Mengenal lebih tentang

Jurusan Fisioterapi

Ada beberapa penyakit yang memerlukan perawatan lanjutan setelah perawatan medis selesai dilakukan. Fisioterapi adalah salah satu jenis perawatan lanjutan yang diperlukan oleh beberapa penyakit atau cedera setelah perawatan medisnya selesai, misalnya patah tulang, amputasi, atau stroke.

Pelayanan fisioterapi akan diberikan oleh tenaga ahli, yang disebut fisioterapis. Untuk menjadi seorang fisioterapis, maka seseorang harus menempuh pendidikan khusus di jurusan fisioterapis lebih dulu. Program fisioterapis ini ada beragam, mulai dari D3. D4, hingga S1.

Pengertian Jurusan Fisioterapi

Fisioterapi merupakan sebuah terapi fisik yang bertujuan untuk memeriksa, menangani, serta mengevaluasi pasien dengan keterbatasan gerak dan fungsi tubuh. Tidak hanya itu, fisioterapi juga dapat dilakukan dengan tujuan untuk mencegah adanya cacat pada fisik, juga mengurangi risiko adanya cedera atau gangguan gerak.

Pelayanan fisioterapi dilakukan oleh seorang fisioterapis, yang sudah menempuh dan menyelesaikan pendidikan di jurusan fisioterapi. Apa saja yang dipelajari di jurusan fisioterapi hingga seseorang bisa menjadi seorang fisioterapis?

Jurusan fisioterapi adalah bagian dari ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara untuk mengembangkan, memelihara, serta memulihkan fungsi gerak tubuh. Ini termasuk bentuk otot, sendi, dan tulang. Pada jurusan fisioterapi, mahasiswa akan mempelajari berbagai hal mengenai anatomi tubuh, sistem saraf, kinesiologi, dan berbagai hal yang berhubungan dengan fungsi tubuh manusia.

Alasan Memilih Jurusan Fisioterapi

Jurusan fisioterapi bisa menjadi salah satu pilihan jurusan yang tepat untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat universitas. Berikut ini adalah berbagai alasan mengapa calon mahasiswa sebaiknya memilih jurusan fisioterapi:

  1. Banyak Dibutuhkan

    Berbeda dengan tenaga kesehatan lainnya, fisioterapis masih belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Hal ini menyebabkan tenaga fisioterapis jumlahnya masih sedikit di Indonesia. Padahal kebutuhan tenaga fisioterapis tergolong cukup besar.

    Maka dari itu, dengan memilih jurusan fisioterapis, dapat membantu memenuhi kebutuhan akan tenaga fisioterapis di Indonesia. Jika jumlah tenaga kesehatan fisioterapis terpenuhi, maka pasien yang membutuhkan pelayanan fisioterapi akan bisa mendapatkan pelayanan yang baik.

  2. Dapat Terjun Langsung ke Lapangan

    Alasan kedua mengapa memilih jurusan fisioterapi adalah karena setelah lulus, mahasiswa bisa langsung terjun ke lapangan dengan menjadi seorang fisioterapis. Fisioterapis bisa bekerja di rumah sakit di bagian fisioterapi, maupun bekerja secara mandiri dengan membuka sebuah klinik fisioterapis.

  3. Melatih Kerjasama Tim

    Kuliah di jurusan fisioterapi bisa melatih seseorang untuk dapat bekerjasama dalam tim dengan lebih baik. Sebab, fisioterapis biasanya akan bekerjasama dengan dokter spesialis untuk membantu menangani pengobatan pasiennya yang membutuhkan terapi lanjutan setelah maupun bersamaan dengan pengobatan.

  4. Dapat Memahami Tubuh dengan Detail

    Jurusan fisioterapi akan banyak mempelajari anatomi tubuh manusia. Anatomi tubuh yang dipelajari pun akan mendetail, mulai dari gerakan, saraf, hingga tulang. Bagi seseorang yang menyukai anatomi tubuh manusia maupun hewan, maka berkuliah di jurusan fisioterapi adalah pilihan yang tepat, karena bisa mempelajari anatomi dengan lebih detail.

  5. Membangun Ikatan dengan Pasien

    Pasien yang melakukan fisioterapi tidak hanya membutuhkan dukungan fisik saja, namun juga dukungan mental, agar bersemangat melakukan sesi terapi. Sebagai seorang terapis yang menemani dan memberikan latihan fisik kepada pasien, membangun ikatan yang lebih dekat dengan pasiennya juga penting dilakukan oleh seorang fisioterapis.

  6. Jenjang Pendidikannya Beragam

    Bagi calon mahasiswa yang ingin memilih jurusan fisioterapi, ada berbagai jenjang pendidikan yang bisa dipilih, tergantung pada minat dan kebutuhan. Jenjang pendidikan jurusan fisioterapi beragam, mulai dari D3, D4, hingga S1 dengan lama waktu pendidikan yang berbeda-beda.

Ciri-Ciri Orang yang Cocok Masuk Jurusan Fisioterapi

Sama seperti jurusan perkuliahan lainnya, calon mahasiswa yang ingin masuk ke jurusan fisioterapi adalah mereka yang memang memiliki ketertarikan pada jurusan ini. Ternyata, ada beberapa ciri-ciri orang yang cocok masuk jurusan fisioterapi. Berikut ini adalah delapan ciri-ciri bagi calon mahasiswa yang cocok belajar di jurusan fisioterapi.
  1. Tertarik dengan anatomi tubuh manusia

  2. Memiliki keterampilan dalam berkomunikasi

  3. Memiliki keterampilan interpersonal

  4. Merupakan seorang yang teliti

  5. Memiliki rasa empati yang tinggi terhadap sesama maupun pasien

  6. Bisa bekerja dengan baik di dalam tim Suka menganalisa dan memiliki ketelitian yang tinggi

  7. Merupakan orang yang tekun dan terstruktur

Mata Kuliah

Secara singkat, jurusan fisioterapi akan mempelajari mengenai anatomi tubuh secara mendetail. Namun dalam perkuliahannya, ada lebih dari 20 mata kuliah yang akan dipelajari di jurusan fisioterapi, yaitu:
  • Anatomi
  • Pertolongan Pertama
  • Kegawat & Daruratan
  • Statistik dan
  • Epidemiologi
  • Kedokteran
  • Kinesiologi dan
  • Biomekanik
  • Terapi Latihan
  • Fisioterapi
  • Neuromuskular
  • Fisioterapi
  • Kardiovaskular dan
  • Respirasi
  • Biostatistik
  • Farmakologi
  • Fisioterapi
  • Fisioterapi Geriatric
  • Fisioterapi Pediatric
  • Biologi Molekuler
  • Manajemen
  • Fisioterapi Olahraga
  • Fisika Fisioterapi
  • Biokimia
  • Pengantar Fisioterapi
  • Prinsip Sains dan
  • Biomedik Dasar
  • dalam Fisioterapi
  • Dasar Neurologi
  • Fisioterapi
  • Dasar Musculoskeletal
  • Fisioterapi
  • Sosiologi Kesehatan
  • Manajemen FT
  • Cardiovascular
  • Pulmonal
  • Manajemen FT
  • Pediatri & Tumbang
  • Manajemen FT
  • Geriatri
  • Manajemen FT
  • Keswan & Integumen
  • Komunikasi
  • Terapeutik &
  • Entrepreneurship
  • Epidemiologi
  • Manajemen Pelayanan
  • FT
  • Manajemen FT
  • Olahraga &
  • Kebugaran
  • Dasar Pemeriksaan
  • Lab dan Radiologi

Kelebihan dan Kekurangan Jurusan Fisioterapi di Indonesia

Secara singkat, jurusan fisioterapi akan mempelajari mengenai anatomi tubuh secara mendetail. Namun dalam perkuliahannya, ada lebih dari 20 mata kuliah yang akan dipelajari di jurusan fisioterapi, yaitu:

Bagi para calon mahasiswa yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan di jurusan fisioterapi, ada baiknya banyak membaca dan melakukan pertimbangan mengenai kelebihan dan kekurangan jurusan fisioterapi di Indonesia. Sama seperti jurusan lainnya, jurusan fisioterapi di Indonesia tentu memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan.

  1. Kelebihan pertama dari jurusan fisioterapi di Indonesia adalah ada beberapa universitas yang menyediakan jurusan ini. Contohnya seperti Universitas Indonesia, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Udayana Bali, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Surakarta, hingga Universitas Hasanuddin Makassar.
  2. Kelebihan lain adalah adanya pilihan jenjang pendidikan yang beragam untuk calon mahasiswa jurusan fisioterapi. Di Indonesia, jurusan fisioterapi ada jenjang D3, D4, dan S1. Calon mahasiswa jurusan fisioterapi bisa memilih jenjang pendidikan yang diinginkan.

Apa bedanya jenjang D3, D4, dengan S1?

Mahasiswa jurusan fisioterapi yang menempuh pendidikan S1 akan mempelajari dunia fisioterapi dengan lebih dalam, bahkan materinya hampir sama dengan kedokteran. Inilah sebabnya, fisioterapis yang merupakan lulusan jenjang S1 bisa dan boleh mendiagnosis penyakit yang dialami oleh pasien, namun tetap tidak boleh memberikan obat.

Hal ini berbeda dengan mahasiswa jurusan fisioterapi dari jenjang D3, yang belum tentu bisa menjelaskan penyakit yang dialami oleh pasien. Penyebabnya, mahasiswa D3 jurusan fisioterapi tidak mendapatkan ilmu sedalam mahasiswa S1.

Selain kelebihan jurusan fisioterapi, ada juga kekurangan dari jurusan fisioterapi yang ada di Indonesia. Seperti yang sudah dituliskan di atas, lulusan jurusan fisioterapi bisa bekerja baik di rumah sakit maupun membuka praktik fisioterapis sendiri. Bagi seorang fisioterapis, dibutuhkan izin khusus untuk membuka praktik fisioterapi pribadi. 

Izin praktik ini disebut sebagai Surat Tanda Registrasi atau STR. Untuk mendapatkan STR, maka seorang fisioterapis harus melakukan pendidikan lanjutan, yaitu Pendidikan Profesi Fisioterapi, agar bisa melakukan ujian yang nantinya bisa mendapatkan STR. Hal inilah yang menjadi kekurangan jurusan fisioterapi di Indonesia.

Sebab, ternyata hanya ada dua institusi pendidikan yang memiliki Pendidikan Profesi Fisioterapi. Terbatasnya institusi pendidikan lanjutan untuk fisioterapis ini akan membuat keterbatasan bagi para fisioterapis untuk bisa membuka praktik mandiri atau pribadi. Akibatnya, fisioterapis akan tetap bergantung pada lembaga-lembaga yang memiliki layanan fisioterapi, seperti rumah sakit.

Prospek Kerja

Para lulusan jurusan fisioterapi disebut memiliki prospek kerja yang cukup luas. Terlebih karena saat ini di Indonesia belum banyak.

  1. Fisioterapis
    Setelah lulus dari jurusan fisioterapi, prospek kerja untuk lulusan ini adalah menjadi seorang fisioterapis. Tugas atau pekerjaan dari seorang fisioterapis adalah untuk membantu pasien yang memiliki kesulitan fisik karena beberapa sebab, seperti penyakit, cedera, cacat bawaan, maupun faktor usia.
    Seorang fisioterapis tidak hanya membantu berbagai latihan fisik untuk pasien, tapi juga merancang serta meninjau program pemulihan yang tepat dengan menggunakan berbagai teknik yang sudah dipelajarinya di jurusan fisioterapi.
  2. Terapis Olahraga
    Prospek kerja berikutnya bagi seorang lulusan jurusan fisioterapi adalah sebagai terapis olahraga. Seorang terapis olahraga akan berfokus pada pelatihan dan pemulihan cedera yang berkaitan atau disebabkan karena olahraga. Terapis olahraga juga biasanya akan menangani para atlet yang mengalami cedera saat sedang bertanding.
  3. Penyuluh Kesehatan
    Lulusan jurusan fisioterapi juga bisa menjadi seorang penyuluh kesehatan, karena jurusan ini merupakan bagian dari bidang kesehatan. Seorang lulusan jurusan fisioterapi terutama bisa menjadi penyuluh kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan otot, gerak, maupun tulang.
  4. Terapis Hewan
    Tidak hanya sebagai terapis untuk manusia, menjadi terapis hewan juga bisa menjadi prospek kerja bagi lulusan jurusan fisioterapi. Terapis hewan akan bekerja dengan dokter hewan, yang nantinya akan membantu pemulihan bagi hewan yang mengalami cedera tubuh karena penyakit maupun kecelakaan.
    Sama seperti melakukan layanan fisioterapi untuk manusia, fisioterapi untuk hewan juga dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi mobilitas, kinerja, dan kemandirian hewan.
  5. Tenaga Pendidik
    Seorang yang lulus dari jurusan fisioterapi tidak selalu bekerja sebagai fisioterapis atau langsung menangani pasien. Lulusan jurusan fisioterapi juga dapat bekerja di bidang pendidikan, yaitu menjadi tenaga pendidik, misalnya menjadi dosen. Ilmu yang sudah didapatkannya dapat digunakan untuk mengajar para mahasiswa yang berkuliah di jurusan fisioterapi. Pengajaran yang dilakukan dapat meliputi materi teori dan praktik.
  6. Ahli Akupuntur
    Akupuntur adalah cara pengobatan sejak zaman Tiongkok Kuno, yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum ke titik tertentu di tubuh. Fungsinya adalah untuk mengembalikan kesehatan serta kebugaran tubuh. Teknik akupuntur ini juga bisa dilakukan oleh seorang lulusan fisioterapi. Pengobatan akupuntur yang dilakukan ini dapat menggunakan jarum, bekam, pemanasan titik akupuntur, maupun dengan memberikan pijatan.

 

Itulah berbagai serba-serbi mengenai jurusan fisioterapi, mulai dari pengertiannya, alasan untuk memilih jurusan fisioterapi, mata kuliah yang akan ditempuh selama pendidikan, kekurangan dan kelebihan jurusan fisioterapi di Indonesia, hingga prospek kerja yang bisa didapatkan setelah lulus kuliah dari jurusan fisioterapi.

Ada yang bisa Bang Jon Bantu?

Bantuan, transaksi, reseller dan pertanyaan umum

Ingin pengadaan buku/bahan pustaka dan kerjasama?