E-Book Menjelajahi Museum Manga Vol. 1
Komik atau yang dalam bahasa Jepang disebut dengan nama manga adalah salah satu produk budaya Jepang yang dikenal sangat luas di banyak negara di dunia. Masyarakat Indonesia pertama kali berinteraksi dengan manga Jepang di tahun 90-an melalui beberapa komik yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sejak itu, ragam dan jumlah manga yang hadir semakin besar. Tahun-tahun belakangan ini, ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap budaya pop Jepang cukup tinggi. Salah satunya melalui cosplay yang menampilkan karakter-karakter dari manga maupun anime Jepang. Kegiatan-kegiatan yang bernuansa Jepang dan sub–culture Jepang selalu memperoleh antusiasme yang besar dari masyarakat Indonesia. Di Jepang sendiri, apresiasi terhadap manga tidak saja pada judul yang terbit tetapi juga terhadap karakter manga maupun penciptanya. Fanatisme yang tinggi terhadap manga dan elemen-elemennya ini menjadikan manga sebagai ‘produk’ yang menarik untuk dikoleksi, dibahas, didiskusikan, dan juga dipamerkan. Dengan potensi yang besar tersebut, Museum Manga menjadi salah satu elemen eksistensi manga yang sangat populer.
Jumlah museum komik atau manga yang ada di dunia tidak terlalu banyak. Situs web resmi ‘Comic Studies’ milik Department of English, University of Florida bahkan hanya menyebut 9 museum manga di seluruh dunia, termasuk Tezuka Osamu Manga Museum di Takarazuka. Namun, jumlah museum manga versi University of Florida di seluruh dunia ini, ternyata jauh dilampaui oleh Jepang yang memiliki lebih dari lima belas museum manga yang tersebar di pelbagai kota. Kehadiran museum-museum ini menjadi bentuk penghargaan terhadap manga, seniman manga, serta karakter dari sebuah manga; menjadi media promosi manga; serta menjadi media meningkatkan kualitas sosial-budaya dan ekonomi di lokasi museum tersebut dibangun. Oleh karena itu, manga ditampilkan dengan sangat ‘serius’ dalam desain-desain museum tersebut. Beragam strategi desain eksterior dan interior di museum-museum tersebut diterapkan untuk dapat menampilkan isi dengan baik, berinteraksi dengan pengunjung, serta ‘mewakili’ sebuah karakter atau ciri dari manga yang dipamerkan.
Pembahasan Museum Manga ini akan dibagi dalam dua volume. Buku volume pertama ini akan menjadi pengantar awal, sehingga pada bagian awal akan menceritakan sejarah dan posisi manga dalam kebudayaan populer Jepang, lalu dilanjutkan dengan mengupas beberapa museum manga terpilih. Pembahasan khusus museum manga akan menceritakan tentang konsep, elemen arsitektur, dan teknik pameran yang digunakan dalam museum-museum tersebut. Pembahasan mangga dan museum ini didasarkan pada studi literatur, observasi langsung ke museum manga dan fasilitas terkait, dan serta wawancara dengan pengelola museum. Sehingga keberadaan buku ini tidak saja dapat menjadi tambahan wawasan bagi masyarakat tentang keberadaan museum manga namun juga bisa menjadi referensi atau literatur bagi arsitek atau mahasiswa arsitektur yang tertarik dengan perancangan museum sejenis.
E-Book Menjelajahi Museum Manga Vol. 1 ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish Digital