Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi – Penjelasan Disertai Tabel – Siapa nih yang suka baca buku? Ayo angkat jari! Kamu yang suka baca pastinya tahu perbedaan buku fiksi dan non-fiksi. Bila tidak tahu maka pengakuanmu patut dipertanyakan nih. Ibaratnya, kamu menyukai doi tapi nggak tahu bagaimana sifat-sifatnya selama ini.
Kehidupan manusia cukup dekat dengan buku sebab semenjak kecil kita diajarkan untuk rajin membaca buku. Apalagi semasa sekolah dari tingkat dasar hingga atas, kita pasti memiliki buku-buku bacaan sebagai bahan belajar. Nah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, buku diartikan sebagai lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong.
Buku diartikan pula sebagai jendela dunia. Sebutan lain buku adalah gudang ilmu. Kedua istilah yang melekat pada buku tersebut selama ini menandakan buku memberikan banyak manfaat berupa pengetahuan.
Semakin banyak membaca buku, wawasan seseorang akan kian bertambah. Sehingga buku merupakan sebuah karya yang ditulis dan dicetak dalam bentuk lembaran. Isinya ditujukan kepada masyarakat agar dibaca. Keberhasilan sebuah buku dilihat dari seberapa berpengaruh isi buku terhadap cara berpikir dan berperilaku setiap pembacanya.
Buku memiliki beberapa kualifikasi berdasarkan isi dan kreativitasnya. Macam-macam buku menurut isinya adalah ensiklopedia, novel, jurnal, cerita pendek, biografi atau autobiografi, komik, buku ajar, buku referensi, dan lain-lain. Dari sekian macam buku di atas, kamu paling sering membaca buku apa?
Jika berdasarkan kreativitasnya maka buku terdiri dari buku fiksi, non-fiksi, dan biasanya ada satu tambahan lagi yakni faksi. Kali ini kita akan membahas perbedaan antara dua jenis buku yang sering ditemui yakni fiksi dan non-fiksi. Sebelum beralih ke penjelasan di bawah, coba jawab pertanyaan ini. Menurut kamu, novel termasuk buku fiksi atau non-fiksi?
Daftar Isi
Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi – Penjelasan Disertai Tabel
Dibawah ini akan dijelaskan tentang pengertian kedua jenis buku. Dan di bagian bawah adalah tabel perbedaan antara buku fiksi dan non fiksi.
Dari penjabaran di atas, dapat dirangkum secara singkat perbedaan buku fiksi dan non-fiksi seperti di bawah ini.
Perbedaan | Buku Fiksi | Buku Non Fiksi |
---|---|---|
Sifat | Tidak ilmiah | Ilmiah |
Data yang diperoleh | Imajinasi atau khayalan | Penelitian ilmiah |
Bentuk teks | Narasi | Eksposisi, argumentasi, laporan |
Gaya bahasa | Tidak baku, menggunakan majas | Baku |
Makna | Menggunakan makna konotatif | Menggunakan makna denotatif |
Fungsi | Sebagai hiburan | Menambah pengetahuan |
1. Buku Fiksi
Ya, jawabannya adalah buku fiksi. Bila kamu menjawab dengan benar maka setidaknya kamu mengetahui apa itu buku fiksi dan mampu mengidentifikasi mana saja buku yang tergolong fiksi. Sesuai arti kata fiksi yakni cerita rekaan, khayalan, tidak berdasarkan kenyataan.
Jadi buku fiksi adalah sebuah karya yang dihasilkan oleh penulis berdasarkan imajinasinya. Isi dalam sebuah buku fiksi merupakan hasil imajinasi, khayalan, atau rekaan. Yang berarti cerita yang dibangun oleh penulis bersifat fiktif.
Contoh buku fiksi adalah buku kumpulan puisi, novel, buku antologi cerpen, dan sebagainya.
Unsur-unsur dalam buku fiksi biasanya terdiri dari tema, latar, tokoh, alur, gaya bahasa, dan amanat. Apakah kalian tahu arti setiap unsur tersebut?
- Tema adalah ide pokok atau gagasan utama dalam sebuah tulisan
- Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita
- Tokoh adalah setiap individu yang ada di dalam cerita dengan karakternya masing-masing. Terdapat karakter protagonis, antagonis, dan tritagonist.
- Alur adalah rangkaian kejadian atau peristiwa yang membentuk jalan cerita. Di dalam alur terdapat konflik yang menggambarkan pertentangan setiap tokoh dalam cerita yang menghasilkan ketegangan. Adanya konflik membuat jalan cerita menjadi lebih menarik karena terdapat proses klimaks dan anti-klimaks.
- Gaya bahasa adalah cara penulis menyampaikaan ceritanya. Biasanya terdapat majas-majas tertentu yang digunakan oleh penulis.
- Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui cerita tersebut.
Meskipun berdasarkan imajinasi bukan berarti membaca buku fiksi tidak ada manfaatnya. Buku fiksi memang berbeda dengan buku non-fiksi yang cenderung memberikan informasi atau pengetahuan dan sifatnya nyata. Namun buku fiksi tetap memberikan dampak positif untuk para pembacanya.
Menurut rilis National Geographic, terdapat enam manfaat yang didapatkan manusia saat membaca buku fiksi, yaitu:
- Meningkatkan kreativitas
- Menemukan sosok pahlawan atau tokoh ideal yang dijadikan panutan
- Menunjukkan emosi
- Meningkatkan fokus
- Menemukan diri sendiri
- Memberikan kedamaian dan menghilangkan stress, dan masih banyak lagi manfaat yang bisa kamu dapatkan dari membaca buku fiksi.
Baca juga : Apa Itu Cerita Fiksi? Pengertian, Ciri-ciri dan Macamnya
2. Buku Non-fiksi
Lantas bagaimana dengan buku non-fiksi? Singkatnya, buku non-fiksi adalah kebalikannya buku fiksi. Bila buku fiksi didasarkan pada imajinasi maka buku non-fiksi berisi data-data valid. Buku non-fiksi berisi hal-hal yang sifatnya faktual atau sesuai dengan fakta. Jadi buku non-fiksi dapat didefinisikan sebagai karya yang ditulis oleh penulis dengan menggabungkan serangkaian fakta dan data yang dapat dipercaya.
Contoh buku non-fiksi adalah ensiklopedia, buku panduan, kamus, buku referensi, buku ajar, buku biografi, dan lainnya. Disampaikan oleh GreatEdu, buku non-fiksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini.
1. Gaya Bahasa
Sebenarnya membedakan buku non-fiksi dan buku fiksi dapat dengan mudah melalui gaya bahasa yang digunakan. Buku fiksi menggunakan bahasa tidak baku dan seperti orang bercerita (story telling) sedangkan buku non-fiksi menggunakan bahasa baku.
2. Tegas dan Tidak Berbelit
Penyampaian isi dalam buku non-fiksi menggunakan gaya bahasa tegas dan tidak berbelit. Ini dilakukan untuk menghindari munculnya beragam tafsir.
3. Faktual
Informasi yang diberikan merupakan fakta atau nyata.
4. Tulisan Ilmiah Populer
Penulisannya sesuai dengan karya ilmiah yang di dalamya terdapat kajian pustaka, sumber referensi, dan lain-lain.
5. Menyajikan Penemuan Baru atau Menyempurnakan Penemuan yang Ada
Buku non-fiksi berisi penemuan baru ataupun menyempurnakan penemuan baru kepada pembacanya.
Ciri-ciri yang lain :
- Kerangka biasa bentuk ini berupa urutan bab dan butiran butiran penting lainya yang disusun secara vertikal. Cara ini sering disebut catatan yang bersifat konvensional karena sifat ntya yang kaku dan kurang menarik
- Peta pikiran ide-ide penting dari suatu buku dapat kita gambarkan dengan mengikuti alur berpikir kita sendiri. Peta pikiran juga membantu visualisasi atau gambaran kita terhadap suatu konsep di dalamnya.
- Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf objektivitas yang tinggi, berusaha menarik dan menggugah nalar (pikiran) pembaca.
- Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda.
Baca juga : Contoh Buku Non Fiksi dan Ciri Utamanya
Manfaat Membaca Buku Non Fiksi
Manfaat yang didapatkan bila kamu membaca buku non-fiksi diantaranya adalah:
1. Menambah Pengetahuan
Dalam buku non-fiksi, kamu akan menemukan pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan karena buku jenis ini memuat fakta dan data. Jadi semakin banyak buku non-fiksi yang kamu baca maka semakin bertambah luas pula pengetahuan yang didapat.
2. Meningkatkan Konsentrasi
Manfaat selanjutnya adalah kamu bisa mengasah kemampuan berkonsentrasi. Sebenarnya membaca buku jenis apapun memang berdampak baik terhadap konsentrasi seseorang. Ketika membaca buku non-fiksi, kamu pasti membutuhkan konsentrasi agar menangkap isi buku. Untuk itu membaca buku non-fiksi juga bisa meningkatkan konsentrasi.
3. Mengetahui Perkembangan Suatu Kajian Ilmu
Umumnya buku non-fiksi mengulas satu kajian atau bidang ilmu tertentu. Saat kamu membaca buku non-fiksi maka kamu akan mengetahui bagaimana perkembangan ilmu tersebut. Kamu juga bisa mengetahui pengetahuan-pengetahuan terbaru yang berkaitan dengan ilmu tersebut.
4. Melatih Kemampuan Berpikir
Membaca buku non-fiksi dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir. Buku non-fiksi memberikan fakta dan data. Sehingga kamu bisa belajar berpikir secara ilmiah. Selain itu, kemampuan analisis kamu bisa meningkat karena membaca buku non-fiksi memerlukan kemampuan untuk menganalisis data dan menyaring informasi.
Baca juga : Perbedaan Cerita Fiksi Dan Non Fiksi Yang Lebih Spesifik dan juga Unsur Buku Fiksi dan Non Fiksi
Pertanyaan Umum
Bahasa yang digunakan adalah bahasa denotatif atau sebenarnya sehingga pembaca dapat memahami maksud dari isi buku.
Buku nonfiksi biasanya dirangkum dan dibuat dalam bentuk biografi, buku sejarah, dan panduan perjalanan.
Persamaan buku fiksi dan nonfiksi, yaitu kedua buku sama-sama ditulis dengan tujuan sama-sama untuk menambah pengetahuan.