Cara Menjadi Lebih Kreatif, Yuk Dicoba ! – Kreatif akan membuat hidup menjadi lebih berwarna, kreatif juga dibutuhkan dalam sebuah inovasi agar hidup tidak lempeng-lempeng gitu aja alias tidak monoton saja. Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai cara menjadi lebih kreatif.
Daftar Isi
Terdapat tujuh jenis kreativitas (Dr. Howard Gardner) :
1. Verbal/linguistis : kemampuan memanipulasi kata secara lisan atau tertulis.
2. Matematis/logis : kemampuan memanipulasi sistem nomor dan konsep logis.
3. Spasial : kemampuan melihat dan memanipulasi pola dan desain
4. Musikal : kemampuan mengerti dan memanipulasi konsep musik, seperti nada, irama, dan keselarasan
5. Kinestetis-tubuh : kemampuan memanfaatkan tubuh dan gerakan, seperti dalam olahraga atau lari
6. Intrapersonal : kemampuan memahami perasaan diri sendiri, gemar merenung dan berfalsafat
7. Interpersonal : kemampuan memahami orang lain, pikiran, serta perasaan mereka
Biasanya, kita dominan dalam satu atau dua jenis kecerdasan diatas. Namun demikian bukan berarti kecerdasan lainnya tidak dapat diasah, justru jika secara sadar kita mengasah ketujuh kecerdasan diatas, kita akan menjadi menjadi lebih kreatif dan luar biasa.
Sekaranglah saatnya mengembangkan kecerdasan dan potensi kreatif, melakukan eksperimen, dan menemukan cara baru memanfaatkan pikiran. Jangan membatasi diri, berpikirlah dengan menggunakan ketujuh kecerdasan anda. Bangun keberanian dalam medan yang lebih luas dan selalu kejar inspirasi-inspirasi baru dimanapun anda berada.
Memperoleh Jiwa Kreatif
Untuk memperoleh jiwa kreatif, mempelajari cara mengembangkan dan meningkatkannya, kita harus mulai memupuk diri dalam empat unsur dasar pembentuk jiwa kreatif. Keempat unsur tersebut adalah C.O.R.E kreatif yang merupakan singkatan dari : Cari tahu, Olah keterbukaan, Resiko, dan Energi. Keempat unsur ini merupakan inti dari jiwa kreatif (core = inti). Tanpa sifat-sifat tersebut, adalah sulit bahkan mustahil untuk menjadi kreatif atau menjalani hidup secara kreatif.
Cari Tahu: Kekuatan Bertanya
Rasa ingin tahu adalah kebutuhan utama jiwa kreatif. Tanpa adanya minat ingin tau tentang hal apapun, Anda tak akan memiliki alasan untuk menjadi kreatif. Rasa ingin tahulah yang mendorong seseorang menyelidiki bidang baru atau mencari cara mengerjakan sesuatu dengan lebih baik. Rasa ingin tahu mengendalikan dorongan mencipta, bereksperimen, dan membangun.
Semasa kecil, rasa ingin tahu Anda mengalir terus tiada henti. Anda bertanya tentang apa saja dan menjawab sendiri pertanyaan tersebut dengan penjelasan yang direka-reka atau dikhayal sendiri. Namun, pada masa dewasa, rasa ingin tahu ini mungkin menurun drastis. Rasa takut, yang bersembunyi di balik ungkapan “akal sehat” bisa menghalangi anda menerjuni situasi dan tempat baru.
Orang dewasa secara tidak sadar membangun “zona nyaman”; suatu area yang di dalamnya kita merasa aman, yang jika melangkah keluar, kita akan merasa terancam. Kita jarang sekali, malah mungkin tidak pernah, melakukan penjelajahan. Semakin hari, kita merasa semakin berat meninggalkan zona nyaman. Zona nyaman ini bahasa gampangnya adalah rutinitas hidup, yakni sekelompok orang, tempat, benda, dan anggapan khusus sebagai wilayah kita.
Dengan menghilangnya rasa ingin tahu, hilang pula sebagian besar kemampuan berkreasi. Suatu kehidupan yang setiap kejadian didalamnya merupakan rutinitas, tidak akan menciptakan ide baru yang dapat memupuk jiwa kreatif. Kehidupan rutin tidak memberikan kesempatan bertemu pribadi-pribadi baru atau mendengarkan konsep-konsep baru. Juga tidak memberikan informasi baru, yang mungkin saja akan menjadi masukan bagi ide brilian anda di kemudian hari.
Gambar corong dibawah ini membantu kita memahami tingkat rasa ingin tahu.
Pada bagian corong paling atas berisikan :
Apa yang anda tidak tahu bahwa anda tak mengetahuinya
Pada bagian corong tengah berisikan :
Apa yang anda tahu bahwa anda tidak mengetahuinya
Pada bagian corong bawah yg paling sempit berisikan :
Apa yang anda ketahui saat ini
Perihal yang mengalir melewati leher corong terbawah (tersempit) adalah himpunan informasi dari berbagai sumber yang kita terima dan terakumulasi sepanjang hidup kita. Semua informasi tersebut telah disaring oleh pikiran dan siap pakai kapanpun dibutuhkan (sebut saja: apa yang anda ketahui saat ini).
Pada mulut corong, terdapat semua informasi dari dunia luar, namun masih harus dicerna dan ditambahkan ke dalam basis pengetahuan pribadi (sebut saja: apa yang anda tahu bahwa anda tidak tahu).
Diatas mulut corong, meluap keluar, adalah limpahan informasi yang masih awam. Inilah semua ilmu dan kebijaksanaan di jagat raya (sebut saja: apa yang anda tidak tahu bahwa anda tidak mengetahuinya).
Rasa ingin tahu adalah proses mengeksplorasi apapun yang berada di leher atas corong tersebut. Dalam keadaan ingin tahu, Anda terus-menerus menuangkan lebih banyak informasi melalui corong, untuk memberi makan pada jiwa kreatif anda.
Olah Keterbukaan: Bersikap Fleksibel dan Hormat Menghadapi Hal Baru
Sebagaimana halnya rasa ingin tahu, keterbukaan adalah vital dalam jiwa kreatif. Dengan bersikap terbuka, Anda mampu menerima ide baru dan memadukannya ke dalam otak.
Orang-orang kreatif bersifat terbuka terhadap gagasan, manusia, tempat, dan hal-hal baru. Kreativitas tumbuh dan mekar jika Anda membangunnya di atas wawasan orang lain. Jika anda menutup diri, mengabaikan, mengolok-olok gagasan orang lain, Anda tidak akan pernah meninggalkan zona nyaman untuk menemukan dunia luar yang membentang luas.
Ironis sekali bahwa banyak orang merasa lebih sulit membuka diri ketimbang menjadi ingin tahu. Mereka sudi mengeksplorasi, namun begitu mendapatkan masukan ide dan perintah baru yang tidak sejalan, mereka menutup diri dan mengkritik, menolaknya dan bukan memadukannya dalam hati dan jiwa mereka untuk tumbuh. Sungguh ironis.
Renungkan saat terakhir kali Anda bertemu pribadi baru, mencoba masakan khas baru, atau mengunjungi tempat baru. Apakah anda menerima pengalaman tersebut dengan lapang dada? atau malah berpaling karena tidak mampu memasukkannya kedalam zona kenyamanan?
Keterbukaan juga terkait dengan kesadaran akan dan “tanggap” terhadap kebetulan-kebetulan dalam hidup. Pikiran yang tertutup menghilangkan kesempatan untuk berinteraksi dan menghadapi kejadian-kejadian yang sering sekali menjadi peluang untuk menemukan dan menciptakan suatu maha karya kreatif.
Resiko: Keberanian Meninggalkan Zona Nyaman
Jiwa kreatif menuntun keberanian menanggung resiko. Tanpa adanya keberanian menanggung resiko, kebanyakan prestasi kreatif tak akan pernah terwujud. Para penulis menanggung resiko tulisannya saat karya mereka dicetak, dan dijual. Para pelaku bisnis berani menanggung resiko atas modal dan reputasi dirinya ketika mereka memulai proyek dan bisnis baru.
Keberanian menanggung resiko ini terkait erat dengan zona nyaman. Jika berani menanggung resiko, Anda akan mampu meninggalkan zona nyaman untuk bertemu gagasan, pribadi, dan informasi baru yang akan melejitkan kreativitas anda. Jika anti-resiko, Anda mengeram di zona nyaman, hidup anda akan monoton dan penuh penyesalan.
Resiko kreatif dikelompokkan kedalam beberapa kategori berikut:
1. Resiko memasuki kegelapan
Resiko ini timbul dari aktivitas yang menegangkan seperti petualangan fisik (arung jeram, terjun payung) serta aktivitas sosial tertentu (seperti pidato di depan banyak orang).
2. Resiko menantang nasib
Resiko ini terasa ketika ingin mencoba sesuatu yang kreatif namun pernah dicoba dan gagal.
3. Resiko untung-untungan
Resiko ini berkaitan dengan memperoleh laba atau rugi berdasarkan firasat kreatif. Orang-orang yang tak berani menganggung resiko lebih suka menginvestasikan uang mereka secara konservatif, sementara mereka yang lebih berani menanggung resiko cenderung lebih mau mempertaruhkan kekayaan mereka demi investasi yang beresiko.
4. Resiko jadi bahan tertawaan
Resiko ini terkait kekhawatiran ditolak, diremehkan, atau ditertawakan orang lain.
Energi: Pendorong Kerja dan Pemercik Hasrat
Senjata pamungkas yang dibutuhkan jiwa kreatif adalah energi. Energi adalah percikan api yang menyalakan jiwa. Tanpa adanya energi mental dan fisik yang mencukupi, jiwa kreatif anda akan segera mati akibat logika berpikir, serta pemikiran jangka pendek yang menilai hal itu mustahil bisa diterapkan.
Semua kreativitas bertitik-tolak dari energi murni karena ide yang membentuk pemikiran kreatif tidak lain hanyalah rangsangan-rangsangan listrik dalam otak. Tanpa energi dari gelombang otak, kreativitas mustahil terwujud.
Istilah energi juga menyangkut seberapa besar hasrat dalam melakukan sesuatu. Ketika anda terpesona atau seolah “mempertaruhkan diri” dalam suatu proyek, bersemangat dan riang, energi yang terkumpul cukup untuk menyelesaikan proyek tersebut karena energi yang terpakai tertebus kembali oleh hasil dan umpan balik positif.
Semakin anda mencintai sesuatu, energi yang dikeluarkan semakin besar, dan anda menjadi semakin kreatif. Ketika anda lesu tak bersemangat, keseluruhan proses terasa seperti perjuangan berat (padahal sebenarnya sangat ringan), dan kreativitas menurun tajam.
Energi adalah unsur yang teramat sangat penting dalam keberhasilan intelektual dan kreatif (Dr. Mihaly Csikszentmihalyi, Universitas Chicago). Melalui riset mendalam, beliau menunjukkan bahwa orang-orang menjadi lebih sukses dalam mengerjakan tugas jika mampu mencapai suatu keadaan yang disebutnya kondisi flow, atau mengalir. Ketika berada dalam kondisi flow, tingkat energi seseorang menjadi sangat tinggi dan ketajaman mental serta konsentrasinya di tingkat optimal, bahkan menggelora keluar tubuhnya dan menggetarkan lingkungan sekitar. Orang yang sedang dalam kondisi flow jarang berhenti atau ragu, pikirannya menjadi begitu tanggap tugas sehingga tindakannya hampir bersifat naluriah.
Pikirkan sesuatu yang Anda kuasai: olahraga, pidato, bermain musik, atau apa saja. Anda masuk dalam keadaan flow saat anda larut dalam keahlian anda tersebut. Anda akan mampu merespon dan bereaksi terhadap apapun yang dibutuhkan, tanpa berpikir panjang atau perhatian secara sadar.
Keadaan atau kondisi flow juga merupakan unsur penting karya kreatif. Pada kondisi ini kesalahan yang anda buat hanya sedikit, serta anda menjadi lebih produktif, penuh kesadaran, dan wawasan.
Saatnya menguji C.O.R.E kreatif anda!
CARI TAHU
1. Masihkan anda memiliki rasa ingin tahu seperti semasa kecil dulu?
2. Sudah tahukah anda apa saja yang harus anda ketahui untuk memperoleh keberhasilan dunia akhirat dalam hidup ini?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk meningkatkan rasa ingin tahu anda dan menjadi pribadi yang lebih kreatif dan berwarna?
4. Punyakan anda hasrat mempelajari suatu topik, tempat, orang?
Jika benar, bertekadlah untuk meluangkan waktu tiap minggu untuk mengeksplorasi bidang ini, renungkanlah berbagai metode belajar yang lebih anda sukai.
5. Luangkan waktu sejenak sekarang, tulislah tiga hal yang menggugah rasa ingin tahu Anda, serta satu atau dua cara untuk memuaskan rasa ingin tahu tersebut!
a._____________________________
b._____________________________
c._____________________________
OLAH KETERBUKAAN
1. Apakah anda membuka diri terhadap ide, konsep, peraturan, dan orang-orang baru?
2. Jika anda tertutup, gunakanlah cara berikut untuk mengembangkan keterbukaan diri anda.
a. Baca majalah atau buku yang memuat gagasan yang berseberangan dengan keyakinan Anda
b. Mengobrollah dengan seseorang yang memiliki pendapat yang berlainan dengan anda.
c. Luangkan waktu di depan internet untuk menjelajahi keanekaragaman orang dan perusahaan yang turut berpartisipasi di dunia maya.
RESIKO
1. Apakah anda bersedia menanggung resiko?
2. Jika tidak, apa yang anda takutkan? rasa malu? dikritik orang? kehilangan uang? luka tubuh?
3. Renungkan, bagaimana cara meningkatkan keberanian menanggung resiko anda?
berikut beberapa gagasan yang dapat membantu anda.
a. Bicaralah dengan orang-orang yang berani menanggung resiko. Tanyakan bagaimana cara mereka mengatasi kekhawatiran yang Anda miliki.
b. Pergilah ke toko buku dan baca buku-buku yang berkaitan dengan kekhawatiran anda.
c. Ikuti kursus atau kegiatan yang sudah lama Anda idamkan. Banyak hal yang terasa berat akan terasa lebih ringan jika dilakukan bersama banyak orang.
ENERGI
1. Apakah anda orang yang berenergi tinggi atau tidak? jika tidak, telitilah mengapa energi anda lemah?
2. Apakah anda terlalu tegang? Apakah anda mencoba menyelesaikan terlalu banyak hal sekaligus? Tertekan? Bosan? Perlu olahraga? Sulit tidur?
Sekali anda mampu mengenali satu atau lebih penyebab rendahnya energi anda, Anda akan mampu melenyapkan masalah ini dan melejitkan energi anda. Maka, bertekadlah untuk melejitkan energi anda hari ini juga!
Kemampuan anda memupuk dan melejitkan jiwa kreatif bergantung pada kemampuan anda mengembangkan C.O.R.E kreatif anda. Jiwa kreatif akan tumbuh berkembang jika dalam menyikapi masalah hidup, Anda melakukannya dengan dilambari rasa ingin tahu, keterbukaan, keberanian menanggung resiko, dan penuh energi. Seiring dengan waktu, sinergi kreatif akan memompa kehidupan pribadi maupun profesional.
Inilah alasan mengapa orang-orang kreatif seperti tidak pernah kehabisan ide. Tiap pengalaman hidup menuntun mereka menuju ilham dan kesempatan baru untuk lebih meningkatkan pencarian akan inovasi dan karya original baru.
Baca Juga:
Referensi :
Ayan, Jordan E. (1997). AHA!: 10 Ways to Free Your Creative Spirit and Find Your Great Ideas. Three Rivers Press.