Pengertian Teori: Teori Ilmiah, Peran dan Tujuan

Saat menjalankan sebuah penelitian atau tugas kampus, kamu akan berhadapan dengan pengertian teori atau ulasan teori. Dimana teori ini wajib ada dan tidak boleh di elipsis, karena teori sebagai unsur paling mendasar. Nah, berbicara tentang teori, sebenarnya apa sih pengertian teori? Adakah peran, tujuan dan fungsi dari teori? Semuanya akan kita ulas secara lengkap di sini. 

Apa Itu Teori?

Apa sih teori? Kok wajib ada dalam setiap penelitian atau karya ilmiah. Secara umum, teori merupakan serangkaian, dalil, bagian, dinisi tentang suatu tema atau topik yang memiliki keterhubungan secara sistematis dan terstruktur sesuai dengan fenomena alamiah. 

Pengertian teori dapat pula diartikan sebagai kumpulan pernyataan yang memiliki keterkaitan yang masuk akal. Dimana teori itu sendiri bentuk cerminan dari peristiwa ataupun sifat yang sudah terjadi.

Pengertian Teori Menurut Para Ahli

Pengertian teori secara umum sudah kita simak. Penasaran, seperti apa sih pengertian teori menurut para ahli, langsung saja kita simak ulasannya sebagai berikut. 

1. Kornblum 

Menurut Kornblum teori merupakan sekumpulan konsep yang mencoba untuk mencari jalan keluar atau gejala terhadap tema atau kejadian yang sedang mereka amati dengan cara mengidentifikasi atau mencari pembeda atau faktor yang mempengaruhi sebab akibat. 

Affiliate Buku

2. Snelbecker 

Berbeda dengan pendapat Snelbecker tentang pengertian teori, yang mendefinisikan bahwa teori merupakan sekelompok proposisi yang berkaitan secara sintaktik (mengikuti aturan tertentu yang masih berkaitan dan logis, dan tetap terpantau).

Dimana preposisi ini juga dapat digunakan untuk meramalkan sekaligus menjelaskan peristiwa apa yang sedang diamati.

3. Turner 

Pengertian teori menurut Turner dan Kornblum adalah proses mental peneliti dalam memgembangkan ide. Sehingga peneliti atau ilmuwan tersebut mampu mendeskripsikan secara jelas, gamblang dan mudah dipahami. 

4. Glaser dan Straus 

Sementara menurut Glaser dan Straus teori itu sendiri sebenarnya berbentuk data yang didapatkan ilmuan atau peneliti lewat proses analisis secara sistematis dan menggunakan metode-metode komparatif. 

5. Marx dan Goodson 

Lebih spesifik dan lengkap lagi, Marx dan Goodson mengartikan bahwa teori sebagai aturan yang mencoba menjelaskan preposisi yang memiliki keterkaitan dengan fenomena alamiah, ataupun representasi simbolik. 

6. McLaughlin 

McLaughlin menjelaskan lebih sederhana, jadi teori adalah cara seorang peneliti menafsirkan atau menggeneralisasi, penyatuan, kerapatan dan penilaian yang dilakukan dengan cara melakukan penelitian.

Itulah beberapa pengertian teori menurut para ahli. Jadi pengertian teori dasar dapat diartikan sebagai upaya peneliti untuk menggambarkan atau mendefinisikan dan mengembangkan ide dengan cara kajian dan penelitian. 

Pengertian Teori Ilmiah

Reseller Buku

Setelah tahu pengertian teori dasar, ada juga yang disebut dengan pengertian teori ilmiah. Secara garis besar, teori ilmiah adalah kajian teori yang dilakukan secara resmi dan sesuai dengan prosedur keilmiahan seperti penelitian ilmiah.  Sehingga kehadiran teori ilmiah itu sendiri sebagai konsep yang telah didefinisikan secara jelas.

Teori ilmiah dapat pula diartikan sebagai konsep atau konstruksi yang saling terhubung satu dengan lain, dengan cara fokus pada batasan, preposisi yang tersistematis dan dilakukan berdasarkan adanya gejala. Karena dengan adanya gejala yang ada inilah yang dapat digunakan untuk menetapkan hubungan antara variabel satu dengan yang lain, sesuai dengan tujuan yang diperkirakan.

Peran Teori

Jika kita intip peran teori, ada beberapa hal yang entah kita sadari ataupun tidak. Sebagai berikut. 

1. Sebagai Orientasi   

Peran teori dapat dijadikan sebagai orientasi. Seperti yang kita tahu bahwa saat menjalankan sebuah penelitian, tidak bisa fokus atau mengulas banyak tema dalam satu penelitian.

Seorang peneliti harus mempersempit cakupan yang akan ditelaah. Fungsinya tidak lain agar bisa fokus dan lebih mendalam. Karena dengan cara memfokuskan sasaran tema, maka akan memudahkan peneliti menemukan fakta-fakta baru. 

2. Sebagai Konseptual dan Klasifikasi 

Jadi yang dimaksud dengan konseptual dan klasifikasi adalah upaya peneliti memberikan petunjuk sekaligus memberikan definisi yang lebih mudah dipahami dan memuat konsep-konsep baru di masyarakat. 

3. Generalisasi 

Tidak hanya berperan pada dua hal tersebut saja. Tetapi juga berperan untuk generalisasi. Atau memberikan rangkuman terhadap hubungan dari preposisi yang diangkat. Sehingga tema atau preposisi yang awalnya bersifat standar dan biasa-biasa saja semakin lebih tegas setelah dilakukan kajian teori. 

4. Sebagai Prediksi 

Teori ternyata dapat digunakan untuk meramalkan sesuatu hal. Tentu saja peramalan ini bukan bersifat klenik. Tetapi lebih bersifat ilmiah. Karena sudah diketahui gejala, sistemnya. Dari gejala-gejala dan sedikit gambaran inilah yang memudahkan peneliti mampu memahami gambaran atau probabilitas kemungkinan yang akan terjadi.

Promo Buku

Setelah mengetahui beberapa peran teori di atas, setidaknya ada gambaran, kenapa kita harus melakukan penelitian dan melakukan kajian teori. Salah satu perannya adalah menemukan jalan keluar atau problem solving terhadap masalahan yang terjadi. 

Tujuan Teori

Ternyata mempelajari pengertian teori dan peran teori saja tidak cukup. Ada beberapa tujuan teori, diantaranya sebagai berikut. 

1. Membatasi Permasalahan Penelitian 

Buat yang biasa melakukan penelitian, bahwasanya kehadiran teori sangat membantu peneliti atau penulis untuk membatasi permasalahan penelitian agar tidak melebar kemana-mana. Tidak dapat dipungkiri, permasalahan umum yang sering kita temukan permasalahan terlalu lebar dan luas, yang justru menyebabkan ambigu dan tidak fokus. 

Nah, untuk menghindari hal-hal yang terlalu luas, maka lahirlah teori yang sudah dispesifikan atau di fokuskan. Tujuannya tidak lain untuk membantu penulis atau peneliti dalam membatasi permasalahan penelitian.

Meski sekedar bertujuan membatasi  penelitian, ternyata teori memiliki peran yang besar. Salah satunya membantu peneliti agar bisa fokus pada apa yang hendak ditulis atau yang hendak diteliti. 

2. Mengorganisasikan Hasil Penelitian Yang Pernah Dilakukan 

Setelah mengintip pengertian teori di atas, ternyata kehadiran teori bertujuan untuk mengorganisasikan hasil penelitian yang lampau. Misal, ada yang ingin mengulas tentang efisiensi perilaku seseorang. Maka dalam kajian teori diulas teori-teori tentang efisiensi perilaku dari para tokoh dan teori-teori yang pernah dibahas. 

Dari kajian atau pembahasan teori yang dikumpulkan, kita akan tahu perspektif dan pendapat dari tokoh satu dengan tokoh yang lain. Tentu saja dari kajian teori-teori yang sudah pernah dilakukan setelah dilakukan analisis, akan membantu peneliti untuk menemukan kesimpulan atau jawaban atau variasi gagasan baru. 

3. Pembaruan Teori sesuai Perkembangan Penelitian

Tidak hanya berhenti disitu saja, tujuan teori juga dapat dijadikan sebagai bentuk komparasi ilmu pengetahuan yang pernah di lakukan di masa lampau, di masa sekarang dan dimasa yang akan datang.

Atau mungkin peneliti sudah menemukan ilmu murni yang mereka temukan yang didasarkan pada hipotesis. Kemudian peneliti masih butuh kepercayaan dan dukungan jawaban lewat kajian ilmiah atau penelitian.

Itulah tiga tujuan teori yang akan kamu temukan saat mempelajari pengertian teori. Sebenarnya tidak hanya tiga tujuan saja, masih ada banyak lagi tujuan yang bisa kamu dapatkan. 

Fungsi Teori Dalam Berfikir

Kehadiran teori dalam penelitian ternyata berfungsi untuk berpikir. Bahkan tidak sekedar itu saja. Ada beberapa fungsi teori dalam berfikir yang akan kamu rasakan. Langsung saja kita simak ulasannya sebagai berikut. 

1. Transformasi 

Transformasi salah satu fungsi teori dalam berfikir. Dimana ilmu pengetahuan yang sudah ditemukan oleh penelitian sebelumnya diturunkan ke generasi dibawahnya dan dilanjutkan ke generasi yang akan datang. 

Transformasi ilmu inilah yang diharapkan dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman yang terjadi. Dengan kata lain, kehadiran teori sebagai bentuk perspektif perkembangan ilmu pengetahuan dimasa yang terjadi pada kala itu. 

Sementara sifat dari ilmu itu sendiri bersifat dinamis dan terus berkembang, seperti halnya manusia. Itu sebabnya pula, perlu adanya kajian dan penelitian lagi. Karena setiap generasi memiliki pola dan hal baru. Itu pulalah yang menjadi pembeda antara peneliti di generasi di masa lampau dengan generasi di masa sekarang. 

2. Sebagai Ikhtisar Fakta dan Hukum

Fungsi teori dalam berfikir karena teori dapat membantu peneliti untuk merangkum dan mencatat fakta-fakta yang sudah ditemukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Tidak sekedar fakta, tetapi juga mencatat hukum-hukum yang sudah ditemukan pada penelitian sebelumnya. 

Dari hasil ikhtisar fakta dan hukum yang sudah ditemukan oleh peneliti sebelum-sebelumnya inilah yang nantinya akan membukakan pandangan peneliti setelahnya untuk mengembangkan topik atau tema yang serupa namun dengan perspektif yang berbeda dan lebih inovatif. 

Hal yang perlu di garis bawahi di sini, peneliti tidak menjiplak pendapat atau gagasan peneliti sebelumnya. Tetapi lebih menekankan pada pengembangan ide, melahirkan ide baru yang bersifat lebih inovatif dari hasil data, fakta dan hukum yang sudah dibahas sebelumnya. Jadi dalam melakukan penelitian, tidak sekedar kutip teori sana dan sini. Harus ada pembahasan dan ulasan yang berbeda dari penelitian sebelumnya. 

3. Mendeskripsikan Fenomena 

Barangkali kamu salah satu yang merasa kesulitan menjabarkan atau mendeskripsikan penelitian yang kamu angkat? Salah satu penyebab kita tidak bisa mendeskripsikan karena kita tidak tahu fenomena atau permasalahan apa yang sedang diangkat.

Nah, salah satu mengetahui permasalahan dan mengetahui fenomena yang terjadi, maka dibutuhkan kajian teori dari peneliti sebelum-sebelumnya. 

Perbanyak kajian teori-teori yang relevan. Pelajari dengan seksama, maka kamu akan menemukan fenomena yang terjadi. Atas dasar pengetahuan atau data yang diperoleh inilah yang akan memudahkan kamu untuk mendeskripsikan fenomena yang terjadi di lapangan. 

4. Membantu Membuat Instrumen Penelitian 

Adapun fungsi lain, yaitu membantu peneliti membuat instrumen penelitian. Jadi buat kamu yang masih bingung membuat instrumen penelitian seperti apa, maka siapkan teori, untuk membukakan cakrawala dan sudut pandang. 

Terutama untuk penelitian kuantitatif, teori menjadi hal yang paling penting. Sementara pada penelitian kualitatif bisa melihat berdasarkan pada fenomena atau gejala yang terlihat dan yang terjadi, barulah mengembangkan teori.

Itulah beberapa fungsi teori dalam berfikir. Semoga sedikit ulasan pengertian teori ini memberikan pemahaman.

Baca juga: Data Kualitatif dan Data Kuantitatif

Contoh Teori

Setelah mempelajari pengertian teori, rasanya belum afdol jika tidak disertai contoh teori. Nah, berikut beberapa contoh teori untuk gambaran penelitian kamu. 

Judul penelitian     : Hubungan antara Motivasi Internal dengan Motivasi Eksternal Pada Karyawan di perusahaan X 

Rumusan Masalah : Apakah ada hubungan antara tingkat motivasi internal dengan motivasi eksternal pada karyawan di perusahaan X

Hipotesis     : Ada Hubungan antara motivasi internal dengan motivasi eksternal karyawan di perusahaan X

Cara membuat konstruksi landasan teori dapat dilakukan dengan cara berikut. 

  1. Memahami variabel-variabel penelitian yang diangkat 
  2. Menjabarkan variabel dalam bentuk konsep yang mendukung pada rumusan masalah yang sudah dibuat peneliti 
  3. Peneliti mampu mendeskripsikan variabel dalam konsep yang sesuai dengan hipotesis penelitian 

Contoh : 

Variabel tingkat motivasi internal (X) dan prestasi kerja karyawan (y). Maka landasan teori dalam penelitian tersebut adalah 

  1. Motivasi 
  2. Pengertian motivasi 
  3. Dimensi motivasi 
  4. Hubungan antara dimensi motivasi
  5. Prestasi kerja 
  6. Pengertian prestasi kerja 
  7. Faktor yang mempengaruhi prestasi kerja 

Itulah contoh, pengertian teori secara umum, peran, tujuan dan fungsi. Semoga dengan sedikit pembahasan ini memberikan wawasan dan pengetahuan tentang ilmu teori penelitian. (Irukawa Elisa)

Baca juga artikel lainnya tentang penelitian

Tinggalkan komentar