7 Perbedaan SMA dan SMK, Penjelasan Biaya dan Jurusan

Mending masuk SMA atau SMK? Maka kamu wajib tahu detail mengenai perbedaan SMA dan SMK seperti apa. Sebab meskipun berada di jenjang yang sama, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Peredaan ini akan dirasakan selama masa menempuh pendidikan dan setelah lulus.

Jadi, pentin untuk mengetahui perbedaannya dulu agar bisa disesuaikan dengan keinginan maupun kebutuhan. Jangan sampai menyesal namun sudah terlambat. Berikut informasinya.

Perbedaan SMA dan SMK Secara Umum

SMA dan SMK menjadi destinasi selanjutnya setelah menyelesaikan pendidikan di jenjang SMP. Keduanya tentu memiliki perbedaan, dimana harus dipahami dulu sejak awal agar tidak salah dalam memilih. Perbedaan antara keduanya adalah:

1. Target Siswa

Perbedaan pertama dilihat dari segi target siswa, maksudnya adalah target SMA dan SMK ini berbeda. SMA memiliki target untuk para siswa yang berencana setelah lulus melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Sehingga tidak dibekali dengan keterampilan untuk masuk ke dunia kerja.

Sementara SMK memiliki target siswa yang berencana untuk segera bekerja atau berkarir pasca lulus dari jenjang SMK tersebut. Sehingga pihak sekolah menerapkan sejumlah program pendidikan yang membantu para siswa untuk punya banyak keterampilan.

Program Afiliasi

Keterampilan inilah yang membantu mereka untuk terjun di dunia kerja dengan kesiapan yang baik. Namun, siswa di SMK juga bisa tetap melanjutkan ke pendidikan tinggi. Sehingga cocok untuk siswa dan orangtua yang belum punya rencana setelah lulus.

Sebab jika setelah lulus ingin kuliah, maka tidak ada hal yang menghalangi keputusan tersebut. Sebaliknya, jika setelah lulus ingin bekerja maka sudah mendapat bekal keterampilan yang cukup untuk mengambil keputusan tersebut. Sehingga siswa SMK memiliki dua kemungkinan yang bisa dipilih pasca lulus.

Baca juga: Kerja atau Kuliah?

2. Lama Pendidikan

Perbedaan SMA dan SMK yang kedua juga dijumpai dari lama pendidikan atau durasi pendidikan. Pada jenjang SMA, setiap siswa bisa menyelesaikan pendidikan minimal 3 tahun dan mayoritas akan lulus. Kecuali jika diterapkan Ujian Nasional (UN). Maka jika hasil UN belum lulus, siswa diberi kesempatan untuk mengulang 1 tahun.

Sedangkan di SMK, sebenarnya secara umum selama 3 tahun para siswa juga dinyatakan lulus. Hanya saja untuk jurusan tertentu, diperlukan waktu lebih lama. Biasanya untuk keperluan magang dan kegiatan pendidikan lain yang disiapkan waktu khusus selama 1 tahun bahkan lebih.

Sehingga untuk kamu yang ingin cepat lulus mungkin bisa memprioritaskan SMA. Hanya saja jika ingin lebih santai dan tidak mengejar kelulusan, sekaligus punya keterampilan untuk terjun langsung di dunia kerja. Maka bisa memilih masuk ke SMK.

Baca juga: 1 Semester Kuliah Berapa Bulan? Ketahui Istilah Tentang Masa Kuliah

3. Biaya

Program Afiliasi

Perbedaan lainnya adalah dari segi biaya, dimana biaya pendidikan di SMA relatif bisa dikatakan lebih murah dibandingkan dengan SMK. Biaya pendidikan di SMK memang lebih lumayan, karena tidak hanya membiayai pendidikan di kelas namun juga praktek.

SIswa SMK akan berhadapan dengan praktek saat memasuki kelas XI maupun di kelas XII. Hal ini disesuaikan dengan kebijakan dari masing-masing sekolah SMK. Sehingga selama sekolah yang banyak praktek juga dibutuhkan peralatan yang memadai yang tentu perlu dibeli secara mandiri oleh siswa.

Misalnya saja mengambil jurusan tata busana di SMK, maka akan ada banyak praktek menjahit. SIswa pun dituntut untuk memiliki mesin jahit di rumah maupun membeli perlengkapan untuk mengikuti ujian praktek. Seperti praktek membuat kemeja, maka ada biaya untuk membeli kain, kancing, benang, dan sebagainya.

4. Pilihan Jurusan

Dari segi jurusan, juga akan ditemukan perbedaan SMA dan SMK. Dimana jurusan di SMA lebih terbatas yang umumnya terdiri dari jurusan IPA, IPS, Bahasa, atau mungkin yang lainnya. Namun di SMK pilihan jurusan sangat banyak dan lebih kompleks, sebab memberikan materi pembelajaran spesifik.

Sejak awal masuk, siswa sudah fokus di satu jurusan sambil tetap mendapatkan mata pelajaran umum seperti Matematika dan Bahasa Indonesia. Sementara siswa SMA penjurusan saat ini mulai dilakukan sejak kelas XI, dan jumlah jurusan yang bisa dipilih pun terbatas.

Oleh sebab itu calon siswa SMK sudah harus memilih jurusan sejak jauh-jauh hari. Siswa SMA kemudian akrab dengan strategi pemilihan jurusan yang tepat, yang oleh siswa SMA baru didapatkan ketika memasuki tahun kedua.

Lihat : Jurusan Kuliah

5. Tempat Belajar

Berikutnya ada perbedaan dari segi tempat belajar. Siswa di SMA akan menghabiskan waktu belajar di lingkungan sekolah, baik itu di dalam maupun luar kelas. Namun untuk siswa di SMK akan mendapat kesempatan belajar di dalam lingkungan sekolah dan di luar lingkungan sekolah.

Sebab tempat belajar di SMK tidak cukup hanya di kelas untuk mempelajari teori saja. Melainkan praktek dengan terjun langsung ke lapangan. Siswa pun memiliki pilihan tempat belajar yang cukup beragam. DImulai dari dunia usaha, dunia industri, dan juga dunia perusahaan.

6. Program dalam Kegiatan Pembelajaran

Dilihat dari poin sebelumnya, maka dari segi program atau kegiatan pembelajaran juga bisa dijumpai perbedaan SMA dan SMK. Siswa SMA sebagian besar program pembelajaran dilakukan di kelas dan mayoritas merupakan materi yang diberikan dalam bentuk teori.

Sedangkan siswa SMK mendapatkan teori sekaligus praktek langsung. Sehingga tidak hanya ada program belajar di kelas maupun belajar di rumah, namun juga ada program magang. Baik itu magang di tempat usaha milik perorangan, sebuah industri seperti pabrik garmen, maupun di sebuah perusahaan di berbagai bidang.

7. Mata Pelajaran yang Didapatkan

Mata pelajaran yang didapatkan antara siswa di SMA dengan siswa di SMK juga berbeda. Siswa di SMA akan mendapatkan lebih banyak mata pelajaran yang sifatnya umum. Ketika masuk penjurusan pun tetap akan memperoleh mata pelajaran umum dengan sedikit mata pelajaran khusus.

Misalnya saja, saat kelas XI masuk jurusan IPS dengan harapan bisa terbebas dari Matematika. Namun tentu saja pikiran ini keliru, karena siswa di jurusan IPS maupun Bahasa tetap mendapatkan pelajaran Matematika tadi.

Sedangkan mata pelajaran untuk siswa SMK lebih spesifik, sebab sejak awal masuk sekolah sudah masuk ke jurusan spesifik. Mata pelajaran yang didapatkan akan disesuaikan dengan jurusan yang diambil. MIsalnya masuk ke jurusan tata busana, maka ada mata pelajaran tentang menjahit baju.

Promo Buku

Namun mata pelajaran ini tidak akan didapatkan oleh siswa SMK yang masuk jurusan tata boga, begitu juga sebaliknya. Setiap mata pelajaran dibuat spesifik agar siswa di masing-masing jurusan bisa mendapatkan ilmu secara mendalam, sebab mereka memang dipersiapkan untuk terjun langsung di dia kerja pasca lulus.

Lebih Baik Masuk yang Mana?

Penjelasan mengenai perbedaan SMA dan SMK tentu kemudian memberi gambaran seberapa besar perbedaan antara keduanya. Sehingga penting untuk memilih salah satu sejak awal, karena dijamin ada banyak hal perlu dipertimbangkan. Lalu, secara umum sebaiknya memilih yang mana?

Jika muncul pertanyaan seperti ini, maka jawabannya hanya diri sendiri yang tahu. Sebab masuk SMA dan SMK adalah dua pilihan yang berbeda jauh. Pemilihannya disesuaikan kebutuhan dan tujuan masing-masing. Sehingga beberapa orang lebih tepat memilih SMA dan beberapa lagi sebaliknya. (Pujiati)

Tinggalkan komentar