Produksi massal sangat penting untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebuah perusahaan yang melakukan kegiatan produksi biasanya akan rutin melakukan produksi massal yang dilakukan setiap hari kerja. Bahkan perusahaan tertentu yang menjalankan jam kerja shifting memastikan kegiatan produksi skala besar berlangsung 24 jam penuh.
Kegiatan produksi secara massal biasanya dilakukan untuk mendapatkan hasil atau produk dalam jumlah besar dan dalam waktu yang relatif singkat. Sehingga proses produksi dilakukan dalam skala besar yang lebih akrab disebut dengan istilah produksi massal.
Produksi secara massal tidak bisa dilakukan sembarangan dan asal-asalan, ada tahapan dan trik tersendiri agar kualitas setinggi kuantitas produksinya. Supaya lebih mudah menjalankan kegiatan produksi skala besar, oleh sebab itu simak artikel berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Produksi Massal
Hal pertama yang perlu dipelajari adalah apa itu produksi massal? Secara umum, produksi massal adalah proses pembuatan barang atau produk yang dilakukan dalam jumlah besar. Kegiatan produksi tentunya tidak selalu dilakukan dalam jumlah besar. Biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasar.
Semakin tinggi permintaan suatu produk maka semakin besar kemungkinan dilakukan produksi skala besar.
Selain dipengaruhi oleh permintaan, biasanya juga dipengaruhi oleh strategi marketing dan kondisi modal. Semakin tinggi skala produksinya maka semakin besar modal yang dibutuhkan. Selain itu, disesuaikan dengan strategi marketing yang diterapkan.
Ciri-Ciri Produksi Massal
Produksi secara massal kemudian memiliki ciri-ciri yang sifatnya khas, sehingga berbeda dengan produk yang diproduksi dalam skala kecil. Ciri-ciri tersebut mencakup:
1. Produk Berbiaya Rendah
Sebab secara umum hanya produk yang punya biaya dan harga rendah yang diproduksi secara massal. Bandingkan dengan produk eksklusif yang diproduksi dalam sistem limited edition. Maka produk akan dilepas ke pasar dengan harga tinggi.
2. Tujuannya untuk Menguasai Pasar
Semakin tinggi jumlah produknya maka akan tersedia semakin banyak dan luas di pasaran. Sehingga produk tersebut dilihat semua konsumen dan mampu menguasai pasar.
3. Dijual di Pasar Bebas
Produk massal biasanya dijual secara bebas sehingga bisa ditemukan dimana saja dan dibeli kapan saja. Misalnya kaos oblong biasa, maka bisa dibeli di pasar, swalayan, sampai supermarket.
4. Ada Stok Produk
Permintaan produk yang tinggi membuat produsen sengaja menyediakan stok produk jadi. Sehingga bisa memenuhi permintaan produk dalam jangka panjang.
5. Alur Kerja Seimbang
Proses produksi memiliki alur yang sudah ditata sedemikian rupa sehingga semua bagian mendapatkan tugas yang seimbang atau adil.
6. Diproduksi Secara Berkesinambungan
Proses produksi berlangsung secara terus-menerus dengan tahapan yang sama dan menggunakan bahan baku yang sama juga.
7. Prosedur Standarisasi Produk
Artinya dalam proses produksi ada standar yang harus dipenuhi. Baik itu standar bahan baku, ukuran bahan baku, standar mesin, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Kegiatan Produksi: Faktor, Tujuan dan 10 Contoh Kegiatan
Kelebihan Produksi Massal
Kegiatan produksi massal tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, bagi pelaku usaha tentu perlu memperhatikan keduanya dengan seksama. Adapun kelebihan dari produksi skala besar ini antara lain:
1. Efisiensi Waktu
Kegiatan produksi secara massal akan membantu perusahaan mendapatkan hasil produksi dalam jumlah tinggi namun dalam waktu yang singkat. Jika diproduksi manual, bisa jadi hanya menghasilkan 10 produk per hari.
Jika didukung dengan mesin canggih dan menggunakan konsep produksi skala besar. Maka jumlah produksi bisa 100 produk per hari. Hal ini akan memberi efisiensi waktu, sehingga untuk mengejar target produksi yang besar tidak selalu memakan waktu lama.
2. Menghemat Biaya
Produksi secara massal diketahui juga memberi kemudahan untuk menghemat biaya produksi. Pertama, karena pembelian bahan baku dalam jumlah besar sehingga mendapat harga lebih murah. Kedua, lebih banyak menggunakan mesin sehingga jumlah SDM sedikit yang menurunkan beban biaya gaji karyawan.
3. Akurasi yang Tinggi
Kelebihan berikutnya dari produksi massal adalah akurasi yang tinggi. Sebab prosesnya memakai mesin sehingga kesalahan sangat minim. Hal ini menjadikan proses produksinya punya akurasi yang tinggi dibanding produksi secara manual.
4. Tingkat Produksi Tinggi
Kelebihan berikutnya adalah tingkat produksi tinggi, sebab dalam waktu singkat bisa menghasilkan produk yang banyak. Dalam sehari sebuah pabrik bahkan bisa memproduksi ribuan sampai puluhan ribu produk.
5. Bisa Berkreasi
Mesin yang digunakan untuk produksi skala besar biasanya sudah didesain sedemikian rupa. Sehingga satu kali produksi bisa menghasilkan beberapa varian. Misalnya proses produksi mie instan yang dalam sehari bisa menghasilkan 5 jenis rasa berbeda. Hal ini menunjukan produksi secara massal bisa berkreasi.
Kekurangan Produksi Massal
Selain memiliki banyak kelebihan, kegiatan produksi secara massal juga memiliki beberapa kekurangan. Seperti:
1. Terlalu Kaku
Produksi skala besar menggunakan mesin yang diatur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan. Jika ada kerusakan sedikit saja pada mesin maka akan mempengaruhi hasil produksi. Sehingga sifatnya kaku, tidak fleksibel seperti proses produksi manual.
2. Varian Produk Masih Kurang
Produk massal biasanya memiliki varian yang monoton, antara satu produsen dengan produsen lain biasanya memiliki model serupa. Selain itu, variasi produk butuh waktu lama karena perlu menyesuaikan dengan ketersediaan mesin yang mendukung.
3. Tidak Ada Jaminan Produk Habis
Meskipun jumlah produksi tinggi, namun tidak ada jaminan semua produk ini akan laku terjual atau habis. Sehingga perusahaan perlu melakukan antisipasi terhadap resiko ini. Misalnya memperhatikan selera, kebutuhan, dan tren di pasaran.
Contoh Produksi Massal
Kegiatan produksi massal adalah kegiatan umum di lingkungan industri dan pabrik di berbagai bidang. Ada banyak contoh produk hasil produksi skala besar tersebut, beberapa diantaranya adalah:
1. Produksi Peralatan elektronik
semua jenis dari semua merek biasanya diproduksi secara massal. Misalnya smartphone merek Samsung yang satu kali produksi bisa menghasilkan ribuan unit per hari.
2. Alat transportasi atau kendaraan
Misalnya sepeda motor merek Honda yang oleh pabriknya diproduksi secara massal agar per hari bisa menghasilkan ratusan unit motor untuk disalurkan ke dealer mitra.
3. Peralatan mandi
Misalnya sabun merek Lux yang diproduksi massal dengan aneka varian (aroma) untuk memenuhi kebutuhan pasar yang besar terhadap produk sabun mandi.
4. Produksi Makanan dan Minuman
Misalnya proses produksi mie instan baik merek Sedap, Indomie, Supermi, dan lain-lain yang per hari bisa menghasilkan ribuan bungkus mie instan.
Melalui penjelasan di atas maka bisa dipahami bahwa mayoritas pabrik di Indonesia dan bahkan di dunia melakukan produksi massal. Sebagai upaya mendapatkan kuantitas produksi yang tinggi untuk memenuhi permintaan pasar terhadap produknya.
Kesimpulan
Berikut informasi dari Deepublish Store tentang proses produksi massal yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang sedang mempelajarinya.
Rekomendasi Buku Pemasaran
Buku Strategi Manajemen Pemasaran di Era Digital | Buku Pemasaran Kreatif untuk Segala Bisnis | Buku Referensi Strategi Pemasaran 5.0 |
Dapatkan Buku-Buku Psikologi Lainnya di Buku Pemasaran