Kegiatan Produksi: Faktor, Tujuan dan 10 Contoh Kegiatan

Pengertian Kegiatan Produksi – Apa yang kamu bayangkan pertama kali ketika mendengar kegiatan produksi? Tanpa disadari kehidupan manusia dekat dengan kegiatan produksi. Bahkan terjadi di sekitar kita. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan ekonomi. Selain produksi, kegiatan ekonomi juga terdiri dari kegiatan distribusi dan konsumsi.

Mahasiswa jurusan ekonomi pasti sangat lazim dengan tiga kegiatan dalam kegiatan ekonomi tersebut. Kegiatan tersebut tidak bisa dipisahkan begitu saja dengan ilmu ekonomi. Bahkan dalam mempelajari ilmu ekonomi, mahasiswa harus memahami betul tentang tiga kegiatan tersebut. Pemahaman mengenai kegiatan ekonomi adalah hal mendasar. 

Namun kegiatan ekonomi terutama produksi belum tentu dimengerti oleh sebagian orang. Misalnya, mahasiswa di luar jurusan ilmu ekonomi belum tentu memahami tentang pengertian kegiatan ekonomi. Mahasiswa tersebut mungkin sebatas tahu pengertian produksi secara umum.

Lantas sebenarnya apa yang dimaksud dengan kegiatan produksi? Simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Kegiatan Produksi

produksi

Secara linguistik, kata produksi berasal dari bahasa Inggris yakni production. Artinya adalah penghasilan. Menurut Andy Wijaya dkk dalam Kompas.com, produksi merupakan suatu proses menghasilkan sesuatu baik berupa barang atau jasa dalam periode waktu tertentu.

Affiliate Buku

Barang/jasa yang dihasilkan ini mempunyai nilai tambah untuk pihak yang menghasilkan barang/jasa tersebut. Sederhananya, kegiatan produksi adalah proses menghasilkan barang atau jasa.

Berdasarkan penjelasan Nur Rianto dan Euis Amalia, pengertian kegiatan produksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk entah itu barang atau jasa. Lantas produk tersebut nantinya dikonsumsi oleh konsumen. 

Kemungkinan kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh satu pihak memang ada. Nur Rianto dan Euis Amalia berargumen bahwa ketiak kebutuhan manusia masih sedikit, manusia bisa melakukan dua kegiatan tersebut sekaligus.

Akan tetapi perkembangan dan kemajuan justru membuat manusia semakin sulit untuk memenuhi kebutuhannya sendiri sebab kebutuhan manusia dibentuk semakin kompleks.

Hal inilah yang menyebabkan perlu adanya pihak yang memproduksi dan pihak yang mengkonsumsi agar kebutuhan hidup manusia tetap terpenuhi.

Study Finance menyebutkan:

Production is the process of making or manufacturing goods and products from raw materials or components. In other words, production takes inputs and uses them to create an output which is fit for consumption – a good or product which has value to an end-user or customer.

Pengertian kegiatan produksi di atas tidak jauh berbeda dengan pengertian-pengertian sebelumnya. Terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan dari pengertian di atas yakni kegiatan produksi mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia.

Sehingga dalam proses pembuatan produk atau jasa melibatkan pengubahan dari sesuatu yang kurang bernilai menjadi sesuatu yang bernilai.

Seorang ahli ekonomi Islam, Mannan dalam Haslam Haneef pun menerangkan hal serupa. Produksi adalah penciptaan guna (utility). Nah, untuk membuat barang/jasa menjadi utility (meningkatkan kesejahteraan ekonomi)  maka produksi barang/jasa diperbolehkan asal memang menguntungkan (halal dan baik).

Satu lagi pendapat dari Bates and Parkinson untuk menambah wawasan kita tentang produksi. Produksi diartikan: 

Production is the organised activity of transforming resources into finished products in the form of goods and services; the objective of production is to satisfy the demand for such transformed resources.

Dalam pengertian di atas produk adalah pengubahan sumber daya agar bernilai guna. Poin selanjutnya, disinggung mengenai tujuan produksi yakni memenuhi permintaan akan sumber daya yang diubah. jadi ada kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.

Tujuan Kegiatan Produksi

Nah, membicarakan tujuan kegiatan produksi, berikut ini adalah tujuan lain dari kegiatan produksi:

  1. Mendapatkan keuntungan yang optimal
  2. Dalam lingkup lebih luas, meningkatkan produksi nasional sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat 
  3. Menghasilkan barang setengah jadi untuk memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya
  4. Meningkatkan kegiatan ekonomi nasional
  5. Meningkatkan pendapatan baik level individu maupun negara, dan sebagainya

Faktor-Faktor Kegiatan Produksi

kegiatan produksi

Setelah memahami pengertian kegiatan produksi, kita beranjak ke pembahasan tentang faktor-faktor kegiatan produksi. Untuk mengubah sesuatu menjadi bernilai guna maka diperlukan faktor-faktor yang mendukung kegiatan tersebut.

Promo Buku

Ada empat faktor kegiatan produksi, yaitu:

1. Faktor Sumber Daya Alam (SDA)

SDA diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di alam dan dapat digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. SDA menyediakan bahan mentah yang banyak dan dapat diolah oleh manusia. Contoh SDA adalah tanah, hutan, hewan, mineral, bahan tambang, air, dan sinar matahari.

Penting dipahami bahwa SDA digolongkan menjadi dua yakni dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Untuk itu manusia harus cermat dan bijak mengolah SDA agar tidak terjadi eksploitasi besar-besaran dan berakibat pada kelangkaan SDA.

2. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)

Selanjutnya adalah ketersediaan SDM. Percuma SDA melimpah tapi tidak SDM yang mampu mengolah SDA menjadi sesuatu yang bernilai tambah. Untuk itu, adanya SDM menjadi faktor penting dalam kegiatan produksi.

SDM menawarkan kemampuan baik jasmani dan rohani. Tenaga kerja (SDM) jasmani adalah tenaga kerja dengan mengandalkan tenaga untuk melakukan pekerjaan.

Sementara itu tenaga kerja rohami merupakan tenaga kerja yang lebih mengandalkan pikiran dan perasaan dalam pekerjaannya. Tidak ada yang jauh lebih unggul dari keduanya sebab keduanya bekerja sesuai dengan bidang kerja yang lebih banyak melibatkan tenaga atau pikiran.

Kemampuan jasmani dan rohani inilah yang dimanfaatkan untuk mengolah SDA. Nah, SDM sendiri terbagi menjadi beberapa kategori yakni tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terampil.

3. Faktor Sumber Daya Modal 

Tanpa modal, kegiatan ekonomi tidak akan berjalan. Modal tidak hanya berupa uang. Modal juga bisa alat produksi berupa mesin dan peralatan. Selain itu bangunan dan bahan baku juga tergolong modal.

Modal bermacam-macam sesuai dengan pengkategoriannya. Modal berdasarkan sifatnya terbagi menjadi modal tetap (dapat dipakai secara berulang-ulang) dan modal lancar (habis digunakan dalam sekali proses produksi). Ada pula modal sendiri dan modal asing, modal individu dan modal publik, modal konkret dan modal abstrak.

Agar kegiatan produksi berjalan dengan lancar, produsen selaku pihak yang melakukan produksi harus memastikan ketersedian modal-modal tersebut.

4. Faktor Kemampuan Kewirausahaan (Keahlian)

Kemampuan kewirausahaan menjadi faktor lainnya yang tak kalah penting. Meskipun memiliki SDA, SDM, dan modal, bila tidak punya kemampuan berwirausaha maka kegiatan produksi tidak akan berlangsung dengan baik.

Kemampuan ini perlu diasah sebab seorang produsen harus memiliki pemahaman dan kemampuan yang berhubungan dengan pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

Untuk itu, pentingnya mempelajari ilmu tentang kewirausahaan terutama bagi mereka yang ingin memulai kegiatan produksi.

5. Faktor Sumber Daya Informasi

Di era sekarang, sumber daya informasi merupakan faktor krusial dalam kegiatan produksi. Apalagi arus informasi semakin cepat dan seolah tidak mengenal batas geografis.

Selain mengubah sesuatu menjadi barang atau jasa bernilai guna, produsen juga harus menyediakan sumber daya informasi untuk mengenalkan produk dan jasa kepada masyarakat luas.

Baca juga : 4 Masalah Mendasar Dalam Ekonomi Produksi

Contoh Kegiatan Produksi dan Penjelasannya

contoh kegiatan produksi

Mempelajari kegiatan produksi tanpa disertai contoh-contoh pasti cukup membingungkan. Setelah membahas tentang pengertian kegiatan produksi, kini kita akan mengulas contoh kegiatan produksi agar semakin mudah memahami apa yang dimaksud kegiatan produksi.

Seperti yang pernah disinggung dalam artikel sebelumnya, kegiatan produksi adalah proses mengubah sesuatu untuk menciptakan barang/jasa yang bernilai guna Artinya, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Tujuan kegiatan produksi secara umum adalah menghasilkan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan sekaligus meningkatkan kesejahteraan manusia.

Yang menjadi pertanyaan adalah sebenarnya seperti apa kegiatan produksi dalam kehidupan sehari-hari? Apalagi kegiatan ini dianggap mudah ditemukan di kehidupan manusia. Tanpa sadar, kita sering berhubungan dengan kegiatan produksi. Nah, daripada bingung-bingung, inilah contoh-contoh kegiatan produksi beserta penjelasannya. Simak dengan baik.

Eits, sebelum membahas contoh, kita perlu mempelajari bahwa terdapat level kegiatan produksi. Mengutip situs  Simplicable, berikut ini adalah level kegiatan produksi. 

SektorDefinisiContoh
Sektor PrimerMemproduksi bahan mentahPertambangan, kehutanan, kelautan, dan pertanian
Sektor SekunderMenghasilkan produk jadi, siap pakaiIndustri manufaktur, kuliner, pakaian, dan sebagainya
Sektor TersierMengubah nilai tidak berwujud (intangible values) menjadi sesuatu yang bernilai. Jadi sektor ini menghasilkan jasa, bukan barangLayanan keuangan, layanan informasi, hiburan (entertainment), layanan kesehatan, layanan bisnis, dan lainnya
Sektor KuaternerMenghasilkan layanan/jasa dalam bentuk pengetahuanLayanan konsultasi, layanan bisnis profesional, dan sebagainya
Sektor PublikKegiatan produksi yang dilakukan oleh pemerintahInfrastruktur, pendidikan, keamanan, dan kesehatan
Sektor SukarelaKegiatan produksi yang dilakukan tanpa pemberian gaji karena sifatnya sukarelaKomunitas sukarelawan

Terdapat beberapa pendapat yang menambah satu sektor lagi yakni Quinary Sector. Sektor ini merupakan kegiatan produksi yang berhubungan dengan pembuatan kebijakan dan strateg contohnya konsultan investasi.

1. Produksi Pembuatan Film

Kegiatan produksi ini tergolong dalam sektor tersier. Hasil dari kegiatan produksi ini adalah sesuatu yang menghibur yakni film.

Dalam dunia entertainment, film merupakan salah satu produk yang dihasilkan selain musik, program televisi, dan lainnya. Film bisa menjadi sarana edukasi dan sarana hiburan. Tak sedikit dari kita memilih film untuk melepaskan penat. 

Kegiatan produksi ini melibatkan banyak pihak. Dalam pembuatan film, terdapat produser, sutradara, kameramen, penulis skenario, penata musik, aktor, hingga make up artist yang terlibat dalam proses produksi.

2. Produksi Pembuatan Susu Kedelai

Selain susu hewani, susu nabati seperti susu kedelai menjadi alternatif yang digemari oleh masyarakat terutama untuk orang-orang yang tidak bisa mengkonsumsi olahan susu hewani. Dalam proses pembuatan susu ini, kedelai menjadi bahan baku utama. Bahan mentah ini diolah melalui serangkaian proses sehingga menjadi susu yang bisa diminum oleh konsumen.

Tahapan dalam proses produksi susu kedelai:

  1. Setelah menyiapkan bahan baku yakni kedelai, selanjutnya adalah cuci bersih biji kedelai lalu rendam biji kedelai dengan air selama 8 jam. Cuci lagi dan buang kulitnya.
  2. Blender biji kedelai yang sudah direndam dengan 10 liter air mineral. Kemudian saring dengan kain bersih sebelum direbus. Alangkah lebih baik kain yang dipakai adalah kain katun.
  3. Rebus susu kedelai dengan api sedang. Masukkan gula dan daun pandan. Aduk terus hingga mendidih.
  4. Saring susu kedelai menggunakan kain bersih.
  5. Aha! Susu kedelai sudah siap disantap!

3. Pembuatan Tahu dan Tempe

Tahu dan tempe adalah makanan khas Indonesia yang sejak lama ada dan kerap dikonsumsi oleh masyarakat. Kita bisa menemukan tahu dan tempe dengan mudah di pasar, di warung, atau di tempat makan.

Olahan tahu dan tempe hampir selalu menjadi menu makanan di rumah atau di tempat makan. Makanan dari bahan kacang-kacangan ini memang banyak disukai.

Bahan baku tahu dan tempe adalah kedelai. Agar menjadi tahu dan tempe, kedelai perlu diolah melalui beberapa tahapan pembuatan. Produsen tempe biasanya juga memproduksi tahu. hal ini lebih menguntungkan bila produsen menghasilkan keduanya karena berasal dari bahan baku yang sama.

4. Layanan Psikologi

Layanan Psikologi semakin lumrah ditemukan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental, masyarakat pelan-pelan mengakses layanan kesehatan mental tanpa malu. Tidak ada yang salah pergi ke Psikolog. Sama halnya dengan pergi ke dokter umum.

Layanan Psikologi dapat diakses mudah. Bahkan sudah tersedia di puskesmas tiap daerah. Nah layanan Psikologi ini tergolong ke dalam kegiatan produksi di level kuarterner. Hasil dari kegiatan ini adalah pengetahuan yang bermanfaat untuk orang lain.

5. Pengolahan Padi

Pengolahan padi adalah kegiatan produksi yang paling sering kita sebutkan setiap kali menjawab soal tentang contoh kegiatan produksi. Pengolahan padi dilakukan oleh petani. Prosesnya cukup rumit dan lama karena untuk menghasilkan padi, petani harus melakukan kegiatan:

  1. Mempersiapkan media tanam yakni sawah.  Dilakukan sekitar dua minggu sebelum ditanami. Petani harus memastikan bahwa sawah bebas dari gulma dan rumput liar. 
  2. Kemudian lakukan pembajakan sawah agar tanah gembur. Memudahkan proses penanaman bibit padi.
  3. Memilih bibit padi
  4. Menyemai bibit padi
  5. Menanam bibit padi yang sudah disemai
  6. Merawat lahan sawah. Memberikan pupuk dan obat yang diperlukan agar tanaman padi tidak diserang hama dan penyakit
  7. Memanen padi

Itulah urutan pengolahan padi. Tahapan tersebut tidak berhenti di nomor 7 saja. Agar dapat dikonsumsi, hasil panen padi harus diolah lagi hingga menjadi beras. Kemudian beras dimasak sehingga menjadi nasi yang biasanya kita makan sehari-hari.

6. Proses Pembuatan Berita

Nah, pembuatan berita juga tergolong kegiatan produksi. Kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan media untuk mengubah intangible values menjadi sesuatu yang dikonsumsi oleh masyarakat. Hasil dari kegiatan produksi ini adalah berita.

Jadi berita yang kita baca melalui koran atau media online perlu melalui proses produksi terlebih dahulu. Sebelum menjadi berita, wartawan harus melakukan rapat redaksi untuk brainstorming, mencari narasumber, mengumpulkan data, mewawancarai narasumber, menulis berita, dan melakukan revisi bila dibutuhkan.

7. Pembuatan Keripik Singkong

Bisnis kuliner seperti pembuatan kripik singkong juga termasuk ke dalam kegiatan produksi. Untuk menghasilkan keripik singkong, pihak produsen harus mencari bahan baku yakni singkong. Selain itu menyiapkan bahan-bahan pendukung lain seperti bumbu agar keripik singkong yang dimasak rasanya tidak hambar. 

Setelah itu, melakukan penggorengan keripik singkong. Lantas dikemas ke dalam wadah plastik sebelum akhirnya dipasarkan. 

8. Pembuatan Kosmetik 

Industri kecantikan juga melakukan kegiatan produksi. Perusahaan yang terjun ke bisnis kecantikan biasanya menciptakan kosmetik seperti bedak, lipstik, pembersih wajah. blush on, dan segala keperluan kecantikan untuk masyarakat. 

Proses pembuatan kosmetik yang dilakukan oleh perusahaan adalah contoh kegiatan produksi karena melibatkan proses pengolahan bahan mentah (bahan baku) menjadi barang yang punya nilai tambah. Sehingga dapat digunakan oleh konsumen.

Nah, apakah sudah paham mengenai kegiatan produksi? Apakah contoh-contoh di atas cukup memberikan gambaran mengenai kegiatan produksi?

Butuh referensi buku ekonomi? Dapatkan segera di Toko Buku Deepublish. Baca juga artikel yang lainnya :

Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian ya. Terimakasih sudah baca artikel berjudul “Pengertian Kegiatan Produksi”.

Tinggalkan komentar