E-Book Menjadi Matahari Kontemplasi Pemikiran Seorang Anak Manusia

E-Book Menjadi Matahari Kontemplasi Pemikiran Seorang Anak Manusia

Sekarang, silahkan tancapkan besi yang lurus di atas tanah dan arahkan besi itu tepat ke arah sumber cahaya. Apakah yang kita lihat? Bayangan itu nyaris tidak ada dan bisa dikatakan tidak ada.

Apakah itu artinya, jiwa kita harus selalu mengarahkan pada sumber kebijaksanaan Ilahi agar kita selalu dituntun dalam kebijaksanaan Ilahi yang penuh terang dan tidak terjebak dalam kejahatan yang penuh kegelapan? Benar sekali.

Apakah kita berhasil menghilangkan bayangan itu temanku? Sungguh usaha yang sangat bagus dan sempurna.

Tetapi masih ada yang mengganggu akal sehatku teman…! Apa itu?

Sekarang, kita asumsikan jika tempat besi berdiri itu terkena guncangan. Kira-kira apa yang terjadi? Besi itu jatuh ke tanah dan bayangan pun muncul lagi.

Apakah kita harus menyerah sampai di sini teman? Tentu tidak.

Apakah ada penunjuk jalan bagi kita untuk menyelesaikan masalah kita? Belum ada tanda-tanda.

Oooohh… Tuhan, kenapa kita melupakan jalan pertama kali yang kita lewati teman…? Jalan mana yang dimaksud?

Masih ingatkah kita bahwa di awal kita mengatakan semua benda yang ada di dunia ini, baik yang hidup ataupun yang mati, memiliki bayangan kecuali sumber cahaya itu sendiri…? Tentu masih ingat.

Jika yang tidak memiliki bayangan itu adalah sumber cahaya, kenapa kita tidak berusaha untuk berubah menjadi sumber cahaya itu sendiri? Itu sangat tidak mungkin dan merupakan penghinaan bagi yang Ilahi.

E-Book Menjadi Matahari Kontemplasi Pemikiran Seorang Anak Manusia ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish Digital