Skala Pengukuran Data: Pengertian, Jenis dan Contoh [Terbaru]

Skala pengukuran data dalam penelitian – menjadi seorang mahasiswa disemester akhir pastinya dipusingkan oleh masalah penelitian. Unsur penting dalam penelitian adalah menentukan skala pengukuran. 

Berbicara tentang skala penelitian data dalam penelitian, ada beberapa jenis yang akan dipaparkan dalam artikel ini. Sebelum masuk ke macam-macam skala pengukuran, akan membahas tentang pengertian skala pengukuran, sebagai berikut. 

Pengertian Skala Pengukuran

Sebagian orang masih bingung apa itu skala pengukuran? Jadi, skala pengukuran adalah sarana untuk menentukan panjang pendek interval yang telah ditentukan dalam satuan alat ukur. Salah satu cara agar bisa mengetahui panjang pendek interval dapat dilakukan dengan melakukan alat pengukuran. 

Penggunaan alat ukur dapat diterapkan untuk memperoleh data kuantitatif atau memperoleh angka. Kurang efektif jika digunakan untuk jenis penelitian kualitatif. Berikut adalah pengertian skala pengukuran data dalam penelitian menurut para ahli atau para tokoh. 

Macam-macam Skala Pengukuran Data

Berikut ini adalah macam macam skala data pengukuran yang terbagi menjadi empat macam, diantaranya sebagai berikut:

Program Afiliasi

1. Skala Nominal 

Dikatakan sebagai skala nominal adalah skala pengukuran yang cukup sering digunakan. Karena skala pengukuran statistik ini bentuknya paling sederhana. Skala nominal cocok digunakan untuk penelitian yang mencari pengkategorian saja. 

Contoh kasus pengkategorian adalah menentukan kategori lambang, label atau simbol. Umumnya pengkategorisasian berperan untuk mengelompokkan data sesuai dengan kategorisasi. Pengkategorisasian di lapangan lebih sering menggunakan simbolisasi yang fungsinya untuk membedakan mana kelompok objek ataupun mana kelompok subjek. 

Tanda skala nominal adalah mutually exclusive, dimana setiap objek hanya memiliki satu kategori saja. Selain itu, skala nominal tidak memiliki aturan yang terstruktur, dengan kata lain aturannya abstrak. 

Berikut adalah ciri dari skala nominal yang perlu di garis bawahi. 

  • Tidak dijumlah bilangan pecahan 
  • Tidak memiliki ranking 
  • Tidak memiliki nol mutlak 
  • Angka hanya sebagai label saja 
  • Tidak memiliki ukuran yang baru 
  • Menggunakan statistik non parametric

Baca juga: Data Kualitatif dan Kuantitatif dalam Penelitian

2. Skala Ordinal 

Skala ordinal adalah skala pengukuran yang menunjukan jarak interval antar tingkatan tidak harus sama. Skala ordinal setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan skala nominal. Skala ordinal pengkategorisasian disusun berdasarkan urutan terendah ke tingkat yang lebih tinggi. 

Contoh skala ordinal dari segi pengkategorisasiannya saling memisah. Dari segi kategorisasi data dibuat berdasarkan karakteristik khusus.

Ebook Bisnis

Sedangkan untuk kategorisasi data disusun berdasarkan pada karakteristik. Ciri-ciri skala ordinal memiliki tiga ciri, sebagai berikut:

  • Data saling memisah 
  • Data bersifat logis dan mengikuti aturan 
  • Kategori data ditentukan oleh skala yang didasarkan pada jumlah karakteristik yang dimiliki

3. Skala Interval 

Pengertian skala interval adalah skala pengukuran yang sering digunakan untuk menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Pada skala interval tidak memiliki nilai nol. Nilai nol yang dimaksud hanya menggambarkan satu titik dalam skala saja. 

Dari asal tingkatannya, skala interval berada di atas skala ordinal dan skala nominal. Skala interval memiliki nilai bobot yang sama dari satu data dengan yang lain. Skala interval bersifat saling memisah.

Sedangkan untuk kategorisasi data diatur secara logis, untuk kategorisasi data memiliki karakteristik khusus saat menentukan skala. Ciri-ciri skala pengukuran interval sebagai berikut. 

  • Data bersifat saling memisah 
  • Data bersifat logis 
  • Data ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya
  • Angka “0” hanya menggambarkan titik dalam skala, tetapi sebenarnya tidak memiliki nilai nol absolut

4. Skala Rasio 

Sedangkan yang terakhir yaitu skala rasio. Skala rasio adalah skala pengukuran data dalam penelitian yang lebih sering digunakan untuk membedakan, mengurutkan dan membandingkan data.

Selain itu, skala rasio juga menjadi skala paling tinggi dibandingkan tiga jenis skala yang sudah disebutkan sebelumnya. Agar lebih mudah, berikut ciri-ciri skala rasio yang bisa di garis bawahi. 

Program Afiliasi
  • Data bersifat saling memisah 
  • Data bersifat logis dan mengikuti aturan 
  • Kategori data ditentukan skala berdasarkan karakteristik khusus 

Itulah empat jenis skala pengukuran data dalam penelitian yang sering dijumpai dalam pengukuran data.

Baca juga: Validasi Data Penelitian: Pengertian, Manfaat dan Contoh

Contoh Skala Pengukuran Data dalam Penelitian 

Setelah mempelajari beberapa tentang jenis-jenis skala pengukuran, berikut adalah contoh skala pengukuran data dalam penelitian. 

1. Contoh Skala Nominal 

Pendidikan sendiri dikategorikan menjadi beberapa tingkatan, diantaranya SD, SMP, SMA, SMK, Sarjana, Magister dan Dokter.

2. Contoh Skala Ordinal 

Setiap kali memasang aplikasi di Google Playstore, kita sering mendapatkan tawaran untuk memberikan penilaian. Ada yang bintang 5 sampai bintang 1. Bintang 5 artinya sangat puas, bintang 4 artinya puas, bintang 3 artinya kurang puas, bintang 2 tidak puas dan bintang 1 artinya sangat tidak puas. 

Beberapa kasus, penilaian ini juga sering kita temukan dalam pemilihan angket penelitian, ataupun dalam bentuk aplikasi transportasi seperti grab, gojek dan masih banyak lagi. Jadi skala ordinal dimulai dari angka yang paling besar, baru diikuti angka yang lebih kecil. 

3. Contoh Skala interval 

Misalnya di kota Yogyakarta memiliki suhu 100C, kemudian di Semarang suhunya mencapai 150C, dan di Jakarta suhu udara di jam yang sama berada di angka 200C. Dari situ dapat dikatakan bahwa selisih suhu daerah Semarang 50C lebih panas dibandingkan kota Yogyakarta. Terjadi selisih suhu daerah Jakarta dengan daerah Semarang adalah 50C. 

Hal ini menunjukan bahwa pengukuran interval memiliki jarak tetap. Hanya saja, kita bisa mengatakan bahwa suhu di Jakarta lebih panas dua kali lipat dibandingkan koa Yogyakarta, itu artinya tidak bisa dijadikan kelipatan. Kenapa demikian? Karena dalam derajat celcius tidak memiliki no absolut. 

4. Contoh Skala Pengukuran Rasio 

Rani memiliki berat badan 30 kg. Mila memiliki berat badan 60 kg. maka dapat dikatakan bahwa berat badan Mila lebih berat dua kali dibandingkan berat badan Rani. 

Ternyata pengukuran skala rasio adalah pengukuran yang tidak hanya mengetahui berat badan, tetapi juga dapat digunakan untuk mengetahui usia, berat benda, tinggi pohon, ukuran timbangan, jarak, panjang barang hingga dapat pula digunakan untuk mengetahui nilai ujian.

Pertanyaan umum mengenai skala pengukuran data

Jenis skala pengukuran

Skala pengukuran data dalam penelitian ada 4, yaitu skala nominal, skala ordinal, interval dan rasio.

Contoh skala pengukuran nominal

Contoh skala nominal ada 2, yaitu skala nominal sebenarnya dan skala nominal tidak sebenarnya. Untuk contoh baca pada Contoh skala nominal

Kesimpulan

Dari contoh skala pengukuran data dalam penelitian di atas, kamu semakin tahu penggunaan masing-masing skala itu bukan. Semoga dengan pembahasan yang singkat ini ada manfaatnya. (Novia Intan)

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar