Profesi Psikologi dan Macam-Macamnya

Banyak yang bingung perbedaan antara profesi psikologi dan magister psikologi. Berikut ini macam-macam profesi psikologi yang harus diketahui.

Kesehatan mental merupakan hal yang sama pentingnya seperti kesehatan tubuh. Seseorang yang mengalami atau memiliki masalah dengan kesehatan mental dapat melakukan konsultasi dengan tenaga ahli, yaitu psikolog maupun psikiater. Melakukan sesi konsultasi dengan psikolog mengenai kesehatan mental dapat membantu mengatasi masalah mental yang dialami.

Seorang psikolog harus menempuh beberapa tingkat atau jenjang pendidikan sebelum bisa menjalankan profesi di bidang psikologi sebagai psikolog. Selain profesi psikologi atau psikologi profesi, ada juga yang jenjang pendidikan magister psikologi.

Ternyata, keduanya berbeda satu sama lain, meskipun sama-sama bergerak di bidang psikologi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai profesi psikologi dan magister psikologi.

Apa Itu Profesi Psikologi

Syarat utama bagi seorang psikolog untuk bisa menjalankan praktik konsultasi adalah memiliki izin praktik psikologi, sesuai dengan aturan yang berlaku. Izin praktik ini bisa didapatkan setelah seseorang lulus dari sekolah profesi psikologi. Sehingga secara singkat, profesi psikologi adalah sekolah atau pendidikan yang ditujukan untuk sarjana psikologi agar bisa memiliki hak dan izin untuk menjadi seorang psikolog.

Program Afiliasi

Profesi psikologi ini didapatkan dengan menempuh jenjang sekolah strata 2 atau S2 Pendidikan Magister Psikologi Profesi. Setelah lulus dari pendidikan profesi psikologi, seorang psikolog akan memperoleh Surat Izin Praktik Psikologi dari HIMPSI atau Himpunan Psikologi Indonesia.

HIMPSI adalah organisasi profesi psikologi yang ada di Indonesia dan beranggotakan para profesional yang berkecimpung di bidang psikologi.

Setelah lulus dari sekolah profesi psikologi, maka gelar yang didapat adalah M. Psi atau Magister Psikologi dan dapat menjadi seorang psikolog. Psikolog yang sudah lulus pendidikan lanjutan dan mendapatkan izin praktik nantinya bisa memberikan layanan psikologi, seperti konseling, riset, edukasi, dan berbagai layanan sosial serta klinis lainnya.

Baca Juga: Psikologi Positif

Apa Itu Magister Psikologi

Pendidikan lanjutan dari sekolah psikologi di jenjang strata 1 atau S1 bukan hanya magister psikologi profesi saja, tetapi juga magister psikologi atau yang dapat disebut juga sebagai ilmuwan psikologi.

Jika untuk menempuh pendidikan magister psikologi profesi harus dari jurusan S1 psikologi, maka berbeda dengan magister psikologi. Jurusan magister psikologi ini bisa ditempuh oleh mahasiswa dari berbagai jurusan di S1, seperti manajemen maupun teknik.

Mahasiswa lulusan magister psikologi ini nantinya tidak bisa melakukan atau memberikan layanan psikologi layaknya lulusan magister profesi psikologi, seperti konseling. Sebab, pendidikan magister psikologi ini nantinya akan menghasilkan para ilmuwan psikologi. Ini artinya, lulusan magister psikologi akan menjadi pakar di bidang psikologi.

Gelar yang didapatkan setelah menyelesaikan pendidikan magister psikologi ini beragam. Ada gelar M.Si atau Magister Sains, M. Psi.T atau Magister Psikologi terapan, M. S atau Master of Science, maupun M. A atau Master of Arts. 

Perbedaan Keduanya

Bagi orang-orang yang masih awam dengan dunia psikologi, mungkin akan menganggap bahwa orang yang berprofesi sebagai psikolog dan orang yang bergerak di bidang ilmu psikologi lulus dari jenjang pendidikan yang sama.

Padahal, ada berbagai perbedaan antara profesi psikologi dengan magister psikologi. Berikut ini adalah perbedaan-perbedaan profesi psikologi dengan magister psikologi:

1. Asal Jurusan

Bagi seseorang yang ingin menempuh pendidikan profesi psikologi, maka ia harus berasal dari jurusan psikologi pada jenjang S1. Sedangkan jika ingin menempuh pendidikan magister psikologi, maka bisa berasal dari berbagai jurusan, tidak harus S1 psikologi.

2. Lamanya Pendidikan

Perbedaan kedua dari pendidikan profesi psikologi dengan magister psikologi adalah lamanya pendidikan yang ditempuh. Pendidikan magister psikologi dapat ditempuh dalam waktu dua tahun atau empat semester.

Promo Buku

Hal ini berbeda dengan mahasiswa profesi psikologi, yang menempuh pendidikan selama 2,5 tahun atau lima semester. Mahasiswa profesi psikologi menempuh pendidikan yang lebih lama karena harus menjalani praktik lapangan.

3. Hasil Pendidikan

Menempuh pendidikan di bidang yang berbeda, maka hasil pendidikan dari magister psikologi dan profesi psikologi akan berbeda juga. Seseorang yang menempuh pendidikan magister psikologi akan menjadi seorang ilmuwan psikologi atau menjadi pakar di bidang psikologi. Sedangkan seseorang yang menempuh pendidikan profesi psikologi nantinya dapat menjalani profesi sebagai seorang psikolog, setelah mendapatkan izin praktik.

4. Bidang yang Ditempuh Setelah Lulus

Perbedaan berikutnya dari kedua pendidikan ini adalah bidang yang ditempuh setelah lulus. Mahasiswa lulusan dari magister psikologi bisa berkarir di berbagai bidang, seperti pendidikan, riset, manajer HRD, hingga spesialis di bidang obat-obatan terlarang.

5. Gelar yang Didapat

Gelar yang didapatkan dari dua pendidikan ini juga berbeda. Ada beberapa gelar untuk lulusan magister psikologi, yaitu M.Si atau Magister Sains, M. Psi.T atau Magister Psikologi terapan, M. S atau Master of Science, maupun M. A atau Master of Arts. 

Sedangkan lulusan dari pendidikan magister profesi psikologi adalah M. Psi atau magister psikologi.

Macam-Macam Profesi Psikologi

Lulusan dari pendidikan magister profesi psikologi tidak hanya terbatas pada menjadi seorang psikolog saja. Ada berbagai macam profesi psikologi yang bisa dijalani, yaitu:

1. Psikolog Klinis

Psikolog yang bekerja di bidang psikolog klinis biasanya akan bekerja di rumah sakit dengan beberapa fokus utama dalam pekerjaan. Misalnya seperti melakukan penyuluhan atau sosialisasi hidup sehat, atau memberikan penanganan psikologis pada pasien dengan penyakit-penyakit tertentu yang berdampak pada kesehatan mentalnya.

2. Konselor

Konselor sering disebut juga sebagai pembimbing, yaitu seseorang yang memiliki keahlian untuk memberikan konseling kepada mereka yang membutuhkan. Konselor dapat bekerja di berbagai bidang, misalnya seperti menjadi guru Bimbingan Konseling (BK), atau memberikan konseling kepada para karyawan, maupun bekerja di LSM.

Ada berbagai jenis konselor dengan fokus konseling yang berbeda-beda. Contohnya seperti konselor karier, konselor remaja, hingga konselor gender.

3. Psikolog Anak

Seorang psikolog anak akan berfokus pada perkembangan anak, yang nantinya juga akan menangani perkembangan keluarga tersebut, karena berpengaruh pada perkembangan anak. Salah satu tugas dari psikolog anak adalah untuk membantu mengatasi perilaku anak yang dianggap bermasalah.

4. Psikolog Industri dan Organisasi

Sesuai namanya, seorang psikolog industri dan organisasi akan menerapkan berbagai teori dan prinsip ilmu psikologi untuk mengembangkan organisasi maupun di dalam sebuah industri.

Beberapa fokus dari psikolog industri dan organisasi ini misalnya seperti masalah kesejahteraan fisik dan jiwa karyawan di perusahaan, hingga meningkatkan produktivitas karyawan atau anggota organisasi.

5. Psikolog Forensik

Psikolog forensik tidak hanya berfokus di bidang psikologi saja, tapi juga menggabungkannya dengan bidang hukum. Sehingga seorang psikolog forensik akan menerapkan ilmunya dalam sistem peradilan.Beberapa tugas dari psikolog forensik adalah menilai dan mengevaluasi perilaku individu yang merupakan pelaku maupun korban kejahatan.

Selain itu, psikolog forensik juga bisa memberikan penanganan untuk diskriminasi pada karyawan, hak asuh anak, hingga menilai apakah seseorang yang dituduh menjadi pelaku bisa diadili atau tidak, dengan melihat kondisi kejiwaannya saat itu.

Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink,  berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari

Tinggalkan komentar