5 Peran Mahasiswa: Sebagai Iron Stock, Agent Of Change, Social Control

Apa sih yang membedakan mahasiswa dengan siswa? Jawabannya bisa banyak mulai dari model belajarnya, lingkungan akademiknya, hingga tanggung jawab dan peran mahasiswa yang jauh lebih besar. Namun, yang pasti mahasiswa punya 5 peran yang harus diperhatikan. Siswa tidak punya 5 peran ini.

Dalam banyak narasi, mahasiswa selalu dilekatkan 5 peran ini. Salah satu pemainnya adalah mahasiswa sebagai iron stock. Sebelum membahas lebih lanjut tentang peran sebagai iron stock kita bahas dulu mengenai apa saja 5 peran mahasiswa.

Kamu sadar nggak? Ketika mengikuti penerimaan mahasiswa baru, pasti ada penjelasan mengenai mahasiswa. Nah, 5 peran ini sering sekali disinggung. Ditekankan berkali-kali kepada mahasiswa.

Peran Mahasiswa

contoh nyata mahasiswa sebagai agen of change

1. Agent of change

Peran pertama adalah mahasiswa penggerak perubahan (iron stock). Mahasiswa dianggap punya akses yang lebih mudah terhadap ilmu pengetahuan. Dengan akses tersebut mahasiswa dapat menambah wawasan. Mengasah kemampuan berpikir serta belajar mempertajam analisis terhadap sesuatu termasuk kondisi sosial.

Mahasiswa dapat menjalankan perannya sebagai penggerak perubahan menuju tatanan masyarakat yang lebih adil. Ketika mahasiswa mampu melihat secara kritis kondisi sosial yang ada maka ia bisa mengupayakan perubahan agar masyarakat hidup dalam kondisi yang jauh lebih baik. Tanpa penindasan dan tanpa penderitaan.

Program Afiliasi

Untuk itu peran ini selalu ditanamkan kepada mahasiswa. Harapannya mahasiswa dapat menggunakan kesempatan belajar di jenjang pendidikan tinggi untuk memperjuangkan kepentingan bersama. Apalah artinya ilmu pengetahuan yang banyak tapi digunakan untuk memuaskan kepentingan pribadi semata.

2. Social control

Peran mahasiswa satu ini masih berhubungan dengan peran di atas. Tidak jauh-jauh dari perubahan sosial. Jadi mahasiswa punya peran sebagai pengontrol kehidupan sosial. 

Mahasiswa perlu mengembangkan berpikir kritis sehingga bisa melihat sesuatu secara lebih mendalam dan menemukan sisi lain yang tidak banyak ditemukan oleh orang lain. Dalam kondisi sosial yang tampak baik-baik saja, mahasiswa bisa melihat bahwa ada sesuatu yang tidak baik-baik saja. Contohnya, mungkin sebagian orang hidup enak dan tidak kekurangan. Kondisi yang ada tampak baik-baik saja seolah tidak ada yang salah.

Namun mahasiswa dapat melihat bahwa di sisi yang lain ada lebih banyak orang yang hidup serba kesusahan. Untuk makan saja kesulitan. Ada kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi dalam masyarakat. Fenomena ini mendorong mahasiswa untuk melakukan perubahan dan mewujudkan kondisi yang jauh lebih baik.

3. Moral force

Penguat moral (moral force) adalah peran mahasiswa selanjutnya. Mahasiswa dinilai sebagai penguat moral bangsa. Dalam narasi yang beredar selama ini, mahasiswa diharapkan mampu memiliki moral yang baik. Menjadi contoh dan teladan. Selain itu juga bisa memberikan dampak positif di masyarakat.

4. Guardian of value

Peran keempat adalah mahasiswa sebagai penjaga nilai. Lebih dari itu, mahasiswa juga menyebarkan nilai-nilai luhur yang selama ini diakui secara universal. Contohnya kejujuran, empati, keadilan, tanggung jawab, dan lainnya. 

5. Iron stock

Terakhir adalah mahasiswa sebagai iron stock atau penerus bangsa. Dalam peran ini, mahasiswa merupakan harapan bangsa. Sehingga mahasiswa diharapkan mampu memiliki kemampuan dan akhlak mulia. 

Program Afiliasi

Generasi yang sudah ada akan digantikan generasi berikutnya. Mahasiswa merupakan calon penerus generasi. Saat mahasiswa belajar di kampus, penting untuk mendidik mahasiswa agar menjadi generasi selanjutnya yang sesuai nilai yang dipegang selama ini.

Mahasiswa harus berperan sebagai penerus bangsa. Mempunyai kesadaran akan perannya sehingga mahasiswa bisa menjalankan peran tersebut dengan baik. 

Baca juga : Tanggung Jawab dan Peran Mahasiswa

Peran Mahasiswa Sebagai Iron Stock

Yang akan kita bahas lebih dalam adalah peran mahasiswa sebagai iron stock. Sesuai dengan peran ini, maka mahasiswa adalah calon penerus bangsa dan nantinya menjadi pemimpin bangsa.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana mempersiapkan mahasiswa agar menjalankan perannya tersebut. Bila mahasiswa memang penerus bangsa, apa saja yang perlu dilakukan oleh mahasiswa agar menjadi penerus bangsa yang memegang nilai-nilai luhur.

Untuk menjalankan peran sebagai iron stock, mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan. Mahasiswa harus memperkaya dirinya dengan pengetahuan, baik itu pengetahuan sesuai dengan bidang yang ia pelajari atau pengetahuan yang berhubungan dengan masyarakat.

Tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa menjadi bagian masyarakat dan seharusnya punya pengetahuan yang cukup menjadi bergerak sebagai bagian masyarakat.

Pengetahuan merupakan poin penting. Semakin luas pengetahuan mahasiswa maka ia semakin banyak bekal untuk menjadi penerus bangsa.

Dengan pengetahuan tersebut, mahasiswa bisa menjadi penerus bangsa yang mengambil keputusan dengan penuh pertimbangan dan berdasarkan pengetahuan.

Bukan berdasarkan keinginan pribadi atau golongan. Sehingga hasil kebijakannya dapat dipertanggungjawabkan dan berlandaskan akan nilai-nilai luhur yang dipegangnya selama ini.

Baca juga : Contoh Nyata Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan

Cara Memaksimalkan Peran Mahasiswa

1. Membaca Buku

Buku adalah jendela dunia. Sumber pengetahuan. Dengan membaca buku, mahasiswa bisa menambah pengetahuannya. Kebiasaan membaca ini sudah seharusnya dipelihara oleh mahasiswa. Dalam dunia pendidikan, membaca sudah seperti makanan sehari-hari. Tanpa membaca, pengetahuan dan wawasan mahasiswa tidak bertambah. Hanya itu-itu saja. Sementara ilmu pengetahuan terus berkembang.

Sejak kecil hingga dewasa, kita selalu diajarkan untuk rajin membaca. Bahkan dalam ajaran Islam, membaca merupakan perintah pertama Tuhan kepada Nabi Muhammad. Saking pentingnya membaca, hendaknya kita membiasakan untuk membaca.

The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you’ll go

Dr. Seuss

Selain membaca buku, mahasiswa juga bisa meningkatkan pengetahuannya dengan membaca jurnal, koran, dan sebagainya. Di era digital ini, membaca buku juga bisa di mana saja melalui ponsel. Ada yang namanya e-book yang jauh lebih praktis dibawa kemana-mana. Membaca buku pun semakin mudah.

2. Berdiskusi

Satu lagi cara meningkatkan pengetahuan yakni berdiskusi. Membuka ruang dialog dengan orang lain akan menambah sudut pandang kita terhadap banyak hal. Terjadi benturan pemahaman kita dengan pemahaman orang lain sehingga kita tidak terjebak dengan pemahaman diri-sendiri.

Kita akan belajar untuk melihat perspektif orang lain dan membuat kita bisa menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan hidup. Kita bisa suatu masalah dari berbagai sisi. Mungkin selama ini kamu hanya melihat satu sisi saja. Dengan berdialog kamu bisa belajar untuk memahami pikiran orang lain yang melihat sesuatu dari sisi yang lain.

3. Mengikuti Seminar, Pelatihan, atau Workshop

Cara yang bisa kamu coba selanjutnya adalah mengikuti seminar, pelatihan, atau workshop. Dengan mengikuti acara semacam ini, kamu bisa mendapatkan pengetahuan dari pemateri atau pembicara tertentu yang bisa jadi jarang kamu temui sehari-hari. Pembicara atau pemateri ini biasanya seseorang yang ahli di bidangnya. Sehingga kamu bisa menimba pengetahuan dari ahlinya.

Ada banyak seminar, pelatihan, dan workshop yang bisa diikuti. Kampus merupakan tempat yang paling sering mengadakan acara ini. Sehingga jangan sia-siakan kesempatan untuk mengikutinya selama menjadi mahasiswa.Yuk, tingkatkan pengetahuan agar mahasiswa bisa menjalankan perannya sebagai iron stock dengan maksimal!

Ayo dapatkan buku-buku Kuliah hanya di Deepublish. Dapakan gratis ongkir tiap hari Selasa dan Flash Sale tiap hari Rabu. Tambah wawasan Anda dengan membaca artikel lain berikut ini :

Tinggalkan komentar