Menulis itu berjamaah.
Shalat itu berjamaah-demikian kata Nabi-dua puluh tjhuh kali lebih baik daripada shalat menyendiri. Pahalanya pun jauh lebih besar. Demikian pula menulis.
Disini yang dimaksud “Menulis berjamaah” adalah dengan menggunakan teknik kolaborasi. Kolaborasi adalah suatu teknik pengajaran menulis dengan melibatkan sejawat untuk saling mengoreksi. Sejawat yang diajak kolaborasi itu disebut kolaborator.
Mengapa “Menulis Berjamaah” lebih baik ? Ya, banyak alasan, diantaranya sebagai berikut :
- Dalam berjamaah (berkolaborasi) selalu ada imam atau seseorang yang dianggap paling senior yang bertindak sebagai model. Dosen-senior anda adalah imam, yang memiliki pengetahuan dan pengalaman menulis.
- Kolaborasi adalah ajang bertegur sapa dan bersilaturahmi ilmu pengetahuan. Disitu ada pembelajaran berjamaah. Salah satu prinsipnya adalah bahwa setiap orang memiliki kelebihannya sendiri.
- Imam pun-jika-keliru-harus diperingatkan dengan santun. Jadi saling mengingatkan dalam kolaborasi justru membuat anda semakin mengenal potensi diri dan membuat tulisan semakin bernas.
- Dalam kolaborasi setiap orang dibiarkan mengembangkan potensi dan kesenangannya, mungkin menulis puisi,fiksi, atau artikel opnini. Komitmen dan niat masing-masing menentukan sejauh mana Anda lari mengejar matahari.
Panduan Kolaborasi Reading-Writing Connection :
- Berbagi diri ke dalam kelompok-kelompok kecil, terdiri atas tiga atau empat orang. Hindari kelompok dengan jumlah lebih dari empat orang, karena kolaborasinya cenderung tidak efektif.
- Upayakan ada jarak yang cukup agar setiap kelompok tidak terganggu oleh kelompok lainnya.
- Masing-masing anggota membaca karangan orang lain dalam kelompoknya.
- Sewaktu membaca, perhatikanlah mekanik tulisan. Tandailah dengan menggarisbawahi kesalahan-kesalahan kecil. Gunakan tinta warna warni agar nampak variasi. Perhatikan dengan seksama : Apakah karangan tersebut diberi nomor halaman? tanggal? penandaan antar sub judul?
- Baca setiap kalimat dan cermati hal-hal berikut : subjek kalimat, predikat, antara subjek dan predikat tidak boleh ada koma, setiap paragraf satu dengan yang lainnya harus berkesinambungan.
- Tanyakan langsung kepada penulisnya manakala Anda menemukan hal-hal yang tidak jelas, aneh, atau tidak bernalar.
- Kembalikanlah karangan yang sudah dikomentari itu kepada penulisnya untuk ditulis orang.
- Minggu berikutnya Anda melakukan kerja kelompok serupa pada karangan yang sudah direvisi oleh penulisnya.
Sumber : Buku “Pokoknya Menulis” karya A. Chaedar Alwasilah & Seny Suzzana Alwasilah.
Baca Juga: