Sistem Sosial: Definisi, Macam, Unsur dan Contoh [Di Indonesia]

Sistem sosial di setiap negera sangat beda-beda, apalagi Indonesia. Nah, kali ini kita bahas apa itu sistem sosial mulai dari definisi, macam sistem sosial, unsur dan contoh di Indonesia.

Dalam kehidupan sosial, masyarakat hidup berdampingan satu sama lain. Adanya tujuan bersama untuk mencapai ketentraman dan keselarasan menjadikan masyarakat secara tidak langsung memiliki aturan, norma, organisasi, dan interaksi antar aktor atau komponen sosial yang saling mengikat dan berkaitan. Jalannya fungsi keseluruhan aspek-aspek tersebut membentuk sistem sosial

Sistem sosial dapat diartikan sebagai serangkaian sub atau bagian dalam sistem yang saling berhubungan, berinteraksi, dan bergantung demi mencapai tujuan bersama dalam kehidupan bermasyarakat. Adanya sistem sosial membawa konsekuensi bahwa aturan dan  interaksi dalam masyarakat memengaruhi organisasi atau tata tingkah laku seseorang.

Baca juga: Faktor Yang Mempengaruhi Proses Interaksi Sosial

Pengertian sistem sosial Menurut Ahli

Definisi sistem sosial diartikan dengan berbagai sudut pandang oleh para ahli sosiologi, sebagai berikut.

Program Afiliasi

Talcott Parsons

Berdasarkan pendapat talcott Parsons, sistem sosial terdiri dari keragaman aktor individu yang berinteraksi satu sama lain dalam situasi sosial yang setidaknya berada dalam lingkungan atau ruang fisik, dimana aktor tersebut memiliki motivasi untuk cenderung mengoptimalkan gratifikasi dan relasinya terhadap situasi dan aktor lain berlangsung dalam sebuah sistem yang melibatkan simbol-simbol yang secara kultural terstruktur. 

Dari definisi tersebut, sistem sosial terbentuk dari jaringan interaksi satu sama lain yang seragam. Sistem sosial cenderung didasari motivasi pengoptimalan gratifikasi (pemberian atas layanan/manfaat) dan relasi terhadap situasi dan komponen lain yang ada dalam suatu sistem yang kultural terstruktur. 

Ogbum dan Nimkoff 

Sistem sosial merupakan keragaman individu yang berinteraksi satu sama lain menurut makna dan norma kultural yang disepakati bersama.

Menurut definisi tersebut, keragaman interaksi individu dan yang lainnya terhadap makna dan norma kulturalnya menjadi pembentuk sistem sosial.

Johnson (1986) 

Menurut Johnson (1986),sistem sosial diartikan sebagai kumpulan dari tindakan sosial, baik dari individu maupun kelompok dalam kehidupan masyarakat.

Johnson menjelaskan pembentukan sistem sosial dari tindakan-tindakan sosial. Perulangan tindakan sosial tersebut membentuk pola dan kebiasaan yang teratur sehingga pada puncaknya membentuk sistem sosial.  

Setiadi dan Kolip (2013)

Sistem sosial adalah  hubungan antara unsur atau elemen di kehidupan masyarakat, meliputi  tindakan masyarakat, lembaga sosial, nilai dan norma sosial yang bergerak dinamis.

Program Afiliasi

Dari definisi tersebut, aspek-aspek dalam sistem sosial dapat diketahui, seperti tindakan masyarakat, lembaga sosial, nilai dan norma sosial. Keempat aspek tersebut dalam perkembangannya bersifat dinamis.

Wirawan (2012)

Sistem sosial adalah sistem tindakan yang terbentuk dalam sistem sosial, terdiri dari individu, kelompok sosial, dan norma sosial yang berlaku di kehidupan masyarakat.

Dari definisi tersebut, sistem sosial terbentuk dari unsur individu dan kelompok sosial sebagai pihak yang melakukan interaksi sosial serta norma sosial sebagai pedoman aturannya. Unsur-unsur tersebut menjadi sistem tindakan yang selanjutnya membentuk sistem sosial.  

Sulaeman (1995)

Sistem sosial diartikan sebagai alat analisis realita sosial dalam menjelaskan kelompok masyarakat sebagai bagian dari sistem sosial.

Sulaeman menjelaskan definisi sistem sosial dari sudut pandang fungsinya. Sebagai alat analisis realitas sosial.mengandung makna bahwa sistem sosial memuat gambaran kenyataan yang memang ada dan terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.  

Macam-macam sistem sosial

Sistem sosial dibedakan menjadi 2 macam, sebagai berikut.

1. Pembagian Menurut Morgan dan para evolusionis 

Menurut Morgan dan para evolusionis, sistem sosial dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan evolusi dan alat penghidupan.

Berdasarkan evolusi meliputi sistem sosial savagery, sistem sosial barbar, dan sistem sosial yang beradab. Sementara itu, sistem sosial berdasarkan alat penghidupan, meliputi sistem sosial perburuan, sistem sosial pastoral atau penggembalaan, sistem sosial pertanian, dan sistem sosial industri.

2. Durkheim

Pembagian kedua dipaparkan oleh Durkheim yang mengklasifikasikan dua jenis sistem sosial, yakni sistem sosial mekanis dan organis.

A. Sistem Mekanis

Sistem sosial mekanis terdapat pada masyarakat kuno. Di era sebelum adanya industri jenis sistem sosial mekanis banyak berkembang. Masyarakat dalam sistem sosial ini memiliki kesadaran kolektif yang penuh terhadap norma, aturan, keputusan bersama yang ada di masyarakatnya.

B. Sistem Organis

Adapun sistem sosial organis banyak dijumpai dalam masyarakat modern. Perkembangan jenis sistem sosial ini banyak terjadi di era industri. Dengan adanya era industri ini menandakan masyarakat dalam sistem sosial organik telah mengenal aturan pembagian kerja. Masyarakat dalam sistem sosial ini cenderung kompleks..   

Unsur Sistem Sosial

Sistem sosial terdiri dari 6 unsur, sebagai berikut. 

1. Keyakinan

Unsur keyakinan masyarakat terhadap sistem sosial berkaitan dengan nilai benar atau tidaknya sistem sosialnya berjalan.

2. Perasaan

Unsur ini merupakan gambaran perasaan anggota masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi pada sistem sosialnya. Dari gambaran perasaan tersebut, pola perilaku masyarakat dapat dibantu dengan jelas. 

3. Adanya Cita-cita atau Tujuan

Dengan adanya cita-cita atau tujuan akan mempermudah masyarakat dalam memahami pentingnya keberadaan sistem sosial sebelum sistem sosial memengaruhi pola perilakunya. 

4. Norma 

Unsur norma merupakan aturan atau tata tertib dalam masyarakat yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku individu dan kelompok yang telah disepakati bersama. Norma ada untuk mencapai keteraturan sosial. 

5. Peran dan Status

Unsur peran dan status berpengaruh pada sistem sosial. Peran berupa kontribusi yang dikeluarkan untuk masyarakat. Status berupa kedudukan atau posisi sosial yang dibebankan oleh masyarakat. 

6. Sanksi

Nilai dan norma sosial diberlakukan dengan tujuan untuk ditaati oleh masyarakat. Jika masyarakat ada yang melanggar, akan mendapatkan sanksi atau hukuman yang telah disepakati bersama.

Baca juga: Contoh Perubahan Sosial

Fungsi Sistem sosial

Berdasarkan teori struktural fungsional dari Talcott Parsons, sistem sosial memiliki empat fungsi yang biasa disebut AGIL, sebagai berikut.

1. Adaptation atau Adaptasi

Sistem sosial dalam adaptasi difungsikan untuk memberikan upaya pelaku interaksi sosial dalam penyesuaian dirinya dengan lingkungan baru dan terbatas. 

2. Goal Attainment atau Pencapaian Tujuan 

Sistem sosial dalam pencapaian tujuan berguna dalam mengutamakan upaya-upaya yang sesuai dengan tujuan bersama yang ingin dicapai. 

3. Integration atau Integrasi

Sistem sosial dalam integrasi berguna untuk menjaga koordinasi antar sistem agar kerja sistem tetap berjalan dengan teratur dan baik.

4. Latency Maintenance atau Pemertahanan dan Pemeliharaan Pola Keteraturan Masyarakat

Sistem sosial dalam hal ini memberikan pengaruh terhadap keteraturan dan keselarasan masyarakat melalui penggunaan nilai dan norma sosial di masyarakat. 

Contoh Sistem Sosial

1. Sistem Sosial di Keluarga

Di lingkungan sistem sosialnya pada umumnya meliputi ayah, ibu, dan anak. Setiap komponen saling berkaitan dan ketergantungan. Misalnya, untuk mempertahankan sistem sosial di keluarga yang telah berjalan dengan baik, maka ketika meminta izin ke luar kota, anak tentu akan meminta izin terlebih dahulu kepada ayah dan ibunya. 

Jika tidak izin, akan terjadi ketidakteraturan karena anak dianggap tidak mematuhi perintah di keluarganya yang mengharuskan untuk meminta izin sebelum pergi. Pada kesempatan ke luar kota berikutnya, anak akan melakukan hal yang sama, yakni meminta izin ke orang tuanya.

2. Sistem Sosial Sekolah

Sistem sosial di lingkungan sekolah terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa, dan karyawan TU.

Untuk mencapai sistem sosial maka sekolah memberlakukan aturan-aturan seperti masuk jam 7 pagi, memakai sepatu, memakai seragam, dan sebagainya. Jika ada yang melanggar, maka akan ada sanksi yang didapatkan bagi pelanggar. 

3. Masyarakat

Dalam masyarakat, sistem sosialnya kompleks. Misalnya dalam lingkup masyarakat desa, masyarakat dipimpin oleh kepala desa. Untuk mencapai keteraturan dalam desanya, kepala desa tentu akan menerapkan kebijakan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat desa tersebut. Kebijakan tersebut misalnya pemberlakuan jam malam dan pengadaan ronda malam. 

Bagaimana sistem sosial Indonesia?

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang juga berdampak dengan mempengaruhi beragamnya sistem sosial dalam masyarakat.

Dari segi budaya, sistem sosial Indonesia terdiri dari atas beda-beda suku, agama, ras, antargolongan, dan bahasa. Sistem sosial di Indonesia dengan banyaknya bentuk memiliki ancaman dan tantangan tersendiri. 

Jika suatu komponen sistem sosial tidak berjalan sesuai jalannya dan tempatnya, konflik antarsuku, etnosentrisme, separatisme, dan sebagainya sangat mungkin terjadi. 

Oleh karena itu, Negara Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang difungsikan sebagai pedoman untuk bisa bersatu dengan selalu menjunjung tinggi toleransi antar masyarakat dalam koridor sistem sosial.

Artikel Terkait Lainnya

Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink,  berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari

Satu pemikiran pada “Sistem Sosial: Definisi, Macam, Unsur dan Contoh [Di Indonesia]”

Tinggalkan komentar