Silabus : Pengertian, Tujuan dan Tahap Membuat

Bagi seorang pendidik (guru atau dosen) pasti mengenal yang disebut silabus. Nah, apa itu silabus, tujuan, komponen dan tahapan dalam membuatnya supaya yang baik? Yuk kita bahas kali ini.

Ada yang punya cita-cita menjadi seorang tenaga pendidik atau guru? Jika iya! Lanjutkan. Ingat, menjadi guru adalah pekerjaan mulia. Profesi guru salah satu profesi yang memberikan kemanfaatan besar bagi umat. 

Sayangnya menjadi seorang guru itu tidak bisa dilakukan sekedip mata. Butuh persiapan yang matang. Salah satu bentuk persiapannya adalah dengan menempuh pendidikan, dan mengenal silabus. Silabus menjadi pekerjaan yang wajib kamu kuasai, karena kelak kamu akan berkutat dengan merancang pembelajaran. 

Nah buat kamu yang belum mengenal dengan baik apa itu silabus, langsung aja intip pengertian, tujuan, komponen dan tahapan membuat silabus di bawah ini. 

Pengertian Silabus

Tidak dapat dipungkiri, kelak saat kamu menjadi seorang guru ataupun tenaga pengajar. Kamu akan berhadapan dengan rancangan pembelajaran atau silabus. Nah, berikut beberapa pandangan silabus menurut para ahli. 

Affiliate Buku

1. Kunandar 

Menurut kunandar (2011), silabus merupakan rencana pembelajaran yang dibuat berdasarkan standar kompetensi, materi pokok pembelajaran, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi penilaian, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, penilaian dan alokasi waktu.

Pengertian silabus menurut kunandar
Pengertian silabus menurut kunandar

2. Aisah 

Tidak jauh berbeda dengan pandangan Aisah tentang silabus. Silabus sebagai rancangan pembelajaran mata pelajaran atau kelompok tertentu. Adapun cakupan silabus yang disusun, yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, indikator pencapaian, kegiatan pembelajaran dan kompetensi untuk penilaian.

Silabus dibuat berdasarkan standar isi yang berisi identitas mata pelajaran, kompetensi dasar, standar kompetensi, materi pembelajaran dan masih banyak lagi. 

3. Yulaelawati 

Sementara Yulaelawati mendefinisikan silabus sebagai rancangan yang digunakan untuk mengatur pelaksanaan pembelajaran dan penilaian. Dimana silabus dibuat secara tersusun dan memuat komponen tertentu agar mencapai penguasaan kompetensi dasar. 

4. BNSP 

Menurut BNSP, silabus dipergunakan untuk merancang kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Silabus juga dapat diartikan sebagai penjabaran dari Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran, indikator pencapaian, kegiatan pembelajaran, untuk mengetahui kompetensi penilaian hasil belajar dan masih banyak lagi.

Itulah beberapa pendapat tentang silabus. Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa silabus sebagai sarana untuk membuat rancangan pembelajaran. Guna mengatur dan memperlancar laju pendidikan. Mulai dari memperlancar proses belajar dan membantu dalam proses penilaian belajar anak. 

Tujuan Membuat Silabus

Adapun tujuan membuat silabus bagi tenaga pendidik dan guru. Berikut beberapa tujuan yang paling banyak dirasakan dan paling umum kita temui. 

1. Acuan Membuat Rencana Pembelajaran 

Reseller Buku

Kelihatannya hanya menyusun pembelajaran, ternyata silabus berfungsi membantu dalam membuat acuan rencana pembelajaran. Mulai dari rencana pembelajaran tentang kajian mata pelajaran, pengembangan penilaian hasil pembelajaran ataupun pengelolaan kegiatan pembelajaran. 

2. Pedoman Penyusunan Buku Siswa 

Sudah rahasia umum jika dalam belajar siswa membutuhkan buku pegangan sebagai pendamping pembelajaran bukan

Ternyata salah satu fungsi silabus adalah membantu penulis buku menyusun isi buku sesuai dengan kompetensi yang relevan dengan kurikulum ataupun satuan pendidikan yang diberlakukan dinas pendidikan. 

3. Sebagai Aktualisasi Kurikulum 

Rancangan pembelajaran yang dibuat, nantinya pun akan di kembangkan lagi ke dalam bentuk perangkat pembelajaran.

Adapun fungsi pengembangan silabus tersebut, yaitu membantu dalam memaksimalkan dan menjadi sarana untuk mengaktualisasikan kurikulum secara operasional di tingkat satuan pendidikan. Aktualisasi inilah yang sebenarnya memudahkan guru untuk melakukan pembelajaran lebih nyaman.

Itulah beberapa fungsi silabus. Ternyata selain berfungsi ketiga yang sudah disebutkan di atas, juga berperan sebagai sumber pokok penyusunan rancangan pembelajaran yang terstandarisasi sesuai dengan kompetensi dasar.

Komponen Dalam Silabus

Saat membuat silabus, ada beberapa komponen yang tercakup di dalamnya. Lalu apa saja komponen tersebut? Berikut ulasannya. 

1. Kompetensi inti 

Kompetensi inti (kt) adalah kompetensi mengenai keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang disampaikan ke peserta didik lewat mata pelajaran. Kompetensi inti ini juga sebagai upaya mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dicapai oleh peserta didik di setiap tingkatan kelas atau jenjang pendidikan. 

Promo Buku

Kompetensi inti dapat pula diartikan sebagai operasional skl. Setidaknya ada empat dimensi yang mencerminkan kompetensi inti yang meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Dimana keempat dimensi itulah yang dapat dijadikan sarana untuk mengintegrasikan muatan pembelajaran, demi mencapai standar kompetensi lulusan. 

2. Kompetensi dasar 

Ada juga yang disebut dengan komponen kompetensi dasar (kd). Kompetensi ini berupa kemampuan spesifik yang meliputi keterampilan, sikap dan pengetahuan yang disampaikan lewat muatan dan mata pelajaran. Jadi setiap peserta didik wajib memperoleh kompetensi dasar ini.

3. Indikator pencapaian kompetensi 

Indikator pencapaian kompetensi ini digunakan untuk mengukur, mengobservasi dan mengamati. Tujuannya untuk mengetahui apakah penilaian mata pelajaran sudah tercapai atau tidak.

Salah satu cara untuk mengetahui indikator pencapaian kompetensi ini, biasanya dapat diketahui dengan cara menghitung, menceritakan, mengidentifikasi atau mengukur. Sementara indikasi pencapaian tersebut berhasil atau tidak, diukur lewat perubahan sikap, keterampilan dan pengetahuan peserta didik. 

4. Kegiatan pembelajaran 

Kegiatan pembelajaran juga salah satu komponen dalam silabus. Kegiatan pembelajaran dapat menggunakan pendekatan-pendekatan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Umumnya kegiatan pembelajaran juga dapat dilakukan dengan berbagai model dan strategi pembelajaran yang sesuai. 

5. Materi pokok

Komponen materi pokok berisi tentang prinsip, fakta, konsep, prosedur yang relevan. Dimana materi pokok dapat ditulis dalam bentuk butir-butir yang telah disesuaikan dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 

6. Pembelajaran 

Sesuai dengan namanya, pembelajaran adalah komponen silabus yang berisi kegiatan antara guru dan peserta didik dalam tujuan mencapai kompetensi dasar yang diharapkan. 

7. Penilaian 

Sementara kehadiran penilaian sebagai bentuk upaya mengumpulkan sekaligus upaya mengolah informasi untuk menilai hasil pencapaian yang diperoleh oleh peserta didik. 

8. Alokasi waktu 

Alokasi waktu yang dimaksud di sini adalah rentang waktu. Bisa menunjukan jumlah jam pembelajaran, dan struktur kurikulum dalam satu semester atau dalam satu tahun yang akan dicapai dan yang akan dilakukan. 

9. Sumber belajar 

Sementara yang dimaksud dengan sumber belajar dapat merujuk banyak bentuk. Misal merujuk pada buku peagngan, media elektronik, alam sekitar yang dapat dijadikan pembelajaran relevan dan masih banyak lagi. 

Itulah beberapa komponen dalam silabus. Ternyata ada banyak komponen yang perlu diperhatikan. Nah, kamu pun sebenarnya sudah bisa mempersiapkannya semenjak sekarang.

Baca juga: Keuntungan Menjadi PPG untuk Lulusan Sarjana

Tahapan Membuat Silabus

Setelah melihat beberapa uraian di atas, mungkin ada diantara kamu yang bertanya. Bagaimana tahap-tahap membuat silabus? Apakah sulit? Dan apa saja yang perlu dipersiapkan? Langsung saja simak ulasannya berikut. 

1. Mengkaji Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar  

Tahap pertama membuat silabus, lakukan kajian terhadap kompetensi inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Setidaknya saat menyusun KI dan KD kamu harus memperhatikan hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat kesulitan terlebih dahulu. 

Setelah menulis berdasarkan hierarki konsep, kamu bisa mengkaji apakah ada keterkaitan antara KD dan KI dalam mata pelajaran ataupun antar mata pelajaran. 

2. Mengidentifikasi materi pokok pelajaran 

Tahapan yang kedua, kamu bisa melanjutkan untuk mengidentifikasi materi pokok pelajaran. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan di bagian ini, yaitu perhatikan potensi peserta didik, lihat apakah ada relevansi dengan karakteristik daerah? Termasuk tinjau terkait perkembangan fisik, sosial, intelektual, spiritual dan emosional peserta didik. 

Di dalam identifikasi materi pokok pembelajaran adalah melihat apakah KI dan KD memberikan kebermanfaatan kepada peserta didik? Lihat juga alokasi waktu dan relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan. Mengingat setiap daerah memiliki kasus dan permasalahan yang berbeda-beda. 

Selain itu semua, ternyata penting juga mengidentifikasi apakah pokok pembelajaran sudah sesuai dengan struktur keilmuan, keluasan materi pembelajaran, dan apakah sudah mendalam atau belum. Hal ini juga perlu diperhatikan. 

3. Pengembangan Kegiatan 

Pengembangan kegiatan pembelajaran dalam silabus tidak dibuat begitu saja. Kamu perlu memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut. 

  1. Apakah pembelajaran kegiatan yang diberikan membantu peserta didik? Atau sebaliknya. Kemudian perhatikan juga agar guru juga melaksanakan pembelajaran secara profesional 
  2. Pengembangan kegiatan yang diberikan ke peserta didik disampaikan secara berurutan demi mencapai kompetensi dasar
  3. Adapun tujuan penyampaian pembelajaran dilakukan secara berurutan, yaitu agar sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran yang sudah didesain. 
  4. Pengembangan kegiatan dapat pula didesain dan dikonsep dalam bentuk rumusan pernyataan kegiatan pembelajaran. Rumusan pernyataan tersebut minimal memiliki dua ciri yang  memperlihatkan perubahan terhadap pengalaman belajar siswa, yang bisa berbentuk kegiatan siswa ataupun berbentuk matrik. 

4. Merumuskan indikator pencapaian KD

Tahap selanjutnya adalah merumuskan indikator pencapaian Kompetensi Dasar. Indikasi bahwa Kompetensi dasar tercapai, dapat ditandai adanya perubahan perilaku ataupun sikap peserta didik. Peserta didik yang menunjukan perubahan pengetahuan dan keterampilan pun juga dapat dijadikan sebagai keberhasilan pencapaian kompetensi dasar ini. Nah, untuk bisa mengetahui hasilnya, maka peserta didik bisa menyusun alat penilaian atau dapat pula mengukur hasilnya dengan cara melakukan observasi. 

5. Menentukan jenis penilaian

Tahap selanjutnya, bisa menentukan jenis penilaian. Berbicara jenis penilaian, setiap guru memiliki cara dan formulanya sendiri. Ada yang menggunakan tes maupun non tes. Bisa juga dilakukan dalam bentuk tes tertulis, lisan, pengukuran sikap, pengamatan kerja, lisan atau memberi proyek kepada peserta didik. 

Saat melakukan penilaian tersebut, perlu memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut. 

  1. Pastikan penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi 
  2. Penilaian dilakukan sesuai acuan kriteria, misal menilai berdasarkan apa yang bisa dicapai peserta didik. 
  3. Gunakan sistem penilaian yang berkelanjutan, kemudian hasilnya dilakukan analisis, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan yang dialami siswa. 
  4. Hasil penilaian perlu dianalisis dan ditindaklanjuti. Misalnya siswa yang mendapatkan nilai jelek, bisa melakukan remidi agar memenuhi kriteria ketuntasan. 
  5. Sistem penilaian yang dilakukan oleh guru disesuaikan dengan pengalaman belajar

Dari kelima tahapan membuat silabus, masih ada dua tahap yang belum disebutkan. Yaitu tahap membuat penentuan alokasi waktu dan menentukan sumber belajar. Penentuan alokasi waktu dibuat dengan membuat perkiraan waktu rerata siswa bisa menguasai kompetensi dasar. Sementara dalam menentukan sumber belajar dibuat berdasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar.  

Nah, itulah beberapa hal penting tentang silabus. Semoga sedikit pembahasan ini bisa menjawab rasa penasaran kamu tentang silabus (irukawa elisa)

Baca juga: 45 Motto Pendidikan Indonesia

Tinggalkan komentar