Target Penjualan: Pengertian, Cara Menentukan dan Contoh

Target penjualan menjadi perhatian utama bagi pelaku usaha. Setidaknya dengan melihat target penjualan, pelaku usaha bisa mengetahui dan mengevaluasi apa yang seharusnya dilakukan atau yang seharusnya ditinggalkan. Maka tidak heran jika target penjualan menjadi hal cukup krusial. 

Mungkin ada diantara kamu yang penasaran kenapa target penjualan itu penting, dan bagaimana cara menghitung dan cara membuatnya. Namun sebelum menjawab akan hal itu, kita akan kupas dan ulas terlebih dahulu pengertian target penjualan sebagai berikut. 

Apa Itu Target Penjualan?

Target penjualan diambil dari kata target, yang dapat diartikan sebagai batas waktu, satuan ukuran dan metode yang digunakan untuk bisa mencapai target waktu yang telah ditentukan. Sementara penjualan itu sendiri lebih pada aktivitas penjualan produk barang/ataupun jasa. 

Jadi jika disimpulkan target penjualan adalah satuan produk barang maupun jasa yang harus dijual belikan ke pasaran dengan tenggat waktu tertentu. Target penjualan dapat pula diartikan sebagai rencana penjualan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pihak perusahaan. 

Sementara tim yang menjalankan penjualan disebut dengan tim sales. Dimana tim sales inilah yang bertanggungjawab secarah penuh terhadap target yang hendak dicapai. Maka tidak heran jika tim sales biasanya akan membuat target penjualan sedemikian rupa agar tercapai lebih realistis. 

Affiliate Buku

Sementara pelaku usaha dalam menentukan target penjualan juga tidak bisa seenaknya menentukan secara sepihak. Pihak perusahaan juga perlunya melihat tim, apakah kapasitas tim yang ada mampu melakukannya atau tidak. Karena kunci mencapai target penjualan bukan seberapa besar target yang diinginkan, tetapi perlunya memperhatikan kemampuan tim sales itu sendiri.

Mengapa Harus Membuat Target Penjualan Yang Benar? 

Tidak dapat dipungkiri jika target penjualan menjadi dasar penetapan sasaran pasar. Dimana, hal ini sangat membantu pihak perusahaan untuk menetapkan susunan strategi penjualan. Lalu pertanyaannya adalah, mengapa harus membuat target penjualan? Berikut ada beberapa alasan yang mungkin kurang diperhatikan bagi masyarakat pada umumnya

1. Keberagaman konsumen

Sudah menjadi rahasia umum saat kita melepaskan produk kita di pasar, itu berarti kita siap dengan segala respon dan reaksi dari calon konsumen. Dimana mereka memiliki keberagaman perilaku, karakter dan memiliki minat untuk mendapatkan kebutuhan yang beragam juga. Maka tidak heran, jika sebuah perusahaan besar yang memiliki beberapa produk atau memiliki beberapa lini perlu dibeda-bedakan. 

Perlunya klasifikasi produk ini agar lebih mudah dalam menyesuaikan sesuai dengan karakter, ataupun disesuaikan dengan keperluan yang diharapkan konsumen. Sehingga pihak perusahaan juga lebih mudah dalam melakukan evaluasi hasil target penjualan. 

2. Perusahaan memiliki keterbatasan 

Jumlah penduduk di indonesia ada ratusan juta penduduk. Dimana setiap individu memiliki kebutuhan, ketertarikan dan taraf kemampuan yang berbeda-beda. Sementara ada perusahaan yang fokus memproduksi satu jenis barang/jasa saja. Dimana perusahaan mungkin saja tidak mampu melayani seluruh permintaan konsumen yang beragam. 

Belum lagi masalah keterbatasan sumber daya manusia di perusahaan yang juga terbatas. Maka, perusahaan butuh target penjualan yang berfungsi untuk memfokuskan target penjualan pada konsumen yang benar-benar membutuhkan saja. Cara ini tentu jauh lebih pas dan tepat dibandingkan melayani semua permintaan masyarakat yang jumlah jutaan penduduk. Karena sebesar apapun perusahaan, tetap memiliki keterbatasan. 

3. Memetakan target

Adapun alasan kenapa membuat target penjualan, yaitu memudahkan dalam memetakan target penjualan berdasarkan urgen kebutuhan yang diharapkan konsumen. Saat memetakan sebuah target, itu berarti secara tidak langsung kita pun akan dihadapkan untuk membuat kerangka lebih spesifik dan jelas dalam memetakan strategi.

Reseller Buku

Tanpa kerangka atau pemetaan yang jelas, target penjualan tidak akan tercapai karena tidak termanajemen dan tidak tercatat dengan baik. Itu sebabnya pelaku usaha selalu melakukan rekap dan evaluasi.

Dari ketiga alasan mengapa perlunya dibuat target penjualan di atas, setidaknya memberikan gambaran bahwa target itu penting. Target itu seperti tujuan. Tanpa adanya tujuan, jalan kita akan abstrak tidak jelas. 

Cara Menentukan Dan Membuat Target Penjualan 

Barangkali ada diantara kamu yang bertanya penasaran, mengapa harus membuat target penjualan? Pada dasarnya membuat target penjualan tergantung dari kemampuan kondisi perusahaan atau pelaku usaha. Kita tahu bahwa tidak semua perusahaan memiliki kemampuan untuk menentukan target penjualan karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). 

Atau mungkin ada diantara kamu yang menganggap bahwa target penjualan tidak begitu penting? Meskipun sekedar menentukan target, ternyata hal ini cukup penting dan perlu loh. Lagi pula dampak yang akan ditimbulkan dari membuat target adalah keuntungan. Berikut adalah beberapa cara menentukan dan membuat target penjualan untuk usaha bisnis, baik untuk skala besar ataupun usaha kecil. 

1. Perlunya Membuat Target yang Jelas 

Menjalankan usaha bisnis memang tidak seperti menjalankan pekerjaan yang bisa dilakukan seenaknya sendiri. Tetapi perlunya target yang terukur, dan spesifik. Jadi target penjualan dibuat berdasarkan data,  fakta dan analisis yang kuat.

Target penjualan jangan dibuat berdasarkan kira-kira dan ragu-ragu tanpa landasan yang kuat. Hindari hal-hal yang bersifat berambigu atau tidak fokus. karena hal ini akan sangat mengganggu capaian yang hendak dikejar. 

2. Sebagai Alat Ukur 

Bagi pemula, mungkin banyak yang tidak menyadari, bahwa target penjualan dapat dijadikan sebagai alat ukur atau measurable. Tentu saja hal ini akan memudahkan pihak pelaku usaha untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau persentase target yang tercapai. Jadi, pihak perusahaan bisa mengetahui apabila terjadi kenaikan target ataupun penurunan target. 

Bagaimana pelaku usaha bisa mengetahui berhasil atau gagal, jika tidak ada standar alat ukur yang dibuat. Analoginya, seorang mahasiswa tidak akan mendapatkan predikat cumloud jika IPK nyahanya 3,01. Jadi alat alat ukur hanya sebatas identifikasi untuk memudahkan mengetahui sampai sejauh mana. 

Promo Buku

3. Sebagai Attainable

Cara menentukan dan membuat target penjualan yang selanjutnya dibuat karena bersifat attainable atau dapat diraih sesuai dengan harapan. Di sini pihak perusahaan bisa menganalisis dan mengira-ngira apakah pihaknya mampu mencapai target atau tidak. 

Jika merasa tidak mampu, maka pihak perusahaan akan mencoba untuk menyesuaikan diri agar bisa mencapai target penjualan seperti yang diinginkan. Misalnya, jika perusahaan ingin meningkatkan target penjualan, maka pihak perusahaan juga perlu meningkatkan angka kenaikan yang sekiranya perlu dicapai. 

4. Masuk Akal

Kadangkala dalam menjalankan sebuah usaha bisnis seringkali dikelabui oleh ambisi. dimana ambisi inilah yang justru membuat target menjadi tidak realistis bagi konsumen. Seolah-olah menganggap konsumen tidak pintar. Sebaliknya, sebenarnya konsumen tidaklah bodoh. Mereka tahu dan kritis untuk masalah penentuan harga. Konsumen tahu harga mahal dan harga yang standar. Itu sebabnya, penting untuk membuat harga yang masuk akal. 

Misalnya, jika ingin membandrol barang/jasa dengan harga mahal, maka perlu diimbangi dengan kualitas produk. Perlu juga memperhatikan keuntungan lebih yang akan didapatkan oleh calon konsumen. Sehingga konsumen rela membeli dengan harga mahal dengan penawaran-penawaran yang tidak didapatkan dari produk lain. Jangan beri harga mahal, tetapi kualitas produk barang/jasa biasa-biasa. 

5. Memiliki Batas Waktu 

Ada yang menarik dalam menjalankan usaha. Yaitu segala sesuatunya perlu dibatasi oleh waktu atau time bounded. Batas waktu yang dibuat bertujuan untuk mengukur apakah tujuan tercapai atau tidak. Jika sebuah tujuan tidak ada batas waktu yang jelas, sulit rasanya untuk bisa mengukur apakah target penjualan dapat dicapai atau tidak. 

Sebagai contoh, menjalankan jual beli tanaman herbal. Dalam satu bulan target mampu menjual 1.000 polibek. Maka selama satu bulan ternyata target tidak terpenuhi, pihak perusahaan bisa melakukan evaluasi. Coba bayangkan, jika target 1.000 polybag tanpa batas waktu yang jelas, maka tidak akan mendapatkan keuntungan yang jelas pula, dan perusahaan bisa bangkrut. 

6. Breakdown Target Penjualan 

Jika memiliki usaha dalam jumlah besar, maka perlu juga membuat breakdown target penjualan. Cara ini sangat memudahkan untuk pengawasan dan kontrol. Misal memiliki beberapa outlet produk, maka setiap outlet perlunya ada tim yang mengawasi setiap outlet untuk mengetahui target dari masing-masing outlet apakah mampu mencapai target penjualan atau tidak.

Dari cara menentukan dan membuat target penjualan di atas, apakah kamu sudah memiliki gambaran? Cara ini juga dapat dipraktekan untuk usaha seperti UMKM juga loh. Barangkali kamu salah satu yang hendak merintis usaha, bisa mencoba cara ini. 

Cara Menghitung Target Penjualan

Cara Menghitung Target Penjualan 
Cara Menghitung Target Penjualan 

Selain mengetahui pengertian singkat dan dan mengetahui alasan membuat target penjualan, ternyata masih ada satu hal yang juga perlu kamu tahu. Yaitu cara menghitung target penjualan. Lantas, bagaimana cara menghitung persentase penjualan? Berikut tiga pendekatan untuk menghitung target penjualan. 

Perhitungan Persentase 

Perhitungan persentase adalah pendekatan yang digunakan untuk menghitung target penjualan yang sudah berjalan minimal 1 bulan atau satu periode keuangan. Berikut adalah rumus cara perhitungannya. 

Persentase target penjualan = jumlah keuntungan x 100%

Contoh cara menghitung persentase

Sebuah kedai boba baru saja buka pada 20 januari 2023. Maka pada 19 februari 2023 kedai boba perlu melihat hasil pemasukan selama satu bulan. Dimana pihak kedai boba memiliki target penjualan rp. 10.000.000. Setelah dihitung, ternyata mendapatkan laba bersih rp. 9.000.000. Jadi berapa persentase penjualannya? 

Persentase penjualan = 9.000.000 : 10.000.000 x 100%

Persentase penjualan = 0,9 x 100%

persentase penjualan = 90%

Minimal Penjualan 

Metode perhitungan minimal penjualan adalah metode penjualan yang menemukan nilai minimal penjualan yang harus diperoleh di bulan ini. Adapun rumusan untuk menghitungnya sebagai berikut.

Minimal penjualan = persentase target x target nilai penjualan

Kasus contoh masih menggunakan contoh di atas

Minimal penjualan : 110% x 10.000.000

Minimal penjualan : 11.000.000

Performa Target Penjualan 

Target penjualan tidak hanya berfungsi untuk mengetahui minimal penjualan dan perhitungan persentase saja. Tetapi juga dapat digunakan untuk mengetahui target penjualan. Dimana performa target penjualan dapat digunakan untuk mengukur semua performa di semua bidang dalam bisnis.

Contoh 

Jika kedai boba (melanjutkan contoh sebelumnya) memiliki persentase penjualan 90% dan di bulan berikutnya mengharapkan 110%, maka semua bagian bisnis perlu menentukan target performa melalui diskusi dan perhitungan dari berbagai pihak yang menghasilkan kesimpulan bahwa target penjualan 20%. Kemudian pihak tim sales menentukan target pembuatan promosi lebih intens dari sebelumnya. Misal sebelumnya seminggu sekali, kali ini seminggu dua kali postingan. Dari sini, semua bagian sdm pun bersama-sama berupaya meningkatkan performa yang pada akhirnya mengerucut fokus pada target penjualan.

Dari ketiga cara menghitung target penjualan di atas, paling tidak kamu tahu bagaimana cara mengetahui persentase penjualan, minimal penjualan dan performa target penjualan. Jika ternyata untuk melakukan perhitungan tidaklah sulit dan mudah untuk dihitung.

Insight Baru: 9 Cara Menghilangkan Gabut Berkualitas (Dapat Uang Juga)

Cara Mencapai Target Penjualan 

Melakukan usaha bisnis memang dibutuhkan kemampuan untuk melakukan analisis dan strategi. Apalagi buat yang menduduki posisi seorang sales, berikut adalah beberapa cara mencapai target penjualan. 

1. Riset Pasar 

Riset pasar atau riset market cara yang paling mendasar dan cukup penting. Dari tindakan riset pasar, kita akan menemukan banyak informasi yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan dan menemukan formula cara yang tepat sasaran dan pas untuk calon konsumen. 

2. Membuat Rencana Penjualan 

Setelah melakukan riset pasar, kita akan menemukan fakta-fakta di lapangan yang dapat dijadikan data. Dari situlah kita bisa membuat rumusan atau membuat rencana penjualan lebih rinci. Ketika perencanaan sudah dibuat dan sudah dibagikan ke masing-masing sales, maka setiap staf sales juga perlunya fokus pada target yang sudah ditentukan. 

3. Networking 

Networking atau kerjasama menjadi cara mencapai target penjualan yang tidak kalah krusial. Relasi yang luas akan memudahkan dalam melakukan ekspansi ataupun membangun kerjasama. Semakin banyak kerjasama dengan pihak luar, maka semakin mudah pula untuk mencapai target keuntungan yang diharapkan. 

4. Inovasi dan Promosi Unik 

Jika usaha yang ditawarkan adalah produk barang yang sudah berjalan selama beberapa puluh tahun. Maka penting untuk membuat inovasi produk. Setidaknya dengan inovasi akan memberikan warna baru. Bagaimanapun juga, kita butuh suasana baru agar pelanggan tidak bosan. 

5. Promosi

Selain memperhatikan masalah inovasi produk, penting juga pelaku usaha atau tim sales untuk memperhatikan promosi. Buatpromosi semenarik mungkin. Jika dulu promosi hanya dilakukan melalui iklan di televisi dan baliho-baliho. Sekarang era digital tidak ada salahnya untuk gencar memasarkan melalui media digital.

Selain dari kalimat cara mencapai target penjualan di atas, barangkali kamu menemukan cara lain? atau punya pengalaman lain? boleh tulis pengalaman kamu di kolom komentar ya. Karena menjalankan usaha bisnis itu sifatnya berkembang dan tidak bisa mengkultuskan cara A, B, C dan D sebagai cara yang benar.

Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Penjualan

Contoh Target Penjualan

Rasanya kurang afdol jika target penjualan hanya sebatas pengertian dan ulasan singkat di atas. Terutama buat kamu seorang mahasiswa yang ingin melakukan penelitian tentang target penjualan, berikut beberapa contoh target penjualan dalam bentuk studi kasus jualan buku. Barangkali dari beberapa contoh di bawah ini memberikan gambaran bagaimana cara penyusunan dan pembuatannya. 

Contoh Target Penjualan 1

Penulis : Maya Kanita 

Judul : Strategi Promosi dalam meningkatkan volume penjualan buku penerbit erlangga di kota palangkaraya. 

Perguruan Tinggi : IAIN Palangkaraya 

Contoh studi kasus : http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1824/1/Maya%20Kanita-%201504120405.pdf

Contoh Target Penjualan 2

Penulis : Irmayani 

Judul : Analisis strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan pada toko buku gramedia kota mataram 

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Mataram

Contoh studi Kasus : https://repository.ummat.ac.id/948/2/COVER%20-%20BAB%20II.pdf

Bagaimana? Semoga sedikit pembahasan tentang target penjualan ini tidak sekedar memberikan pengetahuan. Tetapi juga memberikan manfaat. (Irukawa Elisa)

Artikel Penjualan Penting Lainnya

Tinggalkan komentar