E-Book Tanah Kelahiranku dan Budaya

Detail Ebook

Penulis
Hendrison, S.E.
Halaman
x, 68 hlm
Tahun Terbit
2024

Penerbit
Deepublish Digital

Beli Buku

Sinopsis Buku

E-Book Tanah Kelahiranku dan Budaya

Salah satu desa terletak di Provinsi Sumatera Selatan merupakan desa di mana tempat penulis tinggal, terletak di pinggiran Sungai Komering, jarak dari Ibu Kota Palembang 290 km, waktu yang ditempuh dari desa ke Kota Palembang lima jam cukup melelahkan. Sumatera Selatan dikenal sebagai kota empek-empek dan ciri khas rumah adat limas bertiangkan kayu secara keseluruhan bahan dibangun menggunakan kayu (rumah panggung). Sungai Musi yang memisahkan hulu-hilir menjadi kekuatan besar bagi masyarakat dan pemerintah untuk menumbuhkan perekonomian, apalagi Sungai Musi tempat berlayarnya kapal-kapal besar pada masanya. Seiring berjalannya waktu kapal-kapal besar tidak bisa beraktivitas diakibatkan kedalaman air semakin berkurang.

Bumi Sriwijaya memang pernah berjaya pada masa lalu, yang dipimpin oleh sultan-sultan. Bukti kejayaan masih ada peninggalan-peninggalan dari sultan-sultan Mahmud Badarudin II. Jembatan Ampera menjadi ican dari Sumatera Selatan yang pernah berfungsi sebagai jalur lalu lalang kapal-kapal besar di antaranya di tengah jembatan bisa diangkat untuk akses transportasi sungai pada kapal-kapal. Jembatan Ampera bangun atas perjanjian dari ataupun kerja sama Presiden Indonesia dengan orang-orang Jepang, kerja sama Bapak Bangsa Ir. Soekarno dengan orang-orang Jepang salah satu upaya ketegasan presiden atas perjuangan rakyat Sumatera Selatan karena itulah nama Ampera diambil dari perjuangan rakyat lahirlah AMPERA (Amanat Penderitaan Rakyat).

E-Book Tanah Kelahiranku dan Budaya ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish Digital

Beli E-Book Lain dari Deepublish Digital