8 Teknik Penulisan Karya Ilmiah untuk Mahasiswa Pemula

program afiliasi

Apakah kamu sedang menulis karya ilmiah? Kamu harus mengetahui teknik penulisan karya ilmiah yang tepat. Selain itu, kamu juga memerlukan waktu yang panjang. Dalam penulisannya, dibutuhkan data dan fakta yang tepat.

Menulis karya ilmiah kerap menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa, terutama bagi mereka yang baru pertama kali melakukannya. Banyak yang bingung harus memulai penulisannya dari mana. Artikel ini akan membahas teknik penulisan karya ilmiah untuk mahasiswa pemula.

Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Apa itu karya tulis ilmiah? Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang memaparkan hasil penelitian dari sebuah masalah sesuai dengan kaidah dan etika keilmuan. Tulisan akademis ini biasanya ditulis oleh dosen, mahasiswa, dan peneliti.

Karya ilmiah dibuat menurut fakta dan data. Karya ilmiah membahas sebuah masalah dan solusi untuk menyelesaikannya. Masalah yang diteliti bersifat faktual.

Jadi, karya tulis ilmiah bersifat logis dan sistematis serta ditulis berdasarkan penelitian, hasil kajian, dan pemikiran. Tujuan utama dari penulisan karya tulis ilmiah adalah untuk menyampaikan informasi, menyelesaikan masalah, dan menguji suatu hipotesis dengan menerapkan metode ilmiah.

Jenis Karya Tulis Ilmiah

Ada berbagai jenis karya ilmiah. Jenis-jenis karya ilmiah yang perlu kamu pahami, antara lain:

1. Kertas Kerja (Working Paper)

Kertas kerja ditulis dengan menggunakan data di lapangan. Karya ilmiah ini bersifat empiris dan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam membuat susunan dalam laporan keuangan. Dokumen ini juga digunakan sebagai penutupan dalam buku besar.

Tulisan ini mirip seperti makalah, namun isinya lebih mendalam. Kertas kerja sering digunakan dalam forum ilmiah atau seminar untuk mengutarakan gagasan atau hasil kajian awal.

2. Makalah

Karya ilmiah yang sering dikerjakan mahasiswa untuk memenuhi tugas mereka adalah makalah. Biasanya, makalah membahas berbagai masalah ilmiah yang terjadi di lingkungan sekitar. Ketika menulis makalah, kamu perlu menggunakan bahasa yang lugas dan baku.

Ebook Bisnis

Tulisan ini didasarkan pada kajian pustaka dan memakai data yang sederhana. Biasanya, kau menyusunnya secara sistematis, mulai dari pendahuluan hingga penutup.

3. Skripsi

Jenis karya ilmiah selanjutnya yang perlu dipahami yaitu skripsi. Kamu tentu sudah familiar dengan skripsi. Skripsi menjadi syarat kelulusan yang wajib dipenuhi oleh mahasiswa. Sewaktu menulis skripsi, biasanya kamu akan mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing.

4. Tesis

Mahasiswa magister harus menyelesaikan tesis untuk memperoleh gelar. Daripada tesis, penelitian pada tesis lebih mendalam. Setelah melakukan penelitian, diharapkan tesis ini dapat memberikan jawaban atas masalah yang telah dikaji. Isi dari tesis lebih kompleks dari skripsi. Sehingga, membutuhkan kemampuan analisis yang mendalam.

Tesis berisi pengetahuan yang bersifat teoritis dan empiris. Teoritis artinya pengujian dilakukan berdasarkan teori yang sudah ada. Bersifat empiris artinya pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman pribadi ketika melakukan penelitian.

5. Disertasi

Bagi mahasiswa doktor, mereka harus mengerjakan karya tulis ilmiah yang disebut dengan disertasi. Disertasi menjelaskan suatu teori yang didasarkan pada data dan fakta yang valid. Diisertasi hanya fokus pada satu bidang ilmu saja.

Selain itu, disertasi juga berfokus pada temuan baru yang diteliti secara terstruktur dan mendalam. Hasil dari penelitian berkontribusi bagi ilmu pengetahuan. Disertasi memakai data sekunder dan data primer. Disertasi dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.

6. Artikel

Artikel merupakan tulisan yang berisi pendapat penulisnya mengenai suatu kejadian atau masalah. Artikel ini disebut dengan artikel opini. Selain artikel opini, ada juga artikel ilmiah yang biasanya dimuat di buku atau jurnal.

Artikel ilmiah ditulis menurut kajian pustaka, hasil pemikiran, dan hasil pengembangan proyek. Isinya harus didasarkan pada fakta sehingga bersifat objektif. Penulisan artikel haruslah padat dan jelas.

7. Laporan Penelitian

Laporan penelitian berisi hasil suatu aktivitas penelitian, baik observasi, survei, maupun eksperimen. Karya ilmiah ini dilengkapi dengan struktur ilmiah yang lengkap. Laporan ini umumnya disajikan secara terstruktur, objektif, dan sistematis.

Tujuan utama dari laporan penelitian adalah untuk menginformasikan hasil penelitian, metode yang dipakai, dan kesimpulan yang telah dibuat. Laporan penelitian mendokumentasikan semua proses dan hasil penelitian.

Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah

Karya ilmiah mengacu pada hasil penelitian dan pemikiran. Manfaat dari penelitian bisa dirasakan jika dicantumkan dalam sebuah karya ilmiah. Ciri-ciri karya tulis ilmiah, antara lain:

1. Logis

Salah satu ciri karya ilmiah adalah logis. Artinya, isi dalam karya ilmiah harus bisa dipahami oleh para pembacanya. Isinya juga harus sesuai dengan logika. Setiap argumen dan penjelasan perlu disampaikan dengan hubungan sebab-akibat yang jelas.

2. Sistematis

Ciri lainnya adalah bersifat sistematis. Artinya, penulisannya harus mengikuti pola yang baku. Karya ilmiah memiliki struktur yang sistematis.

3. Faktual

Karya ilmiah bersifat faktual, artinya harus disusun berdasarkan data dan kejadian yang benar-benar terjadi serta dapat dibuktikan kebenarannya secara logis dan objektif

4. Objektif

Selain itu, karya tulis ilmiah juga bersifat objektif. Artinya, isinya ditulis berdasarkan teori, fakta, data, dan logika, bukan pendapat pribadi atau opini penulisnya. Seluruh pernyataannya harus didasarkan pada data yang sudah diuji.

5. Memakai Bahasa yang Formal

Karya ilmiah memakai bahasa yang formal, baku, lugas, dan sesuai dengan EYD. Jadi, karya ilmiah harus mengikuti aturan tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang berlaku. Penggunaan istilah teknis juga harus relevan.

6. Memakai Data dan Sumber yang Valid

Sumber dan referensi ilmiah yang valid diperlukan mendukung karya ilmiah. Data yang dipakai harus dapat dipertanggungjawabkan.

7. Menerapkan Metode Ilmiah

Penulisan karya ilmiah menggunakan metode ilmiah. Penulisannya didasarkan pada langkah-langkah yang sistematis, seperti observasi, hipotesis penelitian, eksperimen, dan kesimpulan.

8. Tidak Bersifat Persuasif

Karya tulis ilmiah tidak bersifat persuasif. Artinya, tulisan ini tidak bertujuan untuk memengaruhi pembaca secara emosional. Karya ilmiah harus dapat memberikan informasi dengan jelas.

9. Mencantumkan Daftar Pustaka

Di bagian akhir karya tulis ilmiah, perlu dicantumkan seluruh referensi yang digunakan. Penulisannya harus mengikuti format yang telah ditentukan. Sumbernya harus disebutkan dengan jelas melalui daftar pustaka dan sitasi.

Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Berikut ini adalah teknik penulisan karya ilmiah yang bisa membantu kamu memahami langkah-langkahnya secara sistematis.

1. Memilih Topik dan Menentukan Rumusan Masalah

Sebagai langkah awal, kamu harus memilih topik yang jelas, menarik, dan relevan. Tentukan rumusan masalah yang spesifik dan bisa diteliti menggunakan sumber daya yang ada. Buatlah rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan dengan jelas.

2. Membaca dan Menelaah Studi Pustaka

Selanjutnya, kamu perlu mengumpulkan, membaca, dan memahami berbagai sumber ilmiah yang relevan, seperti buku, jurnal, artikel ilmiah, prosiding, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Hal ini dapat mendukung latar belakang dan landasan teori. Selain itu, identifikasi gap penelitian atau masalah yang belum terjawab.

3. Merancang Kerangka Tulisan

Setelah itu, buatlah kerangka tulisan yang meliputi pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka. Hal ini dapat membantu kamu menghasilkan tulisan yang terstruktur dengan baik.

4. Memakai Bahasa Ilmiah

Ketika menulis karya tulis ilmiah, pakailah bahasa yang formal, baku, dan jelas. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebaiknya, hindari pemakaian kata ganti orang pertama, seperti saya dan kami. Hindari juga bahasa sehari-hari, bahasa yang tidak formal, dan slang. Gunakan kalimat yang singkat, padat, dan tidak ambigu.

5. Mencantumkan Referensi dan Kutipan

Dengan mengikuti format yang berlaku, setiap kutipan dan referensi wajib dicantumkan. Contohnya, MLA, APA, atau Chicago Style. Hal tersebut penting dilakukan untuk menghindari plagiarisme.

6. Memakai Data dan Fakta

Pastikan isi dari karya tulismu dapat dipertanggungjawabkan. Gunakan data yang berasal dari studi literatur, penelitian lapangan, dan sumber statistik yang resmi.

7. Mencantumkan Daftar Pustaka

Lalu, cantumkan seluruh sumber yang kamu gunakan. Penulisannya harus sesuai dengan format dan gaya penulisan yang ditetapkan. Contohnya, Harvard, APA, MLA, dan Chicago Style. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari plagiarisme.

8. Memeriksa dan Mengoreksi Tulisan

Jika sudah selesai menulis karya ilmiah, jangan lupa untuk memeriksanya lagi. Coba periksa tata bahasa, kelengkapan data, struktur kalimat, dan kesesuaian isi dengan tujuan penulisan. Lakukan revisi supaya hasil akhirnya menjadi lebih baik.

Demikian pembahasan mengenai teknik penulisan karya ilmiah untuk mahasiswa pemula. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu yang sedang menulis karya ilmiah. Jangan lupa bagikan informasi ini kepada yang lain dan tinggalkan komentar pada kolom yang tersedia.

Sumber:

Universitas Medan Area. https://agribisnis.uma.ac.id/2022/09/29/teknik-penulisan-karya-ilmiah-dan-tahapan-proses-penulisannya/. diakses pada 9 Juni 2025

Ruang Guru. https://www.ruangguru.com/blog/jenis-jenis-karya-tulis-ilmiah diakses pada 9 Juni 2025

Brain Academy. https://www.brainacademy.id/blog/karya-ilmiah diakses pada 9 Juni 2025

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar