E-Book Biomassa dan Karbon Tegakan Sengon (Suatu Tinjauan Model Allometrik untuk Pendugaan Biomasa Karbon Tegakan pada Lahan Agroforestri Tradisional di Kampung Dela Papua Barat)
Perubahan iklim global pada dekade terakhir ini terjadi karena terganggunya keseimbangan energi antara bumi dan atmosfer akibat meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (GRK), antara lain karbondioksida (CO2) yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Untuk menurunkan dampak dari pemanasan global ini adalah dengan upaya mitigasi, yaitu berupa upaya untuk menstabilkan konsentrasi CO di atmosfer yang salah satunya dengan cara adalah dengan melakukan pengukuran karbon yang tersimpan pada tanaman untuk mengetahui kemampuan tanaman dalam menyerap CO2 dan menyimpannya ke dalam organ-organ pohon (daun, cabang, batang dan akar). Sengon adalah salah satu jenis tanaman yang tergolong cepat pertumbuhannya sehingga menyerap karbon lebih besar. Pengukuran biomassa dilakukan dengan metode destructive pada 2 pohon contoh dengan diameter 32 cm dan 12 cm. Komponen biomassa yang diukur adalah bagian atas tanah (above ground biomass) yaitu batang, cabang, ranting dan daun. Uji laboratorium dilakukan untuk mengetahui berat kering biomassa.
Dari hasil tersebut dibuat model alometrik untuk menduga persediaan karbon. Persamaan terbaik dipilih dengan menggunakan analisis regresi berdasarkan nilai R-Sq tertinggi. Hasil penelitian pada tegakan sengon menunjukkan bahwa adanya perbedaan kandungan karbon pada bagian-bagian pohon (batang, cabang, ranting dan daun). Kandungan karbon terbesar pada bagian batang dan terkecil pada bagian daun. Total kandungan karbon adalah 0,3091 ton C/ha. Model pendugaan biomassa terpilih untuk tegakan sengon pada bagian batang adalah W = 0,762 D 1,288, bagian cabang adalah W = 0,075 D 1,549, bagian ranting adalah W = 0,011 D 1,948 dan bagian daun adalah W = -5,379 + 0,485 D. Sementara model terpilih untuk total biomassa adalah W = 0,623 D 1,471.
Buku ini akan menjelaskan khusus terkait tentang nilai biomasa karbon tegakan sengon yang terdapat pada lahan agroforestri tradisional di kampung Dela, distrik Selemkai, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Sengon merupakan Jenis tanaman berkayu yang cepat tumbuh dan dapat menyerap karbon lebih besar dibandingkan tanaman yang lambat tumbuh. Sengon selain cepat tumbuh, pohon sengon juga dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah termasuk tanah kering, tanah lembap dan bahkan di tanah yang mengandung garam dan asam selama drainasenya cukup.
Buku ini terdiri dari beberapa pembahasan, diantaranya:
- Prolog
- Ekologi Tegakan Sengon dab Manfaatnya
- Biomassa dan Karbon Tegakan Pohon
- Metode Inventarisasi Biomassa dan Karbon
- Mengenal Pola Agroforestri Tradisional di Beberapa Wilayah di Timur Indonesia
- Potensi Biomassa Tegakan Sengon di Lahan Agroforestri Tradisional di Kampung Dela Distrik Salemkai Kab Tambrauw
- Pendugaan Potensi Kandungan Karbon dan Biomassa Tegakan Sengon
E-Book Biomassa dan Karbon Tegakan Sengon (Suatu Tinjauan Model Allometrik untuk Pendugaan Biomasa Karbon Tegakan pada Lahan Agroforestri Tradisional di Kampung Dela Papua Barat) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish Digital