Naskah Adalah: Pengertian dan Jenis Naskah

Kita sering sekali menyebut kata Naskah, tetapi tau gak sih Apa itu naskah? Mari kita bahas tentang pengertian naskah dan jenis-jenis naskah yang ada dalam karya sastra ini dan pastinya biar tidak bingung lagi tentang naskah.

Dalam dunia kepenulisan tentunya akan mengenal berbagai jenis teknik, dan naskah adalah salah satu diantaranya. Naskah sendiri bisa diartikan sebagai tahap awal dari susunan sebuah buku. 

Bentuknya lembaran dan beberapa bagian bisa dimasukan dalam buku dan beberapa lagi akan dieliminasi atau tidak digunakan. Menyusun naskah bisa diartikan sebagai menyusun sebuah buku. Namun, harus diketahui naskah berbeda dengan buku. 

Lalu, seperti apa bedanya dan apa sebenarnya pengertian dari naskah? Maka bisa menyimak penjelasan di bawah ini. 

Apa itu Naskah Secara umum?

Pengertian naskah adalah istilah yang sering terdengar oleh indra pendengaran, dan umum dikenal oleh siapa saja yang terjun di dunia kepenulisan. Naskah kemudian lebih dikenal dalam dunia perfilman. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan naskah? 

Program Afiliasi

Naskah secara umum memiliki definisi sebagai sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik untuk menjadi acuan dalam proses produksi.

Naskah ini bisa dikatakan sebagai dasar sebuah cerita dalam film maupun dalam pementasan drama teater. Susunannya dibuat dramatik, menampilkan setting waktu, tempat, kondisi, dan juga dialog dari beberapa tokoh. 

Bentuk naskah biasanya adalah tulisan dan dijilid yang kemudian menampilkan adegan demi adegan. Struktur khas ini akan memudahkan tim produksi untuk menyiapkan semua kebutuhan dalam proses pengambilan gambar. 

Selain itu, strukturnya juga memudahkan para pemain untuk bisa menghafalkan dialog dan menjiwainya. Sebab menjelaskan secara sekilas mengenai kondisi tempat dan suasana dalam dialog yang akan dibawakan oleh tokoh. 

Selain menjadi dasar dalam pembuatan suatu film, naskah juga bisa menjadi bagian atau tahapan dari penulisan buku. Naskah ini berupa tulisan yang masih kasar dan perlu diedit, biasanya dalam bentuk lembaran. 

Jika diketik menggunakan perangkat digital, maka biasanya perlu editing dilakukan langsung di perangkat. Penulis biasanya akan mengirimkan naskah ini ke editor sebuah penerbit untuk dibaca atau dicek kualitasnya. Jika disetujui, maka naskah akan diterbitkan dalam bentuk buku maupun bentuk terbitan lainnya.  

Pengertian Naskah Menurut Ahli

Banyak ahli kemudian mendefinisikan apa itu naskah, dan naskah adalah salah satu bentuk karya tulisan yang menjadi dasar dalam pembuatan sebuah film atau drama. Supaya lebih mudah memahami apa itu naskah. Maka berikut pendapat sejumlah ahli mengenai definisinya: 

1. KBBI 

Program Afiliasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian naskah adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan dan belum diterbitkan. Namun di era modern seperti sekarang, naskah tidak ditulis manual memakai tangan. 

Melainkan diketik di perangkat digital menggunakan aplikasi khusus, misalnya dengan Google Document atau mungkin Ms. Word dan aplikasi yang sejenis. Meskipun begitu, strukturnya masih kasar dan bisa jadi saat dikirimkan ke editor akan mengalami banyak revisi. 

2. Imam Suryono 

Pendapat berikutnya datang dari Imam Suryono. Beliau berpendapat, definisi naskah adalah sebuah drama yang berisi aksi atau perbuatan yang menjelaskan tentang suatu masalah yang dihadapi oleh seorang tokoh. 

Pendapat yang disampaikan beliau berfokus pada naskah drama yang dijadikan dasar dalam pementasan drama di teater. Sehingga naskah ini menjadi salah satu unsur penting yang membangun sebuah drama untuk bisa diperankan dengan baik oleh para pemain atau aktor dan aktris. 

3. Molton 

Molton juga menjelaskan pengertian naskah adalah drama. Menurutnya, definisi naskah drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in action).

4. Sendarastik 

Pendapat berikutnya disampaikan oleh Sendarastik, yang juga mendefinisikan tentang pengertian naskah sebagai sebuah naskah drama. Menurutnya naskah adalah bahan dasar sebuah pementasan dan belum sempurna bentuknya apabila belum dipentaskan. 

Naskah drama juga sebagai ungkapan pernyataan penulis (playwright) yang berisi nilai-nilai pengalaman umum juga merupakan ide dasar bagi aktor. Sehingga di dalam naskah akan menjelaskan tentang pernyataan yang ingin disampaikan oleh penulisnya. 

5. Ferdinand Brunetierre 

Pendapat selanjutnya datang dari Ferdinand Brunetierre. Menurut beliau, naskah adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak.yang dimunculkan dalam drama yang memerankan isi naskah cerita. 

6. Baried 

Terakhir adalah pendapat dari Baried, yang juga menjelaskan naskah drama. Menurutnya, naskah drama adalah tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bansa masa lampau.

Naskah sendiri secara etimologi atau asal kata diambil dari bahasa arab yaitu dari kata nushkhatum. Artinya adalah potongan kertas, karena umumnya naskah ini berbentuk lembaran yang perlu dikoreksi. 

Dalam pembuatan naskah drama maupun naskah untuk terbitan buku cetak dan buku digital. Seorang penulis perlu menyusun naskahnya terlebih dahulu, melalui naskah inilah penulis akan menjelaskan tema secara maksimal. 

Naskah tidak terbentur oleh masalah jumlah halaman dan jumlah kata. Sebab naskah ini kedepannya akan dijilid menjadi buku yang dalam satu judul bisa berisi 300 halaman bahkan sampai 500 halaman atau lebih. 

Menyusun naskah membantu penulis menyusun sebuah buku secara bertahap dan tetap sistematis. Umumnya, untuk meminimalkan kesalahan proses penulisan naskah dilakukan dulu jika sudah selesai baru dikirimkan ke penerbit untuk dicek kualitasnya. 

Pengiriman naskah bisa dalam bentuk digital dan bisa dalam bentuk dicetak, disesuaikan dengan kebijakan penerbit yang dipilih. Naskah ini kemudian ditentukan apakah diterima, diterima dengan catatan khusus, atau langsung ditolak. 

Naskah yang diterima oleh penerbit kemudian akan dicetak menjadi buku. Dimana mulai dibuat desain layout agar tampak seperti buku pada umumnya. Naskah yang sudah dicetak kemudian tidak bisa lagi disebut naskah, melainkan disebut dengan jenis cetakannya. 

Jika dicetak menjadi buku maka disebut buku, jika dicetak menjadi monograf maka disebut monograf, dan begitu seterusnya. Jadi, secara sederhana naskah ini adalah tahap awal dari sebuah buku dan bentuknya masih kasar sekaligus berupa lembaran yang belum dijilid menjadi satu. 

Jenis-Jenis Naskah

Naskah dalam dunia kepenulisan kemudian memiliki beberapa jenis. Dalam dunia kepenulisan buku, jenis naskah adalah sebagai berikut: 

A. Naskah Fiksi

Naskah fiksi adalah naskah yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Sehingga tema atau apapun yang tertulis di dalam  naskah fiksi ini sifatnya tidak nyata dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya. 

Dalam dunia kepenulisan, jenis naskah ini paling umum dijumpai karena menyasar seluruh lapisan masyarakat. Bentuk naskah fiksi sendiri bermacam-macam, paling dominan adalah naskah untuk novel dan cerita pendek. 

Isi naskah yang merupakan hasil rekaan atau hasil imajinasi penulisnya kemudian bisa menggugah perasaan pembaca. Sekaligus menggugah keinginan pembaca untuk membaca isinya dari awal sampai akhir. 

Naskah fiksi umumnya juga berusaha untuk menggugah perasaan pembaca merasakan apa yang diceritakan di dalamnya. Apa yang diceritakan adalah murni buah pikiran dan pemikiran atau pendapat penulis, Sehingga sifatnya subjektif. 

B. Naskah Non FIksi

Jenis naskah yang kedua adalah naskah non fiksi yang merupakan kebalikan dari naskah fiksi. Naskah non fiksi adalah naskah yang berisi penyampaian suatu hal yang sifatnya nyata sehingga bisa dibuktikan kebenarannya secara langsung. 

Naskah jenis ini memerlukan tahapan yang panjang untuk bisa disusun dengan baik oleh penulisnya. Penulis perlu melakukan penelitian, dimulai dari menentukan tema, kemudian mengumpulkan referensi, dan mencari data, baru menarik kesimpulan. 

Tahapan panjang dari penyusunan naskah non fiksi membuatnya punya sifat objektif yang tinggi. Sebab berusaha untuk menarik minat dan menggugah nalar dari pembaca. 

Pembaca diajak berpikir secara logis, setiap hasil pemikiran ada penjelasan ilmiahnya. Tidak ada yang namanya sihir, tipu muslimat, dan sebagainya. Sebab segala hal yang dimuat di dalam naskah non fiksi adalah nyata dan bisa dijelaskan secara terperinci atau secara ilmiah. 

Naskah fiksi bisa dalam bentuk hasil penelitian, monograf, buku teks, biografi, autobiografi, dan sebagainya. Sehingga semua buku non fiksi atau buku ilmiah yang menjelaskan tentang fakta di lapangan masuk ke dalam kategori naskah non fiksi. 

Naskah non fiksi sebagaimana yang dijelaskan, terbagi menjadi beberapa golongan. Berikut tiga golongan dari naskah jenis ini: 

1. Monograf 

Monograf merupakan  suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya satu hal saja dalam suatu bidang ilmu. Berhubung mengusung topik di satu bidang, maka penulisnya adalah seorang ahli di bidang tersebut. 

Monograf di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia, ditulis oleh para dosen yang memang menjadi ahli di suatu bidang keilmuan. Termasuk ke dalam jenis karya tulis ilmiah sehingga struktur penulisan perlu mengikuti kaidah yang ada. 

Misalnya, terdapat rumusan masalah, kemudian metodologi pemecahan masalah, dukungan data dan teori paling mutakhir (terbaru), sampai kesimpulan dan juga bagian daftar pustaka. 

2. Buku Teks 

Naskah non ilmiah berikutnya adalah buku teks yang juga dikenal dengan istilah buku referensi. Buku teks sendiri adalah suatu tulisan dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya pada satu bidang ilmu. 

Lalu, apa bedanya dengan monograf? Perbedaan terletak dari isi pembahasan di dalam naskah. Monograf biasanya mengusung satu tema untuk dikupas secara sekilas pada pokok tertentu. 

Sementara buku teks membahas satu tema atau lebih yang sekiranya memang relevan atau saling berhubungan. Kemudian disampaikan atau dijelaskan secara mendalam. 

Inilah alasan kenapa buku teks kemudian sering dijadikan sebagai referensi. Baik dalam menyusun karya tulis ilmiah, penelitian, dan lain sebagainya. Sama seperti monograf, naskah buku teks juga ditulis oleh ahli di suatu bidang keilmuan. Salah satu contohnya adalah kalangan dosen. 

3. Trade Book 

Jenis terakhir dari naskah adalah trade book yang juga termasuk karya tulis ilmiah. Trade book sendiri adalah buku yang berisi tentang pengetahuan umum dan bisa dibaca oleh siapa saja (common knowledge).

Trade book kemudian bisa disebut dengan istilah ensiklopedia, karena memuat segala bentuk ilmu pengetahuan umum. Biasanya dibuat dengan tema spesifik. 

Misalnya jika penulis ingin mengupas pembahasan umum tentang tanah. Maka akan mengupas masalah tanah secara ilmiah dengan menggunakan banyak sumber. Sehingga pembaca tahu apa itu tanah, strukturnya, komponen penyusunnya, dan sebagainya. 

Bahasa di dalam trade book dibuat sederhana untuk memudahkan siapa saja memahami apa yang disampaikan. Sehingga berbeda dengan jenis naskah non fiksi lain yang menggunakan bahasa ilmiah karena sasarannya adalah masyarakat ilmiah. 

Melalui penjelasan di atas, maka bisa dipahami naskah adalah suatu bentuk tulisan yang masih manual dan lembaran. Naskah ini belum dijilid dan belum dipublikasikan yang bisa mengalami perubahan isi dan struktur. 

Saat menulis buku atau mungkin skenario drama, pembuatan naskah menjadi tahap awal dari tujuan tersebut. Silahkan mempelajarinya, karena naskah berkualitas akan menghasilkan buku dan skenario berkualitas juga.

Baca juga artikel penting lainnya

Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink,  berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari

Tinggalkan komentar