Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan, merupakan kalimat dari Bung Karno sebagai pengingat kita. Pengingat bahwa para pahlawan rela mengorbankan hidup mereka demi merebut kemerdekaan serta mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia. Hal tersebut yang menyebabkan sejarah Indonesia mendokumentasikan bahwa kemerdekaan bukanlah “hadiah” dari bangsa lain, melainkan hasil dari perjuaangan jiwa raga para pahlawan. Akan tetapi, sangat disayangkan karena makna memperingati peristiwa-peristiwa dalam rangka merebut dan mempertahankan kemerdekaan semakin mengikis. Hari Pahlawan terkesan hanya sebagai unsur seremonial tanpa menghayati nilai-nilai perjuangan para pahlawan.
Kita sebenarnya mampu memberikan makna atas Hari Pahlawan dengan mengisi kemerdekaan sesuai perkembangan zaman dan sesuai kapasitas kita. Terngiang di otak kita jka pahlawan mempunyai sifat jujur, pemberani, dan rela berkorban. Kita juga bisa menjadi pahlawan tanpa harus mengangkat senjata, dengan cara kita senantiasa “upgrade” kemampuan pribadi agar prestasi senantiasa meningkat dan dapat menjadi warga negara yang baik. Kita sewajarnya rela mengorbankan diri sendiri untuk mengembangkan diri sesuai bidang kita masing-masing.
Selain itu, kita harus selalu ingat bahwa selain usaha dalam rangka menjadi pahlawan, kita harus minta pertolongan kepada Tuhan agar semua usaha kita barokah. Semangat berkobar tidak hanya kita pertahankan dalam “usaha” terkait urusan dunia tetapi juga dalam urusan ibadah. Kapasitas kita yang disesuaikan dengan bidang kita masing-masing harus kita salurkan di jalan kebaikan demi tegaknya kebenaran dan kedamaian. Kita harus selalu ingat bahwa usaha tanpa doa akan sia-sia karena ketidaktentuan di depan kita dan resiko yang harus kita ambil nantinya, selalu tersimpan hikmah.
Kita dapat memaknai semangat rela berkorban, jujur, dan pemberani para pahlawan jika kita juga jujur pada diri kita bahwa kita mempunyai kelemahan. Kelemahan itulah yang akan senantiasa mengontrol kita bahwa sejauh apapun kita melangkah dan seberat apapun usaha kita, Tuhan pula yang menentukan akhir perjuangan kita. Oleh karena itu, usaha kita dalam mengisi kemerdekaan sepatutnya dibersamai dengan sikap rendah hati, saling tolong menolong, dan ikhlas karena takdirNYA masih bisa kita ubah bergantung pada bagaimana kita mengubah negara ini menjadi negara yang lebih baik lagi.