E-Book Pemberdayaan Perempuan Dalam Mewujudkan Kemandirian Ekonomi
Fenomena pemberdayaan perempuan dalam mewujudkan kemandirian ekonomi keluarga sudah bukan suatu yang dianggap tabu. Perempuan secara kodratnya berperan sebagai istri, dan ibu yang merawat dan mendidik anak. Terdapat realitas, di mana bukan rahasia lagi, bahwa peranan perempuan mulai mengalami pergeseran, yang awalnya karena tuntutan kondisi keluarga, perempuan membantu mencari nafkah bagi suami. Kondisi juga terjadi pada sebagian rumah tangga, di mana perempuan yang awalnya sebagai pencari nafkah pendukung, bergeser menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga, dan bahkan ada yang berubah peran menjadi kepala keluarga. Hal tersebut terjadi karena beberapa hal, seperti perempuan berperan menjadi pencari nafkah utama karena suami meninggal dunia, atau cerai meninggal, sehingga istri mengambil alih peran menjadi pencari nafkah utama, menggantikan suami yang telah meninggal. Suami sakit permanen sehingga tidak lagi bisa bekerja, dan tanggung jawab beralih kepada istri. Perempuan bercerai (kondisi cerai hidup), karena sudah tidak memiliki suami, maka perempuan menjadi pencari nafkah dan sekaligus menjadi kepala keluarga. Perempuan hidup terpisah dengan suami, karena suami berpoligami dan tidak tinggal menetap secara penuh dengannya, sehingga istri tidak sepenuhnya dapat bergantung kepada suami untuk dapat menafkahi secara penuh. Perempuan tidak menikah, tetapi ia bertanggung jawab menafkahi keluarga karena kedua orang tuanya sudah sangat renta dan tidak mampu memberi nafkah. Keberadaan perempuan merupakan suatu fondasi dalam rumah tangga. Perempuan penting memiliki keberdayaan agar perempuan dapat memiliki kemandirian secara ekonomi. Pemberdayaan perempuan awalnya dilakukan dengan cara menggugah potensi yang ada pada diri perempuan, setelah diketahui potensi yang dimiliki, kemudian dilatih dan dikembangkan (skill-nya). Agar perempuan memiliki potensi yang nyata, maka selanjutnya diberdayakan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Apabila perempuan sudah mampu mengembangkan potensi secara optimal, maka besar kemungkinannya perempuan menjadi lebih berdaya, dan mandiri. Salah satu wujud perempuan berdaya dan mampu mewujudkan kemandirian ekonomi adalah perempuan yang memiliki potensi yang dapat mengembangkan bakatnya menjadi suatu langkah dalam berwirausaha. Perempuan mampu mewujudkan kehidupan keluarga secara ekonomi dengan pengembangan bakat, pengembangan bakat den berwirausaha, dan menjadi mandiri secara ekonomi. Berdasarkan rangkaian uraian tersebut, melalui buku ini berupaya membuka mindset positif bagi peranan perempuan dalam kehidupan keluarga, bahwa perempuan dalam kondisi tanpa suami atau perempuan sebagai kepala keluarga, harus memiliki kemandirian secara ekonomi. Perempuan mampu melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dalam menghidupi keluarga. Perempuan tetap berperan positif tanpa menyalahi kodratnya sebagai pendidik dan pengasuh bagi anak-anaknya. Harapannya dengan peranan yang dilakukan perempuan kepala keluarga ini, maka perspektif negatif terhadap perempuan janda atau single mother dapat bergeser menjadi lebih positif. Implementasi pemberdayaan perempuan dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dalam keluarga.
E-Book Pemberdayaan Perempuan Dalam Mewujudkan Kemandirian Ekonomi ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish Digital