8 Permasalahan Ekonomi Mikro di Indonesia, Bagaimana Solusinya?

Jika permasalahan ekonomi makro memiliki jangkauan lebih luas dan sangat kompleks. Maka pada permasalahan ekonomi mikro pun juga memiliki tingkat masalah yang juga kompleks. Hanya saja sifat kekomplekan masalah untuk tingkat nasional. 

Penasaran bukan, apa sih permasalahan ekonomi mikro? Yang tidak asing kamu dengar? Barangkali malah kamu merasakan masalah tersebut. Nah, berikut ulasannya. 

8 Permasalahan Ekonomi Mikro di Indonesia,

1. Harga Dasar Tinggi 

Permasalahan ekonomi mikro yang pertama terjadinya kenaikan harga dasar. Secara tidak langsung, saat terjadi lonjakan harga dari harga normal, itu berarti terjadi ketidakseimbangan permintaan dan penawaran di pasar. Terjadinya peningkatan harga di pasaran, tentu saja akan memberikan dampak pada konsumen dan terhadap sistem perekonomian secara nasional. 

Peran serta pemerintah mengatasi permasalahan ini tentu saja sangat besar. Salah satu upaya pemerintah mengatasi masalah seperti ini, pemerintah menentukan harga dasar. Tujuan dari harga dasar adalah untuk menstabilkan harga. Agar para petani tidak mengalami kerugian berlebihan, dan konsumen pun juga merasa tidak dirugikan oleh harga. 

2. Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) 

Permasalahan lain yang tidak kalah penting dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari manusia adalah kebutuhan akan BBM. Ketika harga BBM naik, tentu saja konsumenlah yang akan merasakan dampak. Tidak hanya konsumen saja, tetapi juga para pengusaha hingga angkutan umum, taksi, ojek online hingga nelayan juga akan terkena dampak. 

Program Afiliasi

Tentu saja dampak tersebut akan mempengaruhi sector pendapatan rejeki mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dampak lain pun muncul. Misalnya terjadinya kenaikan tarif bagi alat transportasi secara sepihak. Kemudian berdampak lagi pada penumpang dan masih banyak lagi. Itu sebabnya dibuat pula tarif resmi bagi para angkutan umum atau kendaraan umum, agar tidak merugikan konsumen. 

3. Monopoli 

Permasalahan ekonomi mikro monopoli juga akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Khususnya untuk kalangan menengah ke bawah. Misalnya di pasar ada orang yang menguasai pasar, justru menghambat semangat mereka untuk melakukan eksplorasi jualan mereka. Karena sudah dikuasai oleh pihak tertentu. 

Seperti yang kamu tahu bahwa monopoli salah satu aktivitas yang sering mempermainkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat yang memiliki usaha yang sama. Secara tidak langsung pula, monopoli dianggap merusak para pesaing. Sebab lahir permasalahan ekonomi mikro inilah, pemerintah akhirnya membuat UU No. 5 Tahun 1999 yang mengatur tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 

4. Masalah Distribusi 

Masalah umum ekonomi mikro adalah masalah harga yang tinggi akibat masalah distribusi yang Panjang. Barangkali kamu salah satu yang merasakannya. Memang harga beli dari tangan pertama murah, tetapi dilihat dari proses pengiriman dan biaya kirim, memakan biaya yang besar. Sehingga jatuh harga per satu Item pun akan lebih mahal. 

Salah satu cara untuk mempelajari tentang hal ini adalah, memperpendek jalur distribusi. Agar beban harga perjalanan tidak terlalu mahal. Sayangnya ini hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar, sedangkan untuk UKM dan UMKM belum cukup berani, karena memang dibutuhkan biaya yang tidak mudah.

Untuk perusahaan besar, mereka akan melakukan distribusi lewat stand atau titik distribusi yang sudah disiapkan. Agar pedagang eceran, grosir dan usaha kecil tetap merasakan keuntungan yang lebih besar. 

Baca juga : Perbedaan Ekonomi Mikro Dan Makro yang Wajib Kamu Tahu

5. Masalah Birokrasi 

Program Afiliasi

Permasalahan ekonomi mikro yang dirasakan bagi UKM atau UMKM karena ribetnya jalur birokrasi. Satu sisi memang tugas mereka, tapi satu sisi birokrasi yang harus dilalui menjadi kendala bagi pengusaha kecil untuk berkembang. Alasannyapun sederhana, karena masalah banyaknya syarat yang harus dipenuhi, belum lagi ditambah biaya untuk memenuhi proposal. 

Apalagi di Indonesia terkenal dengan birokrasi yang berbelit-belit dan memakan waktu. Harusnya bisa diselesaikan beberapa jam, realitasnya di lapangan harus menunggu beberapa minggu bahkan beberapa bulan lamannya. Tentu saja ini sangat tidak efektif dan secara tidak langsung sebenarnya juga menghambat pertumbuhan ekonomi nasional. 

6. Masalah Pembangunan Infrastruktur 

Permasaalahn ekonomi mikro juga termasuk masalah pembangunan infrastruktur. Infrastruktur sebagai sarana untuk memperlancarkan banyak aspek. Mulai dari aspek wisata, kelancaran distribusi barang jasa untuk dijual kembali dan masih banyak lagi. Sebenarnya tidak jauh beda dengan masalah birokrasi, yang dibilang lamban. Pembangunan Infrastruktur pun juga demikian. 

Memang semenjak pemerintah Presiden Jokowi, pembangunan Infrastruktur lebih baik dan lebih cepat daripada periode sebelum-sebelumnya. Sehingga dari segi usaha kecil hingga wisata kini banyak menarik perhatian. Tidak tanggung-tanggun, setiap sisi dan sudut pun bisa dijadikan objek wisata. 

7. Pembangunan Listrik Tidak Merata 

Sebagai negara kepulauan, sudah sepantasnya jika banyak titik daerah yang memiliki potensi wisata alam yang ciamik. Sayangnya dari sisi lain, banyak beberapa titik yang tidak dapat menikmati akses pembangkit listrik. Sehingga penerangan mereka pun tradisional.

Tentu saja ini akan mempengaruhi juga dari akses telekomunikasi yang mengandalkan listrik dan sinyal. Sehingga berdampak pada update informasi yang masih terbelakang. Hal ini wajar, maka dari itu, pemerintah pun terus berupaya untuk melakukan pemerataan akses listrik hingga ke daerah-derah pelosok sekalipun. 

Baca juga : 9 Tujuan Mempelajari Ilmu Ekonomi dan Jenis-jenisnya

8. Pembebasan Lahan 

Potensi alam Indonesia memang luar biasa dan masih banyak lahan luas. Itu sebabnya permasalahan ekonomi makro tentang pembebasan lahan menjadi isu hangat. Ini sering juga terjadi sengketa atau konflik angara pengembang dan warga setempat. Belum lagi diperparah dengan makelar tanah yang mengutamakan keuntungan dan kepentingan pribadi. 

Melihat kasus seperti ini, pemerintah pun segera bertindak. Dibuatlah aturan yang dituangkan dalam Undang-Undang No.2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pengembang untuk Kepentingan Umum. Tujuannya jelas, agar masayrakat pun merasa aman dan tidak dirugikan. 

Sebenarnya ada banyak sekali permasalahan ekonomi mikro yang terjadi di Indonesia. Diantarannya masalah tentang transparasi penggunaan retribusi pajak. Dimana banyak oknum yang tidak memenuhi kewajiban mereka sebagai warga negara yang baik. Padahal kita tahu, pendapatan pajak inilah yang menjadi pendapatan negara. Belum masalah korupsi perpajakan. 

Ada juga permasalahan ekonomi mikro disektor pengutan liar dan pengenaan perpajakan berganda dan berlapis. Dari beberapa ulasan tersebut pun hanya sebagian kecil permasalahan ekonomi mikro. Jika ditelisik lebih mengerucut lagi, masih banyak lagi permasalahan akan ditemukan. Termasuk masalah harga makanan pokok yang mengalami lonjakan harga tidak seperti normalnya. 

Baca juga : 5 Permasalahan Ekonomi Makro di Indonesia

Semoga dari permasalahan ekonomi mikro diatas membangikitkan semangat dalam diri untuk menjadi anak bangsa yang mampu mengubah masalah menjadi solusi. Minimal, tidak menciptakan masalah baru, dan mulai mengubah diri sendiri sebelum mengubah orang lain.

Perubahan nasional dapat diawali dari mengubah gaya berfikir kita, sikap kita, cara kita, cara menyelesaikan masalah yang ada di depan kita dan masih ada banyak jalan untuk tidak membuat beban bagi negara.

Buku Terkait

Dapatkan buku lainnya di Toko Buku Deepublish dalam kategori : Buku Ekonomi.

Tinggalkan komentar