Pengertian Teks Eksplanasi: Ciri, Kaidah Kebahasaan, Contoh

Apakah Anda pernah membaca atau bahkan membuat teks yang berisi tentang proses terjadinya suatu hal? Misalnya proses terjadinya fenomena atau suatu bencana alam di Indonesia. Itulah yang dinamakan teks eksplanasi.

Definisi teks eksplanasi secara umum, teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya yang dapat terjadi. Kejadian yang ada di sekitar kita yang memiliki hubungan sebab akibat dan proses biasanya ditulis dengan teks eksplanasi.

Kejadian atau peristiwa yang terjadi di teks eksplanasi tidak hanya diamati serta dirasakan, tetapi juga sekaligus dijadikan pembelajaran sehingga pembaca mengetahui mengapa kejadian tersebut bisa terjadi.

Teks eksplanasi ini memiliki ciri-ciri di antaranya struktur teks yang terdiri dari pernyataan umum dan memiliki sebab akibat serta interpretasi.

Pengertian Teks Eksplanasi dari Beberapa Sumber

Pengertian teks eksplanasi secara harfiah telah dijelaskan di atas, akan tetapi ada beberapa ahli atau sumber yang memiliki pendapat tentang pengertian teks eksplanasi.

Program Afiliasi

Berikut ini, pengertian teks eksplanasi menurut beberapa ahli.

1. Kosasih (2014)

Menurut Kosasih, teks eksplanasi bisa dikaitkan dengan genre teks. Pengertian teks eksplanasi adalah satu teks yang menjelaskan tentang suatu proses atau peristiwa mengenai asal-usul, proses, atau perkembangan suatu fenomena atau mungkin berupa peristiwa alam, sosial, atau budaya.

2. Barwick

Sementara itu, Barwick (2007), berpendapat bahwa teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses dan alasan sesuatu di dunia bisa terjadi.

3. Anderson & Anderson

Kemudian menurut Anderson & Anderson (2002), teks eksplanasi merupakan teks yang memiliki tujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di dunia.

4. Restuti

Restuti (2013), menuturkan argumen tentang teks eksplanasi yakni teks eksplanasi merupakan sebuah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial.

5. Mahsun

Mahsun (2013), mengungkapkan teks eksplanasi disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi atau penutup.

6. Suherli

Menurut Suherli (2017), teks eksplanasi merupakan kaidah kebahasaan yang diterangkan dengan mengandung banyak konjungsi kausalitas maupun kronologis.

7. Definisi Teks Eksplanasi Menurut Bahasa

Program Afiliasi

Sementara itu, menurut bahasa teks eksplanasi terdiri dari kata eksplanasi yang berasal dari gabungan dua kata, yakni teks dan eksplanasi. Teks artinya tulisan yang panjang dan eksplanasi berasal dari bahasa Inggris “explain” yang artinya menjelaskan.

Makna teks eksplanasi secara keseluruhan yakni sebuah teks yang fungsinya memperjelas sesuatu hal yang terjadi dan bisa berupa apa saja.

Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa teks eksplanasi adalah jenis teks yang menjelaskan proses atau alasan sesuatu dapat terjadi. Kejadian yang terjadi bisa berupa peristiwa alam, insiden sosial, maupun budaya.

Tujuan Teks Eksplanasi

Dibuatnya teks eksplanasi pasti memiliki tujuan. Tujuan teks eksplanasi secara garis besar adalah teks tersebut mampu menjelaskan fenomena yang terjadi dan menjelaskan sebab akibat suatu peristiwa.

Selain menjelaskan proses terjadinya suatu peristiwa, teks eksplanasi juga menjelaskan sebab dan akibat suatu peristiwa. Pembahasannya biasanya meliputi alasan mengapa peristiwa itu terjadi dan apa akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut. Itulah mengapa teks eksplanasi kemudian disebut sebagai kumpulan berbagai informasi yang berisi fakta.

Ciri dan Karakteristik Teks Eksplanasi

Untuk membedakan apakah suatu teks merupakan teks eksplanasi atau bukan, maka harus mengetahui ciri-ciri teks eksplanasi. Di bawah ini merupakan ciri-ciri teks eksplanasi.

1. Terdiri dari Beberapa Paragraf

Teks eksplanasi tidak hanya terdiri dari satu atau dua kalimat saja, tetapi terdiri dari beberapa paragraf untuk menjelaskan sebuah fakta yang ingin disampaikan.

2. Setiap Paragraf Mengusung Sebuah Topik

Setiap paragraf memiliki sebuah topik atau pokok pikiran yang mendukung fakta-fakta antar paragraf.

3. Kalimat yang Mengisi Setiap Paragraf Berupa Fakta

Bukan hanya sebuah tulisan yang berisi opinin saja, paragraf yang ditulis itu berisi sebuah fakta-fakta yang bersumber dari sebuah data atau penelitian.

4. Informasi yang Dimuat Faktual

Informasi yang dimuat di teks eksplanasi merupakan informasi faktual atau berdasarkan fakta yang terjadi.

5. Bersifat Keilmuan

Hal yang dibahas di dalam teks eksplanasi bersifat keilmuan. Atau hal yang ada di dalam teks eksplanasi merupakan suatu informasi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan.

6. Informatif

Teks eksplanasi sifatnya informatif. Teks di dalam teks eksplanasi biasanya tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya pada informasi yang dibahas, tetapi tetap disajikan secara informatif.

7. Fokus Pada Hal Umum

Teks eksplanasi biasanya berfokus pada hal umum atau generik dan bukan partisipan manusia. Contohnya yakni bencana alam tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya yang tidak hanya berfokus pada satu manusia saja, tetapi secara menyeluruh.

8. Dirangkai Secara Terstruktur

Fakta yang dirangkai di dalam teks eksplanasi dirangkai dengan pola kronologis atau berdasarkan urutan waktu atau secara kausalitas atau sebab akibat.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Tentu saja dalam menyusun teks eksplanasi, tak hanya ciri-ciri saja yang diperhatikan. Penggunaan kaidah kebahasaan dalam teks eksplanasi juga harus diperhatikan.

1. Konjungsi Kausalitas

Dalam teks eksplanasi, kebahasaan yang diusung harus sesuai dengan kaidah konjungsi kausalitas. Konjungsi kausalitas pada teks eksplanasi di antaranya ada sebab, karena dan sehingga.

2. Konjungsi Kronologis

Dalam teks eksplanasi juga menggunakan konjungsi kronologis yakni hubungan waktu terjadinya suatu peristiwa, seperti kemudian, lalu, atau setelah itu.

3. Kata Benda Jenis Fenomena

Dalam menyusun teks eksplanasi, penulis juga harus menggunakan kaidah kebahasaan yakni menggunakan kata benda jenis fenomena.

4. Penggunaan Kata Teknis

Selain kata benda jenis fenomena, teks eksplanasi juga harus menggunakan kata teknis. Contoh kata teknis antara lain ekosistem, fotosintesis, ekologi, dan masih banyak lagi.

Struktur Teks Eksplanasi

Suatu teks bisa dikategorikan sebagai teks eksplanasi juga memiliki struktur teks yang memang sesuai dengan struktur teks eksplanasi.

Suatu teks dapat disebut teks eksplanasi, apabila memenuhi struktur teks eksplanasi, yaitu pernyataan umum, urutan sebab akibat dan interpretasi. Berikut penjelasan masing-masing terkait dengan strukturnya.

1. Pernyataan Umum

Dalam teks eksplanasi harus memuat pernyataan umum. Pernyataan umum dalam sebuah teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum fenomena atau peristiwa alam yang akan dibahas. Biasanya bisa mengangkat poin mengenai proses bagaimana fenomena atau peristiwa alam bisa terjadi.

2. Urutan Sebab-Akibat

Struktur teks eksplanasi yang baik juga memuat urutan sebab akibat. Secara umum saat membahas fenomena harus disusun berdasarkan penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut. Penulis bisa melakukan deskripsi dalam beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya.

Paragraf yang terkait dengan sebab akibat pada teks eksplanasi kemudian disebut dengan deretan penjelas.

3. Interpretasi

Dalam sebuah teks eksplanasi, dibutuhkan interpretasi. Interpretasi dalam teks eksplanasi merupakan penarikan kesimpulan. Kemudian penulis bisa memberi tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang telah disusun tersebut.

Jika tiga aspek struktur teks eksplanasi di atas lengkap di dalam sebuah teks, maka teks tersebut sudah bisa disebut sebagai teks eksplanasi.

Pengertian Teks Eksplanasi Ilmiah

Masih dalam cakupan teks eksplanasi, sebuah teks eksplanasi dibagi menjadi beberapa jenis, salah satunya teks eksplanasi ilmiah. Teks eksplanasi ilmiah biasanya menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena alam atau sosial.

Di dalam teks eksplanasi ilmiah, terdapat berbagai macam topik yang dibahas, termasuk hal-hal ilmiah yang dijelaskan di dalam teks eksplanasi ilmiah.

Menurut buku Arif Cerdas SD/MI Kelas 6 yang ditulis oleh Tim Arif (2019), teks eksplanasi ilmiah menjelaskan suatu proses yang bersifat ilmu pengetahuan alam. Misalnya suatu teks yang menjelaskan tentang gejala alam, terjadinya pelangi, proses arus listrik, dan masih banyak lagi.

Kemudian, teks eksplanasi ilmiah berfungsi untuk memberikan penjelasan kepada pembaca tentang proses terjadinya suatu peristiwa yang disusun berdasarkan sebab akibat. Oleh sebab itu, teks eksplanasi terutama teks eksplanasi ilmiah bukan hanya fiksi atau karangan belaka, tetapi memang memiliki informasi yang berdasarkan fakta atau peristiwa yang nyata.

Di dalam teks eksplanasi ilmiah, terdapat istilah atau bahasa ilmiah yang digunakan. Isi teks eksplanasi ilmiah sifatnya informatif tetapi tidak berusaha memengaruhi pembaca agar percaya pada tulisan yang dibahas.

Cara Menyusun Teks Eksplanasi

Sama dengan menulis teks lainnya, menulis teks eksplanasi bukan hal yang sulit. Penulis harus lebih dulu memahami dan membaca dengan teliti tentang hasil penelitian dan fakta-fakta pendukung lain terkait proses bagaimana sebuah fenomena terjadi.

Oleh sebab itu, ada hal yang dilakukan oleh penulis sebelum menyusun teks eksplanasi. Berikut ini, langkah-langkah menyusun teks eksplanasi agar menjadi teks yang baik dan informatif.

1. Menentukan Kejadian yang Ditulis

Sebelum menulis teks eksplanasi, penulis harus sudah menentukan kejadian atau fenomena apa yang akan dituangkan dalam sebuah tulisan. Dengan merencanakan objek atau topik yang akan ditulis di dalam teks eksplanasi, maka penulis dapat mengira-ngira informasi apa saja yang dibutuhkan dan sumber apa yang bisa digunakan sebagai rujukan.

2. Mencari Informasi Tentang Peristiwa

Setelah menentukan kejadian atau fenomena, sebelum menulis teks eksplanasi penulis harus mencari informasi yang detail mengenai peristiwa tersebut. Langkah ini menjadi langkah yang paling penting dan krusial. Karena jika penulis salah mengambil informasi atau sumber yang dijadikan rujukan tidak valid, akibatnya kualitas tulisannya menjadi tidak baik.

Pembaca juga akan menilai tulisan teks eksplanasi tersebut tidak informatif dan bisa jadi dicap sebagai sebuah tulisan yang hoax. Oleh sebab itu sebelum menulis teks eksplanasi, penulis diharapkan sangat berhati-hati dalam mencari informasi.

3. Membuat Kerangka

Setelah kejadian atau fenomena ditentukan dan sudah memiliki sumber atau referensi yang valid, hal pertama yang dilakukan saat menulis teks eksplanasi adalah mulai menulis dengan membuat kerangka.

Saat membuat kerangka teks eksplanasi, tulisan yang ditulis harus terstruktur dan terpadu. Sehingga ketika ada ide yang terlalu melebar, maka dengan baik dapat mengendalikan karena kerangka karangannya sudah tersusun. Artinya, kerangka dibuat sebagai acuan struktur teks eksplanasi yang terdiri dari penjelasan umum, proses, dan penutup.

4. Mengembangkan Teks

Setelah kerangka teks eksplanasi selesai disusun, kini penulis mampu mengembangkan kerangka tersebut menjadi teks utuh. Hal yang perlu dilakukan dalam proses mengembangkan teks adalah dengan menambah atau memperjelas informasi umum yang telah disusun.

Misalnya penulis bisa mulai mengembangkan teks eksplanasi dengan menambahkan peristiwa-peristiwa yang mirip dan sebagainya.

5. Merevisi atau Mengedit Tulisan

Setelah teks eksplanasi terbangun dan sudah menjadi satu kesatuan yang utuh, maka diperlukan untuk merevisi atau mengedit teks eksplanasi. Saat merevisi, penulis bisa memperhatikan tata bahasa, penggunaan diksi, atau memeriksa jika ada kesalahan penulisan di teks eksplanasi.

Saat merevisi atau mengedit, hal yang perlu diingat oleh penulis adalah untuk tidak mengubah terlalu jauh teks eksplanasi yang sudah dibuat sebelumnya. Hal ini agar penulis tidak mengubah ide pokok atau gagasan awal sehingga mengubah seluruh struktur teks eksplanasi mulai dari judul, objek, ide, dan lain sebagainya.

Hal yang Wajib Diperhatikan Saat Membuat Teks Eksplanasi

Agar susunan teks eksplanasi menjadi susunan yang logis dan sistematis, maka penulis harus memperhatikan beberapa aspek penting. Tak hanya agar logis dan sistematis, beberapa hal yang akan dijelaskan di bawah ini juga membantu pembaca lebih dapat memahami informasi atau maksud yang tertuang di teks eksplanasi.

Berikut ini, hal-hal yang wajib diperhatikan saat membuat teks eksplanasi.

1. Gagasan Utama

Gagasan utama dalam teks eksplanasi merupakan pikiran utama yang dikembangkan menjadi sebuah paragraf. Kemudian pikiran yang sudah dikembangkan dalam topik menjadi sebuah paragraf pikiran utama yang berfungsi mengendalikan paragraf secara keseluruhan.

2. Kalimat Utama

Sebuah paragraf yang baik, terutama pada teks eksplanasi harus mengandung satu pokok pikiran. Pokok pikiran tersebut nantinya dituangkan dalam satu kalimat. Selanjutnya, kalimat yang mengandung pokok pikiran paragraf disebut sebagai kalimat utama atau kalimat topik.

3. Kalimat Penjelas

Menurut Wiyanto (2004), kalimat penjelas di dalam teks eksplanasi merupakan kalimat yang berisi pikiran penjelas dan diwujudkan dalam kalimat-kalimat yang isinya menjelaskan, merinci, membandingkan, atau memberi contoh secara khusus.

4. Unsur-Unsur Paragraf

Sebuah paragraf disebut baik ketika memiliki unsur-unsur pembangun paragraf. Adapun unsur-unsur pembangun paragraf di antaranya adalah:

a. Kesatuan dan koherensi

Koherensi artinya hubungan timbal balik yang serasi antar-unsur di dalam kalimat yang susunannya teratur dan rapi sehingga bisa diinterpretasikan.

b. Kepaduan bentuk atau kohesi

Kohesi dalam teks eksplanasi diartikan sebagai kepaduan bentuk yang secara struktural membentuk ikatan sintaktikal. kohesi juga merupakan kaitan semantis antara satu proposisi atau satu kalimat dengan proposisi lainnya di dalam wacana tersebut. Secara eksplisit, unsur-unsur gramatika dan semantik tersebut kemudian membentuk kalimat-kalimat yang menjadi wacana.

c. Kelengkapan Paragraf

Dalam suatu teks eksplanasi harus mengandung unsur kelengkapan berupa kalimat-kalimat penjelas yang mampu menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Sebaliknya, sebuah paragraf dianggap tidak lengkap apabila tidak dikembangkan atau diperluas dengan pengulangan.

d. Diksi

Salah satu unsur penting membentuk paragraf baik sebuah teks termasuk teks eksplanasi adalah unsur pembangun paragraf atau diksi. Diksi merupakan pemilihan kata dalam kalimat yang membentuk paragraf. 

Kemudian pilihan kata pada diksi kemudian dipakai untuk menyampaikan gagasan dan bagaimana membentuk pengelompokan kata menggunakan  ungkapan yang tepat atau gaya bahasa yang sesuai.

5. Ejaaan dan Tanda Baca

Dalam menulis teks eksplanasi, penulis juga harus memperhatikan penulisan ejaan dan tanda baca. Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar-hubungan antara lambang-mabnag itu menjadi pemisah atau penggabungan dalam suatu bahasa.

Secara teknis, ejaan dan tanda baca yang dimaksud adalah ejaan penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Sementara tanda baca merupakan tanda yang dipakai dalam sistem ejaan.

Contoh Teks Eksplanasi

Berikut beberapa teks eksplanasi yang mudah dijadikan contoh.

1. Teks Eksplanasi Fenomena Alam

GERHANA BULAN

Gerhana bulan merupakan fenomena alam di mana terjadinya sebagian atau keseluruhan penampang bulan yang tertutup oleh bayangan bumi. Peristiwa ini terjadi saat bumi berada di antara matahari dan bulan berada di satu garis lurus yang sama sehingga sinar matahari tidak bisa mencapai bulan karena terhalang oleh bumi.

Peristiwa gerhana bulan hingga saat ini masih dapat terlihat. Terlihatnya peristiwa gerhana bulan dikarenakan adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah.

Itulah mengapa saat terjadi gerhana bulan, bulan terlihat berwarna gelap, merah tembaga, jingga, atau cokelat gelap. Ketika bayangan bumi menutupi seluruh atau sebagian bulan, maka saat itulah terjadinya gerhana bulan.

Gerhana bulan terjadi terutama saat bumi menempati posisi di antara matahari dan bulan yang berada pada satu garis lurus yang sama. Kemudian posisi tersebut membuat sinar matahari tidak dapat mencapai bulan dan terhalangi oleh bumi.

2. Teks Eksplanasi Banjir

BANJIR

Banjir merupakan kejadian alam yang terjadi akibat aliran air yang berlebih dan memenuhi daratan. Umumnya, banjir terjadi secara mendadak karena aliran hujan yang sangat deras dan menyebabkan benda di sekitarnya hanyut.

Penyebab banjir bisa diakibatkan oleh beberapa hal. Tentu saja hal ini dipengaruhi bagaimana kondisi suatu wilayah tersebut. Umumnya, banjir memang terjadi karena curah hujan tinggi tetapi sungai tidak mampu menampung kapasitas air berlebih.

Selain curah hujan, penyebab lainnya hujan yakni banyaknya sampah yang menumpuk sehingga menyebabkan saluran air mampet dan akhirnya air meluap ke daratan. Penebangan liar yang menyebabkan tanah tidak mampu menyerap air juga jadi salah satu penyebabnya.

Bendungan yang jebol karena lingkungan yang kurang terawat juga bisa jadi penyebab banjir. Selain itu, meluapnya bendungan karena kapasitas air hujan melampaui muatan bendungan juga menyebabkan air tumpah ke daratan.

Dari penyebab terjadinya banjir di atas, ada berbagai dampak yang dirasakan masyarakat yang terkena banjir. Misalnya adanya kerusakan bangunan, memunculkan penyakit, kurangnya ketersediaan pangan, hingga kesulitan ekonomi.

Oleh sebab itu, pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan setempat, salah satunya membuang sampah pada tempatnya dan tidak menebang pohon sembarangan.

3. Teks Eksplanasi Gempa Bumi

GEMPA BUMI

Gempa bumi adalah salah satu jenis bencana alam yang kerap terjadi di bumi. Gempa bumi dapat terjadi kapan pun di berbagai belahan bumi. Pada dasarnya, semua permukaan di bumi berisiko terjadi gempa bumi. Tetapi ada beberapa titik yang memang memiliki intensitas lebih besar. Misalnya di Indonesia dan Jepang yang dilalui sirkum dan mediterania yang berisiko terjadinya gempa bumi.

Terjadinya gempa bumi disebabkan karena adanya pergeseran atau gerakan yang berada pada titik interior bumi yang disebut dengan gaya konveksi mantel. Pergeseran ini selanjutnya dirasakan sebagai guncangan atau disebut gempa tektonik.

Menurut para ahli, dari keseluruhan gempa yang terjadi di permukaan bumi, gempa tektonik memang sering terjadi, sedangkan gempa vulkanik hanya terjadi mencapai prosentase 7% di keseluruhan gempa yang terjadi.

Berbeda dengan gempa tektonik, gempa vulkanik terjadi karena adanya pergerakan material yang berada pada saluran fluida atau yang biasanya terjadi beberapa saat sebelum gunung meletus.

Jenis gempa selanjutnya yakni gempa tumbukan. Gempa tumbukan adalah gempa yang terjadi karena adanya benda angkasa yang jatuh ke bumi. Saat jatuh, benda angkasa tersebut memiliki kecepatan luar biasa sehingga menimbulkan guncangan. Ada pula gempa buatan yang biasanya difungsikan untuk kepentingan tertentu.

Baca contoh Teks Eksplanasi lainnya di Contoh Teks Eksplanasi

Semoga penjelasan pengertian teks eksplanasi, ciri-ciri, kaidah kebahasaan dan contohnya menjadi manfaat dan mudah dipahami ya.

Artikel Terkait Lainnya:

Tinggalkan komentar