Merdeka yang Sering Dipertanyakan

“Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Atas nama bangsa Indonesia. Soekarno/Hatta”

Tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia diwakili oleh Soekarno dan Hatta menyatakan kemerdekaannya. Peristiwa tersebut menjadi awal bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berdiri sendiri bebas dari kekangan kekuasaan bangsa lain. Berusaha terus menerus menjadi bangsa yang mandiri dan menentukan langkah sendiri serta nasibnya sendiri. Hingga detik ini terhitung 70 tahun kita menyatakan kemerdekaan tersebut.

Namun, setelah 70 tahun sejak pertama kali kita memproklamasikan kemerdekaan, apakah bangsa ini benar-benar sudah merdeka?

Atau jangan-jangan kita masih dalam tahap “berusaha” merdeka namun belum merdeka secara utuh?

Pertanyaan-pertanyaan senada sering terlontar pada saat moment 17 Agustus seperti sekarang ini, baik di koran-koran, internet, artikel, majalah dan media-media yang lain, mempertanyakan apakah kita sesungguhnya sudah merdeka atau belum. Hal ini dkarenakan pengertian “Merdeka” antara satu orang akan berbeda dengan orang yang lain. Merdeka memiliki banyak makna karena bisa ditinjau dari berbagai macam sudut pandang seperti sudut pandang politik, sejarah, budaya, administrasi dan segi-segi kehidupan yang lain.

Program Afiliasi

Merdeka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia antara lain : 1 bebas (dr perhambaan, penjajahan, dsb); berdiri sendiri, 2 tidak terkena atau lepas dr tuntutan, 3 tidak terikat, tidak bergantung kpd orang atau pihak tertentu; leluasa. Dari arti tersebut, merdeka bermakna sebagai keterangan yang menjelaskan sebuah kondisi tertentu. Sedangkan pertanyaan yang sering muncul adalah akibat dari perbedaan subjek dan perbedaan antara satu sudut pandang dengan sudut pandang yang lain.

Perbedaan pemaknaan merdeka menimbulkan berbagai macam pertanyaan, karena bangsa ini sudah bisa berpikir kritis terhadap kondisi dan situasi yang terjadi saat ini. Kata merdeka sendiri sudah bergeser dari merdeka terhadap penjajahan secara fisik menjadi merdeka terhadap penjajahan secara tersirat dan tersembunyi.

Sebenarnya pertanyaan yang mempertanyakan kemerdekaan itu bersumber pada keraguan terhadap diri sendiri. Sudah merdeka atau belum nya kita bergantung pada apakah kita sudah mampu untuk tidak ragu dan mengambil keputusan sendiri, melakukan apa yang kita pikirkan tanpa tekanan dan paksaan (jajahan) pihak lain.

Kita sebagai bangsa memiliki ke-tidak-PD-an terhadap kemampuan diri sendiri, sehingga muncul keraguan dan ujung-ujungnya mempertanyakan apakah kita sudah merdeka atau belum. Padahal semua pertanyaan itu tidak perlu ada jika kita bisa segagah Soekarno dan Hatta yang pada masa proklamasi yakin terhadap kemampuan bangsa sendiri. Itulah kegagahan yang sepatutnya terus kita pertahankan pada generasi ini dan mendatang yaitu kegagahan percaya diri menyatakan kita mampu merdeka dari segala bentuk ketidakmerdekaan tersebut. Yakin pada diri sendiri adalah modal utama dalam meraih kemerdekaan.

Jadi, apakah setelah membaca tulisan ini kita sudah merasa bahwa kita sudah merdeka?

Penulis : Gustrapraja Galih Jatisantosa

Editor : Haswin Fatkurohman

Tinggalkan komentar