syariah memiliki beberapa prinsip sebagai berikut.
1. Prinsip Tauhid (Unity)
Prinsip pertama adalah prinsip kesatuan atau ada juga yang menyebutnya dengan konsep tauhid. Prinsip ini menakan keseluruhan aspek kehidupan (umat muslim) dalam menjalankan aktivitas, termasuk dibidang perkonomian, sosial, politik secara homogen.
Konsep kesatuan disebut juga dengan konsep unity. Hal yang menarik dari konsep unity adalah menawarkan perspektif keterpaduan agama islam, sosial, perekonomian masyarakat demi membentuk kesatuan.
Belajar dari istilah tauhid dalam kepercayaan Islam, yang berarti satu, yakin pada satu yaitu Allah SWT. Ketika sudah yakin dan menyatu pada yang Kuasa, apapun bentk takdir dan nasib hidup. Akan tetap dijalani dengan ikhlas. Keikhlasan inilah sebagai peyeimbang atau equilibrium yang membuat langkah menjadi lebih mudah.
Begitupun saat menjalankan bisnis syariah, kenapa tauhid ini penting. Saat mengalami masalah dan ketidaknyamanan dalam berbisnis, dapat dijadikan sebagai peluang dan dicari solusi yang pas dan tepat. Tentu ini tidaklah mudah. dibutuhkan seni dan dibutuhkan jam terbang yang pas.
Karena tidak semua orang bisa menemukan titik tengah, solusi. Tidak semua orang bisa melihat sesuatu yang abstrak, dan tidak semua orang mampu menata keabstrakan tersebut menjadi susunan yang lebih menarik. Terkait dengan kesejajaran atau equilibrium, akan kita simak di poin ke-2 di bawah ini.
2. Keseimbangan Atau Kesejajaran (Equilibrium)
Prinsip keseimbangan ini tidak boleh dilewatkan. Konsep keseimbangan ini mengajarkan tentang bagaimana pelaku bisnis berbuat adil, melawan kebatilan dan melarang perilaku curang. Menjalankan bisnis syariah mengacu pada perilaku yang dicontohkan oleh rasulullah.
Rasulullah adalah sosok panutan yang sukses dalam menjalankan bisnis yang mengutamakan keadilan. Ada pesan yang menarik, “kecelakaan bagi orang yang berbuat curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain meminta untuk dipenuhi, sementara kalau menakar atau menimbang untuk orang selalu dikurangi”
Dari pesan di atas, menekankan pentingnya kejujuran dan sifat amanah terhadap konsumen. Meminimalisir tindakan curang. Inilah perbedaan menjalankan bisnis secara syariah dengan menjalankan bisnis non syariah.
3. Kehendak Bebas (Free Will)
Free will disebut-sebut juga menjadi dasar penting dalam menjalankan bisnis syariah. Kehendak bebas dalam bisnis islam juga dijunjung tinggi, asalkan tidak merugikan kepentingan secara kolektif.
Adanya kehendak bebas akan memberikan peluang, eksplorasi dan melahirkan kreativitas dalam menjalankan bisnis yang unik dan berbeda. Pemikiran lama menekankan bahwa menjalankan sebuah bisnis harus memiliki modal yang besar.
Padahal di jaman sekarang, selama kamu memiliki keterampilan, passion dan kecerdasan tetap bisa menjalankan usaha. COntoh sederhana, menjalankan bisnis dibidang passion yang kamu kuasai tentang dunia tulis menulis.
Hanya bermodal media sosial dan smartphone, serta pengetahuan terkait strategi marketing. Kamu sudah bisa mempromosikan jasa penulisan Anda ke khalayak ramai. Anda pun sudah bisa menjalankan usaha yang tidak perlu mengeluarkan banyak modal.
4. Tanggung Jawab (Responsibility)
Prinsip berbisnis dengan metode syariah yang terakhir yang tidak kalah penting adalah memiliki rasa tanggung jawab. Sebuah kebebasan tidak akan memberikan hasil yang memuaskan jika tidak diiringi dengan rasa tanggung jawab. Kebebasan tanpa ada rasa tanggung jawab mengantarkan pada jalan yang salah dan merugikan. Berkat Tanggung jawab akan mengantarkan kita pada hal yang memberikan keuntungan diri kita.
Tanggung Jawab Dalam Bisnis
Dalam menjalankan sebuah perusahaan, tanggung jawab terhadap usaha bisnis yang dijalankan sebagai etika sosial. Apa saja sih bentuk dari tanggung jawab sosial dalam bisnis?
1. Tanggung jawab kepada konsumen
Saat menjalankan sebuah bisnis, tentu saja tidak asal berdiri dan meraih untung. Tetapi juga harus bertanggung jawab terhadap produk yang kita jual. Misalnya menjual produk barang/jasa dengan kualitas yang baik, dan produk yang ditawarkan memiliki nilai kemanfaatan.
2. Memberikan gaji tepat waktu
Ada banyak perusahaan yang mengabaikan peran dan tanggungjawab mereka. sehingga banyak karyawan yang merasa terdzolimi. Misalnya gaji disetorkan selalu terlambat, tidak ada bonus dan tidak ada apresiasi kepada karyawan yang berprestasi.
3. Bersikap Adil Terhadap Karyawan
Perusahaan yang memberikan sikap dan hak secara adil, juga bentuk dari tanggung jawab. Tentu saja masih banyak bentuk tanggung jawab lain, yang seringkali sering dianggap remeh, padahal itu hal yang penting.
Barangkali kamu memiliki prinsip berbisnis sendiri? tidak ada salahnya dan justru lebih baik, karena kamu tipe orang yang independen tidak berpengaruh pada perspektif luar.
Itulah beberapa bentuk responsibility terhadap bisnis yang dijalankan. Adapun bentuk tanggung jawab yang lain, misalnya tanggung jawab kepada kreditor, pemegang saham, bahkan kepada lingkungan sekitar agar tidak merusak.
Contoh Bisnis Syariah
Buat kamu yang ingin menjalankan bisnis, sebenarnya ada banyak contoh. Barangkali kamu sedang mencari-cari contoh bisnis syariah untuk dipelajari sebagai evaluasi bisnis yang hendak kamu jalankan? Berikut contohnya.
1. Berbisnis Pakaian Dan Aksesoris Muslim
Contoh yang pertama adalah berbisnis pakaian dan aksesoris muslim. Ide bisnis ini dapat kamu jadikan masukan. Berbicara tentang pakaian, lebih aman karena tidak ada tanggal kadaluarsa. Tidak seperti makanan yang rawan akan kadaluarsa.
Permintaan penggunaan baju pun sampai saat ini masih banyak dilirik. Apalagi pakaian tersebut memiliki model gaya yang update, simpel, elegan dan unik. Pakaian wanita salah satu peluang bisnis syariah yang cukup besar.
Selain menjual pakaian wanita syar’i jangan lupa untuk melampirkan aksesoris lainnya. Misalnya gelang, kalung, anting-anting atau ikat pinggang. Aksesoris seperti tas kecil unik lucu juga bisa loh. Sebenarnya ada banyak pilihan yang bisa kamu jalankan untuk bisnis kamu.
2. Kosmetika Halal
Sekarang banyak sekali produk kecantikan dan kosmetik bertebaran di media sosial. Ada yang halal ada pula yang tidak memiliki ijin halal. Nah, buat kamu yang memiliki passion di bidang kecantikan dan memiliki produk kosmetik halal, bisa menjualnya.
Sekarang kosmetik tidak sekedar menarik bagi kaum hawa. Menarik pula untuk kaum adam lo. Bentuk kosmetik tidak melulu berbentuk bedak, pelembab wajah atau parfum. Termasuk juga deodorant dan dan pelembab wajah khusus cowok sekarang mulai bermunculan.
3. UMKM Makanan Dan Minuman
Jika menjalankan bisnis berbasis syariah di bidang kosmetika dan pakaian terlalu besar. Kamu bisa mencoba menjalankan bisnis UMKM Makanan dan minuman. Tentu saja ini lebih memungkinkan bagi pebisnis yang masih pemula.
Dari segi modal pun memungkinkan bisa direalisasikan. Apalagi buat kamu yang memiliki keterampilan memasak dan membuat cemilan, maka usaha dibidang makanan dan minuman sangat terbuka lebar. Cukup memoles sedikit terkait strategi marketing, semuanya akan lancar.
4. Biro Haji Dan Umroh
Biro haji dan umroh juga menjadi salah satu yang bisa dijadikan contoh. Mayoritas keyakinan di Indonesia muslim, mendorong kesadaran pentingnya naik haji. Hal ini dapat dilihat dari animo masyarakat yang mencari biro haji dan umroh untuk keberangkatan haji mereka.
5. Jual Beli Dengan Prinsip Syariah
Contohnya sebenarnya ada banyak, salah satunya adalah masalah jual beli dengan prinsip syariah. Apakah ada ketentuan penjualan yang harus dijual? Jawabannya tidak ada. Apapun bisa dijual, asalkan system dan Anda sebagai pemilik usaha jujur, amanah dan bertanggung jawab dalam menjalankannya. Prinsipnya, menjalankan usaha secara syariah mengacu pada aturan dan ketentuan yang disunnahkan oleh Allah Swt.
6. Reseller Buku
Yap, reseller buku juga salah satu bentuk bisnis syariah yang akhir-akhir ini cukup banyak dilirik. Alasannya sederhana, karena modal yang harus dikeluarkan reseller terjangkau dan mendapatkan keuntungan yang lumayan.
Dari segi penjualan dan permintaan pasar pun juga banyak dilirik. Apalagi jika buku tersebut buku pelajaran, maka buku tersebut memiliki potensi penyerapan lebih besar. Karena tidak buku pelajaran atau buku ajar diwajibkan bagi guru, sekolah ataupun dosen untuk memilikinya.
Baca juga : Peluang Besar Bisnis Buku Islam
7. Bisnis untuk Mahasiswa
Buat kamu yang mahasiswa, harus memanfaatkan peluang ini karena relasi kalian yang cukup luas. Apalagi relasi dari mahasiswa dan organisasi lainnya. Cek daftar ide bisnis untuk Mahasisw pada Ide Bisnis Online untuk Mahasiswa
Semoga ulasan tentang pengertian bisnis berbasis syariah ini memberikan gambaran dan manfaat. terutama buat kamu yang sedang ingin menjalankan usaha yang memiliki peluang dan minat yang besar. Kunci dari keberhasilan adalah bekerja keras dan kerja cerdas.
Penulis : Irukawa Elisa
Editor : Yusuf Abdhul
Baca artikel terkait “bisnis dan ekonomi?” lainnya
- Perbedaan Ekonomi Islam Dan Konvensional
- Prinsip Apakah Yang Diterapkan dalam Ekonomi Islam?
- 8 Permasalahan Ekonomi Mikro di Indonesia, Bagaimana Solusinya?
- 9 Tujuan Mempelajari Ilmu Ekonomi
- 5 Permasalahan Ekonomi Makro di Indonesia