Perbedaan cerita fiksi dan non fiksi – Ternyata tidak hanya kamu saja loh yang sering salah mengartikan diantaranya keduanya. Ada banyak orang yang juga sering mengartikannya. Tidak hanya itu, bahkan ada teman saya yang bekerja di salah satu penerbit buku besar, yang mengaku sering mendapatkan naskah dengan subjek keterangan berbalik diantaran keduanya.
Nah, itu aja penulis loh ya, masih sering salah mengkategorisasikan buku mereka sendiri. Hal ini menunjukan bahwa masih banyak yang belum tahu tentang perbedaan cerita fiksi dan non fiksi. Apakah kamu juga termasuk diantarannya? Atau mungkin kamu pun sudah mahir dan menguasai dengan baik?
Mengingat ada banyak yang sering salah mengartikan. Apalagi dengan orang-orang biasa, yang tidak tahu menahu dunia sastra dan dunia buku. Maka dari itu, artikel kali ini akan dibahas dan mengupas perbedaan cerita fiksi dan non fiksi itu apa saja sih. langsung saja simak ulasan berikut ini.
Daftar Isi
Perbedaan Cerita Fiksi Dan Non Fiksi
Cerita fiksi dan cerita non fiksi ibarat pinang dibelah dua, dua-duanya saling berlawanan. Dilihat dari pengertiannya, kita bisa tahu letak perbedaan kedua jenis cerita ini :
Pengertian Cerita Fiksi : Cerita yang bersifat khayalan, rekaan, rekayasa manusia. Lebih lengkapnya cerita fiksi adalah suatu karya yang menceritakan sesuatu yang tidak ada dan tidak terjadi sungguhsungguh sehingga tidak perlu mencari kebenarannya di dunia nyata.
Contoh : Fabel, hikayat, dongeng, legenda, cerpen.
Pengertian Cerita Non Fiksi : Cerita yang bersifat sebenarnya, fakta, dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya (ada saksi mata, rekaman atau bukti lainnya). Bisa juga diartikan sebagai karya sastra yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan dan atau pengalaman.
Contoh : Biografi, OtoBiografi, Sejarah.
Perbedaan Singkat Cerita Fiksi dan Non Fiksi
Perbedaan | Cerita Fiksi | Cerita Non Fiksi |
Pengertian | Cerita yang bersifat khayalan, rekaan, dan rekayasa. | Cerita yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan atau pengalaman. |
Ciri-ciri | Tidak Terjadi Sungguhan, Imajinatif, Menggunakan Bahasa Majas | Terjadi di Dunia Nyata (Fakta), Lebih Informati dan Masuk Akal, |
Tujuan Dibuat | Tujuannya untuk hiburan, memperoleh kepuasan batin. | Tujuannya untuk wawasan, pengetahuan dan motivasi. |
Bahasa Yang Digunakan | Majas/Kiasan | Lugas (Denotatif) |
Contoh | Komik, Novel, Dongeng, Cerpen. Fabel, Hikayat, Mitos | Biografi, Otobiografi, Literatur, Sejarah. |
Jika belum jelas dengan tabel di atas, kamu bisa baca penjelasan berikut ini :
1. Cerita Fiksi dan Ciri-cirinya
Perbedaan kedua jenis cerita ini yang paling menonjol adalah dari segi bentuk penulisannya. Dari segi penulisannya, cerita fiksi ditulis berdasarkan imajinasi dan kreatifitas yang sifatnya khayalan. Sehingga penulis bebas akan menuliskan dan menuangkan dalam bentuk apapun. Karena sifatnya hayalan, maka penulisan fiksi lebih bebas, tidak banyak di atur oleh aturan ini itu.
Salah satu kelebihan penulisan fiksi adalah, ide dan gagasan lebih lepas. Tulisan pun lebih imajinatif dan lebih menggugah emosi pembaca. Pembaca seolah bisa merasakan emosi yang dihadirkan penulis. Hanya saja, dari segi penulisan fiksi, tiap penulis memiliki kekhasannya masing-masing dan memiliki caranya masing-masing.
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas tadi bahwa, penulisan fiksi ditulis tanpa aturan dan bebas tertuang. Meskipun bebas, penulisan fiksi ada beberapa unsur yang harus ada juga loh. Unsur-unsur tersebut harus sesuai dengan unsur tema, unsur tokoh, unsur alur, unsur latar, unsur watak dan terakhir adalah unsur amanat atau pesan dari penuis. Keenam unsur itulah harus ada di dalam penulisan fiksi.
Dari segi bentuknya pun, fiksi memiliki beberapa bentuk yang mungkin sudah kamu baca dan kamu temukan. Yaitu ada novel, cerita pendek, dongeng, komik dan buku biografi tokoh. khusus biografi, memang membingungkan, itu masuk kategori fiksi atau non fiksi, karena novel biografi tetap dibubuhi dengan majas dan penambahan subjektifitas dari penulisnya.
Ciri-ciri Cerita fiksi
Perbedaan cerita fiksi dan nonfiksi memang memiliki ciri-cirinya. Nah, buat kamu nih yang binggung dan masih binggung melihat perbedaan diantara keduanya. Kamu bisa melihat berdasarkan ciri-cirinya. Penasaran bukan cirinya apa saja.
a. Bersifat Khayalan
Pertama, ciri pertama cerita fiksi ditulis bersifat khayalan. Jadi apa yang diceritakan adalah TIDAK FAKTA. Tulisan tersebut hanya ditulis berdasarkan kemauan si penulis. Jadi apa yang tidak ada, bisa di adakan. Apa yang tidak mungkin, bisa sangat mungkin di buku ini.
b. Penulisan Menggunakan Bahasa Majas
Kedua, penulisan menggunakan bahasa majas. Ada banyak sekali bentuk majas, mulai dari majas hiperbola, personifikasi, paradok dan masih banyak lagi, tidak mungkin saya sebutkan satu satu di sini. Penggunaan majas ini pulalah yang semaking menghidupkan rasa tulisan menjadi lebih sentimentil.
c. Menggunakan Gaya Bahasa
Ketiga, menggunakan gaya bahasa. gaya bahasa ini memang sulit, karena setiap penulis memiliki karakter dan keunikan sendiri-sendiri terkait gaya bahasa yang digunakan. Karena gaya bahasa ini pulalah yang menjadikan cerita ini akan lebih hidup atau tidak.
Baca juga : Resensi Buku Fiksi
2. Cerita Non Fiksi dan Ciri-cirinya
Kebalikan dari cerita fiksi. Cerita non fiksi dari segi bentuknya ditulis lebih formal. Dari segi penulisan tulisan pun ada banyak kaidah yang harus harus diikuti. misalnya, sesuai dengan EYD, harus sesuai dengan fakta, sesuai dengan aturan main yang berlaku, perlu dilakukan penelitian, percobaan dan lain sebagainya. Tergantung dari bentuk tulisan yang akan ditulis.
Jumlah cerita nonfiksi memang lebih banyak variasinya dibandingkan dengan cerita fiksi. Macam-macam cerita nonfiksi ini meliputi penelitian, skripsi, karya ilmiah, karya tulis, buku motivasi, buku ajar, buku referensi dan masih banyak lagi. Banyaknya macam dan jenis itulah memiliki aturan penulisan berbeda-beda.
Meskipun setiap jenisnya memiliki aturan penulisannya sendiri-sendiri. Secara garis besar, cerita non fiksi ditulis menggunakan bahasa ibu (sebagai bahasa nasional), menggunakan EYD yang baik dan benar (menghindari bahasa lokal atau daerah) dan penulisan juga harus mencantumkan sumber referensi yang digunakan, sebagai rasa pertanggungjawabann dari seorang penulis terhadap hasil karyanya.
Secara spesifik perbedaan keduanya, adalah pada cerita non fiksi menggunakan data yang lebih lengkap. Jadi sumber diambil dari mana, itu wajib ditampilkan. Bisa ditampilkan dibagian daftar pustaka atau referensi dan ditulis di badan tulisan itu sendiri.
Baca juga : Contoh Buku Non Fiksi dan Ciri Utamanya
Ciri-ciri Cerita non fiksi
Kedua jenis cerita ini memang memiliki ciri khasnya masing-masing. Barangkali kamu juga sudah terbiasa menulis cerita non fiksi ini. langsung saja, berikut ciri-cirinya.
a. Tidak menggunakan gaya bahasa
Pertama, Kebalikan dari cerita fiksi. Cerita nonfiksi tidak menggunakan gaya bahasa. Maksudnya adalah penulisan ditulis menggunakan bahasa tulis yang apa adannya, sesuai dengan fakta, referensi dan sesuai dengan apa yang ditemukan di lapangan.
b. Menggunakan bahasa yang sifatnya denotatif
Kedua, jenis cerita ini ditulis menggunakan bahasa yang sifatnya denotatif. Dimana penulisan tidak menggunakan bahasa tersirat atau disampaikan secara tidak langsung. Sebaliknya, penulisan buku nonfiksi disampaikan secara langsung tanpa ada sekat bakat yang berlebih-lebihan.
c. Berbentuk karangan ilmiah
Ketiga, cerita non fiksi ditulis berbentuk karangan ilmiah. namannya juga karangan ilmiah, sudah pasti dari segi bentuknya tidak bisa semau penulis. karena ada aturan main sendiri.
d. Ditulis berdasarkan kajian
Keempat, jenis cerita ini ditulis berdasarkan kajian, pengamatan atau dari hasil penelitian. Berlaku juga berdasarkan kajian literatur pun juga bisa. Kuncinya ada sumber yang diacu. Sumber-sumber yang digunakan inilah yang dipertanggungjawabkan atas tulisan yang kamu buat.
Baca juga : Resensi Buku Non Fiksi
Itulah perbedaan cerita fiksi dan non fiksi, semoga dengan ulasan tersebut kamu bisa memahami lebih spesifik dan lebih tahu bagaimana dan seperti apa perbedaannya keduannya. Sehingga dengan membaca artikel ini, kamu pun tidak salah mengartikan antara cerifa fiksi dan non fiksi.
Apalagi jika kamu memiliki tujuan menjadi seorang penulis. Jika menjadi seorang penulis dan salah mengkategorisasikan seperti yang saya singgung di atas. pastinya malu dong sama editor naskah. Masak iya mengirimkan naskah fiksi di masukan ke naskah non fiksi. Nah, semoga dengan mengetahui perbedaan cerita fiksi dan non fiksi ini bermanfaat.
Baca juga : Contoh Laporan Membaca Buku Nonfiksi dan Cara Membuatnya