Pemasaran Jasa: Pengertian, Karakteristik dan Strategi

Bagi para pemilik perusahaan yang menyediakan jasa dijamin sangat detail dalam menyusun strategi pemasaran jasa. Kunci bagi sebuah perusahaan untuk bisa terus bernafas pada dasarnya adalah kesuksesan dalam hal pemasaran. Pemasaran tidak hanya wajib dilakukan perusahaan yang menyediakan produk berfisik, namun juga jasa. 

Artinya kegiatan pemasaran menjadi unsur penting yang perlu diterapkan pada semua perusahaan, apapun bidang perusahaan tersebut. Pemasaran pada produk fisik dengan jasa kemungkinan memang ada persamaan namun ada lebih banyak perbedaannya. Sehingga saat mencari metode pemasaran untuk jasa, dijamin akan dibahas terpisah. 

Sama halnya ketika mencari buku mengenai pemasaran, maka akan menjumpai buku yang memuat materi pemasaran jasa secara khusus. Artinya, pemasaran pada produk dalam bentuk jasa atau produk tidak berfisik pada dasarnya berbeda dengan pemasaran pada produk berfisik. 

Memahami teknik pemasaran untuk jasa tentu tidak hanya harus dikuasai pemilik perusahaan, namun juga karyawan. Tidak sedikit yang justru kondisinya lebih ahli karyawannya, karena karyawan akan fokus pada satu jenis tugas dan cabang tugas yang masih berhubungan. Sementara pemilik apa yang dipikirkan punya cabang lebih banyak. 

Supaya lebih mudah dan sukses dalam memasarkan jasa, maka kenali dulu apa itu pemasaran jasa dan segala unsur maupun aspek yang mempengaruhinya. Informasi lengkapnya bisa disimak di bawah ini. 

Apa Itu Pemasaran Jasa? 

Pengertian dari pemasaran jasa adalah suatu kegiatan yang dilakukan produsen atau distributor kepada konsumen untuk menawarkan suatu produk yang tidak dapat dilihat, dirasakan, didengar, dan diraba oleh konsumen tersebut namun bisa didapatkan dan dirasakan manfaatnya. 

Jasa yang disediakan pihak produsen sendiri merupakan segala bentuk aktivitas yang hasil atau output nya berupa kinerja yang akan diterima oleh konsumen. Dalam perusahaan yang bergerak di bidang jasa, perusahaan ini disebut juga sebagai penyedia jasa sedangkan konsumen disebut pengguna jasa. 

Sehingga penyedia jasa nantinya akan melakukan suatu aktivitas yang hasilnya dirasa bermanfaat dan dibutuhkan oleh si pengguna jasa tadi. Berhubung tidak menyediakan produk fisik, maka kinerja ini murni berasal dari aktivitas yang dilakukan langsung oleh penyedia jasa. 

Jenis jasa yang disediakan beragam, dan semakin kesini layanan jasa ini sudah mengadopsi teknologi terkini. Misalnya saja jasa kebersihan, dimana saat ini pengguna jasa bisa memanggil atau memesan jasa kebersihan rumah atau kamar kost lewat aplikasi online. 

Jenis jasa yang berhubungan dengan aktivitas langsung dari penyedia jasa kemudian memiliki jenis yang beragam. Hal ini disesuaikan dengan keahlian si penyedia jasa dan penyedia jasa sendiri terinspirasi mengkomersilkan keahliannya karena adanya kebutuhan oleh masyarakat selaku pengguna jasa. 

Contohnya sendiri seperti tadi, jika masyarakat tidak membutuhkan jasa kebersihan di rumah. Maka jasa kebersihan tentu tidak akan mungkin ada. Penyedia jasa dijamin terinspirasi ide bisnis ini dari kebutuhan orang-orang di sekitarnya yang sibuk, sehingga tidak sempat membersihkan rumah sendiri. Maka memerlukan jasa profesional. 

Hal serupa juga terjadi pada jasa kesehatan, tidak mungkin semua orang bisa paham penyakit yang diderita sebab ilmunya kompleks sekali. Maka dibutuhkan jasa seorang dokter yang sudah memenuhi standar dan kriteria untuk membuka praktek layanan. Tanpa adanya kebutuhan layanan kesehatan, jasa dokter tentu tidak akan pernah ada.

Program Afiliasi

Baca juga : Segmentasi Pasar: Pengertian, Kreteria, Prosedur, Tujuan Dan Contoh

Karakteristik yang Dimiliki 

Supaya lebih paham lagi dalam mengenal definisi sekaligus mempraktekan teknik pemasaran jasa. Maka perlu paham juga karakteristik dari jasa itu sendiri, sehingga membantu mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk mempublikasikan atau memasarkannya kepada masyarakat luas. 

Ibarat ingin berjualan minyak wangi, maka harus kenal dulu minyak wangi tersebut punya kelebihan apa, komposisinya apa saja, bagaimana menyimpannya, cara pakainya seperti apa, dan sebagainya. Sehingga tidak hanya mengatakan produk tersebut bagus kepada konsumen, namun bisa menjelaskan lebih detail dan tampak profesional. 

Hal serupa juga berlaku untuk proses pemasaran suatu layanan atau jasa. Bagian pemasaran harus paham dulu layanannya seperti apa, supaya saat berhadapan dengan calon pengguna jasa bisa bicara banyak hal tidak hanya mingkem (tutup mulut). Berhubung jasa ini tidak berfisik, maka yang harus dipahami adalah karakteristiknya. Yaitu: 

Tidak Berwujud (Intangibility) 

Jasa dan produk adalah dua jenis yang berbeda, pada produk tentunya bisa diketahui dengan semua panca indra. Baik itu dilihat, dicecap (dirasa dengan lidah), didengar, dicium, dan sebagainya sebab memiliki fisik. Namun sebaliknya pada jasa yang sifatnya tidak berwujud atau intangibility

Hal ini menjadi karakteristik khas, dan sekaligus menjadi kekuatan. Sebab dengan bentuknya yang tanpa fisik maka pengguna jasa baru bisa merasakan keberadaan dan manfaatnya setelah melakukan pembayaran atau pembelian. SIfat ini kemudian juga menguntungkan penyedia jasa, sebab tanpa perlu menyediakan sampel. 

Sehingga kebutuhan modal awal lebih ringan, apalagi untuk jenis jasa yang berasal dari keahlian. Maka kebutuhan modalnya lebih sedikit lagi, namun jika ingin berkembang secara profesional namanya bisnis dijamin membutuhkan sokongan modal yang kuat. Jadi, jika memang modal tersedia maka silahkan dibesarkan. 

Karakter ini juga menuntut perusahaan penyedia jasa agar lebih bijak dalam menentukan strategi atau teknik pemasaran jasa. Yakni dipasarkan dengan cara yang tepat dan kemudian dibuktikan bahwa jasa yang disediakan memang nyata kualitasnya dan memberi manfaat serta kepuasan pada pengguna jasanya. 

Tidak Terpisahkan (Inseparability) 

Karakteristik kedua adalah tidak terpisahkan atau sering disebut dengan istilah inseparability. Karakter ini dimiliki karena memang sifat jasa yang tidak bisa dipisahkan dari penyedia jasanya. Misalnya, jasa kebersihan di atas. Apakah mungkin pengguna jasa hanya diberikan vacuum cleaner? 

Dijamin tidak, pengguna jasa juga akan memerlukan penyedia jasa yang mengoperasikan alat vacuum cleaner tersebut. Hal serupa juga terjadi pada jasa lainnya, sebab meskipun pemberian jasa menggunakan alat bantu seperti mesin dan alat kerja lain. Sifatnya tetap membutuhkan kehadiran penyedia jasa. 

Jadi, saat melakukan pemasaran jasa maka perlu memastikan juga siap untuk melakukan pemberian jasa secara langsung. Sebab tidak bisa asal ditawarkan kemudian pengguna jasa membayar dan ditinggal pergi. Penyedia jasa harus tetap di tempat untuk memberikan jasa yang ditawarkan tadi. 

Bervariasi (Variability) 

Karakter ketiga adalah bervariasi dan disebut dengan istilah variability. Artinya produk tidak berfisik seperti jasa atau layanan sifatnya variatif, bergantung pada banyak faktor. Misalnya pada karakter atau kepribadian dari penyedia atau pemberi jasa tersebut. 

Misalnya adalah, ada jasa service kulkas yang kemudian dalam satu kompleks ada dua jasa yang dikelola dua orang berbeda. Satu jasa terbilang sepi, sedangkan jasa service lainnya ramai pelanggan bahkan sampai luar kompleks dan daerah. Mengapa bisa demikian? 

Sebab jasa sifatnya variability tadi, tidak bisa sama seperti produk fisik yang dalam satu kali produksi meskipun menghasilkan 100 buah maka variasinya satu dan bentuknya satu. Berbeda dengan jasa, sifatnya bervariasi. Jasa service kulkas yang sepi bisa jadi karena penyedia jasanya galak atau suka menipu pelanggan. 

Promo Buku

Sedangkan jasa satunya cenderung ramai karena dikenal jujur, suka membantu pelanggan memperbaiki kulkas dengan opsional paling hemat, sekaligus ramah. Inilah alasan, penjual produk fisik sekalipun kadang sengaja memasang harga tinggi namun menonjolkan kualitas layanan uan ramah dan informatif. 

Memakai teknik pemasaran jasa seperti ini bisa mendorong penjualan produk fisiknya, dan bisa mengalahkan kompetitor bahkan yang lebih murah sekalipun. Sebab dengan jasa yang berkarakter inilah pelaku usaha bisa memenangkan hati pelanggan. 

Tidak Tahan Lama (Perishability) 

Karakteristik jasa berikutnya adalah tidak tahan lama atau perishability, artinya suatu jasa tidak bisa disimpan dan direncanakan untuk digunakan di kemudian hari. Jasa sifatnya tidak bisa disimpan, tidak bisa dipakai di hari lain, dan tidak bisa distok sebagai persediaan. 

Jadi misalnya, seseorang memiliki kulkas dan kemudian memesan jasa service kulkas sebagai antisipasi jika suatu hari kulkas yang dimilikinya rusak. Hal ini tidak akan terjadi. Justru jasa service dipanggil ketika memang kulkas dalam kondisi rusak. Sehingga sifat jasa ini adalah digunakan dan dimanfaatkan saat itu juga.

Baca jua Pengertian Peluang Usaha Dan Cara Menemukan Usaha Yang Menjanjikan

Jenis-Jenis Pemasaran Jasa 

Dalam pemasaran jasa nantinya juga wajib mengenai jenis-jenis yang umum tersedia di pasaran. Secara umum jenis jasa ini akan mempengaruhi teknik pemasaran yang akan diterapkan. Adapun jenis-jenisnya adalah: 

1. Berdasarkan Segmen Pasar 

Jenis jasa yang pertama adalah didasarkan pada segmen pasar, dan terbagi menjadi dua. Yaitu: 

  • Jasa kepada konsumen, yakni layanan yang diberikan kepada konsumen atau pengguna jasa secara langsung dan personal. Misalnya jasa cleaning tadi yang ditujukan untuk perorangan. 
  • Jasa kepada organisasi atau perusahaan, sehingga penyedia jasa bisa memberikan layanannya kepada perusahaan atau organisasi. Misalnya jasa akuntansi dan perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan lain-lain. 

2. Berdasarkan Tingkat Perwujudan 

Jenis kedua didasarkan pada tingkat perwujudan, dan terbagi lagi menjadi beberapa jenis. yaitu: 

  • Jasa penyewaan atau rental, sehingga penyedia jasa menyewakan suatu barang. Misalnya menyewakan DVD, perlengkapan bayi, dan lain-lain. 
  • Jasa reparasi, yakni jasa untuk memperbaiki atau reparasi barang yang dimiliki pengguna jasa. Misalnya service perbaikan arloji, service kulkas, dan lain-lain. 
  • Jasa personal, yakni penyedia jasa menawarkan layanan personal seperti jasa sopir pribadi, jasa pengasuh bayi, dan lain-lain. 

3. Berdasarkan Keterampilan Penyedia Jasa 

Jenis ketiga adalah didasarkan pada keterampilan dari penyedia jasa, dan terbagi menjadi dua jenis. Yaitu: 

  • Jasa profesional, dimana penyedia jasa sudah memiliki legalitas maupun sertifikasi. Misalnya jasa akuntansi dan perpajakan yang tidak bisa dilakukan oleh semua orang. 
  • Jasa Non Profesional, yakni jasa yang tidak memerlukan legalitas dan sertifikasi tertentu. Misalnya jasa petugas keamanan atau security. 

Strategi dalam Pemasaran Jasa 

Sukses dalam melaksanakan pemasaran jasa tidak terlepas dari strategi yang diterapkan. Secara umum strategi dalam pemasaran layanan ini antara lain: 

1. Berpusat pada Pelanggan dan Karyawan 

Strategi pertama dalam memasarkan suatu layanan atau jasa adalah perusahaan atau penyedia jasa berpusat pada pelanggan dan karyawan. Jadi, penyedia jasa tidak bisa hanya berpusat pada pelanggan atau sebaliknya. Harus pada keduanya dan seimbang. Mengapa? Sebab karakter jasa tadi yang tidak bisa dipisahkan. 

Kualitas jasa ditentukan oleh karyawan yang memberikan jasa dari perusahaan, jika karyawan ini tidak diberi perhatian maka bisa mengajukan resign. Namun tidak bisa juga mengabaikan karakter pelanggan, dimana jasa yang disediakan harus mampu memberi kepuasan kepada pelanggan tadi. Jika belum, maka harus dikembangkan. 

2. Mengelola Diferensiasi Jasa

Penyedia jasa bisa menemukan kompetitor, maka dalam strategis pemasaran jasa perlu melakukan diferensiasi jasa. Yakni memiliki ciri khas yang membuatnya berbeda dengan penyedia jasa serupa. Hal ini perlu terus dilakukan, karena inovasi yang dilakukan dijamin akan terus diikuti kompetitor. 

3. Mengelola Kualitas Jasa yang Disediakan 

Strategi berikutnya adalah mengelola kualitas jasa yang disediakan supaya kualitasnya konsisten dan terus meningkat. Hal ini penting untuk bisa bertahan dan tidak kalah dari kompetitor. Sebab kualitas jasa yang terus terjaga dan berkembang akan sukses meraih kepercayaan pelanggan. 

4. Mengelola Produktivitas Jasa 

Berikutnya adalah mengelola produktivitas jasa, maksudnya adalah terus meningkatkan produktivitas. Misalnya dengan mengembangkan jenis layanan yang disediakan sekaligus menambah jumlah karyawan yang akan memberikan jasa. Strategi pemasaran jasa ini perlu diterapkan saat perusahaan sudah berkembang. 

Sehingga bisa melayani lebih banyak pelanggan sekaligus bisa terus meningkatkan jumlah karyawan. Semakin banyak karyawan terampil yang dimiliki maka semakin banyak pelanggan yang bisa dilayani.

Baca Personal Branding: Penjelasan Arti dan Manfaat

Bauran Pemasaran Jasa 

Hal penting berikutnya yang perlu dipahami dalam hal pemasaran suatu jasa adalah bauran, yang disebut juga dengan istilah marketing mix. Yakni strategis yang diterapkan dengan melibatkan beberapa unsur yang saling terpadu. Jadi bauran ini sama artinya dengan semua unsur dalam pemasaran yang dilakukan. 

Dalam pemasaran jasa terdapat beberapa bentuk bauran yang tentu saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Yaitu: 

  1. Jasa atau Layanan (Produk), bauran yang pertama adalah jasa dimana harus memiliki karakter yang membuatnya berbeda dari penyedia jasa lainnya. Selain itu tanpa jasa maka tidak ada yang perlu dipasarkan. 
  2. Harga, bauran kedua adalah harga yakni semua jasa yang disediakan ada bandrol harganya. Pelanggan perlu membayar dengan nominal tertentu untuk mendapatkan jasa yang disebutkan di atas. 
  3. Tempat, penyediaan atau pemberian jasa tetap memerlukan tempat dan tempat ini disesuaikan dengan jenis jasa yang disediakan. 
  4. Promosi, memasarkan jasa tentu tetap penting dan harus mampu menyampaikan keunggulan dan manfaat dari jasa yang disediakan. 
  5. Orang, yang dimaksudkan adalah penyedia jasa yang memberikan aktivitas pelayanan yang kemudian mempengaruhi kualitas jasa tersebut. 
  6. Proses, yakni bagaimana proses menyampaikan dan melaksanakan pemberian jasa kepada para pengguna jasa. 
  7. Pelayanan Konsumen, yakni penyediaan layanan pra dan pasca transaksi penggunaan jasa oleh pelanggan. 

Audit Pemasaran Jasa 

Ketika melaksanakan pemasaran jasa maka setelahnya perlu melakukan audit, yakni mengecek apakah kegiatan pemasaran yang diterapkan sudah memberikan hasil yang sesuai atau belum. Audit ini bertujuan agar tujuan pemasaran bisa tercapai dan menjamin keberlangsungan perusahaan. 

Audit untuk pemasaran suatu jasa ini kemudian perlu dipastikan memenuhi sejumlah kriteria berikut ini: 

  • Dilakukan secara periodik, sehingga audit tidak dilakukan setiap saat supaya bisa mengetahui efektivitas dari strategi yang diterapkan. Sebab kadang strategis sudah benar namun butuh waktu untuk menunjukan hasil positif. 
  • Dilakukan secara komprehensif, yakni mengecek kelemahan dari semua aspek yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. 
  • Memiliki prosedur yang sistematis, sehingga alurnya jelas untuk bisa mengetahui kelemahan strategi pen dengan detail dan tepat. 
  • Objektif, sehingga untuk proses audit ini sebaiknya dilakukan orang atau pihak luar yang netral. 

Jika sudah paham apa itu pemasaran jasa dan bagaimana menyusun strategi yang sesuai kemudian dilakukan audit berkala. Maka pemasaran yang diterapkan bisa membuahkan hasil sesuai harapan. Jadi, silahkan diterapkan dengan baik dan benar.

Tinggalkan komentar