E-Book Pesta Demokrasi Lokal
Pemilukada dengan sistem pemilihan langsung ternyata tidak serta merta bebas dari permasalahan. Pemilukada yang jumlahnya ratusan berdampak pada anggapan Indonesia selalu disibukkan oleh pemilu dan masyarakat mengalami kejenuhan psikologis politik, selain menghabiskan biaya yang sangat besar. Gagasan penyederhanaan penyelenggaraan pemilukada mengemuka, terlebih pasca putusan Mahkamah Konstitusi tentang Pemilu Nasional serentak, sehingga diharapkan memiliki pengaruh pada penyelenggaraan pemilukada secara serentak pula, guna mengurangi biaya politik (political cost) dan biaya ekonomi (economical cost). Gagasan ini dapat diwujudkan diantaranya melalui regulasi dalam RUU Pilkada yang masih dibahas oleh Komisi II DPR RI dan Pemerintah. Secara normatif, diatur bahwa penyelenggaraan pilkada dilaksanakan secara bersamaan, baik untuk memilih gubernur maupun bupati/walikota. Artinya, ada dua kemungkinan; pertama, pilkada dibarengkan waktu pelaksanaannya dengan pemilu legislatif dan pemilu presiden; kedua, pilkada serentak dilakukan setelah pemilu legislatif dan pemilu presiden pada tahun yang sama. Walau dalam banyak perspektif pemilukada memiliki implikasi positif, tetapi di sisi lain juga memiliki implikasi negatif. Oleh karena itu, penting kiranya dilakukan kajian secara komprehensif dan mendalam kedua sisi ini. Sehingga harapan bersama untuk terciptanya pesta demokrasi rakyat yang efektif dan efisien dapat terwujud.
Buku ini terdiri dari beberapa pembahasan, diantaranya:
- Pemilu dan Demokrasi Lokal
- Pemerintahan Daerah dalam Dimensi Demokrasi Lokal
- Politik Hukum Pemilukada
- Pesta Demokrasi dan Regulasi Pemilukada
- Upaya Penataan Pemilukada
- Desain Penyederhaaan Melalui Pemilukada Serentak
- Menuju Pemilukada yang LUBER dan JURDIL
E-Book Pesta Demokrasi Lokal ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish Digital