Farmasi sangat bergantung dengan penerapan ilmu kimia. Pengembangan obat yang efektif erat kaitannya dengan prinsip-prinsip kimia. Penggunaan teknologi kimia juga memungkinkan terciptanya senyawa baru yang bisa meningkatkan kualitas hidup manusia. Maka dari itu, penting untuk memahami peran ilmu kimia dalam bidang farmasi.
Ilmu kimia merupakan fondasi yang penting dalam mengembangkan obat yang aman dan efektif bagi masyarakat. Tidak hanya terbatas pada penemuan obat baru, ilmu kimia juga berkontribusi dalam memastikan kualitas dan keamanan obat yang dikembangkan. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang peran ilmu kimia dalam bidang farmasi.
Daftar Isi
10 Peran Ilmu Kimia dalam Bidang Farmasi
Peran ilmu kimia dalam bidang farmasi sangatlah penting untuk mendukung kesehatan manusia. Dalam bidang farmasi, kimia memegang peranan penting yang meliputi berbagai hal berikut.
1. Mengembangkan Obat Baru
Bayangin kalau ada penyakit baru, tentu dibutuhkan obat baru juga. Di sinilah ilmu kimia turun tangan. Para ilmuwan menggunakan pengetahuan kimia untuk merancang senyawa yang bisa melawan bakteri atau virus.
Contohnya, saat mengembangkan antibiotik, mereka harus paham bagaimana senyawa kimia berinteraksi dengan bakteri. Dari situ, lahirlah kandidat obat yang nantinya bisa diuji lebih lanjut.
2. Membuat Obat dalam Skala Besar
Nggak cukup hanya menemukan obat, kan? Obat itu harus diproduksi massal supaya bisa digunakan banyak orang. Ilmu kimia organik membantu merancang proses produksi yang efisien, aman, dan murah. Hasilnya, obat yang diproduksi bisa punya kemurnian tinggi tanpa bikin biaya melonjak.
3. Memastikan Keamanan dan Efektivitas Obat
Sebelum obat dipasarkan, ada tahap krusial yaitu uji coba. Lewat penelitian laboratorium dan uji klinis, para peneliti mengecek efek samping, efektivitas, dan keamanan obat.
Kimia berperan dalam menganalisis bagaimana tubuh merespons senyawa tersebut. Dari sinilah bisa diputuskan apakah obat layak dipasarkan atau tidak.
4. Memahami Interaksi Antarobat
Pernah dengar istilah “jangan minum obat ini barengan sama obat itu”? Itu karena ada interaksi obat.
Kimia membantu memahami apakah dua obat saling memperkuat (efek sinergis) atau malah berbahaya.
Misalnya, obat diuretik + antihipertensi bisa menurunkan tekanan darah lebih banyak, tapi kombinasi NSAID dan antikoagulan justru berisiko menyebabkan perdarahan.
5. Sistem Penghantaran Obat Canggih
Nggak semua obat cukup diminum begitu saja. Kadang obat perlu sampai tepat ke organ tertentu. Nah, di sinilah kimia material bekerja.
Dengan teknologi seperti nanopartikel, liposom, atau polimer biodegradable, obat bisa dihantarkan perlahan tepat ke sasaran, dosis lebih kecil tapi efeknya lebih optimal.
6. Kontrol Mutu Obat
Setiap obat harus memenuhi standar internasional. Kimia analitik dipakai untuk memastikan obat tidak rusak, tidak terkontaminasi, dan tetap stabil walaupun disimpan lama. Misalnya, obat diuji dengan suhu tinggi atau kelembapan ekstrem untuk memprediksi daya simpannya.
Baca Juga: Rekomendasi 10 Buku Farmasi Best Seller untuk Mahasiswa dan Umum
7. Merancang Formulasi Obat
Pernah bertanya kenapa ada obat dalam bentuk sirup, tablet, atau salep? Ilmu kimia fisik dan farmasi yang merancang itu semua. Mereka memastikan obat bisa larut, stabil, mudah diserap tubuh, bahkan punya rasa yang nyaman.
Kalau ada obat yang sulit larut dalam air, kimia bisa membantu dengan teknologi nanopartikel atau surfaktan.
8. Analisis Zat Aktif
Di dalam setiap obat ada zat aktif yang bikin obat bekerja. Nah, kandungan ini harus tepat dosisnya. Dengan teknik kimia seperti HPLC atau spektrofotometri, ilmuwan memastikan obat benar-benar mengandung zat aktif dalam jumlah yang sesuai. Jadi, pasien mendapat dosis yang aman dan efektif.
9. Mengukur Toksisitas
Selain dosis tepat, obat juga harus bebas dari risiko berbahaya. Kimia berperan dalam mengukur toksisitas, yaitu seberapa besar efek samping yang mungkin muncul. Dengan begitu, obat bisa dibuat seaman mungkin bagi pasien.
10. Hubungan Genetik dan Respon Obat
Tiap orang unik. Obat yang cocok buat satu orang, bisa jadi kurang cocok buat yang lain.
Ilmu kimia membantu memahami bagaimana genetik seseorang memengaruhi metabolisme obat. Hasilnya, dokter bisa menentukan dosis yang lebih personal, aman, dan efektif untuk tiap individu.
Itulah pembahasan dari Deepublish Store tentang peran ilmu kimia di berbagai bidang, termasuk farmasi. Kalau kamu ingin membagikan artikel ini kepada orang lain, silakan gunakan tombol share. Jika ada komentar dan pertanyaan yang ingin disampaikan, kamu bisa menuliskannya di kolom yang tersedia.
Sumber:
Biofar. https://biofar.id/peran-ilmu-kimia-dalam-bidang-farmasi/ diakses pada 30 Agustus 2025
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.


