Status sosial merupakan status yang paling banyak diperjuangkan dan diperoleh oleh banyak orang karena orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan mendapatkan perlakuan lebih baik, mendapat privilege yang orang lain tidak dapat, dan masih banyak lainnya.
Daftar Isi
Pengertian Status Sosial
Status sosial merupakan adalah hak, dan kewajiban seorang individu dalam membangun interaksi lingkungan masyarakat. Dimana status sosial identik dengan derajat, tanggung jawab dalam sebuah kelompok atau kewajiban spesial yang tidak disandang oleh orang lain. Status sosial dapat diperoleh secara otomatis atau lewat pemberian.
Seseorang yang memiliki status sosial yang tinggi, akan ditempatkan pada struktur masyarakat yang tinggi. Begitupun sebaliknya. Oleh sebab itu, tidak heran jika banyak masyarakat sangat mengejar status sosial mereka agar dihormati.
Jenis Status Sosial Dan Contoh
Ketika kamu mempelajari cabang ilmu status sosial, kamu akan mempelajari 3 jenis status sosial yang meliputi sebagai berikut.
1. Ascribed Status
Status sosial ascribed status adalah status sosial seseorang yang sudah diperoleh sejak dia lahir. Atau dalam bahasa sederhanya sudah memiliki privilege dari orangtua. Dimana status sosial yang mereka dapatkan sudah melekat pada dirinya. Karena sifatnya status sosial yang disandangnya sebagai bentuk turunan.
Sebagai contoh yang paling kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, si A adalah anak dari kyai sepuh di Jawa Timur, yang sangat dihormati dan disegani. Dimanapun dan dimanapun, si A akan mendapatkan perlakuan oleh masyarakat yang mengenalnya lebih dihormati, sebagai bentuk kerendah hatian.
2. Achieved Status
Status sosial jenis achieved status merupakan status sosial yang didapatkan karena sengaja, dengan usaha yang besar untuk mendapatkan status sosial tersebut. Usaha besar ini ditujukan demi mencapai achieved dari masyarakat atau lingkungan tersebut. Jadi achieved status adalah kerja keras yang diupayakan dengan besar dan bersungguh-sungguh untuk mencapai tujuan yang diinginkan,yaitu agar mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari masyarakat sekitar.
Sebagai contoh :
Si Paijo dulunya adalah anak dari keluarga miskin. Karena kerja keras paijo memperbaiki ekonominya, akhirnya paijo bisa memperbaiki perekonomiannya dan berhasil mendapatkan jabatan pekerjaan tinggi. Sehingga masyarakat di tempat tinggalnya pun juga akan otomatis memandang dan menghormatinya.
3. Assigned Status
Berbeda dengan status sosial yang sudah disinggung sebelumnya. Jadi assigned status adalah status sosial yang diperoleh lewat kepercayaan dari masyarakat sekitar. Umumnya, yang termasuk assigned status adalah mereka yang memakan proses dan karena pengalaman mereka. Contoh yang termasuk assigned status ini adalah sesepuh, ketua suku dan ketua adat
Dari ketiga jenis status sosial di atas, apakah kamu termasuk di salah satunya? Lalu jenis mana yang sedang kamu alami atau jalani? Tulis di kolom komentar ya. Atau kamu tidak peduli dengan status sosial yang disandang seseorang? Tentu saja setiap orang memiliki pendapatnya sendiri-sendiri.
Baca juga: 10 Cabang Ilmu Sosiologi dan Penjelasan
Cara Mengukur Status Sosial
Setelah mengetahui sedikit pengertian dan macam-macam status sosial, ada beberapa cara mengukur status sosial menurut Pitirim Sorokin, diantaranya sebagai berikut.
1. Jabatan
Jabatan adalah status sosial yang paling sering diburu oleh sebagian besar orang. karena orang yang memiliki jabatan tidak hanya akan dihormati, dipandang, tetapi juga dapat menghasilkan uang.
2. Pendidikan
Ada juga status sosial dibidang pendidikan. Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh seseorang, akan menentukan keseganan dan memberi sikap hormat kepada orang tersebut. karena orang yang berpendidikan tinggi, identik dengan ilmu yang banyak dan berpengetahuan, meskipun jika dilihat secara hakikatnya, di mata Tuhan sama saja.
3. Kekayaan
Kekayaan juga bisa menjadi alat ukur status sosial seseorang. Sebagai contoh yang sering kita temukan, para artis dan crazy rich, mereka akan banyak didekati dan banyak orang yang hormat. Dibandingkan dengan orang yang biasa-biasa saja.
4. Politis
Seorang politikus juga dapat dijadikan sebagai cara mengukur status sosial. Apalagi jika partai politiknya cukup populer dan dianggap kuat. Menjadi politis juga menjadi tujuan yang cukup seksi bagi sebagian orang.
5. Keturunan
Di Indonesia salah satunya. Keberagaman budaya di Indonesia yang masih akrab dengan tradisi seperti tradisi tentang budaya kerajaan. Misal di Yogyakarta, Solo yang masih kental dengan nilai-nilai kerajaan. Maka, keturunan kerajaan juga dapat dijadikan untuk mengukur status sosial.
6. Agama
Termasuk juga dibidang keagamaan. Di agama Islam, ada yang nama nya kyai dan ustadz, dimana mereka sangat disegani oleh pengikut dan santri-santrinya. Mereka didudukan di posisi tinggi, sebagai orang yang dihormati sebagai bentuk ketawadhuan kepada kyai ataupun ustadz.
Dari cara mengukur status sosial di atas, sebenarnya sering kita temukan di masyarakat dan dalam kehidupan sehari-hari kita. Atau mungkin kamu juga termasuk orang yang memiliki status sosial tersebut? Apapun itu, status sosial ini melahirkan sikap dan perilaku yang tidak biasa dan tidak umum.
Dimana status sosial ini tidak bisa dilabelkan kesemua orang. Kehadiran status sosial ini memang seolah membuat enteng pembatas. Itu sebabnya banyak orang-orang yang haus dengan status sosial akan memperjuangkan mati-matian, agar bisa merasakan apresiasi dan sikap untuk dihormati oleh orang lain.
Tidak jarang pula, kehadiran status sosial memicu kesenjangan yang bisa berdampak pada perilaku sosial. Misalnya sekelompok si kaya dan si miskin. Karena ada perbedaan pendapat ataupun sudut pandang, bisa memicu prasangka negatif yang akan membentuk stereotip (pandangan negatif) terhadap sekelompok orang.
Dari sini kita belajar, bahwa status sosial tidak melulu memberi dampak baik, tetapi juga dapat memicu terjadinya ketegangan dan permasalahan sosial. Semoga Di lingkungan kalian tidak ada kejadian-kejadian seperti ini ya. Agar semua tetap berjalan damai dan sentosa. (Irukawa Elisa)
Artikel terkait lainnya.
- Bentuk Interaksi Sosial (Asosiatif & Disosiatif) Serta Contoh
- Interaksi Sosial: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contoh
- 11 Contoh Perubahan Sosial Budaya