Banyak hal yang membedakan antara buku fiksi dan buku non fiksi. Berikut ini merupakan perbedaan buku fiksi dan non fiksi beserta perbedaan. Jenis buku fiksi atau non fiksi? Mengetahui dua jenis tersebut akan memudahkan kamu untuk proses menyusun tulisannya.
Berbicara soal menulis, pada dasarnya setiap orang bisa menulis buku fiksi maupun non fiksi. Tapi sayangnya tidak semua orang tahu bagaimana teknik menulis buku fiksi dan non fiksi yang baik sehingga bisa diterbitkan.
Ada yang mahir melakukan teknik menulis karena kebiasaan, ada pula yang masih banyak alasan untuk memulai menulis sebuah tulisan kemudian diterbitkan melalui penerbit buku.
Bisa menulis karena terbiasa pun tidak cukup. Penulis yang baik harus diimbangi dengan pengetahuan yang baik terkait dengan teknik menulis sehingga dapat diterbitkan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jenis tulisan buku ada dua, yakni buku fiksi dan non fiksi.
Keduanya memiliki teknik menulis yang berbeda. Dari sekian buku yang populer, umumnya buku fiksi tampak lebih mudah dikerjakan dibandingkan dengan buku non fiksi. Alasan yang sering dipaparkan yakni buku fiksi lebih mudah karena tinggal ngarang. Walaupun tidak sepenuhnya soal tulis bebas atau mengarang karena pastinya ada panduan dan ketentuannya.
Unsur buku fiksi dan non fiksi memiliki bermacam ragam. Tingkat kesulitannya pun berbeda, tergantung dari jenis buku tersebut. Buku non fiksi bisa berupa karya ilmiah, laporan penelitian, skripsi hingga disertasi. Dalam penulisan non fiksi, sebuah karya harus berdasarkan fakta sehingga dalam penulisannya tidak boleh sembarangan atau ngarang-ngarang.
Meski begitu tulisan non fiksi tidak melulu terkesan kaku dan serius. Banyak juga jenis buku non fiksi populer yang tentu penulisannya akan berbeda ketika kita menulis buku karya ilmiah.
Sementara buku non fiksi ada beberapa poin yang perlu diperhatikan selain informasi yang ditulis harus berupa fakta. Mulai dari cara penyajian materi dalam buku, penulisan paragraf, penggunaan kata, data pendukung, pencantuman indeks, sampai dengan penulisan daftar pustaka. Penulisan buku nonfiksi memang memiliki rincian yang harus diperhatikan agar naskah buku kita layak diterbitkan oleh penerbit buku.
Nah supaya lebih jelas, mari kita ulas perbedaan antara unsur buku fiksi dan nonfiksi.
Daftar Isi
Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi
Secara umum buku fiksi adalah jenis tulisan yang hanya berdasarkan imajinasi. Dia hanya rekaan si penulisnya. Jadi, jenis-jenis karya seni berikut ini merupakan karya Fiksi : Cerita pendek (cerpen), novel, cerita sinetron, telenovela, drama, film drama, film komedi, film horor, film laga.
Umumnya cerita fiksi adalah sebuah imajinasi yang dituangkan oleh penulis sehingga membuat pembacanya larut ke dalam cerita tersebut.
Sedangkan buku non fiksi lebih condong ke infomatifnya dan bukan sebuah karya tulis rekayasa dari penulis karena merupakan hal yang terjadi. Beberapa cerita non fiksi di antaranya seperti artikel, jurnal, laporan skripsi dan lain – lain.
Buku non fiksi adalah buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang disampaikan menurut pendapat/opini/kajian penulis. Dengan kata lain, buku non fiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan.
Karangan nonfiksi memiliki ciri sebagai berikut:
- Memiliki ide yang ditulis secara jelas dan logis serta sistematis
- Mengandung informasi yang sesuai dengan fakta
- Menyajikan temuan baru atau penyempurnaan temuan yang sudah ada;
- Motivasi, rancangan dan pelaksanaan penelitian yang tertuang jelas;
- Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang diketengahkan dalam tulisanya.
Sebenarnya secara garis besar kedua buku ini memiliki perbedaan yang ketara. Namun secara rinci, kita dapat melihat perbedaan buku fiksi dan non fiksi.
Perbedaan | Non fiksi | Fiksi |
Penggunaan bahasa | Bahasa denotatif | Bahasa kiasan |
Sumber | Berdasarkan data | Tidak berdasarkan data |
Sifat karangan | Bukan fiktif | Fiktif |
Bentuk karangan | Informatif | Cerita buatan |
1. Penggunaan bahasa
Non fiksi : menggunakan gaya bahasa denotatif. Gaya bahasa ini menggunakan kata yang sebenarnya tidak di tinggi – tinggikan sehingga lebih mudah dipahami karena non fiktif lebih condong ke informatif
Fiksi : penggunaan gaya bahasa pada karangan ini adalah konotatif atau di lebih – lebihkan agar pembacanya memiliki emosi terhadap cerita tersebut.
2. Sumber
Non fiksi : karangan ini menggunakan sumber data yang real sehingga kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
Fiksi : tidak menggunakan data real karena hanya sebuah imajinasi dari seorang penulis.
3. Sifat karangan
Non fiksi : karangan ini memiliki sifat yang tidak direkayasa karena kerangkanya berdasarkan data dan peristiwa yang nyata.
Fiksi : karangan ini memiliki sifat ini khayalan karena di dalamnya hanya sebuah pemikiran yang diungkapkan oleh penulis sehingga tidak dapat di nyatakan kebenarannya.
4. Bentuk Karangan
Non fiksi : karangan ini berbentuk informatif karena data yang digunakan bisa berguna untuk para pembacanya
Fiksi : karangan ini berbentuk rekaan karena di dalamnya hanya untuk menyampaikan perasaan atau yang diinginkan oleh penulis untuk membuat para pembacanya seperti mengalami peristiwa tersebut.
Baca lebih lanjut : Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi
Unsur dalam Buku Fiksi dan Non Fiksi
Berikut adalah unsur-unsur yang terdapat dalam buku fiksi dan non fiksi :
Unsur Buku Fiksi | Unsur Buku Non Fiksi |
---|---|
a. Tema b. Alur c. Sudut pandang d. Penokohan dan perwatakan e. Amanat f. Latar/setting | a. Judul b. Pengarang c. Penerbit d. Tebal halaman e. Isi f. Penutup |
Unsur Buku Fiksi
Berikut ini adalah unsur-unsur buku fiksi :
1. Tema
Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama dalam sebuah tulisan.
2. Latar
Latar merupakan keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita
3. Tokoh
Setiap individu yang ada di dalam cerita dengan karakternya masing-masing. Terdapat karakter protagonis, antagonis, dan tritagonist.
4. Alur
Rangkaian kejadian atau peristiwa yang membentuk jalan cerita. Di dalam alur terdapat konflik yang menggambarkan pertentangan setiap tokoh dalam cerita yang menghasilkan ketegangan. Adanya konflik membuat jalan cerita menjadi lebih menarik karena terdapat proses klimaks dan anti-klimaks
5. Gaya Bahasa
Cara penulis menyampaikaan ceritanya. Biasanya terdapat majas-majas tertentu yang digunakan oleh penulis
6. Amanat
Pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui cerita tersebut
Unsur Buku Non Fiksi
Berikut ini adalah penjelasan tentang unsur buku non fiksi :
1. Judul
Judul buku adalah nama buku yang merupakan kata-kata yang menggambarkan isi dalam buku, biasanya diletakkan pada cover buku.
Untuk contoh judul buku non fiksi diharuskan menggunakan kata baku sesuai dengan kamus umum bahasa indonesia. Karya nonfiksi harus memakai bahasa berciri tepat, singkat , jelas , resmi dan teratur agar efektif.
2. Pengarang
Pengarang adalah penulis atau orang yang menyusun karangan / tulisan buku tersebut.
3. Penerbit
Penerbit adalah perusahaan/instansi yang menyiapkan buku dari mulai mengedit, layout, desain cover dan lain sebagainya sampai buku tersebut dicetak dan siap diedarkan.
4. Tebal Halaman (Jumlah Bab)
Jumlah halaman dan jumlah bab yang dibahas dalam buku.
5. Isi buku
Isi adalah pembahasan dari tema buku.
6. Penutup
Penutup adalah kesimpulan dari buku yang merupakan statemen terakhir dari penulis atas bukunya.
Dalam hal kegiatan mengomentari buku fiksi dan nonfiksi, unsur-unsur yang tertera di atas merupakan acuan dasar. Boleh saja semua unsur dimasukkan ke dalam komentar, boleh juga hanya sebagian.
Baca juga : Perbedaan Cerita Fiksi Dan Non Fiksi Yang Lebih Spesifik
Sumber :
- https://web.csulb.edu/
- https://thewritepractice.com/elements-of-fiction/
Kontributor: Novia Intan
Makasih thankyou