Bahwa kesuksesan, di masa yang akan datang nanti, ketika umur sudah agak-agak middle-aged, sangatlah relatif. Ketika berkumpul bersama teman-teman sekolah dulu, memang secara materi ataupun karir ada yang terlihatnya paling puncak, misal, punya vila pribadi, punya mobil sport miliaran. Memang ada sukses materi. Tetapi sukses bukan hanya itu saja.
Zaman sekarang, yang namanya sahabat itu nilainya sangat berharga. Walaupun sudah tidak se-sekolah, se-organisasi, se-apalah-yang-lainnya, tali yang sudah kuat di awal, jangan sampai putus. Tidak harus sering ketemu, sering ngobrol, tapi hubungan itu hendaknya dijaga baik-baik.
Karena Rasul sendiri bersabda bahwa silaturahmi itu membuka pintu rezeki dan memperpanjang umur. Pastikan bahwa kita mengenal teman-teman di lingkungan kita secara luas. Juga pastikan, teman-teman di lingkungan kita benar-benar mengenal kita. Jadilah orang yang nantinya akan selalu diingat kebaikannya oleh orang lain. Jangan sampai jadi orang yang ketika kita tidak ada, orang lain akan bilang ‘alhamdulillah’.
Nantinya, semua orang akan sukses. Definisikan sukses-mu sendiri. Mau jadi apapun, itu akan didukung. Serius di bidang itu. Dan tekuni.
Ketika jatuh, buat itu sebagai momen untuk bangkit. Ambil kesempatan yang ada. Buat situasi berpihak pada kita. Ilmu itu luas, tidak hanya di tempat itu-itu saja.
Daya juang kita harus tinggi. Tidak ada orang hebat yang tidak belajar. Semua orang belajar. Bohong kalau ada orang hebat, sukses, tapi tidak belajar. Keberhasilan itu bukan hal yang mudah. Bukan hanya tinggal jalan lalu nanti akan sampai. Jalan untuk berhasil itu penuh paku dan duri.
Rasulullah SAW, Abu Bakr As-Shiddiq, Umar bin Khattab, adalah contoh orang-orang hebat. Lihat hidupnya? Benar-benar penuh paku dan duri.
Ingat, bahwa sebenar-benarnya kesuksesan dan keberhasilan, adalah kesuksesan dan keberhasilan di akhirat.
Oleh
Sarah