E-Book Panduan Praktis Penulisan Resep bagi Dokter
Buku Panduan Praktis Penulisan Resep bagi Dokter| Farmakologi Klinik adalah cabang ilmu farmakologi yang mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan penggunaan obat pada manusia. Obat yang diberikan atau diresepkan oleh seorang dokter harus selalu memberikan manfaat bagi pasien, artinya efek terapi haruslah lebih besar dari pada risiko efek samping obat. Seorang dokter selayaknya memilih obat yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan klinik dan kondisi pasien. Obat pilihan ini disebut sebagai obat pribadi atau personal drug (Pdrug) yang bervariasi untuk setiap pasien dengan diagnosis yang sama. Oleh karena itu untuk menetapkan P-drug, disamping menegakkan diagnosis, perlu mengidentifikasi kondisi fisiologis dan kondisi patologis pasien. Kondisi fisiologis meliputi apakah pasien sedang hamil atau laktasi, apakah pasien tergolong anak-anak atau lanjut usia? Dokter juga harus memastikan kondisi organ lain seperti fungsi hati, fungsi ginjal, atau kah ada penyakit kronis yang diderita pasien. Setelah jenis obat dipilih, dokter akan menetapkan dosis regimennya yang tepat, yang meliputi bentuk sediaan, dosis obat, cara, interval dan saat pemberian sesuai dengan kondisi pasien. Untuk menghasilkan efek terapi yang aman, obat yang diberikan harus berada dalam konsentrasi yang tepat yaitu dalam rentang kadar terapi atau therapeutic range yang berarti kadar obat harus melebihi kadar efektif minimal namun tidak mencapai kadar toksik. Hubungan antara dosis dan efek obat pada setiap individu sangat bervariasi, hal ini berkaitan dengan adanya variasi farmakokinetik dan farmakodinamik pada individu. Untuk keberhasilan terapi, seorang dokter harus memahami prinsip-prinsip farmakokinetik dan farmakodinamik obat. Farmakokinetik mengkaji kinetika obat dalam tubuh yang meliputi absorpsi, distribusi, metabolism dan ekskresi sedangkan farmadinamik mengkaji mekanisme kerja obat sehingga menghasilkan efek farmakologi. Farmakokinetik merupakan proses dinamis yang berkesinambungan sejak saat obat digunakan sampai semua obat tersebut tereliminasi dari tubuh. Laju terjadinya proses ini mempengaruhi mula kerja obat atau onset of action (OOA), intensitas obat, dan lamanya kerja obat atau Duration of action (DOA). Sebelum terjadi proses farmakokinetik beberapa sediaan obat mengalami proses farmaseutik yaitu Buku Panduan Praktis Penulisan Resep bagi Dokterproses disintegrasi dan disolusi. Disintegrasi merupakan proses sediaan obat terpecah menjadi partikelpartikel yang lebih kecil, sedangkan proses disolusi meliputi perubahan molekul obat menjadi ion-ion yang bersifat polar. Kecepatan proses farmasetik ini bervariasi untuk setiap sediaan obat, misalnya bentuk larutan lebih cepat dibandingkan sediaan padat, sediaan kapsul lebih cepat dibandingkan tablet. Proses disolusi ini dapat dimodifikasi untuk tujuan tertentu, misalnya sediaan sustained release atau retrad, disolusinya dirancang berlangsung perlahan dan kontinyu atau bertahap tujuannya untuk mempertahankan kadar obat di dalam darah sehingga meningkatkan DOA. Sediaan ini bertujuan mengurangi frekuensi pemberian obat sehingga meningkatkan kepatuhan pasien meminum obat. Setelah obat mengalami disolusi, maka fraksi obat nonpolar akan melalui membran sel masuk kesirkulasi darah, mengalami proses awal farmakokinetik yaitu absorpsi obat.
E-Book Panduan Praktis Penulisan Resep bagi Dokter ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish Digital