Pentingnya Perawatan Bahan Pustaka di Perpustakaan

Pentingnya Perawatan Bahan Pustaka di Perpustakaan – ingin menjadi seorang pustakawan? Jika iya, maka kamu tidak hanya menguasai pengertian bahan pustaka saja, tetapi juga dituntut untuk mengetahui perawatan bahan pustaka yang baik dan benar itu bagaimana. Pertanyaannya adalah, seberapa penting sih seorang pustakawan menguasai perawatan?

Kita semua tahu bahwa menjadi seorang pustakawan itu memiliki beban dan tanggung jawab yang besar. Apalagi jika perpustakaan tersebut perpustakaan Nasional. Sudah pasti di sana tidak hanya buku-buku terbaru saja. Tetapi juga ada menuskrip yang sangat langka dan perlu perawatan bahan pustaka secara maksimal.

Maka dari itu, di bab kali ini memang akan khusus pengulas perawtan bahan pustaka itu seperti apa dan seberapa banyak keriwehan yang harus kamu hadapi nantinya. Nah, agar tidak terlalu panjang intronya, cekidot berikut hal penting yang harus kamu pahami.

Dasar Perawatan Bahan Pustaka

Pahamai dan kenali apa saja sih dasar perawatan bahan pustaka? Setidaknya dibagi menjadi dua.

1. Pemeliharaan lingkungan

Umumnya yang pertama adalah pencegahan bahan pustaka agar tidak mudah rusak. Khususnya untuk buku langka dan semacamnya. Sekedar informasi, cahaya yang masuk pun sangat diperhatikan, karena bisa saja merusak bahan pustaka tersebut.

Program Afiliasi

Kedua, menjaga bahan pustaka dari kerusakan dari faktor suhu udara dan kelembaban udara. Misalnya, jika bahan pustaka diletakan lembab bisa berjamur, tinta luntur, dimakan rayap dsb.

Ketiga, perhatikan debu, logam, udara dan faktor kimia yang keberadaannya juga bisa merusak buku-buku tersebut. termasuk juga dengan jamur.

Keempat, cegah bahan pustaka dari faktor air. Jadi pastikan perpustakaan tidak ada genting yang bocor. Kalo bocor, ya sangat disayangkan, bisa rusak semua deh. Apalagi untuk buku-buku langka.

2. Pemeliharaan Kondisi Fisik

Perawatan bahan pustaka yang tidak kalah penting adalah memperhatikan kondisi fisiknya. Karena bahan pustaka juga sering rusak hanya karena faktor kondisi fisik. Maka perlu penangan khusus untuk mengurangi kerusakan, salah satunya dengan menambal dan menyambung bahan pustaka. Setidaknya dengan cara ini akan membantu bahan pustaka tetap lebih layak.

Adapun cara pemeliharan yang lain, seperti laminasi bahan pustaka, umumnya banyak ditemukan di jenis bahan pustaka buku. Jika perlu, lakukan memberikan pelindung film plastik. Kemudian lakukan penjilidan dan perbaikan pada bahan pustaka, agar tetap awet dalam kondisi apapun.

Baca juga : Perbedaan Paper dan Makalah : Pengertian, Sistematika

Fungsi Perawatan Buku Perpustakaan

perawatan buku perpustakaan

Memang jika bukan seorang pustakawan tidak akan berfikir tindakan apa saja yang harus dilakukan dalam upaya perawatan bahan pustaka. Bagi pembaca memang itu wajar, namun bagi pustakawan harus memahami betul. Salah satunya dengan mengetahui fungsi perawatan bahan pustaka.

1. Buku Lebih Awet

Bahan pustaka perlu dirawat di harapakan bisa memberikan perlindungan dan pengawetan. Khususnya buku-buku lama yang nilainya tidak ternilai. Bahkan untuk mendapatkan buku lama tidak ada lagi yang mencetaknya. Maka perlu perawatan bahan pustaka secara khusus agar tetap awet dan tidak rusak.

2. Fungsi Kesehatan

Fungsi perawatan bahan pustaka yang lain fungsi kesehatan. Maksud kesehatan adalah merawat buku agar tidak berbau apek, dan tidak enak. Sehingga buku tetap bersih. Fungsi lainnya sudah pasti sebagai sarana pendidkan pembaca mendapatkan dan memungut ilmu pengetahuan.

Karena belajar itu tidak bisa instans, alias butuh kesabaran, maka fungsi dari perawatan bahan pustaka salah satunya adalah melatih kesabaran sekaligus melatih ketelitann. Menariknya, merapikan dan merawat bahan pustaka juga berfungsi untuk menjalin sosial. Kenapa bisa demikian? Karena dengan begitu buku di perpustakan akan mengajak kamu untuk bertemu dan interaksi dengan karyawan atau pegawai perpustakaan di sana.

Dari segi ekonomi pun ternyata perawatan bahan pustaka itu dibutuhkan. Setidaknya dengan memberikan perawatan bahan pustaka secara maksimal dan benar, bahan pustaka akan lebih awet. Semakin awet, maka akan mengurangi pengadaan bahan pustaka. Fungsi terakhir, akan memberikan keindahan. Jadi saat buku tersusun dengan rapid an bagus, maka itu sama artinya menciptakan keindahan artistic dan menciptakan keamanan serta kenyamanan.

Seberapa Penting Perawatan Buku Perpustakaan?

Kelihatannya buku yang terpampang di perpustakaan hanya koleksi saja. Ternyata bahan pustaka yang ada di perpustakaan memiliki peranan penting. Yaitu berperan dalam melestarikan nilai informasi dari berbagai cabang ilmu dan bentuk. Nah, setidaknya ada dua pelestarian nilai informasi yang perlu kamu tahu nih.

Pertama, bentuk mikro. Pelestarian bentuk mikro ini dapat dilakukan apabila bahan pustaka, misal buku sudah tua dan rawan untuk rusak, maka buku tersebut dapat dialih bentukan ke dalam bentuk dokumen, atau yang disebut dengan istilah bentuk mikro (microfilm). Kelebihan dari microfilm jelas lebih hewat dari segi ruang, mudah dalam melakukan pencarian, mudah diakses, mudah direproduksi, lebih murah dan ekonomis.

Kedua, pelestarian bahan pustaka yang sering digunakan dikemas dalam bentuk CD-Rom. Kelibahan memindahkan dalam bentuk SD-ROM adalah tidak bisa di hapus ataupun ditambah pemakai. Tentu saja ini lebih aman di dunia literasi di era sekarang yang riskan terjadi plagiarism. Selain itu, CD-rom juga memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih tinggi, tahan terhadap gangguan elektromagnetik, dan memudahkan pustakawan untuk membuat katalog ataupun dalam proses penerbitan.

Ketiga, perawatan bahan pustaka yang terakhir bisa di dipindahkan ke bentuk elektronik. Nah, biasannya bahan pustaka yang di elektronikan ini memang lebih tersebar, karena sekarang banyak masyarakat yang melek teknologi. Bentuk bahan pustaka dalam elektronik bisa berbentuk e-journal dan e-book. Meskipun sudah dalam bentuk digital, ada juga yang disetting hanya bisa dibaca bagi mereka yang sudah memiliki akun dan membayar saja loh.

Baca juga : 7 Cara Membedakan Buku Asli Dan Bajakan Agar Tidak Salah Beli

Klasifikasi Kondisi Bahan Pustaka

Ternyata melakukan perawatan buku perpustakaan itu dibagi menjadi tiga klasifikasi kondisi bahan pustaka loh. Pertama, bahan pustaka dalam kondisi normal. Dikatakan normal apabila bahan pustaka tersebut masih dalam kondisi utuh dan dalam kondisi yang baik.

Kondisi yang kedua, bahan pustaka dalam bentuk berpenyakitan. Memang bahan pustaka bukanlah hewan atau manusia yang merasakan sakit, ternyata buku pun juga ada yang penyakitan. Dikatakan buku berpenyakitan adalah buku yang sudah terkontaminasi atau dirusak oleh serangga dan kotor.

Kondisi bahan pustaka yang terakhir adalah bahan pustaka yang telah rusak. Tentu saja kerusakan di sana pun ada yang masuk ke dalam tiga kategori. Pertama katergori rusak ringan, kategori rusak sedang dan kategori rusak parah. Dari ketiga kategori kerusakan tersebut, pastinya pustakawan biasannya akan langsung bertindak memberikan perawatan bahan pustaka tersebut.

Jadi secara tidak langsung, perawatan bahan pustaka memiliki poin dan unsur-unsur penting yang patut digarisbawahi. Terutama bagi kamu nih yang memiliki panggilan hati ingin menjadi seorang pustakawan. Dulu profesi menjadi pustakawan dianggap kurang keren, padahal profesi ini sampai sekarang masih banyak dibutuhkan. Memang dalam pencatatan dibutuhkan ketelitian dan kesabaran, namun dari sana kamu bisa mendapatkan banyak ilmu pengetahuan. Karena perpustakaan adalah gudang ilmu pengetahuan.

Kamu adalah seorang pengelola perpustakaan? Kami adalah penerbit sekaligus toko buku online yang menjual buku-buku kuliah. Kami juga menerima pesanan untuk pengadaan bahan pustaka, baik dalam partai besar maupun kecil. Info selanjutnya dapat baca di : Pengadaan Bahan Pustaka untuk Perpustakaan.

Tinggalkan komentar