3 Elemen Penting Dalam Pemilihan Bahan Pustaka

3 Elemen Penting Dalam Pemilihan Bahan Pustaka – Memang minat bekerja menjadi seorang pustakawan tidaklah sebanak menjadi pekerja kantoran di perusahaan terpopuler. Terlepas dari segala hiruk pikuknya, ternyata profesi menjadi seorang pustakawan cukup menarik dan menantang. Mereka tidak hana bekerja mengarsipkan koleksi buku. Tetapi juga bekerja dalam pemilihan bahan pustaka.

Bagi orang biasa, mungkin pemilihan bahan pustaka hanya sekedar milih begitu saja. Ternyata tidak, ada poin-poin yang perlu diperhatikan saat melakukan pemilihan buku untuk perpustakaan.

Arti kata pemilihan, yaitu mengidentifikasi rekaman informasi terkait koleksi di perpustakaan. Tanggungjawab perpustakaan memilah dan memilik koleksi yang ada di sana untuk kepentingan pengunjung.

Nah, pemilihan bahan pustaka pun tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang loh. Selain itu juga, tidak semua buku perpustakaan juga bisa lolos dari pemilihan. Ada ketentuannya. Penasaran bukan seperti apa? Berikut beberapa hal penting tentang yang perlu diperhatikan saat memilih buku perpustakaan.

3 Elemen Penting Dalam Pemilihan Bahan Pustaka

1. Kriteria Seleksi Pemilihan Bahan Pustaka

Menurut Sulitya Basuki (1991) orang yang berhak memilih bahan pustaka harus memenuhi kriteria dan syarat. Meliputi sebagai berikut.

Program Afiliasi

Pertama, pemilihan bahan pustaka setidaknya mampu menguasai sarana bibliografi yang tersedia. Jika untuk orang umum, pasti sudah pusing apa sih bibliografi.

Jadi, jika ingin menjadi seorang pustakawan atau bekerja di dunia perpustakaan, setidaknya tahu dan paham betul tentang dunia penerbitan, mengenai penerbit, kelamahan penerbit, spesialis penerbit dan masih banyak lagi. Jadi tidak melulu koleksi yang dimiliki diperpustakaan saja.

Kedua, syarat menjadi pemilih buku bahan pustaka adalah mengetahui latar belakang pemakai perpustakaan. Disini dilihat dulu, cakupan perpustakaan milik swasta, pribadi atau milik pemerintah?

Kemudian liat segmentasi perpustakaannya, apakah termasuk perpustakaan desa, perpustakaan daerah, perpustakaan provinsi atau perpustakaan nasional? hal ini juga perlu diperhatikan. Karena akan membantu dalam melihat calon pengunjung perpustakaan. DIlihat pula, perpustakaan tersebut untuk kategori perpustakaan umum atau perpustakaan khusus.

Ketiga, syarat yang tidak kalah penting adalah memahami kebutuhan pemakai. Meskipun ini bukan dunia perdagangan atau jual beli, seorang pustakawan juga melihat segmentasi pengunjung. Keempat, setiap kali melakukan pemilihan bahan pustaka wajib bersifat netral. maksudnya, pustakawan tidak bisa memilih atas dasar subjektivitias.

Keempat, syarat wajib juga harus memiliki pengetahuan lebih dalam hal koleksi perpustakaan. Tanpa pengatahuan terbaru dan terupdate dunia perpustakaan, tentu saja akan mempengaruhi laju atau popularitas perpustakaan itu sendiri. Syarat terkahir menurut Sulistyo Basuki, pustakawan mengetahui buku melalui proses membuka dan membaca.

Baca juga : Tata Tertib Dan Peraturan Perpustakaan (Gratis Download)

2. User Yang Terlibat Dalam Pemilihan Bahan Pustaka

Program Afiliasi

Pengetahuan umum, orang akan beranggapan bahwa pemilihan bahan pustaka hanya dilakukan oleh pustakawan saja. Padahal tidak demikian di lapangan.

Berdasarkan dari Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:45) user yang terlibat dalam seleksi pemilihan buku perpustakaan terdiri dari pustakawan, tenaga pengajar dan peneliti, mahasiswa, dan untuk beberapa kasus, jika diperlukan juga bisa memanfaatkan unsur unit lain.

Berbeda lagi menurut Yulia pemilihan bahan pustaka bisa dilakukan oleh user tertentu. DIlihat dari jenis perpustakaanna untuk lembaga pendidikan, untuk umum, untuk perguruan tinggi atau untuk apa saja.

Jika perpustakaan tersebut diperuntukan untuk perpustakaan sekolah, maka tugas ini bisa dilakukan oleh kepala dan wakil kepala sekolah. Sedangkan untuk perpustakaan yang diperuntukan untuk umum, maka pihak pemilih bahan pustakawa dilakukan oleh dewan penasehat dan penyantun perpustakaan. Bisa juga melihatkan tokoh masarakat yang ada di sekitar perpustakaan umum tersebut.

Berbeda lagi untuk perpustakaan Perguruan TInggi. Dimana penyeleksian bahan pustaka diperuntukan oleh pimpinan universitas, pimpinan fakultas ataupun dosen. Untuk kasus tertentu, mahasiswa juga terbuka untuk berpartisipasi, selama yang diusulkan sesuai, maka akan diproses juga. Terakhir, untuk perpustakaan khusus, tentu saja hana pimpinan institusi dimana perpustakaan itu berada.

Baca juga : Sekilas Tentang Program Promosi Perpustakaan

3. Prinsip Pemilihan Bahan Pustaka

Terkait dengan pemilihan bahan pustaka, ada prisnip yang bisa digaris bawahi. Bagaimanapun juga, dalam melakukan penyeleksian buku perpustakaan dibutuhkan stratingpoin atau dasar pemikiran yang matang. Bagaimanapun juga, saat memilih bahan pustaka, akan di hadapkan pada dua pilihan. yaitu pilihan memilki bahan pustaka yang berkualitas atau memilih bahan pustaka yang lebih mengutamakan penggnaannya.

Jadi jika disebuah perpustakaan koleksi bukunya hanya biasa-biasa saja, tidak banyak buku yang insipiratif atau berbobot. Maka itulah standar penilaian dari sebuah perpustakaan. Oleh itu, setiap pustakawan yang fokus dalam pemilihan buku perpustakaan ini harus memenuhi prinsip seleksi.

Prinsip seleksi pemilihan bahan pustaka ini pun tidak bisa sembarang orang bisa. Dibutuhkan keahlian dan pengetahuan. Nah, apa saja sih prinsip seleksi tersebut? Sebagai berikut.

Pertama, wajib mengutamakan nilai intrinsik untuk buku perpustakaan yang akan dikoleksinya. DI sini setidaknya pustakawan wajib memahami warisan budaya dan sarana demi mencerdaskan masyarakat. Secara tidak langsung, buku-buku yang tidak bermutu,tidak akan dipilih sebagaib bahan pustaka.

Kedua, seorang pustakawan dituntut untuk memiliki kualitas dalam membaca calon pengunjung perpustakaan. Dengan kata lain, pustakawan mampu merawapa minat baca apa saja yang dibutuhkan oleh pengunjung.

Misalnya, banyak mahasiswa yang datang, maka pustakawan dapat memprioritaskan koleksi buku-buku perguruan tinggi untuk membantu mereka mengerjakan tugas akhir atau semacanya.

Ketiga, pustakawan memiliki pandangan pluralistik. DImana pustakawan memiliki kemampuan untuk menyelaraskan dan menyeimbangkan antara dua pandangan. Misalnya pandangan tradisonal dengan liberal. Jadi, tidak sekedar melakukan pemilihan dan seleksi bahan pustaka, tetapi dari segi intelektual pun seorang pustakawan harus bertambah.

Baca juga : Jenis Jenis Perpustakaan Di Indonesia

Kesimpulan :

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan bahan pustaka. Sebagai tambahan di akhir tulisan. Ada beberapa kriteria pemlihan bahan pustaka loh.

Diantarannya adalah memilih koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung, memperhatikan tahun terbit yang terbaru, popolaritas atau integritas penulis yang sudah diakuhi, penerbit yang sudah terkenala tau terdaftar, isi buku bermutu, memiliki bentuk buku yang baik, serta buku tersebut tidak memandang unsur SARA. Hal yang utama dan yang pasti, tentu saja harus sesuai dengan dana yang dimiliki oleh pihak perpustakaan itu sendiri.

Dari ulasan di atas setidaknya membukakan pengetahuan baru dibalik proses pengadaan bahan pustaka, ada syarat dan ketentuan yang harus dikuasai. Jadi, buat kamu nih yang sedang bekerja di perpustakaan bulan pertama, setidaknya tahu sebagian kecil. Seiring berjalannya waktu, bulan kedua ketiga dan selanjutnya, pengetahuan kamu tentang dunia perpustakaan pun akan bertambah.

Semoga dengan penjelasan tentang pemilihan bahan pustaka memberikan banyak pengetahuan, ide, dan loyalitas dalam menjalankan kerja. Semoga semakin banyak calon pustakawan yang sadar pentingnya bekerja di dunia literasi. Karena bagaimanapun juga, buku menjadi jendela dunia. Buku pula yang menjadikan sebuah Negara akan besar atau tidak. Berkat buku pula, banyak regenerasi muda yang terarah kea rah hidup yang lebih baik.

Tinggalkan komentar