Salah satu faktor yang menentukan prestasi akademik peserta didik adalah kegiatan belajar. Oleh sebab itu, peserta didik harus terlibat secara aktif selama pembelajaran berlangsung. Pembelajaran di kelas dapat menerapkan problem based learning untuk memperkenalkan peserta didik terhadap suatu kasus yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas.
Problem based learning pertama kali diperkenalkan pada tahun 1969 oleh Howard Burrows. Howard Burrows merupakan seorang dokter dan pendidik di bidang kesehatan. Kemudian, banyak sekolah dan universitas yang juga menerapkan metode pembelajaran ini. Melalui artikel ini, kami akan membahas pengertian, proses, tujuan, dan manfaat problem based learning.
Daftar Isi
Pengertian Problem Based Learning
Apa itu problem based learning? problem based learning adalah model pembelajaran di mana peserta didik diajak untuk berpikir kritis ketika dihadapkan suatu permasalahan. Metode ini bertujuan agar peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman belajar. Jadi, yang diutamakan dalam metode pembelajaran ini adalah kemampuan analisis para peserta didik terhadap materi pembelajaran secara mandiri.
Model pembelajaran ini dimulai dengan adanya permasalahan yang kemudian dipelajari untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan. Dalam metode ini, peserta didik akan mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang perlu diketahui, cara dan sumber informasi yang diperlukan untuk menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah.
Sementara itu, seorang instruktur atau guru berperan memfasilitasi pembelajaran dengan memberikan dukungan dan bimbingan serta memonitor kemajuan para peserta didik. Keberhasilan metode pembelajaran ini tergantung pada keaktifan para peserta didiknya. Semakin aktif peserta didik, maka akan semakin besar peluang penyelesaian suatu masalah.
Proses Problem Based Learning
Ketika menerapkan metode problem based learning, ada langkah-langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
1. Memberikan Penjelasan kepada Peserta Didik
Pada tahap awal, guru memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai tujuan dan proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar mereka memiliki motivasi untuk belajar. Contohnya, guru menunjukkan gambar sungai yang tercemar kepada para peserta didik.
Kemudian, peserta didik mengamati gambar tersebut dan diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Lalu, peserta didik juga bisa membuat pertanyaan yang berkaitan dengan gambar tersebut.
Misalnya, pertanyaan seperti “Bagaimana pengaruh pencemaran air bagi masyarakat yang berada di sekitar sungai itu?”
2. Mengorganisasi Peserta Didik
Kemudian, guru mengorganisasi tugas yang akan diberikan kepada para siswa. Contohnya, guru menentukan topik, menetapkan prosedur tugas, dan sebagainya. Pada tahap ini, peserta didik juga harus mencari sumber atau referensi yang berkaitan dengan permasalahan.
3. Membimbing Para Peserta Didik
Supaya para peserta didik memperoleh sumber dan referensi yang sesuai dengan permasalahan, guru dapat memberikan bimbingan yang mereka butuhkan. Misalnya, guru dapat memberikan lembar kerja yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas.
4. Membantu Peserta Didik Mempersiapkan Hasil Laporan
Selanjutnya, guru akan membantu para peserta didik dalam mempersiapkan hasil laporan. Contohnya, dokumentasi, rekaman, laporan, dan teori pendukung lainnya. Setelah melakukan pengamatan, peserta didik dapat membuat catatan dan membuat laporannya dari catatan tersebut.
5. Menganalisis dan Mengevaluasi Hasil
Langkah berikutnya adalah guru akan meminta para murid untuk mengevaluasi hasil yang mereka peroleh dari segi metode maupun proses. Pada tahap ini, para murid akan mempresentasikan hasil tugas atau laporan mereka untuk dievaluasi.
Baca Juga: Apa Itu Hybrid Learning: Kelebihan dan Kekurangan
Tujuan Problem Based Learning
Berikut ini adalah beberapa tujuan dari menerapkan metode problem based learning.
- Untuk meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis bagi peserta didik dalam membuat pilihan atau keputusan.
- Untuk mendorong peserta didik agar dapat menjadi orang yang mandiri dan bertanggung jawab.
- Untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada peserta didik agar dapat menyelesaikan permasalahan secara sistematis
- Untuk mendorong peserta didik melakukan pembelajaran secara mandiri.
- Untuk mengintegrasikan pembelajaran di institusi pendidikan dengan dinamika kehidupan yang nyata.
- Untuk membantu peserta didik belajar mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah, dan mendapatkan motivasi.
- Untuk membangun kepercayaan diri para peserta didik.
- Untuk mendorong para peserta didik agar berpartisipasi secara aktif.
- Untuk membantu para peserta didik agar dapat memiliki kemampuan untuk bekerja bersama tim, keterampilan komunikasi, dan manajemen waktu.
Manfaat Problem Based Learning
Sejak pertama kali diperkenalkan, problem based learning sudah diakui manfaatnya. Metode pembelajaran ini masih terus dikembangkan sampai sekarang dan disesuaikan dengan permasalahan yang ada. Berikut ini adalah beberapa manfaat problem based learning.
1. Menciptakan Kegiatan Pembelajaran yang Bermakna
Metode problem based learning dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna. Peserta didik dapat mengatasi masalah dan mengaplikasikan pengetahuan yang diperolehnya. Kegiatan belajar akan semakin berarti saat peserta didik dihadapkan dengan situasi di mana suatu konsep perlu diaplikasikan.
2. Kesempatan bagi Siswa untuk Mengaplikasikan Pengetahuan dan Keterampilan
Dalam metode problem based learning, peserta didik mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya serta mengaplikasikannya sesuai konteks.
3. Meningkatkan Kemampuan Berpikir, Inisiatif, dan Motivasi
Selain itu, metode problem based learning juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir, inisiatif, dan motivasi para peserta didik untuk belajar. Para peserta didik juga dapat mengembangkan hubungan interpersonal ketika melakukan belajar kelompok.
Baca Juga: Pengertian Blended Learning: Contoh, Jenis dan Manfaat
Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning
Metode problem based learning memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dari penerapan metode problem based learning.
- Kemampuan berpikir peserta didik dilatih dalam menyelesaikan suatu masalah.
- Dapat meningkatkan kegiatan peserta didik di kelas.
- Peserta didik terbiasa untuk belajar dengan menggunakan sumber atau referensi yang relevan dengan suatu kasus atau permasalahan.
- Peserta didik dituntut untuk aktif sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih efektif dan kondusif.
- Peserta didik dibantu untuk mempunyai kemampuan mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui kegiatan belajar.
- Pembelajaran berfokus pada masalah yang sedang dibahas sehingga materi yang tidak relevan tidak perlu dipelajari. Hal ini dapat mengurangi beban siswa dalam menghafal atau menyimpan informasi.
- Peserta didik akan terbiasa memakai berbagai sumber pengetahuan, seperti dari internet, perpustakaan, observasi, dan wawancara.
- Peserta didik akan mempunyai kemampuan dalam menilai kemajuan belajarnya sendiri.
- Peserta didik akan mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berdiskusi serta mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.
Berikut ini adalah kekurangan dari penerapan metode problem based learning.
- Tidak semua materi pembelajaran dapat mengaplikasikan metode ini.
- Ketika menerapkan metode ini, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan materi pembelajaran akan menjadi lebih lama.
- Peserta didik yang tidak terbiasa menganalisis suatu masalah biasanya akan merasa enggan untuk melakukannya.
- Guru akan mengalami kesulitan dalam mengorganisasi tugas apabila jumlah peserta didik dalam satu kelas terlalu banyak.
Sekian pembahasan tentang pengertian, proses, tujuan, dan manfaat problem based learning. Jika ada pertanyaan atau komentar, silahkan tulis pada kolom komentar.
Rekomendasi Buku Referensi
Buku Sukses Mempersiapkan Karier Profesional | Buku Menjadi Mahasiswa Kreatif | Buku Jangan Takut Menulis Skripsi |
Dapatkan Umum di Buku Umum
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.